The Twins CEO

The Twins CEO

CEO Baru

Mobil mewah melaju menembus  jalan raya, hingga tiba di suatu gedung perkantoran.

Dua orang anak muda berpakaian resmi,keluar dari gedung tersebut, mereka berjalan beriringan menuju sebuah ruangan.

Kehadirannya sudah ditunggu oleh peserta yang hadir di dalam ruangan tersebut.

"Selamat pagi Tuan-Tuan Terima kasih telah menghadiri undangan saya kali ini," ucap Leon pemilik perusahaan AXA Corporation.

"Saat ini saya bermaksud untuk memperkenalkan dua pemimpin perusahaan baru, yang nantinya perusahaan AXA corporation di bagi menjadi dua perusahaan."

"AX company dan XA company."

"Perusahaan ini akan memiliki dua pemimpin baru, Untuk itu saya perkenalkan Irgi Fahlevi sebagai CEO baru bagi AX company."

"Sementara untuk XA company, saya perkenalkan Nessa Kayla Putri sebagai CEO nya."

Tepuk tangan menggema di ruangan itu, para staf dan karyawan dari kedua perusahaan tersebut berbahagia karena mendapat pemimpin baru yang tampan dan juga cantik.

Nessa dan Irgi pun jadi sorotan para pengusaha yang juga hadir dalam pertemuan tersebut.

Mereka berniat menjodohkan putra atau putri mereka pada salah satu CEO dari perusahaan baru tersebut.

***

"Selamat ya untuk kalian berdua, semoga kesuksesan menyertai kalian," ucap Sheon sambil merentangkan tangannya memeluk Nessa dan Irgi.

"Terima kasih kak."

Leon dan Yura ikut menghampiri kedua putra putrinya itu.

"Huh anak mommy sekarang sudah dewasa, kalian masing-masing diberi tanggung jawab yang sama, mommy yakin sekali kalian mampu untuk memimpin perusahaan ini," tutur Yura sambil menepuk pundak Irgi.

"Tentu Mommy, saya akan berusaha menjadikan perusahaan ini menjadi lebih lebih baik lagi!"

"Nessa juga mommy!"

"Kalau begitu, sekarang kalian kembali ke kantor masing-masing."

"Oke Daddy!"

"Ingat nanti malam kita akan ke rumah kakakmu, untuk merayakan 7 bulan istrinya."

"Iya mommy."

"Irgi kamu antar Nessa ke kantornya, karena Mommy dan Daddy ada urusan."

"Oke, ayo Nessa aku antar kamu."

Nessa dan Irgi berjalan melewati koridor.

"Kok gua nervous ya Ir, Daddy dan mommy itu mendadak banget tau gak."

"Ini tuh bisnis Nes, siap gak siap, kita harus siap. Bukannya sudah dari dua tahun yang lalu daddy merencanakan akan membagi perusahaan AXA Corporation menjadi dua perusahaan."

"Sebenarnya aku belum siap Gi, aku masih ingin menikmati masa remaja ku, baru saja lulus kuliah, sudah disuruh memimpin perusahaan ini."

"Gak siap kenapa?"tanya Irgi.

"Gak siap lah kan gua belum sempat cari pacar," cetus Nessa.

"Ih masalah jodoh jangan khawatir, ntar juga datang sendiri!"

"Hehe sebenarnya bukan itu juga sih Gi, gua belum siap saja diberi tanggung jawab sebesar ini.kalau kamu kan memang pintar dan cerdas, kalau aku masih mau main-main gak mau mikir yang berat-berat."

"Tuh kan, sudah diduga, dasar anak manja."

"Hehe, lebih enak minta sama daddy, daripada cari duit sendiri."

"Gak jauh dari ketek daddy ya gitu!"

"Aduh ribet banget ya pakai heels." Nessa berhenti sebentar untuk membenarkan heelsnya, ia merasa tak nyaman dengan heels tersebut.

"Kamu kenapa Ness?" Tanya Irgi ketika Nesya berhenti membenarkan letak heels-nya

"Aduh kali ku sakit Gi, mungkin gak biasa pakai heels."

"Ya sudah jalan pelan-pelan saja!"

Hehe tiba-tiba saja Nessa berada di belakang Irgi dan meloncat ke pundak Irgi.

"Gi  gendong  gue!" Nessa sudah berada pundak Irgi.

"Eh Ness, mau ngapain sih!"

"Kaki gua sakit Gi! Jadi tolong gendong gue ya!"

"Ih malu tau, ini tuh kantor, kebiasaan di rumah jangan di bawa-bawa."

"Bodoh amat, Lo gendong gue sampai lantai dasar ya."

"Ih Nessa malu ah!"

"Bodo amat! Lagian mereka juga tahu kalau kita saudara kembar!"

Mau tak mau Irgi menggendong Nessa hingga menuju lift lantai satu.

Setelah tiba di lift barulah Irgi menurunkan Nessa.

"Ih pegel gua gendong Luh Nes."

"Masak sih, berat mana, gue atau karung beras?"

"Berat kamu lah, kamu kan berat ke dosa," dengus Irgi.

"Sembarangan ngomong!"

Keluar dari Lift Nessa masih merasa tak enak pada bagian kakinya. Namun ia paksakan, karena sepatu yang digunakannya saat ini adalah pemberian kakak iparnya, istri dari Sheon.

Mereka masuk kedalam mobil ,kemudian meninggalkan tempat tersebut.

Mobil yang dibawa Irgi tiba di kantor Ax company.

Nessa membuka pintu mobil.

Lagi-lagi dia tersandung karena heels yang ia kenakan.

"Aduh! Ribet banget sih!"

"Hati-hati dong kalau jalan! Besok gak usah pakai sepatu yang begituan mending kamu pakai sneaker saja ke kantor!"

"Iya bawel!"

Nessa mencoba berjalan dengan hati-hati, pelan tapi pasti. 

"Uh jika sepatu ini bukan pemberi kakak ipar ku, aku pasti gak mau pakai! "

Nessa berjalan memasuki kawasan gedung perkantorannya

"Selamat siang Nona," ucap pak Satpam.

"Selamat siang pak."

Seorang pria muda datang menghampiri Nessa.

"Selamat siang Nona, perkenalkan saya Farrel, asisten anda yang ditunjuk oleh tuan Sheon."

"Oh iya, saya sudah diberitahu oleh kakak saya.Saya harap anda bisa membantu saya," ucap Nessa.

"Oh tentu saja Nona, mari silahkan!" 

Farrel dan Nessa berjalan melewati koridor, Farrel berjalan di belakang Nessa.

Nessa masih merasa risih dengan sepatunya tersebut.

Hingga membuat langkah menjadi lambat.

Tiba di lift Nessa hampir terjatuh karena sepatunya tersandung pintu lift, tubuhnya kehilangan keseimbangan untung saja ada Farrell yang segera menyambar tubuhnya.

Farrel menahan tubuh Nessa sambil menahan pintu lift agar kembali membuka.

Kedua mata mereka sempat bertemu selama beberapa saat, keduanya saling menatap dengan detak jantung yang berdetak tak biasa.

Farrel menatap bola mata Nessa yang begitu indah sehingga menimbulkan desiran aneh di dadanya.

"Ehm maaf Nona,saya gak sengaja, saya refleks," ucap Farrel sambil membantu Nessa agar kembali tegak berdiri.

"Saya yang minta maaf karena tak hati-hati."

Nessa kemudian kembali merapikan pakaiannya dan berusa melupakan kejadian memalukan yang baru saja ia alami. 

Mereka berdua kelihatan begitu kikuk  kejadian yang baru  yang menimpa mereka tersebut.

Namun keduanya memilih untuk bersikap profesional.

***

Setelah mengantar Nessa ke kantornya di dalam perjalanan Irgi mendapatkan telepon dari Dinda.

"Dinda?"

Irgi langsung mengangkat telepon tersebut.

"Halo Din."

"Halo mas Irgi, akun sudah ada di bandara,mas Irgi tolong jemput ya," pinta Dinda.

"Oh iya Din, tapi kok kamu ngomongnya mendadak sih."

"Hehe rencananya aku mau bikin kejutan Mas," sahut Dinda di telepon.

"Oh ya sudah sekarang juga Mas akan jemput kamu."

"Tapi nggak merepotkan Mas Irgi kan?" Tanya Dinda sungkan.

"Hahaha sejak kapan, adikku ini takut merepotkan?"

"Iya deh Mas, aku sudah kangen dengan keluarga maklum sudah 3 tahun aku nggak pulang."

"Oke, Kamu tunggu di bandara, sekarang juga Mas meluncur."

Irgi mempercepat laju mobilnya menuju arah luar kota.

Selama 3 tahun ini Dinda kuliah di negeri Jiran Malaysia, mereka berdua memang tak pernah bertemu setelah 3 tahun. 

45 menit kemudian mobil Irgi  masuk ke dalam bandara.

Dinda sudah menunggu di lobby penjemputan penumpang di bandara.

Kebetulan Irgi melihat Dinda dari kejauhan ia menepikan mobilnya tempat parkir mobil.

Dari kejauhan Dinda melihat sosok Irgi yang baru saja keluar dari mobil dan menghampirinya.

'Itu mas Irgi ya, Masya Allah! Mas Irgi makin ganteng saja' batin Dinda matanya menatap kagum seorang pria berusia dua puluh tiga tahun yang kini menghampirinya.

Dinda dan Irgi memang bersaudara, ia dibesarkan bersama di dalam satu keluarga yang sangat sederhana. Namun lima tahun yang lalu, mereka harus menerima kenyataan pahit jika Irgi bukanlah saudara kandungnya.Irgi adalah anak seorang miliarder pemilik perusahaan AXA Corporation salah satu perusahaan terbesar di Indonesia.

Deg deg deg jantung Dinda berdetak semakin kencang ketika Irgi semakin dekat dengannya.

Pria berkulit putih dengan tinggi seratus 180 meter tersebut membuatnya terpana. Bahkan jantung Dinda tak pernah berdetak secepat itu ketika berhadapan dengan pria.

"Hai Din, ayo kita pulang sekarang," ucap Irgi sambil tersenyum, matanya tertutupi dengan kacamata hitam hingga yang terlihat hanya bagian bibir Irgi yang berwarna cerah alami.

Deg deg 

'Apa yang terjadi padaku, setelah tiga tahun tak bertemu dengan kakak ku, terasa ada yang salah di hatiku,' batin Dinda.

Bersambung dulu ya gengs, maaf baru up, habis tahun baru author jatuh sakit karena gak kuat bergadang 🙈🙈🙈🤣 nantikan kisah keluarga besar Leon selanjutnya.

Author ada rekomendasi karya keren nih. karya dari author Titiek. berikut cover dan sinopsisnya

Menjadi seorang pengasuh bukanlah mimpi seorang gadis bernama Fina. Apalagi anak yang diasuhnya memiliki tingkah yang berbeda dari anak yang lain. Kesabaran dan ketelatenan Fina dalam merawat anak laki-laki berusia tiga tahun bernama Elza itu, ternyata mampu membuat Benny yang tak lain adalah ayah dari Elza tertarik kepadanya.

Mungkinkah mereka berdua bisa bersatu untuk mengarungi bahtera pernikahan? Atau justru Fina memiliki perasaan kepada pria lain? Lalu bagaimana peran Elza dalam hal ini?

🌹"Jika kamu menolaknya maka hanya ada satu hati yang terluka, tetapi jika kamu menerimanya maka ada dua hati yang terluka, yaitu aku dan anakku." ~Benny Candra Suherman~🌹

Terpopuler

Comments

🎤🎶 Erick Erlangga 🎶🎧

🎤🎶 Erick Erlangga 🎶🎧

hadir di karya KK LG... karena kemarin ka melan rilis karya horor jd km aku Ng mampir 🤭

2023-03-04

1

Deri Handayani

Deri Handayani

ternyata dinda mencintai kakak angkatnya

2023-02-05

1

Titik pujiningdyah

Titik pujiningdyah

secangkir ☕ untuk Dindaaaa

2023-01-06

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!