Selesai dengan urusan dirumah sakit kini seluruh keluarga telah pulang kerumah dinas Keanu yang berada di Bandung.
Keanu seorang Dokter bedah terkenal di rumah sakit salah satu di Bandung. Ia ditugaskan disana setelah mengambil jurusan spesialis membedahnya.
Kini ia sudah memiliki rumah sendiri, mobil sendiri dan juga yang banyak ditabungan nya. satu yang tidak ia miliki yaitu seorang istri.
Selama ini sudah banyak ia temui para gadis tetapi semuanya sama. Tidak ada yang sama seperti Mama Rani yang menerima sang Papa apa adanya.
Inilah yang Keanu cari saat ini. Ia menemukan satu orang gadis itu. Ia mencoba mendekati nya tetapi sayang, gadis itu begitu dingin dan datar pada semua orang terkecuali orang-orang terdekatnya.
Gadis itu merupakan seorang Dokter dirumah sakit yang sama tempat ia bekerja. Walau masih koas tetap saja gadis itu akan menjadi dokter sebentar lagi.
Seluruh keluarga tiba di rumah Keanu dalam keadaan lelah. ''Istirahat kah Kenan! Kamu harus banyak istirahat sebelum kita menemui gadis yang sudah kau nodai itu!'' tekan Papa Reza disetiap kata-kata nya.
Kenan hanya bisa pasrah. Ia dibantu masuk oleh Kenta menuju ke kamar Keanu. Abang kandung nya.
''Sudah Dek. Disini saja. Abang tidak apa-apa..'' lirihnya pada Kenta.
''Oke, kalau Abang butuh sesuatu panggil aku aja ya? Aku ada di luar sana.''
''Ya,'' sahut Kenan dengan segera memejamkan matanya.
Cukup lama Kenan terlelap hingga ia terbangun saat adzan berkumandang. ''Uhh.. sssttt.. perihnya.. sudah ashar rupanya? Lebih baik aku mandi dulu,'' gumamnya sembari berjalan tertatih menuju ke kamar mandi.
Setelah selesai ia mulai dengan ritual biasanya. Ia kembali duduk di ranjang Keanu setelah selesai dengan tugasnya.
Sesaat ia melamunkan seseorang yang sering ia jahili dan ia goda hingga membuat gadis itu sering kesal padanya. Kenan terkekeh kala mengenang nya.
''Apa kabar kamu Kak? Udah lama banget ya kita nggak jumpa? Terakhir .. saat acara pernikahan kamu dan pria tua itu! Apa sih yang kamu pilih darinya? Dia tua! Sedang aku? Kita itu beda sedikit saja dalam segi hal umur! Ck. Kayaknya kamu sudah dibutakan oleh Cinta pria tua itu bukan?! Hah. Sudah tidak ada kesempatan lagi untukku. Aku pernah bilang padamu kalau aku akan menikah dengan mu setelah aku selesai dengan spesialis ku. Tetapi nyatanya? Kamu tidak bisa Kak. Bahkan kamu menikah dengan orang lain!''
''Siapalah aku yang hanya anak kecil biasa dibanding kan dengannya ? Dia dewasa. Bisa mengimbangi mu. Aku salah mungkin karena terlalu mencintaimu. Haha.. orang bilang cinta anak kecil itu merupakan cinta monyet. Tetapi tidak untukku. Pertama kali kamu datang kerumah kami bersama Bang Rayyan, aku sudah jatuh hati padamu Kak.. andai kamu tau..''
''Mungkin inilah jalan takdirku. Aku pun tidak ingin berbuat seperti ini. Tetapi aku terpaksa melakukan nya. Karena bayangan mu selalu menari di pelupuk mataku. Salahkah adik kecil yang baru berusia sepuluh tahun ini begitu menyukai mu?? Salahkah aku karena aku mencintai mu hingga saat ini?''
''Maafkan aku kak.. maaf.. aku tidak bisa membunuh cinta ini. Andai ada wanita yang sama seperti mu pastilah aku bersedia menikah dengan nya. Untuk cinta.. aku akan mengikuti arus air kemana pun air itu membawaku. Aku tidak akan menentang arus. Jika memang itu takdir ku, aku menerimanya. Tetapi gadis ini? Dia mengakui sesuatu yang tidak pernah aku lakukan Kak!''
''Gadis itu menuduhku yang menodainya! Jangan kan untuk tidur dengannya, menyentuh rambutnya pun aku tidak pernah. Senakal-nakalnya aku sebagai playboy aku tidak ingin merusak anak gadis orang! Tapi teganya Papa menuduhku seperti itu! Apa yang harus aku lakukan Kak? Apakah aku harus kabur saja ke tempatmu?''
''Aku tidak sanggup harus menanggung kesalahan orang lain! Kesalahan yang sama sekali tidak pernah aku lakukan pada gadis itu! Kenapa gadis itu tega membuatku seperti ini??''
''Aku harus apa Kak Annisa... aku harus apa.. aku terpaksa melakukan semua ini demi mengurangi rasa sakit yang sudah puluhan tahun karena kepergian mu lebih menikah dengan orang lain Kak.. Aku tidak ingin menikah dengan gadis itu. Aku lebih baik kabur saja! Ya, aku kabur saja!'' gumam nya sembari mengusap cairan bening yang mengalir di pipi mulusnya.
Ia berdiri dan mengambil beberapa bajunya dan mulai memasukkan nya ke dalam tas ransel kecil milik Keanu. Karena bajunya bersatu dengan milik Kenta.
Ia ingin lari menjauh dan pulang ke Medan terlebih dahulu sebelum pergi menjauh dari kedua orang tua yang memaksa menikah dengan gadis yang tidak pernah ia sentuh itu.
Ia mengambil ponselnya dan memesan tiket pesawat secara online. Besok pagi-pagi sekali sebelum subuh, ia akan kabur menggunakan taksi online yang sudah ia pesan.
''Maafkan aku Bang. Aku terpaksa melakukan hal ini. Abang pun tau kalau aku tidak melakukan hal itu padanya. Tak apa. Aku harus pergi. Ijazahku masih tertinggal di Medan. Aku akan berangkat ke Padang saja nanti. Disana ada teman yang sedang membutuhkan tenaga ku sebagai seorang dokter Gigi.'' imbuhnya masih dengan tangan terus bergerak menyusun baju di dalam ransel milik Keanu.
Ceklek.
Deg!
Kenan tersentak. Dengan segera ia mendorong tas itu dibawah kolong tempat tidur dan berpura-pura menunduk untuk mengambil sesuatu di atas nakas.
''Kamu udah bangun?'' tanya Keanu yang baru saja pulang dari rumah sakit.
''Sudah sedari tadi Bang.'' jawabnya dengan segera duduk kembali di ranjangnya.
Kenan berusaha tenang agar tidak gugup dihadapan Keanu. Keanu sangat tau jika Kenan sedang gugup pertanda ia sedang menyembunyikan sesuatu.
Selama ini ia selalu berusaha menjadi tenang dan tidak gugup lagi kalau ketahuan sedang menyembunyikan sesuatu dari kedua Abang nya itu.
Ya, Kenan sangat takut pada Zidan dan Keanu. Kedua pria itu sama kerasnya seperti Papa Reza. Mereka berdua merupakan tangan kanan Papa Reza.
Kenan berulang kali menghela nafasnya. Keanu meliriknya yang saat ini sedang membuka kancing kemeja coklat mudanya yang saat ia kenakan.
''Jangan coba-coba untuk kabur Dek! Hadapi Masalah ini! Kamu yang memulainya kamu juga yang harus mengakhiri nya!''
Deg!
Deg!
Mampus!
Kenan mengangguk pasrah. ''Iya Bang.. aku tidak akan lari kok. Abang tenang saja ya?'' ucap Kenan dengan suara lembut dan tenang nya.
Keanu menatapnya dalam. Kenan tersenyum. ''Hem, Abang mandi dulu. Kamu udah sholat?''
''Udah sedari tadi!'' sahutnya masih dengan tersenyum pada Keanu.
Keanu berlalu masuk ke kamar mandi dan memulai ritual mandinya. Kenan bisa menghela nafas lega.
''Akhirnya.. besok, kira-kira bisa nggak ya?'' batin Kenan berkecamuk antara kabur atau tidak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
manda_
lanjut
2023-01-31
1