NAIMA 2

Di sebua hunian mewah. Sosok wanita lanjut usia menatap tubuh pria yang terbujur lemah di ranjang. Berbagai alat medis tertempel di dadanya..

"Tuan Hartono tidak apa-apa, hanya saja beliau terlalu banyak berpikir jadi kondisinya drop lagi," jelas dokter setelah melakukan rangkaian pemeriksaan.

Dokter itu menyerahkan resep pada seorang pria yang berdiri tak jauh dari tempat duduk wanita yang terlihat anggun itu.

"Baik Dok. Terima kasih, mari saya antar!" ajak pria itu.

Dokter mengangguk. Lalu keduanya pun pergi. Wanita itu berdiri dan kini duduk di pinggir ranjangnya.

"Sayang," panggilnya.

"Jangan tinggi hati, lepas egomu," pinta wanita itu lirih.

Denita Az-zahra, empat puluh delapan tahun. Sangat cantik dan anggun, menatap datar sang suami yang begitu tinggi hati.

"Putra kita sudah pergi selama sepuluh tahun lamanya, dia pasti sudah menikah dengan wanita pilihannya dan bahagia," lanjutnya.

Mata pria yang terbaring membuka. Damar Hartono, lima puluh lima tahun, seorang pengusaha terkenal dan sangat kaya.

"Ma," panggilnya lirih.

"Sayang,"

"Putra kita sudah tiada," ujar pria itu lirih.

Denita terdiam, bukan ia tidak tau jika putranya dikabarkan meninggal dunia akibat kecelakaan lalulintas. Ia hanya menutup berita buruk itu agar tidak mempengaruhi kondisi kesehatan suaminya.

"Papa tau?" tanya Denita lirih.

"Cucu kita raib, polisi mengatakan jika hanya ada dua mayat ada di sana," jawab Damar.

"Aku yakin polisi berbohong!" seru Denita tak percaya.

"Ma, maukah kau melakukan sesuatu untuk menyelamatkan cucu kita?" pinta Damar lagi.

"Apa sayang?"

"Minta pengacara untuk mewarisi sebagian saham perusahaan yang menjadi wali cucu kita," lanjutnya.

"Sayang!" Denita tak suka dengan ide suaminya..

"Sayang, itu penting demi keamanan hidup cucu kita. Dengan begitu orang yang merawatnya sekarang akan berpikir dua kali untuk menyakitinya," ujar Damar lagi.

"Kita bisa mengambilnya sayang! Itu cucu kita!" seru Denita lagi..

Damar menggeleng lemah. Kesalahan terbesarnya mengumumkan jika ia mencoret putranya dari daftar keluarga.

"Aku yakin jika cucu kita akan kembali pada waktunya," lanjut pria itu.

"Mas!" protes Denita tak setuju.

"Sayang ... percaya padaku. Cucu kita pasti bisa melewati ujian ini!"

Denita menghela napas panjang. Ia akhirnya mengangguk setuju. Wanita itu memainkan perannya untuk menyelamatkan keberadaan cucunya yang raib. Wanita itu menjalankan perintah suaminya.

Berita itu sampai pada telinga Agung. Pria itu sudah menetapkan jika Naima adalah tanggung jawabnya. Pencoretan ahli waris secara umum memang membuat kalangan pengusaha tidak akan mempercayai ahli waris lain sebelum membuktikan diri.

"Berapa nilai saham yang diberikan?" tanyanya pada seorang pria.

"Tiga puluh persen, akan meningkat sebanyak sepuluh persen hingga seratus persen jika Naima mengukuhkan diri," lapor pria bertopi.

Agung mengangguk. Kekuasaan dari Damar Hartono belum sampai pada daerah kekuasaan bisnis Agung Lakso.

"Baik, ini bayaranmu!' Agung menyerahkan cek unlimit pada pria bertopi.

"Kau bisa berpesta dan bercinta seumur hidupmu dengan cek itu!" ledek Agung pada pria itu.

"Terima kasih Tuan. Anda selalu bisa menyenangkan saya," ujar pria itu membungkuk hormat dan tersenyum puas dengan bayarannya.

Agung berdiri menatap kaca anti peluru. Pria itu menatap kendaraan yang bergerak perlahan di bawahnya. Pikirannya sudah tersusun rapi dan pastinya akan sangat menguntungkan dirinya nanti.

"Akan kutenggelamkan kau Danar Hartono melalui cucumu itu," monolognya.

"Tuan, Tuan muda Lakso membawa Nona Santi ke kamar pribadi di ruangan anda!" lapor salah satu ajudannya.

"Grebek dan permalukan Santi. Seret Pratma ke sini!" titahnya langsung.

Pria itu membungkuk hormat. Hanya dalam hitungan detik. Sinta jadi bulan-bulanan wartawan karena berani menggoda atasannya.

Pratma tentu ingin bersih namanya, ia mengikuti alur drama yang diciptakan oleh ayahnya.

"Tidak ... aku tidak menggoda Tuan muda Lakso!" teriak Sinta dengan berurai air mata.

"Kami saling mencintai. Benar begitu kan sayang?" lanjutnya meminta pertolongan.

Pratma sangat ahli dalam berdrama. Ia mengurutkan kening, semua sudah dipersiapkan. Ada gelas di sana yang sudah dicampur obat perangsang.

"Aku tidak tau, ketika minum. Tiba-tiba aku lepas kendali," ujar pria itu berdrama.

Akting yang luar biasa, membuat semua percaya. Sinta berteriak histeris, impian memiliki tas mahal lenyap. Bahkan kehidupan mewah yang dijanjikan kini hanya janji belaka yang pastinya tidak akan ditepati.

Gadis itu melangkah dengan wajah tertunduk. Fotonya yang setengah bugil sudah tersebar di seluruh platform berita online.

"Dasar pelakor!" teriak para wanita beristri.

Sementara itu Agung begitu puas mendengar laporan itu. Kini dihadapannya Pratma seperti tidak bersalah duduk begitu arogan di sofa.

"Pukuli dia!" perintah Agung.

"Cepat!" lanjutnya sambil membentak ketika dilihatnya dua ajudannya seperti bergeming.

Akhirnya terdengar pukulan dan teriakan Pratma di ruang kedap suara itu. Dua pria terengah setelah menghajar tuan muda mereka. Pratma terkapar tak berdaya di sana.

"Bodoh ... otakmu di mana bodoh!" teriak Agung murka.

"Pa ...," rengek Pratma.

"Bangsat!' Agung benar-benar tak habis pikir.

"Kau itu putraku atau bukan sih?' tanyanya meragukan putranya itu.

"Ya putra Papa dong!" teriak Pratma dengan ringisan kesakitan.

Pratma Lakso, pria yang lahir dengan fasilitas super mewah. Putra yang sangat dinantikan oleh seluruh keluarga karena akan menjadi penerus perusahaan.

Sofia mendidik putranya dengan limpahan kekayaan, kasih sayang yang salah. Wanita itu akan menghardik dan menyakiti siapapun yang berani mengusik putranya.

Maka tak heran jika Pratma kini menjadi sosok yang benar-benar tak bisa diandalkan.

"Aku harap tiga cucuku tidak seperti kau yang bodoh ini!" harap pria itu.

Agung meninggalkan Pratma. Sebagai hukuman pria itu harus menurut dan melaksanakan tugas sebagai pekerja biasa.

"Pa!" Sofia protes ketika mendengar keputusan suaminya.

"Cukup Sofia!" teriak Agung marah.

Sofia menunduk, ia memang salah. Tapi ia berpikir jika semua bisa diselesaikan dengan uang dan kekuasaan, semua bisa dikendalikan.

"Kau pikir uang itu tidak akan bertambah jika tidak terus diputar dan dicari?" desis Agung.

"Anakku jadi pria bodoh dan hampir menghancurkan reputasiku dengan nyaris tidur bersama sekretaris sialan itu!" lanjutnya dengan napas terengah.

"Aku yakin, putraku dirayu hingga seperti itu!" teriak Sofia membela putranya.

"Ingin sekali kutampar kau Sofia!" tekan Agung begitu kesal.

"Memilih Anna sebagai menantu juga kesalahanmu. Beruntung tiga cucuku benar-benar asli keturunanku!" lanjutnya berang.

"Aku tidak tau dari mana darah berengsek itu mengalir di tubuh putraku?" sindir Sofia pada suaminya.

"Oh ... kau menuduhku sekarang Sofia. Siapa ya yang dulu berciuman dengan mantan ajudanku ... Bondan?" sahut Agung tak kalah menyindir.

Sofia diam, ia hanya bersyukur sang suami menguburkan pria selingkuhannya itu ke dasar laut.

"Aku melakukan itu karena kau jarang menyentuhku!" teriak wanita itu membela diri.

Pertengkaran di kamar tidak akan terdengar karena ruangan itu kedap suara.

Naima pulang, ia turun dari mobil bersamaan dengan tiga anak lainnya.

"Besok-besok jangan terlalu lama pulang!" ketus Rendra kesal.

"Kau membuat adikku nyaris mati kelaparan!" lanjutnya sambil menatap Naima.

"Tapi bukan aku yang terlambat ...."

"Diam!" bentak Rendra.

"Ingat ... kau hanya numpang ... numpang!" tekan Rendra.

"Dan ayahmu pembunuh!" tekan Naima tak mau kalah.

"Pemabuk!" lanjutnya begitu berani lalu meninggalkan Rendra yang mematung.

bersambung.

Ah ...

Next?

Terpopuler

Comments

Iin Nurchayati

Iin Nurchayati

bagus Naima... gadis yg kuat, harus bisa membela diri. Darah pak Hartono ini👍😊

2023-09-24

1

aidernia_Novelia

aidernia_Novelia

senang kalo MC cewek tangguh bukan menye-menye yang dikit-dikit nangis ☺

2023-04-16

2

aidernia_Novelia

aidernia_Novelia

bagus naima.. lawan terus jangan takut sama pembunuh ortu mu...

2023-04-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!