#5

skala di buat bingung begitu melihat perempuan dengan status istrinya sudah berbaring di sofa dengan bantal dan selimut,

"apa lo liat-liat, mau gue colok tuh mata, hah" katanya galak

"kamu ngapain di situ? "

"ngapain lagi kalau bukan tidur, lu pikir gue ngapain di sini hah, yoga? gila aja lu"

skala mengangguk mengerti " baguslah, karena saya juga gak mau tidur satu ranjang dengan kamu"

"oh apalagi gue om, gue lebih gak mau"

"saya bukan om om"

"bodoamat wle"

...----------------...

kala mengerjapkan matanya berkali-kali lalu merogoh ke samping bantal mencari benda canggih, ia di buat kaget dengan homescreen ponselnya

"WHAT UDAH JAM 8?! " ujarnya yang langsung terduduk di atas kasur dengan rambut yang sudah seperti singa

"ADUH KALA KEBO, LO TELAT LAGII"

"DASAR KEBO, ARRRGGGH"

"eh tunggu" sambil melihat kiri dan kanannya " bukannya semalam gue tidurnya di sofa? " dengan cepat ia menyilangkan kedua tangannya di depan dada

"anj***, gue gak di unboxing kan" seraya membuka sedikit selimut yang menutupi hingga dadanya,

"huh, untung aja masih lengkap pakaian gue, kalau gak bakalan gue mutilasi tuh om om"

"astaga lo udah telat kala, jangan kebanyakan ngomel dulu" lalu berlari dengan sekuat tenaga ke kamar mandi

sudah di pastikan ia tidak mandi mengingat ia sudah sangat terlambat pagi ini

"ekhm pengantin baru emang beda ya bun,hari pertama jadi istri udah telat aja ke kampus" ejek bila yang sudah mendaratkan bokongnya di bangku kedai langganan mereka

"ngapain aja tuh semalam, sampe telat loh ke kampusnya" sambung gladis yang langsung medapat tatapan maut dari sang empu

"ngomong sekali lagi gue buang ya lu berdua dari lantai 5" ancamnya yang justru membuat kedua sahabatnya tertawa

"eh kal ceritain dong gimana perasaan lo hari pertama jadi istri"

PLAK (suara penyatuan antara tangan kulit kepala)

"kecilin suara lo anji**, entar kedengeran yang lain setan" umpatnya kesal

"hehe maaf maaf"

"kal gue penasaran deh, gede gak? " kini nila yang bertanya berniat Menjahili dirinya

"ya mana gue tau bang**t, jangan aneh-aneh deh ah" bila dan gladis kembali tertawa merasa puas menjahili sahabat mereka

"ck ck ck gak nyangka ya di antara kita bertiga lo duluan yang married, mana sama cowo yang gak di kenal lagi"

"iya kal, jadi udah terbukti dong sekarang kalau emang lo yang paling gatel di antara kita, buktinya lo nikah duluan, iya kan gla"

"bang**t emang lu berdua" sambil mengisap sepuntung roko di tanganya,

niskala merokok? jawabannya adalah ia, ia adalah perokok aktif sejak masih menggunakan seragam putih biru

"ini juga gara-gara lo berdua, kalau aja waktu itu gak ngasih challenge sialan itu maka semuanya gak akan berakhir kaya sekarang"

" ya salah sendiri kal, demi kosan gratis sama biaya makan minum gratis selama 3 bulan"

"ck tau ah"

kala membuang puntung roko di tangannya " huff gue masih mau jalani hidup bebas"

"gue juga gak tau mau ngomong apa nanti sama ibu dan bapak" ujarnya sendu, nila dan gladia sontak saling pandang

keduanya juga merasa bersalah saat mendengar cerita niskala beberapa hari lalu sebelum ia dah menjadi istri dari skala adnan fawaz

"kal kita minta maaf ya, ini emang salah kita coba aja waktu itu gue gak ngasih challenge gila itu mungkin sekarang lo masih bebas kaya dulu"

"bener kata gladis kal, kita minta maaf banget ya sama lo ini emang salah kita berdua"

kala membuka matanya yang sedari tadi ia pejamkan " apaansi anji*, ini semua bukan salah lo berdua, huft ini salah gue karena salah milih kata yang malah menjerumuskan gue ke jurang yang gue gali sendiri "

"tapi kan kal"

"ah udah lah, kenapa jadi sedih sedih gini sih"

"intinya gue masih bisa main sama lo berdua, dan dia gak ada hak buat ngelarang gue main sama kalian"

"kalau dia ngelarang? "

"kita karungin terus kita mutilasi bareng-bareng " sontak ketiganya langsung tertawa

jam sudah menunjukkan pukul 8 malam, dan kala baru saja sampai di kosannya, eh ralat rumah suaminya

kala mengendap-endap masuk ke rumah mewah yang kini juga menjadi rumahnya

"loh niskala"suara mama Mengagetkannya

"eh mama"

"kamu baru darimana sayang, kok baru pulang jam segini? "

"oh ini mah, kala kala baru selesai kerja tugas, iya kerja tugas mah sama temen"

"oh astaga kenapa gak minta di jemput aja sama skala sayang, di luar kan lagi hujan kasian kamu sampe basah gini"

"gimana mau minta jemput orang nomornya aja gue gak punya" kata kala dalam hati

"hehe iya mah gak apa-apa juga kok, kala juga udah biasa sendiri"

"mulai sekarang harus dibiasain minta di jemput skala yah sayang, dia kan suami kamu"

"iya mah, nanti lain kali"

"ya udah kamu bersih-bersih gih takutnya masuk angin" kala hanya mengangguk lalu melangkah naik tangga

niskala membungkus tubuhnya dengan selimut tebal saat selesai membersihkan dirinya,

ia menoleh saat mendengar suara pintu di buka, menampilkan suaminya yang masuk

kala mengerutkan keningnya bingung" dia gak mau nanya gue dari mana aja baru pulang jam segini? " tanya kala dalam hati

"ah ngapain gue mikir gitu,kalau kayak gini harusnya bagus dong gue bisa pergi dan pulang semau gue tanpa ada yang ngelarang gue, walaupun gue udah berstatus istrinya" katanya masih membatin

ia lalu memlih berbaringkan badan di sofa berniat tidur, karena besok ada mata kuliah pagi

...----------------...

setelah mengikuti kelas hari ini, ketiganya berjalan beriringan keluar dari kampus di iringi canda tawa, namun lebih banyak nila dan gladis

"lah emang iya gla? kok gue baru tau? " tanya nila bingung

"hahah nji* muka lo aduh, gue bercanda gila mau aja lu gue bohongin"

"ck ye sapi gue kirain beneran"

"tapi kayaknya deh nil, coba aja tanya kala siapa tau dia tau"

"emang bener ya kala? " namun yang di tanya malah sibuk dengan pemikirannya sendiri

"kala? niskala? "

"gak bener nih anak, niskala atma ameerta? "

"ha iya kenapa? "

"ck bengong aja lu dari tadi"

"tau tadi di kelas juga bengong mulu, kenapa sih? "

"oh gak kok gak apa-apa, santai aja"jawabnya santai padahal di otaknya ia sedang bertanya-tanya

sebab sudah beberapa hari ini saat ia bangun ia slalu di atas kasur bukan di sofa, itu artinya semalam ada yang mindahin dia ke kasur, apa bener skala yang mindahin dia?

"huh kalau bener iya, berarti dia peduli dong sama gue? ah tau ah pusing gue,ya udah sih kalau emang beneran dia, eh tapi kalau bener berarti gue tidur satu ranjang dong sama dia? arrrggghhh bisa gila gue lama-lama"

belum lagi kemarin malam, ibu menelponnya menanyakan kabarnya dan tentang uang yang ia kirim beberapa hari lalu,karena biasanya dia yang minta dikimkan uang oleh kedua orangtuanya

Terpopuler

Comments

Heri Wibowo

Heri Wibowo

Namanya hampir mirip ya

2023-01-06

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!