The Wedding Agreement
Dengan perasaan kesal nya. Cleo menandatangani surat perjanjian pernikahan kontrak dengan Reza.
Pria yang sangat dihindari oleh Cleo. Pria yang bahkan Cleo berani mengutuk dirinya sendiri jika bertemu dengan pria itu.
Namun sekarang. Dia terpaksa harus menandatangani surat perjanjian pernikahan kontrak itu demi memenuhi permintaan sang kakak.
' Ini hanya untuk sementara, Cleo. Hanya sementara,' batin Cleo menyemangati dirinya sendiri.
" Ingat ... Jangan coba-coba mengingkari perjanjian ini. Siapkan mental mu, pernikahan akan di adakan satu Minggu lagi," ucap Haikal.
Lalu Cleo pun pergi dari ruangan itu.
Dia duduk di kursi kerja nya dengan perasaan kesal. Bahkan dia mengumpat kasar dalam hatinya.
' Oh God. Beri aku kekuatan agar aku bisa kuat menjalani pernikahan itu hingga kontrak itu berakhir,' batin Cleo.
Dia pun mengingat kembali bagaimana pertemuan nya dengan pria menyebalkan itu.
~[ Alur Flash back 1 ]~
Berawal dari kejadian yang hampir saja merenggut kehormatannya. Cleo, wanita cantik yang memiliki postur tubuh yang sempurna bahkan melebihi para model pada umumnya.
Tinggi tubuh yang semampai dengan bentuk pinggang yang sangat ramping. Dan bentuk dada yang montok, serta bokong yang menyerupai buah persik.
Bentuk tubuh yang sempurna di mata pria, hingga membuat para wanita iri melihatnya.
Bahkan karena tubuh seksinya itu, Cleo pernah menjadi korban pelecehan seksual dari bosnya sendiri.
Dia hampir saja kehilangan mahkotanya, jika saja dia tidak berhasil melarikan diri.
Sejak dari kejadian itu, Cleo seolah menutup diri dari siapapun, dan enggan untuk berdekatan dengan seorang pria yang tak dikenalnya.
Hingga suatu hari dia bertemu dengan sahabatnya saat di universitas.
"Zea ..." panggilnya pada sosok wanita cantik yang sedang asyik makan siang bersama dengan suaminya, di restoran dekat apartemennya.
Wanita itu menoleh dan melihat sahabat nya saat di kampus menghampiri nya.
" Cleo ..." Zea langsung bangkit dari kursinya dan berpelukan dengan sahabat nya itu.
" I Miss you, my lovely girl!" Cleo memeluk erat Zea.
" I Miss you to, Honey."
Lalu Zea melepas pelukannya dan menyuruh Cleo duduk di sampingnya.
" Hallo, Tuan Dev. Maaf aku mengganggu acara makan siang kalian," kata Cleo tak enak.
" It's Ok. Kalian mengobrol lah, aku hanya ingin menikmati makanan ku," sahut Dev fokus dengan makanannya.
" Kamu apa kabar, Ze?"
" Seperti yang kau lihat sekarang, aku baik-baik saja. Bagaimana pekerjaan mu, Cleo?" tanya Zea.
Cleo tampak menghembuskan nafasnya yang berat dan menundukkan kepalanya.
" Aku habis mengundurkan diri dari perusahaan ku bekerja, Ze," kata Cleo sendu.
" Kenapa? Bukankah sejak dulu kau memang menginginkan pekerjaan itu, Cleo?" tanya Zea penasaran.
Karena dia sangat tahu, sejak dulu Cleo sangat ingin menjadi asisten atau sekretaris dari sebuah perusahaan besar.
Cleo tidak langsung menjawab, lalu tiba-tiba air matanya mengalir dan dia pun menangis sesenggukan.
" Ada apa? ceritakan padaku Cle." Zea mengusap punggung wanita yang tengah menangis agar wanita itu merasa tenang.
Sementara Dev, dia hanya menjadi pendengar saja.
" Bos ku sangat brengsek, Ze. Dia mencoba melecehkan ku, dia mencoba memperkosa ku," kata Cleo sambil terisak.
" WHAT!!" pekik Zea.
Lalu memeluk tubuh Cleo.
Cleo menangis di dalam pelukan Zea. Tangisnya pecah dan tak tertahan lagi, Cleo tidak menceritakan masalah ini pada siapa pun, termasuk Kakaknya.
Zea mengusap punggung Cleo agar wanita itu menjadi lebih tenang. Lama mereka berpelukan hingga Cleo merasa lebih tenang dan dia melepaskan pelukannya.
" Kau sudah tenang sekarang?" tanya Zea menghapus air mata yang membasahi pipi Cleo.
Cleo hanya menganggukkan kepalanya dan berusaha untuk tersenyum pada sahabatnya itu.
" Apa kau bisa menceritakan semua nya padaku?" tanya Zea.
Cleo tak langsung menjawab, wanita itu terdiam sambil meremas tangan nya sendiri.
" Honey. Aku sahabat mu, kan? jadi jangan segan untuk membagi apapun denganku," kata Zea sembari mengusap lengan Cleo.
Dev yang melihat situasi ini tahu, bahwa Cleo enggan menceritakan hal itu mungkin karena ada dirinya dan ini di tempat umum.
" Beby, ajak dia ke mansion. Mungkin dia bisa lebih rileks saat di mansion," kata Dev memberikan saran.
Zea menoleh pada Dev lalu mengangguk kan kepalanya.
" Kita ke mansion ku saja, Oke." Cleo hanya merespon dengan anggukan kepala.
Lalu Zea menggandeng tangan Cleo keluar dari restoran itu dan berjalan menuju mobil milik Dev.
.
.
Kini Zea sudah berada di mansionya, Dev langsung kembali ke perusahaan nya setelah mengantar istrinya ke mansion.
Zea menggandeng tangan Cleo masuk dan langsung membawanya ke halaman belakang mansion yang terdapat kolam renang yang cukup besar disana.
Cleo tampak hanya menundukkan kepalanya tanpa melihat-lihat mansion megah yang kini di masukin nya.
" Duduklah, Cleo."
Wanita itu duduk di kursi yang menghadap langsung ke kolam renang. Dan Zea duduk di samping nya.
Cleo merenung. Tatapan nya kosong menghadap kearah kolam renang yang terlihat tenang di depan nya.
Zea menggenggam tangan Cleo dan mengusapnya.
" Tak apa jika kau tidak ingin menceritakan hal itu padaku. Aku tidak akan memaksa mu," kata Zea pelan.
Cleo menoleh pada zea dan tersenyum.
" Thank you, my lovely girl."
Zea hanya merespon dengan anggukan kepala sambil tersenyum.
Lalu Cleo terdiam lagi.
" Siapa yang mengetahui hal ini?" tanya Zea.
" Hanya kau, mungkin suami mu juga jika dia mendengar pembicaraan ku tadi," sahut Cleo dengan tatapan yang masih mengarah ke kolam renang.
" Jadi kak Edo tak tahu tentang hal ini?" tanya Zea lagi.
Cleo hanya menggelengkan kepalanya.
" Kau tidak menceritakan hal ini padanya?" tanya Zea. Dan Cleo kembali menggelengkan kepalanya.
" Why?? dia keluarga satu-satunya yang punya, Cleo. Kenapa kau tak menceritakan hal ini padanya?" sahut Zea.
" Dia sedang di tugaskan keluar negeri oleh perusahaan tempatnya bekerja. Aku tak ingin kakak jadi khawatir padaku disana karena hal ini," kata Cleo sendu.
Zea mengusap punggung Cleo agar bisa menguatkan nya.
" Jangan merasa sendiri, ada aku disini. Kapan kejadian itu terjadi?" tanya Zea.
Cleo menoleh pada Zea.
" Sejak aku masuk di perusahaan itu, dia berusaha melecehkan ku saat kita berada diluar perusahaan berdua," kata Cleo memulai ceritanya.
" Awalnya dia hanya berusaha memegang tangan ku, mengusap punggung ku. Membelai rambutku hingga merangkul bahuku."
" Lalu kenapa kau membiarkan hal itu terjadi?" tanya Zea geram.
" Aku belum menyadari hal itu, Ze. Hingga saat dia mulai meraba pahaku saat kita sedang makan malam berdua setelah selesai melakukan rapat dengan relasi bisnis nya."
" Lalu?" tanya Zea.
" Dan puncaknya terjadi saat setelah melakukan launching produk. Dia menjebak ku agar aku datang menemuinya di hotel nya dengan dalih meminta berkas perusahaan. Aku dengan bodoh mengikuti perintahnya," kata Cleo sambil terisak.
Lalu Cleo membuka kancing kemeja nya dan menyibakkan rambutnya. Zea terbelalak saat melihat banyak tanda kiss mark yang ada di sekitar dada Cleo dan juga leher nya yang sudah mulai menghitam.
Cleo menangis dan Zea kembali memeluk nya.
" Dia menyentuh ku, Ze. Dia sudah meraba seluruh tubuh ku," kata Cleo sesenggukan.
Zea semakin mengeratkan pelukannya.
" Bahkan dia sudah memasukkan tangannya kedalam milikku, Ze. Aku ... aku sudah tidak suci lagi, Ze. Aku kotor," kata Cleo frustasi.
Wanita itu terlihat sangat terpuruk atas kejadian yang menimpanya. Dia hanya bisa menangis dan terus menangis seakan ada trauma berat yang dia rasakan.
Zea terus memeluk erat tubuh Cleo yang rapuh. Karena hanya itu yang hanya bisa dia lakukan untuk saat ini.
" Tidak, kau masih suci dan bersih selama dia tak melakukan itu padamu," kata Zea menenangkan.
" Tubuh ku kotor, Ze. Pria itu sudah menyentuh seluruh tubuh ku, aku kotor," kata Cleo berulang-ulang.
Zea melepaskan pelukannya, dan merangkul tubuh cleo, membawanya masuk kedalam mansion.
" Istirahatlah disini, aku akan menemani mu," kata Zea mendudukkan Cleo di tepi ranjang di kamar tamu.
Cleo hanya menganggukkan kepalanya. Saat Zea ingin keluar Cleo menahan tangan nya.
" Aku tidak bisa keluar dari perusahaan itu, Ze," kata Cleo menundukkan kepalanya.
Zea berbalik dan duduk di samping Cleo.
" Kenapa?" tanya Zea.
" Aku sudah menandatangani surat kontrak kerja ku, Ze. Dia meminta ku membayar penalti yang cukup besar agar aku tak bisa keluar dari perusahaan itu. Dan jika aku tak membayar nya, dia akan melaporkan ku," kata Cleo sendu.
" What ... seharusnya kau yang melaporkan dia. Bukan malah kau yang mau di laporkan," kata Zea geram.
" Aku harus bagaimana, Ze. Aku bingung," kata Cleo mencengkeram kuat kepalanya sendiri.
" Jangan pikirkan tentang hal itu. Aku akan membantumu, sekarang istirahat lah," kata Zea.
" Terimakasih. Hanya kau yang aku punya di sini, aku berhutang banyak padamu, Ze."
Wanita itu menggenggam erat tangan Zea sambil berusaha tersenyum.
Zea menganggukkan kepalanya, lalu keluar dari kamar itu.
Zea mengambil ponselnya dan menghubungi salah satu sahabat yang selalu menolong nya jika sedang di butuhkan.
" Cari tahu siapa pemilik gedung ZW.corp," perintah Zea.
" Ada apa, Ze? sepertinya kau sedang sangat emosi dari nada suara mu yang terdengar menyeramkan," sahut Reza.
" Ck, Dia melecehkan temanku dan mencoba memperkosa nya," kata Zea dengan nada yang tertahan karena takut jika Cleo mendengar.
" Benarkah. Menjijikkan sekali kelakuan orang kaya itu," kata Reza.
" Kau bisa membantu ku atau tidak. Jika tidak aku akan menyewa orang saja untuk menyelidiki kasus ini," kata Zea.
" Oke oke. Aku akan menyelidiki hal ini," sahut Reza.
" Baiklah. Aku menunggu kabar baik nya." Zea langsung menutup sambungan teleponnya.
Dia terlihat menerawang jauh dengan tangan yang terkepal.
" Aku tidak akan melepaskan pria itu," gumam Zea kesal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments