pernikahan Aurora

Gedung hotel milik Anderson telah disulap sedemikian rupa untuk menyambut kedua pengantin baru itu, seharusnya Shireen lah yang berada di posisi Aurora bukan malah sebaliknya.

dengan long dress navy membuat penampilan gadis cantik ini semakin memukau, namun hati gadis itu dilanda kesedihan mendalam melihat di atas sana kedua pengantin itu menyambut tamu yang hadir semakin membuat hatinya sakit, Shireen memilih mengasingkan dirinya dari acara tersebut dan menetap di balkon hotel yang berada di aula itu.

"Bintang saja ikut merayakan hari pernikahan mereka, tapi aku malah merasa seperti bulan yang terasingkan." lirih Shireen, air mata nya kembali jatuh dengan bahu yang bergetar dia merasakan ada seseorang yang melampirkan jas nya di bahu terbuka milik nya.

"bulan memang terasingkan karna dia berbeda dari bintang, bulan hanya satu sedangkan disana ada ribuan bintang yang iri dengan keistimewaan bulan." ucap Kendrick sambil melampirkan jas hitam nya di bahu wanitanya.

"Ken..!!" tangis Shireen pecah dengan memeluk tubuh kekar Kendrick, dan dibalas dengan hangat oleh pria itu.

" aku tau hatimu hancur Love, tapi bisakah kamu buka sedikit saja cela untukku? " ucap kendrick mengelus rambut coklat wanitanya, bahu Shireen bergetar hebat akibat tangisan yang semakin menusuk hatinya untungnya balkon terbilang jauh dari para tamu, namun disana kedua orang tua Shireen dapat melihat seberapa jatuh nya putri mereka.

" aku hancur melihat putriku menangis seperti itu pah.." lirih Mirna menatap suami nya, tatapan mereka terus mengarah ke arah Shireen yang berada dipelukan Kendrick.

" Aku juga sedih melihat anak kita harus hancur, Shireen berhak mendapatkan pria seperti Kendrick " balas tuan Anderson, sedangkan disisi lain ada Denio yang menatap tak suka ke arah Kendrick.

"ken aku tak tau harus bersikap seperti apa, hatiku hancur melihat adikku bersanding dengan calon suami ku. " ucap Shireen dengan lirih.

" kuatkan hati mu Love aku berjanji akan mengembalikan senyuman mu." janji pria itu dengan tegas sorot mata biru itu memancarkan ketidaksukaan atas acara kedua pengantin itu.

" berani nya kalian membuat air mata wanita ku menetes begitu saja. " batin Kendrick, pria itu memandang dengan tajam menatap kedua pengantin itu.

" ingin pergi dari sini Love? " tawar Kendrick, pria itu menggenggam tangan Shireen kemudian menarik wanita itu keluar dari hotel Anderson itu.

.

.

.

mobil melaju dengan kecepatan sedang membuat Shireen dapat melihat pemandangan langit malam dengan bintang di atas nya.

" kamu akan membawa ku kemana? " tanya Shireen menatap Kendrick.

" Kamu akan tau setelah kita sampai Love. " jawab Kendrick, pria itu mengemudikan mobil nya tanpa bantuan dari Harry.

sekitar lima belas menit mobil Rolls-Royce phantom itu berhenti tepat disebuah pantai dengan ombak yang tenang, Kendrick memutari mobil nya untuk membukakan pintu mobil untuk wanitanya.

" ombak nya sangat tenang Ken. " ucap Shireen dapat ia rasakan semilir angin mulai membawa rambut nya dengan tenang.

" aku tidak tau cara menenangkan seorang gadis yang parah hati, tapi kalau kamu butuh bahu aku akan selalu ada Love. " balas Kendrick, mata biru itu menatap Shireen dengan sangat dalam.

"I know your heart hurts but I'm here." sambung Kendrick,

"Ken, sejak malam kau menolongku apa itu sebuah kebetulan? " tanya Shireen, wanita itu penasaran sejak hari itu Kendrick rela ikut terseret dalam masalah nya meskipun pria itu terbilang orang asing.

" tidak, aku sudah menjaga kamu dari jauh Love. " jujur Kendrick, dia tau Shireen pasti menyadari keanehan bahwa orang asing ini sangat mengerti dirinya.

" tapi kenapa, aku tidak memiliki masalah dengan mu " ucap Shireen.

"sejak pertunangan mu ingat kita pertama kali bertemu disana, aku sudah menyukai mu aku mencintaimu Shireen Lovania Anderson. "  Tegas Kendrick, bagaimana bisa seorang CEO yang ditakuti menyukai gadis seperti dirinya pikir Shireen.

" Love, kamu adalah gadis yang mampu memikat ku dengan senyuman yang kamu miliki." lanjut Kendrick dengan pengakuan itu membuat Shireen semakin bimbang, bagaimana bisa dia membalas Kendrick jika hatinya saja baru terluka.

"aku tak bisa membalas perasaan mu Ken, aku baru terluka sekarang." kata Shireen dengan pelan takut menyinggung hati Kendrick.

CUP.

namun diluar dugaan Kendrick justru mengecup kening nya dengan lembut, siapapun tau jika pria ini sangat mendominasi dalam apapun, aroma maskulin terasa memabukkan itu membuat Shireen terasa terlena sejenak sebelum akhirnya Kendrick melepaskan kecupannya.

" aku tak meminta mu membalas perasaan ku, tapi menikahlah dengan ku aku berjanji akan membahagiakan mu sayang. " lamar Kendrick, dia ingin memiliki wanita nya seutuhnya tanpa ada gangguan dari pihak mana pun, dengan begitu dia akan dengan mudah melindungi wanita nya dari apapun yang menganggu.

" baiklah, mari menikah." balas Shireen akhirnya menyetujui lamaran Kendrick sekarang gadis itu sudah pasrah dengan takdirnya, menurut nya Kendrick adalah pria yang baik.

sedangkan di tempat lain, Aurora menangis karna Denio meninggalkan nya sendirian dikamar pengantin mereka.

"maa.., Denio pergi meninggalkan rora maa.. " adu Aurora pada Mirna, namun sebagai seorang ibu dirinya juga kecewa pada Aurora karna telah merebut calon suami kakak nya.

"itu urusan kamu rora, mama juga bingung sekarang kakak kamu belum pulang juga. " balas Mirna, mengabaikan aduan dari Aurora.

"mama, hanya peduli pada kak Shireen daripada Aurora ma!! " kesal Aurora, perasaan iri kembali menyelimuti dirinya.

" bagaimana mama tidak peduli pada Shireen, seharusnya dia yang menikah sekarang tapi malah kamu membuat ulah! " sarkas Mirna. wanita paruh baya ini kesal dengan ulah putri nya bukan nya berubah malah semakin menjadi jadi.

" dari dulu kak Shireen selalu jadi kebanggaan mama dan papa, bahkan almarhum opa juga sangat menyukai kak Shireen!! " marah Aurora, gadis ini mulai mengungkit kejadian masa lalu dimana dirinya merasa tersisihkan dari kakak nya yang serba bisa.

" jangan lupa Aurora kamu masih hidup berkat kakak mu, ingat kejadian lima tahun lalu?! " kata Mirna.

Aurora terdiam, dia masih mengingat kejadian dimana Shireen mempertaruhkan nyawanya demi dirinya.

" tapi sekarang kak Shireen pasti sedang bersama dengan tuan Dewlyn! " jawab Aurora, Mirna hanya memijit kening nya kepala nya sakit mendengar ocehan putri bungsu nya.

" kamu masih saja keras kepala Aurora, kalau pun kakak mu bersama tuan Dewlyn itu lebih baik daripada dia harus bersama lelaki brengsek seperti Denio! " ucap Mirna, mendengar suami nya dikatakan brengsek Aurora tidak terima dia mencintai Denio dan menurut nya Denio adalah pria yang baik.

" Denio adalah pria yang baik mah, mama pasti sudah dipengaruhi oleh kak Shireen! " jawab Aurora mencoba menyadarkan mama nya, tanpa berkaca bahwa dirinya lebih buruk daripada Shireen.

" kalau dia pria yang baik, dia tidak mungkin meninggalkan kamu sendirian di malam pengantin kalian! " sinis Mirna kemudian pergi meninggalkan Aurora dikamar pengantin nya.

Aurora terduduk lemas diatas ranjang, Denio memang pergi ntah kemana. tapi sekarang hatinya sudah dipenuhi kebencian akan kakak nya, mengapa kakak nya mendapatkan semua perhatian semua orang padahal dirinya lah yang sedang mengandung.

" kak Shireen, lihat saja aku akan merebut semua nya dari kakak. termaksud Anderson group! " batin Aurora yang mulai mengibarkan bendera kebencian pada kakak nya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!