Kaget Nikah
"Jangan di gituin gla kasian anak orang" ujar perempuan berambut hust cut dengan kaki ia naikan satu ke atas kursi duduknya
namanya niscala atma amerta atau biasa di kenal dengan kala, laki-laki yang berwujud perempuan dengan sifat yang tak jauh dari usil, jail, kurang kerjaan, dan tentunya bar-bar
perempuan yang memilih merantau dan jauh dari orangtuanya demi kuliah di impiannya,
"lah ngapa jadi gue, lu duluan ege" jawab cewe yang di panggil gla,
gladis anindita nama lengkapnya salah satu sahabat niskala
"anj*** emang lu berdua" pasrah nya, dia anila resti atau biasa di sapa nila
ketiganya adalah sepupu yang akhirnya menjadi sahabat, mungkin banyak orang atau 50% orang berkemungkinan tipis tidak akrab dengan sepupunya atau jarang ketemu tetapi berbeda dengan mereka yang memang sudah dari kecil di takdirkan tuk bersama-sama
di saat ketiganya asik bercanda ria, mata nila tidak sengaja menangkap dua insan yang baru saja memasuki kedai yang terlihat seperti sepasang kekasih
"eh eh diem dulu deh" ujarnya
"apaan sih njir, "
"tuh liat deh" sambil memberi kode dengan matanya ke sepasang insan yang tadi memasuki kedai
"wuih pasangan goals njir" ucap kala
"Jiwa jomblo gue meronta ***"
nila tersenyum smirk sambil menaik turunkan alisnya " girl, gue ada challenge " gladis dan kala sontak mengerutkan keningnya
"challenge? "
"apaan? "
"gue mau ngasih challenge buat kala"
beo kala menunjuk dirinya sendiri " for me? okey siapa takut"
"gue mau lo buat tu pasangan goals berantem, dengan cara lo sendiri bisa gak? "
"gitu doang? " nila mengangguk "ck easy "
"yakin kal? i doub it" tanya gladia seolah meragukannya
"uhh calm down, don't doubt my skills"
"tapi tunggu, imbalannya apa dulu nih? "
gladis dan nila saling pandang "biaya kosan lo dalam satu bulan gue yang bayarin"
"plus Makan minum lo" sambung gladis
"ya ilah satu bulan doang, 5 bulan napa"
"dih di kasi hati minta jantung lu,dua kalau gitu"
"naik satu lah gla 3 gitu"
"Ck iya dah iya" kala
"nah gitu dong, okay baby"
ia lalu bangkit dari duduknya merapikan sedih pakaiannya lalu berjalan ke arah meja yang sudah menjadi targetnya
PLAK
bunyi nyaring penyatuan antara tangan dan pipi
"BRENGSEK!! JADI INI ALASAN KAMU NGILANG DARI AKU!? " sontak sang cowok yang di tampar mendongak menatapnya bingung tapi juga marah
"DASAR BAJINGAN! KAMU UDAH AMBIL KEHORMATAN AKU DAN SEKARANG KAMU SEENAKNYA NINGGALIN AKU DAN CALON BAYI INI TERUS JALAN SAMA CEWEK LAIN?! " diiringi isak tangis
WHAT!? apa maksudnya ini? Ia tidak tau dan tidak mengenalinya atau bahkan merasa pernah bertemu dengannya
sama halnya dengan nila dan gladis keduanya di buat melongo dengan acting sahabat persepupuan mereka, lebih tepatnya tidak menyangka
si cowok yang tidak terima lantas ingin protes namun sayang lebih dulu di cegat olehnya
kala mengangkat sebelah tangannya tanda tidak memberinya waktu tuk berbicara
"udah, udah cukup aku gak mau dengar apapun yang keluar dari mulut busuk kamu, Kita cukup samapai di sini" kemudian hendak melangkah pergi namun
"Oh iya ini _" sambil melepaskan sebuah cincin dari jari tengahnya lalu ia letakan ke atas meja
"ambil semua janji palsu kamu dan jangan pernah hubungi aku lagi" lalu berjalan mengambil tasnya lalu keluar dari kedai sambil menghapus jejak air matanya
Kala dengan cepat terus berjalan berusaha menghindar dan menjauh dari kedai tersebut, sedangkan nila dan gladis yang tadinya bengong dengan cepat keluar kedia berusaha mengejar sahabat mereka
"Iya halo lo berdua di mana njir" ucapnya dengan benda pipih yang ia tempel di kupingnya
"ha di mana dah, gue di depan halte nih nji*"
"ck yang di sebelah kanannya itu loh gobl**"
"Iya di situ, buruan anj**"
...----------------...
"gila ya lu tadi bisa banget actingnya, gue ampe melongo njir"
"apalagi gue mana pake ada air mata segala gila, buset dah dapat dari mana tuh air mata"
"haha air mata buaya yang ada"
"hahaha gue yakin banget sepulang dari kedai si ceweknya langsung bilang Kita putus kamu jahat udah bohong sama aku " ucap nila meniru seolah dirinya adalah cewek tadi
membuat ketiganya langsung tertawa bersama sambil melempar chiki
setelah tadi dari kedai bukanya pulang nila dan gladis memilih ke Bescamp mereka di mana lagi kalau bukan kosan kala, dengan keadaan kamar yang terbilang sudah seperti kapal pecah
Sampah snack berserakan di mana-mana, Buku-buku cetakan maupun novel serta laptop, Huh memang beginilah kelakuan 50% cewek yang rantau apalagi di sibukkan dengan urusan perkuliahan
" Iya njir tadi gue sempat liat juga ceweknya langsung cabut dong dengan muka datarnya gitu"
"muka datar tapi hati remuk"
"hahah njir emang lu berdua, Owh jelas dong gimana kala gitu loh,mana gue ampe korbanin cincin gue masa iya gak berantem"balasnya bangga
oh iya nila dan gladis hampir melupakan hal itu, Cincin yang ia kembalikan seolah-olah pemberian dari itu cowok
"Iya anj** itu bukannya cincin lo ya yang selama ini lo pake? "
"pengorbanan sekali ya bun demi kosan gratis"
"hahaha eh tapi itu cincin apaan dah kal, kok lo bisa bisanya ngasih ke tuh cowok"
kala tertawa mendengar pertanyaan itu " udah tenang aja itu cincin harganya gak seberapa "
"emang lu beli di mana? "
yang di tanya malah terlihat menahan tawanya sebelum akhirnya menjawab " gue dapat di snack yang ada isi hadiahnya" ujarnya yang langsung membuat keduanya sahabatnya tertawa
"gilla anj** beneran? "
"Iya lah,gila aja gue mau ngorbanin ngasih kalau bukan hadiah"
"huh yuhuu finalnya selama 3 bulan kedepan uang kosan gue aman plus berat badan gue bakalan naik nih, iya gak? " serunya lagi,
sebegitu bahagianya kah? oh tentu pemirsa yang terhormat berhubung ia adalah anak rantau + anak kos jadi imbalan kali ini cukup membuat kantongnya aman
...----------------...
Sedangkan di sebuah ruangan serba putih terdapat seorang laki-laki yang tengah duduk dengan kepala yang terus menunduk tak mau menatap wajah cinta perempuan pertamanya
"skala minta maaf ma" ujarnya pada seorang perempuan yang ia panggil mama, setelah hampir setengah jam saling diam
imurnya yang masih terbilang muda membuatnya telihat seperti masih seorang gadis remaja dengan versi wajah yang lebih dewasa jika di lihat dengan teliti
"ma skala gak mungkin bohong, skala berani"sudah di potong dluan oleh mamanya
"mama gak mau tau skala, sekarang juga cari perempuan itu dan bawa ke hadapan mama" kemudian bangkit dan berjalan keluar meninggalkan putra tunggalnya dengan wajah melongo
semakin tidak masuk akal, sekarang mamahnya juga sama anehnya dengan perempuan tadi,sudah ia katakan bahwa ia tidak melakukan apapun bakan mengenalnya pun tidak,
bagaimana caranya? Jangan di tanya kalau hanya hal sepele seperti ini, baginya adalah easy
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments