SIMPANAN
Sebuah restoran mewah
Seorang pria berwajah datar adalah seorang pengusaha besar, ia dikenal memiliki sifat angkuh dan temperamen yang buruk, Daniel Caprio. yang selama ini selalu saja menjatuhkan pesaingnya sehingga membuat pebisnis lain tidak berani menyinggung dirinya.
Malam itu tatapannya yang serius sedang memandang seorang pria paruh baya yang sedang berlutut dihadapannya sambil menangis.
"Tuan, apapun syaratnya akan ku kabulkan," pinta seorang pria paruh baya dengan memohon. pria itu menangis berharap bisa mendapatkan bantuan darinya.
"Kau ingin meminjam sejumlah uang denganku, memang apa yang bisa kau berikan padaku?" tanya Daniel.
"Apapun yang tuan inginkan," jawab pria paruh baya itu yang sedang berlutut di hadapan Daniel.
"Memang dirimu masih memiliki barang yang berharga? kau hanya memiliki rumah kecil dan tidak bernilai sama sekali.
"Tuan, bagaimana kalau saya menjadi pekerja Anda di perusahaan? tidak masalah kalau saya menjadi pembersih toilet, putri saya sangat butuh uang itu. karena dia butuh operasi ginjal," tangisannya.
"Andres, untuk apa kau menangis di hadapanku, kau tahu aku paling benci dengan orang cenggeng, jangan membuatku semakin jijik denganmu," ujar Daniel.
"Maafkan saya, Tuan. saya tidak menangis, saya tidak menangis, apapun akan saya lakukan asal saya bisa menyelamatkan putriku. Tuan, Anda bisa menyuruh saya melakukan apa saja," ucap Andres.
"Dirimu yang sudah tua, apa yang bisa kau lakukan? bekerja, juga sudah tidak larat. lantas, kau ingin mengunakan apa untuk melunaskan hutangmu?" tanya Daniel yang duduk dengan bersilang kaki.
"Tuan, saya mohon bantulah saya, apapun akan saya lakukan demi menyelamatkan putri saya," pinta Andres yang membentur kepalanya di depan Daniel.
Buk...
Buk...
"Tuan, nyawa putri saya dalam bahaya, dokter mengatakan harus segera membayar uangnya," tangisan Andress.
"Kelihatannya kau adalah seorang ayah yang baik, bagaimana kalau kau memberikan satu barang sebagai jaminan, kalau aku puas dengan barang itu aku akan memberikan pinjaman padamu," ucap Daniel yang mengangkat dagu Andres.
"Tuan katakan saja barang apa yang bisa ku jadikan sebagai jaminan," kata Andres yang terluka di bagian dahinya.
"Keponakanmu," jawab Daniel dengan senyum sinis.
Andres terdiam seketika di saat pria itu mengatakan barang yang dia inginkan, rasa berat dan takut kehilangan bercampur menjadi satu.
"Bagaimana, kau masih ingin meminjam uangnya?" tanya Daniel yang duduk bersandar.
"Ke-kenapa harus dia? Tuan, dia tidak bisa melakukan apapun untukmu. apa yang Anda ingin dia lakukan?"
"Ingin uangku kau harus memiliki barang yang bisa menjadi jaminan, kalau saja aku puas dengan dia kau akan mendapat pinjamannya. dan setelah itu jika dia bisa membuatku bahagia. maka dia bisa menjadi pelunas hutangmu. hanya menyerahkan keponakanmu kepadaku dan kau sudah bisa menyelamatkan putrimu. kita sama-sama tidak rugi," ujar Daniel dengan senyum sinis.
"Tuan, dia adalah gadis polos yang tidak bersalah, apakah Anda bisa melepaskan dia?"
"Aku bisa melepaskan dia, tapi putrimu akan mati karena selain aku tidak ada lagi yang sudi meminjamkan sejumlah uang itu," jawab Daniel dengan senyum sinis.
"Tapi, dia tidak bersalah. dia adalah anak yatim yang hanya memiliki kami sebagai keluarganya. kalau saya melakukan hal ini. dia pasti terluka dan dia sudah memiliki seorang kekasih," kata Andres.
Daniel mengepal kedua kepalan tangannya dan bangkit dari tempat duduk," waktumu hanya lima menit, kalau kau masih saja ragu maka kau akan kehilangan putrimu. pilih saja di antara putrimu dan juga keponakanmu."
"Tuan, saya setuju! tapi saya mohon jangan sakiti dia. dia sudah seperti putri saya sendiri," pinta Andres yang memegang kaki pria angkuh itu.
"Antar dia ke kamar hotel malam ini juga! aku ingin melihat dia berada di atas kasurku," tegas pengusaha itu dan kemudian melangkah pergi.
"Tuan, saya-"
"Diam! jika malam ini aku tidak melihatnya, maka jangan berharap kau bisa meminjam uangnya, kalau aku melihatnya di malam ini dan aku merasa puas, aku akan transfer uang ke rekeningmu," ujar Daniel yang kemudian pergi.
"Ba-baik Tuan," Jawab Andres dengan terbata.
"Tuan, saya minta tolong satu hal," pinta Andress
"Apakah kau mengira kaunl layak meminta denganku?"
"Bukan begitu, Tuan. saya hanya tidak ingin dia kecewa ataupun benci denganku. oleh sebab itu saya tidak ingin dia tahu kalau saya setuju dengan syarat ini," jawab Andres.
"Kalau begitu mudah saja, beritahu aku di mana dia, asal aku mendapatkannya malam ini. maka besok kau sudah bisa menyuruh dokter melakukan operasi putrimu," ucap Daniel.
"Dia ada di toko buku, dia bekerja di sana," jawab Andres.
Setelah mendengar perkataan pria itu, Daniel pergi meninggalkan restoran itu
"Apa yang harus ku lakukan? kenapa dia menginginkan Rececca? gadis polos itu pasti kecewa denganku kalau saja dia tahu aku menyetujui permintaan pria ini," gumam Andres.
Pengusaha sukses ini memiliki sifat tegas dan dingin, selalu ingin mendapatkan apa yang dia suka walau dengan cara apapun, dia adalah pria tampan dan dewasa dan sangat berhati-hati setiap melakukan sesuatu. serta memiliki perusahaan di bagian eropa dan juga di asia.
Di dalam perjalanan pulang Daniel mengingat ucapan Andres saat di restoran tadi.
"Rebecca Famosa, aku tidak sabar ingin melihatmu di berada di atas ranjangku, aku ingin membuatmu patuh padaku," gumam Daniel.
"Tuan, kita ke mana?" tanya asistennya yang sedang menyetir.
"Ke hotel dulu! setelah itu kau pergi membawa gadis itu menemuiku," jawab Daniel.
"Baik, Tuan."
Toko Buku.
Seorang gadis muda dan berparas cantik sedang menyusun buku-buku di rak tersebut, gadis itu yang tidak lain adalah Rebecca Famosa yang menjadi sasaran Daniel Caprio.
Tidak lama kemudian sebuah mobil mewah berhenti di depan toko. seorang pria yang tak lain adalah asisten Daniel yang datang untuk menemui Rebecca.
Pria itu kemudian melangkah masuk ke dalam toko dan mencari keberadaan gadis itu.
Ia kemudian menghentikan langkahnya saat melihat orang yang dia cari sedang berdiri sambil menyusun buku-buku di atas rak.
"Nona Rebecca," sapanya
"Tuan, buku apa yang Anda inginkan?" tanya Rebecca dengan ramah.
"Perkenalkan nama saya adalah Roey, ini adalah kartu pengenalan saya," ucapnya sambil memberikan sebuah kartu nama.
"Tuan Roey, kenapa menemui saya?" tanya Rebecca.
"Atasanku ingin bertemu dengan Anda, dan ingin membicarakan mengenai pinjaman untuk putri Andres," jawab Roey.
"Pinjaman operasi kakakku?"
"Sebelumnya tuan Andres ingin meminjam uang dengan atasan kami, tapi ditolak dan sekarang atasan kami ingin bertemu dengan Anda," jelas Roey.
"Tidak ku sangka, paman adalah pria yang sangat menjaga harga dirinya dan sekarang dia harus meminjam uang dengan orang lain. paman pasti sangat tertekan," batin Rebecca.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Alexandra Juliana
Mampir di karyamu lg Thor
2023-06-13
0
Soerya Abdul Soerya
Mampir thorr
2023-03-09
0
Wiek Soen
mampir Thor saya
2023-02-08
0