#3

"Huft maaf mba, tapi otak saya gak bisa mendeteksi wajah cantiknya mba, ya walaupun emang gak asing sih" jawabannya sendu

"oke, sudah berapa lama? "

"Ck kebetulan saya udah 2 tahun mba, merantau untuk kuliah"

"bukan itu yang saya maksud"

"oh terus apa dong mba? "

"sudah berapa lama usia kandungan kamu? "kala membulatkan matanya, mencerna pertanyaan perempuan cantik di hadapannya ini barusan, lalu tertawa

" Hahah omo omo omo,mba bercandanya gak lucu deh jangankan hamidun punya pacar aja kagak mba" balasnya

"makanya mba, saya tuh dari tadi mau nanya rahasia mba apa sih sampe mukanya glowing gitu, kasi tau dong mba rahasianya"

"eh btw nih ya mba, ekhem ekhem rasanya kayak tenggorokan saya serek banget nih, ini gak ada niatan di kasi makan gitu seenggaknya minum lah masa iya nyulik ke tempat mevvah kaya gini tapi gak modal gimana sih"

tak butuh lama pintu terbuka dan masuklah dua perempuan cantik dengan pakaian yang sama, dengan membawa nampan berisikan segelas air

kala di buat melongo, hanya segelas air kah? "what seriusly? cuman segelas air putih doang, cih" decaknya dalam hati

"silahkan di minum" saat hendak meminum airnya tiba-tiba ia di kagetkan dengan suara pintu yang kembali di buka dengan paksa, menampilkan seorang cowok tinggi dengan balutan jas yang membuatnya terlihat mapan dan berwibawa

"MAMA! " kala spontan menyemburkan air yang ada di dalam mulutnya saat melihat siapa yang datang

UHUK UHUK

"nji*, nih cowok bukanya yang waktu itu ya, mampus dah gue berarti ini bukan ceweknya tapi mamanya,gobl** lo kal pantasan aja mukanya gak asing"gerutunya dalam hati

"mama ngapain"

"duduk" pinta perempuan di depan yang ia panggil mama

"tapi ma"

"mama bilang duduk skala" diapun hanya pasrah dan beralih duduk di samping kala

tak bisa kala pungkiri jika wajahnya memang tampan seperti oppa oppa Korea yang sering ia lihat di drakor, tetapi versi lokalnya

"masih lupa sama saya? atau sudah ingat? "

"em maaf mba eh tante maksudnya saya minta maaf banget, tapi saya bisa jelasin kok tante kalau waktu itu tuh saya lagi iseng aja tan sama temen saya"

"tuh kan ma, mama bisa dengar sendiri dari dia saya saja gak kenal sama dia ma, mana mungkin saya bohongin mama"

"mama tidak nyuruh kamu ngomong skala"

"sekali lagi saya tanya, berapa usia kandungan kamu? "

"tante saya gak hamil, saya berani sumpah tan waktu itu saya hanya menjalankan challenge dari teman saya"

"saya aja masih kuliah tante, gak mungkin saya ngelakuin hal bodoh kaya gitu"

"kalian harus menikah" pungkas sang mama membuat kala dan skala membulatkan matanya sempurna

"NIKAH?!! " pekik kala dan skala bersamaan

"mah?! "

"haha gak bisa gitu dong tante, saya kan udah bilang tadi kalau waktu itu saya hanya menjalankan challenge dari teman saya, tujuan saya merantau jauh-jauh ke jakarta mau kuliah tan bukan mau cari jodoh, lagian saya gak mau nikah sama orang yang gak saya kenal apalagi sama om om"

"saya bukan om om" tegasnya

"tapi mukanya udah tua kayak om om"

"skla stop it"

"mah, mama gak bisa asal ngambil keputusan gitu dong,dia kan udah bilang kalau ini semua gak bener so kenapa malah jadi nikah? "

"I don't care, apapun itu kalian harus menikah, kamu tau skala keluarga besar kita semuanya sudah dengar tentang kabar ini"

"skala gak mau, skala punya pilihan sendiri?dan skala gak mungkin nikah sama orang yang gak skala cinta jangankan cinta kenal aja gak"

"pilihan sendiri? terus mana? "

"tapi gak gini juga ma, skala" perdebatan antara ibu dan anak ini masih terus berlanjut, dan kala hanya diam menyaksikannya

"sstt sudah, lagipula selama ini kamu juga tidak punya pacar or someone special, right? takutnya"

"maksud mama skala gak normal gitu?" terdengar kekehan dari sampingnya, namun langsung mendapat tatapan tajam dari sang empu

"mama gak bilang gitu, tapi takutnya"

"mam come on"

"mama mau ngomong berdua sama dia, kamu silahkan balik ke kantor"

"tapi mama"

"mama tidak terima bantahan skala, keluar" dengan berat hati ia keluar dari ruangan ini meninggalkan dua wanitanya, eh salah

"siapa nama kamu? "

"niskala tante, tante saya bisa ngasih tante bukti kalau semua ucapan saya waktu itu hanya bercanda"

"ya memang saya mengakui kesalahan saya tante tapi, tapi saya"

"siapa nama kamu? "

"huff, niskala tante"

perempuan di hadapannya mengerutkan keningnya, apa ia salah dengar?

"coba ulangi sekali lagi"

"niskala tante" kala memasang wajah kesal " nih tante cantik-cantik budek ya ternyata "gerutunya dalam hati

"nama lengkap kamu? "

"niskala atma amerrta, tante udah kaya dora ya nanya mulu, hehe"

"o,perkenalkan saya adzira fawaz, ibu dari laki-laki yang telah menghamili kamu"

niskala di buat frustasi, bagaimana lagi caranya ia jelaskan ke ibu cantik di hadapannya ini " oke, gini ya tante zira,saya"

"saya belum mengijinkan kamu ngomong"kala di buat pasrah olehnya

keduanya sama-sama saling diam, sibuk dengan pikiran masing-masing,namun sepertinya kala tidak karena ia tidak di ijinkan tuk berbicara

"keluarga saya bukanlah keluarga sembarangan,semua keluar besar saya sudah mendengar kabar tentang masalah ini,saya tidak mau menanggung malu dalam keluarga ini,untuk itu mau ataupun tidak kalian tetap harus menikah"

"tapi kan saya udah jelasin semuanya ke tante"

"tante gak bisa seenaknya ngambil keputusan gini"

"TANTE, SAYA GAK MAU, TANTE DENGERIN SAYA" semua ucapan dan penjelasan dari kala tak dihiraukan olehnya, ia terus melangkah keluar ruangan meninggalkan kala dengan emosi yang memuncak.

...----------------...

di sini ia sekarang, duduk memeluk lututnya sendiri dengan bersandarkan tempat tidur mewah, ia terus menerus mengusap jejak air matanya yang sedari tadi tak berhenti mengalir membasahi pipinya,

tiba-tiba terdengar suara pintu yang dibuka oleh seseorang yang entah siapapun kala tiak mengetahuinya, ia masih setia dengan posisi duduknya

"pernikahan konyol ini akan berlangsung 3 hari kedepan" ujarnya memberitahu dengan suara briton miliknya menembus sunyinya malam,

"gue gak mau nikah apalagi sama lo, cowok yang gak gue kenal" jawab kala sarkas

"terus kamu pikir saya mau"

"ya udah tinggal bilang sama ibu lo dan pernikahan ini gak akan terjadi,gampang kan"

"gak semudah yang kamu bilang"

"iya gampang, itu kan ibu lo jadi udah pasti dia akan dengar dari anaknya"

"gak bisa"

"terus, lo mau ngebiarin pernikahan ini tetap terjadi? wah gila sih lo"

"semuanya udah terjadi, dan ini semua karena kamu, so pertanggungjawabkan apa yang udah kamu mulai"

"iya ok gue tau ini kesalahan gue dan gue minta maaf soal itu, tapi emangnya gak ada apa cara lain selain nikah? "

"dengan gampangnya kamu bilang maaf setelah semua kekacuan yang kamu perbuat? "

"gue mau pulang, gue gak mau di sini"

"percuma" kemudian keluar dari kamar yang kala tempati

Terpopuler

Comments

UltramilkTan

UltramilkTan

begitulah manusia

2023-01-06

0

Heri Wibowo

Heri Wibowo

Mulutmu harimaumu

2023-01-06

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!