Tidak percaya

''Enggak! Ini Mami kita! Mami Zahrani Putri Alamsyah!!''

Dddduuuuaaaaarrrrrrrrr...

''Apa?!?!'' pekik seseorang dibelakang sana.

''Dimas!!'' seru Rayyan ketika melihat Dimas shock bukan main. karena perbuatan kedua anaknya.

''Bang?!'' seru Dimas pada Rayyan

Rayyan menggeleng. ''Abang tidak tau Mas! Kedua anak kita mengatakan jika Cinta Mami mereka. Zahra. Mana mungkin Cinta bisa menjadi Zahra??'' ucap Rayyan dengan sendu pada Dimas.

Dimas menoleh pada Cinta.

Deg!

Deg!

''Zahra....''

Cinta tersenyum, ''Apa kabar Kak? Aku pikir kamu sudah lupa denganku? Masih ingat kejadian enam tahun yang lalu??''

Deg!

Deg!

''APA?!?!'' kini gantian Rayyan yang terkejut.

''Cinta!!''

''Saya Bang!!'' sahut Cinta sembari menatap lekat pada Rayyan dan Dimas.

Dimas mundur satu langkah kebelakang. Ia menggeleng tidak percaya. ''Enggak!! Kamu Cinta! Bukan Zahra!'' kilah Dimas semakin mundur ke belakang hingga menabrak tubuh Papi Gilang.

''''Dimas??'' panggil Mami Alisa pada Dimas yang terus menerus mundur hingga menubruk tubuh Papi Gilang.

''Hati-hati Nak! Kamu belum pulih.''

Dimas menoleh pada Papi Gilang. ''Pi. Itu bukan Zahra kan?'' tanya Dimas pada Papi Gilang untuk memastikan penglihatan nya.

''Iya. itu Cinta. Sepupu Abang kamu. Memang nya siapa yang bilang itu Zahra??'' tanya Papi Gilang balik pada Dimas.

Dimas menggeleng lagi. Tatapan mata Cinta begitu menghunus jantung nya. ''Ci-cinta begitu mirip dengan Zahra. A-aku me-melihat jika Cinta adalah Zahra! A-apakah Zahra kembali lagi???''

Deg!

Semua yang ada disana terpaku menatap Cinta. Begitu pun dengan Kezia. Kezia menatap Cinta dengan tatapan yang entah seperti apa. Cinta tersenyum melihat Kezia.

''Adek...''

Deg!

Deg!

''Kak Zahrani!!!'' seru Kezia

Cinta tersenyum. ''Kamu lupa sama kakak, Dek? Kamu ingat tidak jika kita pernah bertemu di kampus yang sama??'' Cinta mengedipkan matanya pada Kezia.

Kezia jatuh terhenyak di lantai. ''Sayang!'' panggil Dimas pada Kezia karena melihat Kezia jatuh terduduk di lantai.

Kezia terhenyak melihat kedipan mata Cinta padanya. Cinta tertawa. ''Kalian ini kenapa sih? Udah ah. Abang, adek mau masuk dulu ya? Pasien adek udah menunggu sedari tadi! Tuh, lihat! Adek sudah di pelototi sama dokter galak dirumah sakit ini!'' tunjuk Cinta pada seorang dokter senior bertubuh buntal.

Rayyan terkekeh melihat siapa yang di tunjuk Cinta. ''Ya sudah. Kalau udah siap nanti Mampir ke tempat Abang ya? Raka dan Zarra pasti sangat ingin bermain denganmu.''

''Tentu, Mami kerja dulu ya sayang?? Cup. Cup!''

Kedua anak Rayyan tertegun mendapati kecupan singkat di dahi mereka oleh Cinta. Cinta berlari masuk ke dalam ruangan pasien yang sedang membutuhkan penanganan khusus darinya.

Rayyan dan Dimas saling pandang. Kemudian beralih kepada kedua orang tua Kezia yang kini sedang menatap Cinta yang sudah menghilang dengan dalam.

''Ayo Bang, Papa Dimas sudah menunggu kita sedari tadi. Ayo sayang, Abang sama Opa?'' katanya pada Papa Reza dan Raka bersamaan.

Raka mengangguk setuju. ''Adek cama siapa??'' tanya si cantik Zarra sambil bibir mengerucut sebal.

Dimas terkekeh. ''Sama Papa mau? Ada Mama Kezia juga?''

Si cantik Zarra menoleh pada Dimas, ia tersenyum pada Zarra. ''Papa?? Papi Cemana??'' tanya Zarra pada Dimas.

Dimas tersenyum, ''Papi tangannya lagi terluka. Adek sama Papa aja dulu. Nanti, kalau tangan Papi udah sembuh boleh gendong Papi lagi, hem??'' bujuk Dimas pada Zarra.

Rayyan mengangguk. Zarra pun tersenyum. ''Jadi.. adek punya dua papi? Yang satu Papi Lay? Dan yang satu lagi Papa Dimas??'' tanya si cantik Zarra pada Dimas.

Kezia tertawa. ''Hooh. Adek punya dua Papi. Satu Papi Ray dan Mami Cinta, dan satu lagi Papa Dimas dan Mama Kezia!'' jelas Kezia membuat Zarra tertawa-tawa.

Rayyan yang mengikutinya pun ikut tertawa bersama Kezia dan Dimas. Dimas sangat bersyukur ternyata Zarra tidak menolak lagi setelah pertemuan nya dengan Cinta tadi.

Sempat tidak percaya jika itu adalah Cinta tapi Zahra. Namun, melihat Cinta yang tidak sama seperti Zahra membuat semua orang akhirnya bernafas lega. Wajah bisa saja mirip, tapi kelakuan??

''Apa itu tadi benar-benar Zahra?? Kenapa di dalam diri Cinta aku merasakan jika itu adalah Zahra? Seperti yang Raka katakan tadi?? Kenapa Cinta begitu mirip dengan Zahra. Bahkan pandangan mata itu begitu mirip dengan Zahra saat melihat Dimas. Aku belum lupa lagi seperti apa Zahra saat bertemu Dimas pertama kalinya. Kenapa bulu kudukku berdiri ya memikirkan hal ini? Ada apa sebenarnya?? Apakah ada yang terlewat sehingga aku tidak menyadarinya?? Tapi apa??'' bisik hati Rayyan tidak menentu.

Kaki terus berjalan. Namun, hati meraba-raba entah kemana. Begitu pun dengan pemikiran nya.

Saat ini mereka sudah tiba di dalam kamar Papa Rian. Pria paruh baya sebaya Papi Gilang itu menatap haru pada kedua cucunya yang saat ini di gendong oleh Dimas.

''Opa??'' panggil keduanya.

Papa Rian menangis. ''Cucu ku... hiks.. cucu ku.. terimakasih Gilang.. kamu sudah bersedia membawa cucu ku kesini.. maafkan semua kesalahan putraku Za.. maaf...'' pintanya pada Papa Reza

Papa Reza tersenyum. ''Sudahlah tuan Rian. Semua ini sudah kehendaknya. Memang seperti inilah jalan hidup putriku. Jika bukan karena putramu, pasti dari putra orang lain Zahra ku seperti itu. Tidak mengapa. Kami ikhlas .. sekarang, kita cukup merawat cucu kita ini dengan baik. Raka, Zarra.. ini Opa Rian. Anggap seperti Opa dan Opa Gilang, paham??''

''Paham Opa! Aseekkk.. adek punya dua Papi dan Mami! Opa pun ada tiga! yeeeee!!!'' serunya kegirangan.

Semua yang ada disana tertawa melihat tingkah menggemaskan dari Raka dan Zarra. Rayyan termenung sambil melihat ke luar jendela. Dimas yang paham mendekatinya.

''Apa yang Abang pikir kan??'' tanya Dimas sambil berdiri di sebelah Rayyan yang saat ini menatap Cinta dan seluruh dokter lain yang sedang berada diluar rumah sakit.

''Kamu lihat Cinta. Tidak kah kamu lihat kemiripan mereka berdua? Abang merasa... kalau Zahra itu kembali lagi ke dunia ini dalam wujud yang baru? Lihatlah Cinta! Betapa mirip mereka berdua. Bahkan tatapan matanya padamu tadi begitu jelas terlihat sama seperti Zahra dulu melihat mu?''

Dimas menghela nafasnya. ''Apakah ketika pergi dulu, Zahra pernah mengatakan sesuatu pada Abang? Em.. misalnya akan kembali lagi setelah sekian lama??''

Rayyan membatu Kala mengingat ucapan Zahra dulunya. Bahkan ketika ia belum meninggal pun Zahra sering bilang kalau ia akan kembali lagi ke dunia ini dalam wujud yang baru.

''Apa mungkin???''

''Apa Bang?? Zahra bilang sesuatu sama Abang??'' selidik Dimas sambil mendekati Rayyan

Mereka berdua berdiri semakin rapat dan berbisik-bisik ria. Kezia yang melihat itu terkekeh. ''Lihatlah Ma. Betapa eratnya tali persahabatan mereka berdua?'' tunjuk Kezia pada Mama Rani.

Mama Rani tersenyum, ''Ya. Kita bisa melihatnya. Mama menyesal pernah ingin menghukum calon suami kamu seperti itu. Maklum kan saja saat itu Mama sedang memikirkan nasib Zahra. Dan ternyata... nasib Zahra memang sudah tertulis seperti ini. Zahra tetap harus pergi dari kita semua.. tapi Kenapa sekilas Mama melihat sepupu Rayyan sama seperti Zahra ya?? Bahkan sangat mirip!''

Kezia terkekeh. ''Jangankan Mama, adek sendiri pun seperti itu? Sulit di percaya. Tapi inilah kenyataan nya! Kak Cinta itu mirip sekali dengan Kak Zahra. Mulai dari wajahnya. Postur tubuhnya, cara berbicara nya, bahkan sampai tutur bahasa nya pun sangat mirip dengan Kak Zahra. Sekilas tiada perbedaan sedikit pun. Kak Cinta itu seperti titisan Zahra!''

Deg!

''Iya ya? Sulit di percaya!''

''Entah lah. Tapi memang ini yang sebenarnya! Semua ini akan terbukti suatu saat nanti. kita tunggu saja!''

''Ya,'' sahut Mama Rani.

Mereka berdua menatap Rayyan dan Dimas yang saling terkekeh entah karena hal apa. Mereka berdua duduk di dekat jendela agar pembicaraan mereka itu tidak terdengar oleh orang lain. Cukup mereka saja yang tau.

💕

Jangan kaget dengan bab ini ye? Bukan bab ulangan tetapi memang berkesinambungan seperti tali jemuran! Hihihi..

So.. pantengin terus ye? Semuanya sambung menyambung menjadi... satu! Itulah Indonesia! Eh? 🤣

Terpopuler

Comments

Purwa Asieh

Purwa Asieh

sek blm ngeh nih

2023-04-10

3

manda_

manda_

masih nyimak ini thor

2023-01-31

1

lihat semua
Episodes
1 Ketahuan Papa
2 Anak sialan!
3 Ancaman
4 Tidak percaya
5 Cinta Monyet
6 Syarat Papa Reza
7 Kabur
8 Di Kejar
9 Pertemuan Pertama
10 Minta tolong
11 Makan bersama
12 Ketahuan
13 Memulai sandiwara
14 Ke rumah Kenan
15 Cocok!
16 Cincin Pengikat
17 Melamar Bella
18 Menikah
19 Nasihat Mak mertua
20 Kembali seperti semula
21 Kesendirian
22 Kembali bertugas
23 Dokter Bella
24 Wanita tua menyebalkan!
25 Marcella
26 Suami Cella
27 Ternyata...
28 Pengakuan Cella
29 Pewaris yang sah
30 Penawaran
31 Permintaan Dimas
32 Tiga bulan berlalu
33 Kejutan
34 Kejutan yang membuat darah tinggi
35 Permintaan Mama Rani
36 Pilih salah satu
37 Tidak bisa memilih
38 Jawaban Kenan
39 Merasa bersalah
40 Kedatangn Kezia dan Dimas
41 Panas dingin
42 Reaksi
43 Obat
44 Berbohong lagi
45 Sandiwara Cinta
46 Menjauh
47 Istri??
48 Bertamu diwaktu yang salah
49 Keputusan yang salah
50 Perdebatan
51 Dokter Terapi
52 Basah
53 Gara-gara Cicak!
54 Fopia cicak
55 Ingin mencoba lebih dekat
56 Dilupakan
57 Langkah seribu
58 Merasa bersalah
59 Pindah kamar
60 Berubah
61 Awalnya saja sudah salah!
62 Sama-sama terluka
63 Hal tak terduga bagi keduanya
64 Misi rahasia Bella
65 Misi pertama, berhasil!
66 Bisik-bisik
67 Balas dendam
68 Misi lagi
69 Kesembuhan
70 Malu
71 Canggung
72 Kedatangan Keluarga
73 Terpaksa pindah kamar
74 Rudal Amerika
75 Kamu sakit?
76 Kejujuran Kenan
77 Pengakuan Bella
78 Ungkapan Cinta Yang bersambut
79 Tetap bersandiwara
80 Benar, Katrina!
81 Memulai Sandiwara
82 Kembali bersamanya
83 Terpaksa berkorban
84 Posisi yang salah
85 Sesakit inikah walau hanya sandiwara?
86 Membalasnya
87 Menikah lagi?
88 Kecelakaan
89 Di rumah sakit
90 Sadar
91 Kamu kenapa?
92 Aku mundur!
93 Mengalah sekarang tetapi beruntung di kemudian hari
94 Kenan menikah lagi?
95 Pasrah
96 Pernikahan Kedua
97 Istri kedua tetapi akan menjadi satu-satunya
98 Ternyata....
99 Ana uhibbuka fillah..
100 Pulang ke rumah
101 Celup-celup
102 Bersama-sama
103 Silsilah keluarga
104 Rencana Katrina
105 Menjalankan rencana
106 Rencana berhasil!
107 Senjata makan tuan
108 Bella pulang
109 Tidak percaya
110 Ketahuan Bella
111 Penjelasan
112 Hanya kamu
113 Pertama kalinya
114 Kemarahan Katrina
115 Tidak terima
116 Bukti
117 Dendam Katrina
118 Permintaan Kenan.
119 Tabrak lari
120 Koma
121 Fakta mengejutkan
122 Di Alam lain
123 Bertemu Ayah Emil
124 Membawa Kenan
125 Kembali
126 Masa penyembuhan
127 Anugerah terindah
128 Sandiwara Cinta End
129 Pengumuman Karya baru rilis
130 Pengumuman pemenang give away Karya sandiwara Cinta
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Ketahuan Papa
2
Anak sialan!
3
Ancaman
4
Tidak percaya
5
Cinta Monyet
6
Syarat Papa Reza
7
Kabur
8
Di Kejar
9
Pertemuan Pertama
10
Minta tolong
11
Makan bersama
12
Ketahuan
13
Memulai sandiwara
14
Ke rumah Kenan
15
Cocok!
16
Cincin Pengikat
17
Melamar Bella
18
Menikah
19
Nasihat Mak mertua
20
Kembali seperti semula
21
Kesendirian
22
Kembali bertugas
23
Dokter Bella
24
Wanita tua menyebalkan!
25
Marcella
26
Suami Cella
27
Ternyata...
28
Pengakuan Cella
29
Pewaris yang sah
30
Penawaran
31
Permintaan Dimas
32
Tiga bulan berlalu
33
Kejutan
34
Kejutan yang membuat darah tinggi
35
Permintaan Mama Rani
36
Pilih salah satu
37
Tidak bisa memilih
38
Jawaban Kenan
39
Merasa bersalah
40
Kedatangn Kezia dan Dimas
41
Panas dingin
42
Reaksi
43
Obat
44
Berbohong lagi
45
Sandiwara Cinta
46
Menjauh
47
Istri??
48
Bertamu diwaktu yang salah
49
Keputusan yang salah
50
Perdebatan
51
Dokter Terapi
52
Basah
53
Gara-gara Cicak!
54
Fopia cicak
55
Ingin mencoba lebih dekat
56
Dilupakan
57
Langkah seribu
58
Merasa bersalah
59
Pindah kamar
60
Berubah
61
Awalnya saja sudah salah!
62
Sama-sama terluka
63
Hal tak terduga bagi keduanya
64
Misi rahasia Bella
65
Misi pertama, berhasil!
66
Bisik-bisik
67
Balas dendam
68
Misi lagi
69
Kesembuhan
70
Malu
71
Canggung
72
Kedatangan Keluarga
73
Terpaksa pindah kamar
74
Rudal Amerika
75
Kamu sakit?
76
Kejujuran Kenan
77
Pengakuan Bella
78
Ungkapan Cinta Yang bersambut
79
Tetap bersandiwara
80
Benar, Katrina!
81
Memulai Sandiwara
82
Kembali bersamanya
83
Terpaksa berkorban
84
Posisi yang salah
85
Sesakit inikah walau hanya sandiwara?
86
Membalasnya
87
Menikah lagi?
88
Kecelakaan
89
Di rumah sakit
90
Sadar
91
Kamu kenapa?
92
Aku mundur!
93
Mengalah sekarang tetapi beruntung di kemudian hari
94
Kenan menikah lagi?
95
Pasrah
96
Pernikahan Kedua
97
Istri kedua tetapi akan menjadi satu-satunya
98
Ternyata....
99
Ana uhibbuka fillah..
100
Pulang ke rumah
101
Celup-celup
102
Bersama-sama
103
Silsilah keluarga
104
Rencana Katrina
105
Menjalankan rencana
106
Rencana berhasil!
107
Senjata makan tuan
108
Bella pulang
109
Tidak percaya
110
Ketahuan Bella
111
Penjelasan
112
Hanya kamu
113
Pertama kalinya
114
Kemarahan Katrina
115
Tidak terima
116
Bukti
117
Dendam Katrina
118
Permintaan Kenan.
119
Tabrak lari
120
Koma
121
Fakta mengejutkan
122
Di Alam lain
123
Bertemu Ayah Emil
124
Membawa Kenan
125
Kembali
126
Masa penyembuhan
127
Anugerah terindah
128
Sandiwara Cinta End
129
Pengumuman Karya baru rilis
130
Pengumuman pemenang give away Karya sandiwara Cinta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!