Reza tersenyum miring melihat wajah panik Cleo. Pria itu menunduk dan mendekatkan wajahnya pada wajah Lea yang menunduk.
Dia mengangkat dagu Cleo agar menatap kearahnya.
" Kau sangat berani sekali, Nona cantik. Apa kau ingin menjadi korban pelecehan lagi?" kata Reza dengan wajah yang sangat dekat bahkan hanya berjarak 5 senti.
Cleo menatap kesal pada Reza.
" Kenapa? apa kau mau tubuh mu di sentuh lagi dengan seorang pria?" kata Reza lagi dan membuat Cleo semakin kesal dengan pria itu.
PLAKKK
Cleo langsung menampar keras pipi Reza untuk yang kedua kalinya di hadapan semua anak buah geng motor nya.
" Berani sekali kau, Nona!!" bentak Haikal yang maju untuk mendekati Cleo.
Namun berhenti saat Reza mengangkat tangan nya. Lalu pria itu menatap tajam kearah Cleo dengan ekspresi datar nya.
" Belum 24 jam kau sudah 2 kali menampar ku, Nona," kata Reza dengan nada dingin nya.
" Itu karena mulut mu yang kurang ajar dan tak punya sopan santun!!" bentak Cleo.
Entah dia mendapatkan keberanian dari mana hingga bisa melawan pria itu.
"Baik. Aku akan memaafkan mu kali ini," kata Reza berbalik dan berjalan menuju motornya.
" Aku tidak butuh maaf dari mu!! Dan aku tidak pernah menyesal sudah menampar mu dua kali hari ini!! Bahkan aku ingin sekali menghajar wajah tengil mu itu!!" teriak Cleo dengan meluapkan emosi nya.
Dan membuat Reza menghentikan langkahnya. Pria itu berbalik dan menatap tajam pada Cleo.
" Jika kau berani menghajar ku, akan ku pastikan kau akan kehilangan kehormatan mu!!"
Cleo membalas tatapan tajam itu.
" FUUCK YOU!! SEMOGA KITA TAK PERNAH BERTEMU LAGI!!" teriak Cleo lalu masuk kedalam mobilnya.
Semua anggota geng motor itu tampak ingin menghalangi mobil Cleo yang ingin pergi dari tempat itu.
Namun Reza mengangkat tangannya pada semua anggota geng motor nya.
"Biarkan dia pergi," kata Reza dengan suara dinginnya.
Lalu Cleo menyalakan mesin mobilnya, sebelum dia pergi dari tempat itu wanita itu mengacungkan jari tengahnya kepada Reza. "**** you!!" teriak Cleo dari dalam mobil lalu meninggalkan tempat itu.
Reza hanya menatap kepergian mobil itu dengan seringai tipis yang hampir tak terlihat dari bibirnya.
" Kenapa kau membiarkan dia pergi begitu saja, Bos?" tanya Haikal.
" Ya. Dia sudah menghina mu, Bos. Dan dia juga berani menampar mu," celetuk Mike.
" Aku punya rencana yang sangat bagus untuk membalas perbuatan nya," sahut Reza dengan senyum licik nya.
Dia melihat beberapa berkas kandidat calon sekretaris untuk dirinya di perusahaan. Dan dia mengingat ada berkas lamaran Cleo disana.
Jadi Reza ingin wanita itu bekerja untuk nya dan menjadi budak nya di perusahaan.
' Aku akan membuat mu menderita di perusahaan, Biitcch,' batin Reza tersenyum licik.
Ponsel Reza berbunyi, dia langsung mengangkat panggilan itu.
" Hallo, ada apa, Bik?"
" Tuan, Bryan demam, dia terus mengigau dan terus memanggil nama Anda," kata seseorang dari seberang teleponnya.
" Baiklah, aku akan segera pulang," sahut reza lagu langsung memutuskan panggilan itu.
"Kalian teruskan rencana kita, aku harus menemui keponakan ku yang sedang sakit," kata Riza sambil memakai jaket kulit nya.
" Baik, Bos!" sahut para anggota geng motor itu dengan serentak.
" Horass!!" kata Reza sambil mengangkat satu tangannya ke atas.
" HORASS!!" sahut anggota geng motor nya dengan kompak.
Lalu Reza keluar dari markas besar geng motornya itu. Dia mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi menuju mansionnya di mana Bryan tinggal.
Tidak butuh waktu lama untuk Reza agar sampai ke mansion nya. Hanya dalam waktu 15 menit saja dia sudah sampai di depan gedung mansion nya.
Pria itu langsung turun dari motornya dan langsung masuk ke dalam mansion di mana Bryan tinggal.
Reza berjalan dengan langkah yang terburu-buru.
" Dimana Bryan, Bik?" tanya Reza pada pelayan yang menemani Bryan.
" Dia ada di dalam kamarnya, Tuan. Baru saja dia tertidur setelah meminum obatnya," sahut pelayan itu.
" Baiklah. terimakasih, Bik," sahut Reza.
Pria itu langsung naik ke lantai dua di mana kamar Bryan berada. Perlahan dia membuka pintu kamar Bryan.
Reza melangkahkan kakinya secara perlahan masuk ke dalam kamar dan mendekati ranjang.
" Daddy ... Daddy Reza," guman Bryan dalam tidurnya.
Reza duduk tepi ranjang dan mengusap lembut puncak kepala Bryan. Dia mencium kening keponakan tersayang nya itu.
" Daddy di sini, sayang," kata Reza dengan suara yang sangat lembut.
" Jangan tinggalkan aku, Dad. Aku tidak ingin tinggal sendiri disini," kata Bryan tapi dengan mata yang masih tertutup.
Reza sangat terenyuh melihat keadaan Bryan yang seperti ini. Dia kembali mengingat kejadian mengerikan yang menimpa pada adiknya 4 tahun yang lalu.
Bryan adalah keponakan satu-satunya Reza. Dia selamat dari kecelakaan maut yang menimpa keluarganya.
Dalam kecelakaan itu, Bryan harus kehilangan kedua orang tuanya. Dia selamat dalam kecelakaan maut itu karena anak itu didekap erat oleh intan, ibunya sendiri.
Sementara orang tua Reza berada di luar negeri sedang mengurus perusahaan mereka di sana.
Dan Bryan memang tinggal bersama Uncle nya.
Reza naik ke atas ranjang Bryan, pria itu memeluk tubuh mungil Bryan dan mengusap lembut puncak kepala nya.
Dia menemani keponakannya itu sampai ikut tertidur di atas ranjang kecil itu.
.
.
Cleo menghempaskan tubuhnya ke atas ranjang empuknya yang tak terlalu besar. Dia terlungkup di atas ranjang nya dengan menghembuskan nafasnya yang berat.
" Aku berharap tidak akan bertemu dengan pria menyebalkan itu lagi. Aku mengutuk diriku sendiri jika harus bertemu dengan nya lagi," kata Cleo.
Dan akhirnya wanita itu memejamkan matanya dan terlelap tanpa melepas sepatu nya.
*
Beberapa hari setelah pertemuan itu.
Cleo bersiap untuk menghadiri panggilan interview nya di salah satu perusahaan besar di kota itu.
Wanita yang berparas cantik itu memutar tubuhnya di depan cermin. Dia melihat pantulan dirinya di cermin itu.
" Perfect," gumamnya.
Tiba-tiba ponselnya berbunyi. Dia langsung mengangkat panggilan itu sambil berjalan keluar dari kamarnya.
"Hallo, kak."
" Hallo, Sister. Bagaimana kabar mu hari ini?" tanya Edo dari seberang telepon nya.
"Sangat baik, Kak. Aku ada panggilan interview di perusahaan besar hari ini," kata Cleo sambil menyantap roti panggang yang tadi di buatnya.
" Oh ya? Di perusahaan mana?" tanya Edo.
" Di perusahaan RH.Corp. Hebat kan?" jawab Cleo senang.
" WAh ... itu perusahaan yang cukup besar, Ci. Semoga interviewnya berjalan dengan lancar, dan kakak yakin perusahaan itu tidak akan bisa menolak adik tercantik ku ini," kata Edo memberi semangat pada Cleo.
" Ah ya. Bagaimana kabar mu, kak? kau jarang sekali menghubungi ku. Apa kau sudah menemukan wanita cantik disana? hingga kau melupakan adik tercantik mu ini?" kata Cleo yang membuat Edo tertawa di seberang sana.
" Tidak ada wanita cantik lagi selain adik ku ini. Aku tak menemukan wanita yang secantik dirimu disini," sahut Edo menggoda sang Adik.
" Iiiiishh ... aku geli mendengarnya," sahut Cleo, lalu mereka tertawa bersama.
" Baiklah. Aku akan berangkat dulu, kak. Doakan agar aku di terima di perusahaan besar itu, bye kak. Mmuuaach."
Cleo langsung memutuskan panggilan telepon nya dan keluar dari apartemen nya.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments