Anak sialan!

Zidan menarik lembut lengan Papa Reza dan ia dudukkan di sofa ruang tengah rumah mereka. Tepat diruang televisi. Ruang keluarga saat mereka ingin nonton bersama.

Papa Reza masih emosi saat ini. Rasanya belum puas ia ingin memukul putra sialan nya itu.

''Dasar anak kurang ajar! Anak sialan!!!! Beraninya kamu membuat ulah di belakang Papa! Jika bukan karena KeIa dan Gilang, maka sampai saat inipun Papa tidak tau keburukan dan kebejatanmu! Sekarang kamu harus buat apa? Huh?! Tidakkah kamu sadar, kalau kamu sudah menodai anak gadis orang?! Dan sekarang sedang mengandung kecebong kak Nat kamu itu? Huh?!!?!'' sentak Papa Reza begitu menggelegar satu rumah mereka.

Suara lantangnya hingga mengejutkan Satpam diluar sana saking kerasnya suara Papa Reza yang selama ini tidak pernah mereka dengar sama sekali.

Kena terdiam. Ia tidak ingin membela. Karena percuma pun membela kalaupun akan tetap disalahkan nantinya. Lebih baik diam agar tidak memperkeruh suasana yang sedang panas saat ini.

''JAWAB KENAN!!!''

Deg!

Kenan terjingkat kaget mendengar suara lengkingan keras Papa Reza lagi. ''Sabar Pa.. ingat darah tinggi Papa. Nanti kumat lagi loh..'' nasehat Zidan pada sang Papa.

Kenan memejamkan matanya. Mama Rani duduk berjongkok dihadapan Kenan yang saat ini tidak berdaya. Wajah tampan dan tengil itu kini tiba-tiba berubah membiru dalam sekejab.

Mama Rani mengobati luka nya menggunakan kotak P3K yang tersedia disana. Ia mengompres lunak itu agar tidak terlalu parah.

Rasa sakit dan perih itu tidak sebanding dengan tuduhan sang Papa untuknya yang sudah menodai anak gadis orang.

''Kenapa kamu selalu berbuat sesuka mu? Heh?! Tidakkah kamu ingat, dibelakang nama kamu itu ada nam keluarga Papa, Kenan! Kenapa kamu sangat suka membuat masalah huh?! Sekarang Papa harus apa? Kelurahan mereka sedang mencari kamu saat ini. Mereka sebentar lagi akan tiba di Medan untuk meminta pertanggung jawaban kamu! Papa kecewa Kenan! Sangat kecewa!'' lirih Papa Reza dengan suara rendahnya.

Zidan masih setia mengusap lembut pundak sang Papa. Sedangkan Kenan masih duduk termenung dilantai nan dingin. Ia duduk termenung memikirkan seseorang yang pernah ia kencani tetapi tidak pernah ia sentuh sama sekali. Ada, tapi cuma sekitar putik ranum gadis itu saja.

Kenan terus berpikir. ''Besok, kita harus ke Bandung. Kamu harus ikut Kenan! Papa akan mengurus kepindahan kmau untuk kuliah di Medan! Bukankah tugas kamu sudah selesai disana sebagai seorang dokter??''

Kenan masih diam. Ia tidak ingin menjawab satu patah katapun ucapan Papa Reza. Salah-salah nanti dirinya bakalan dihadiahi bogem mentah lagi dari sang Papa.

''Untuk sekarang, cukup! Sore nanti saat kita tiba di Bandung kamu jangan keluar kemanapun! Biar kami yang mengurus segala sesuatunya. Termasuk pernikahan Kezia dan Dimas berikut pernikahan mu dan wanita yang saat ini sedang mengandung anakmu!''

Deg!

Deg!

Kenan mendongak menatap Papa Reza. Wajah itu bengkak sekarang. Tetapi tidak sedikitpun ia meringis menahan sakit. Kenta sampai ngilu melihat bekas bogeman mentah sang Papa tepat mengenai bibirnya setelah puas menampar putra sialan nya itu.

''Sekarang kamu masuk ke kamar! Keanu! Jaga anak sialan pembawa masalah ini sampai kita menuju ke Bandung pagi ini! Cukup sampai disini! Semuanya bersiap!'' tegasnya sambil berlalu.

Kenan masih saja duduk di lantai nan dingin. Keanu, Kenta dan Zidan memapah saudaranya itu untuk masuk ke kamar sebentar saja sebelum mereka berangkat ke bandara Kuala namu.

Setengah jam kemudian seluruh keluarga itu berangkat ke bandara kuala namu. Cukup satu Alphard saja sudah menampung ke enam orang itu. Salah satunya Kenan.

Ia terus terdiam sedari dirinya di hajar oleh sang Papa saat kenakalan dirinya itu terbuka. Dan inilah hukuman nya. Ingin menolak, tapi tidak punya kuasa.

Kenan sangat kenal siapa Papa Reza. Pemuda tampan sepupu Mama nya itu sedari dulu memanglah terkenal tegas dan garang jika ada satu masalah yang menimpa nya.

Sisi lain Papa Reza akan timbul jika tersulut emosi. Selama ia tidak pernah mengangkat tangannya kepada ke enam anaknya.

Tetapi hari ini. Kenan melihat sendiri seperti apa kemarahan sang Papa akibat ulahnya yang mencoreng nama besar keluarga.

Tiba di bandara ke enam orang itu langsung masuk ke pesawat karena pesawat mereka akan segera berangkat.

Sudah ada seluruh keluarga Mami Alisa dan Papi Gilang disana. Mereka pun membawa semua personil mereka kecuali Annisa yang dulu sempat Kenan sukai saat ia masih SMP.

Cinta monyet. Mengingat itu, bibir tipis tetapi bengkak itu mengukir senyum. Keanu dan. Kenta menatapnya dengan tatapan yang entah seperti apa.

Heran dengan Kenan ini. Sedang sakit dan dilanda masalah tetapi masih bisa tersenyum. Entah apa yang ada di pikiran nya saat ini.

Kenan, Keanu dan Kenta duduk terdiam di dalam mobil. Pikiran ketiganya berkecamuk tidak karuan.

Apalagi Kenan. Pemuda tampan tetapi playboy itu wajahnya sembab dan kebiruan karena ulah Papa Reza yang memukul hingga mencekiknya lantaran masalah yang ia perbuat di tempat orang.

Walau berbeda provinsi tetapi Papa Reza mempunyai seseorang yang selalu mengawasi ke empat anaknya saat kuliah di Jakarta.

Papi Reza kalap hingga hampir saja Kenan mati jika tidak dihalangi oleh Zidan. Abang sulung Kenan saudara kembar Zahra.

Dua jam lebih dua puluh menit, mereka tiba di bandara Halim Perdanakusuma Jakarta. Disana sudah menunggu jemputan untuk Papi Gilang dan juga bang Rayyan.

Semua itu atas permintaan Papa Rian. Papanya Dimas dan Kezia pun ikut andil di dalamnya.

Ali dan Kinara tidak ikut kerumah sakit, mereka harus ke Bandung saat ini karena Abi Husen sudah menunggu mereka bersama ummi Siti yang saat ini langsung berlari ketika melihat si kembar.

Si kembar pun begitu. Mereka kesenangan. Ali dan Kinara pamit untuk pulang ke Bandung. Sedang kak Ira ia menuju rumah sakit yang saat ini sedang menunggu mereka untuk sebuah seminar.

Masing-masing berpisah di bandara. Keluarga Papa Reza menuju kerumah sakit dimana Papa Rian dirawat.

Cukup satu jam saja dari bandara mereka sudah tiba dirumah sakit Papa Rian yang saat ini sedang dirawat oleh dokter karena kasus kecelakaan yang menimpanya.

Mereka berjalan masuk ke dalam rumah sakit. Apalagi Kenan. Kaki itu serasa lemas tak bertulang sedari pagi belum sarapan dan mereka tiba pun sudah sore hari.

Tidak ada yang menawarkan makan padanya. Semuanya seolah tidak mengingat dirinya yang saat ini belum sarapan pagi hingga makan siangnya pun terlewat.

Kenan berjalan gontai, Keanu yang sadar langsung saja memegangi lengan adiknya itu. Begitu pun dengan Kenta.

Papa Reza menoleh ke belakang. '''Jangan macam-macam kamu disini! Berani kamu membuat ulah, maka nyawa kamu taruhannya!''

Dddduuuuaaaaarrrrrrrrr..

Tersentak Kenan mendengarnya.

Terpopuler

Comments

manda_

manda_

lanjut

2023-01-31

3

lihat semua
Episodes
1 Ketahuan Papa
2 Anak sialan!
3 Ancaman
4 Tidak percaya
5 Cinta Monyet
6 Syarat Papa Reza
7 Kabur
8 Di Kejar
9 Pertemuan Pertama
10 Minta tolong
11 Makan bersama
12 Ketahuan
13 Memulai sandiwara
14 Ke rumah Kenan
15 Cocok!
16 Cincin Pengikat
17 Melamar Bella
18 Menikah
19 Nasihat Mak mertua
20 Kembali seperti semula
21 Kesendirian
22 Kembali bertugas
23 Dokter Bella
24 Wanita tua menyebalkan!
25 Marcella
26 Suami Cella
27 Ternyata...
28 Pengakuan Cella
29 Pewaris yang sah
30 Penawaran
31 Permintaan Dimas
32 Tiga bulan berlalu
33 Kejutan
34 Kejutan yang membuat darah tinggi
35 Permintaan Mama Rani
36 Pilih salah satu
37 Tidak bisa memilih
38 Jawaban Kenan
39 Merasa bersalah
40 Kedatangn Kezia dan Dimas
41 Panas dingin
42 Reaksi
43 Obat
44 Berbohong lagi
45 Sandiwara Cinta
46 Menjauh
47 Istri??
48 Bertamu diwaktu yang salah
49 Keputusan yang salah
50 Perdebatan
51 Dokter Terapi
52 Basah
53 Gara-gara Cicak!
54 Fopia cicak
55 Ingin mencoba lebih dekat
56 Dilupakan
57 Langkah seribu
58 Merasa bersalah
59 Pindah kamar
60 Berubah
61 Awalnya saja sudah salah!
62 Sama-sama terluka
63 Hal tak terduga bagi keduanya
64 Misi rahasia Bella
65 Misi pertama, berhasil!
66 Bisik-bisik
67 Balas dendam
68 Misi lagi
69 Kesembuhan
70 Malu
71 Canggung
72 Kedatangan Keluarga
73 Terpaksa pindah kamar
74 Rudal Amerika
75 Kamu sakit?
76 Kejujuran Kenan
77 Pengakuan Bella
78 Ungkapan Cinta Yang bersambut
79 Tetap bersandiwara
80 Benar, Katrina!
81 Memulai Sandiwara
82 Kembali bersamanya
83 Terpaksa berkorban
84 Posisi yang salah
85 Sesakit inikah walau hanya sandiwara?
86 Membalasnya
87 Menikah lagi?
88 Kecelakaan
89 Di rumah sakit
90 Sadar
91 Kamu kenapa?
92 Aku mundur!
93 Mengalah sekarang tetapi beruntung di kemudian hari
94 Kenan menikah lagi?
95 Pasrah
96 Pernikahan Kedua
97 Istri kedua tetapi akan menjadi satu-satunya
98 Ternyata....
99 Ana uhibbuka fillah..
100 Pulang ke rumah
101 Celup-celup
102 Bersama-sama
103 Silsilah keluarga
104 Rencana Katrina
105 Menjalankan rencana
106 Rencana berhasil!
107 Senjata makan tuan
108 Bella pulang
109 Tidak percaya
110 Ketahuan Bella
111 Penjelasan
112 Hanya kamu
113 Pertama kalinya
114 Kemarahan Katrina
115 Tidak terima
116 Bukti
117 Dendam Katrina
118 Permintaan Kenan.
119 Tabrak lari
120 Koma
121 Fakta mengejutkan
122 Di Alam lain
123 Bertemu Ayah Emil
124 Membawa Kenan
125 Kembali
126 Masa penyembuhan
127 Anugerah terindah
128 Sandiwara Cinta End
129 Pengumuman Karya baru rilis
130 Pengumuman pemenang give away Karya sandiwara Cinta
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Ketahuan Papa
2
Anak sialan!
3
Ancaman
4
Tidak percaya
5
Cinta Monyet
6
Syarat Papa Reza
7
Kabur
8
Di Kejar
9
Pertemuan Pertama
10
Minta tolong
11
Makan bersama
12
Ketahuan
13
Memulai sandiwara
14
Ke rumah Kenan
15
Cocok!
16
Cincin Pengikat
17
Melamar Bella
18
Menikah
19
Nasihat Mak mertua
20
Kembali seperti semula
21
Kesendirian
22
Kembali bertugas
23
Dokter Bella
24
Wanita tua menyebalkan!
25
Marcella
26
Suami Cella
27
Ternyata...
28
Pengakuan Cella
29
Pewaris yang sah
30
Penawaran
31
Permintaan Dimas
32
Tiga bulan berlalu
33
Kejutan
34
Kejutan yang membuat darah tinggi
35
Permintaan Mama Rani
36
Pilih salah satu
37
Tidak bisa memilih
38
Jawaban Kenan
39
Merasa bersalah
40
Kedatangn Kezia dan Dimas
41
Panas dingin
42
Reaksi
43
Obat
44
Berbohong lagi
45
Sandiwara Cinta
46
Menjauh
47
Istri??
48
Bertamu diwaktu yang salah
49
Keputusan yang salah
50
Perdebatan
51
Dokter Terapi
52
Basah
53
Gara-gara Cicak!
54
Fopia cicak
55
Ingin mencoba lebih dekat
56
Dilupakan
57
Langkah seribu
58
Merasa bersalah
59
Pindah kamar
60
Berubah
61
Awalnya saja sudah salah!
62
Sama-sama terluka
63
Hal tak terduga bagi keduanya
64
Misi rahasia Bella
65
Misi pertama, berhasil!
66
Bisik-bisik
67
Balas dendam
68
Misi lagi
69
Kesembuhan
70
Malu
71
Canggung
72
Kedatangan Keluarga
73
Terpaksa pindah kamar
74
Rudal Amerika
75
Kamu sakit?
76
Kejujuran Kenan
77
Pengakuan Bella
78
Ungkapan Cinta Yang bersambut
79
Tetap bersandiwara
80
Benar, Katrina!
81
Memulai Sandiwara
82
Kembali bersamanya
83
Terpaksa berkorban
84
Posisi yang salah
85
Sesakit inikah walau hanya sandiwara?
86
Membalasnya
87
Menikah lagi?
88
Kecelakaan
89
Di rumah sakit
90
Sadar
91
Kamu kenapa?
92
Aku mundur!
93
Mengalah sekarang tetapi beruntung di kemudian hari
94
Kenan menikah lagi?
95
Pasrah
96
Pernikahan Kedua
97
Istri kedua tetapi akan menjadi satu-satunya
98
Ternyata....
99
Ana uhibbuka fillah..
100
Pulang ke rumah
101
Celup-celup
102
Bersama-sama
103
Silsilah keluarga
104
Rencana Katrina
105
Menjalankan rencana
106
Rencana berhasil!
107
Senjata makan tuan
108
Bella pulang
109
Tidak percaya
110
Ketahuan Bella
111
Penjelasan
112
Hanya kamu
113
Pertama kalinya
114
Kemarahan Katrina
115
Tidak terima
116
Bukti
117
Dendam Katrina
118
Permintaan Kenan.
119
Tabrak lari
120
Koma
121
Fakta mengejutkan
122
Di Alam lain
123
Bertemu Ayah Emil
124
Membawa Kenan
125
Kembali
126
Masa penyembuhan
127
Anugerah terindah
128
Sandiwara Cinta End
129
Pengumuman Karya baru rilis
130
Pengumuman pemenang give away Karya sandiwara Cinta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!