awal mula

"ANAK TIDAK TAU DI UNTUNG!!." bentak tuan Anderson kepada putri bungsunya itu.

sedangkan Shireen hanya terduduk lemas, mengetahui adik kesayangannya hamil diluar nikah dan lebih parah nya lagi pelaku nya adalah tunangan nya membuat dunia nya berhenti berputar.

"pah.. maafkan rora paa, rora tau Aurora pasti menyakiti hati papa, mama, dan kak Shireen." tangis Aurora sambil memeluk kaki papa nya.

"arghhh!!!." teriakan melengking itu berasal dari Shireen, dengan tangisan yang tak terbendung gadis itu berteriak siapapun yang mendengarnya pasti juga ikut merasakan kepedihan yang dialami gadis itu.

"sayang, dengarkan mama nak, Shireen jika adikmu tak menikah sekarang aib apa yang akan di tanggung oleh keluarga Anderson nak." ucap Mirna, ibu dari Shireen dan Aurora. wanita paruh baya ini hanya bisa memeluk dan mengelus pipi anak tertua nya.

"kak, maafkan rora."

"Rora tau kesalahan ini pasti akan menyakiti kakak, tapi rora mohon jangan biarkan anak ini lahir tanpa seorang ayah kak, rora mohon." Aurora menangis sambil memohon pada Shireen, sedangkan kakak nya hanya diam sambil menangis dipelukan sang ibu.

tak lama dari itu, Shireen beranjak kemudian berlari keluar dari kediaman besar Anderson kemudian pergi mengendarai mobil nya.

"Shireen!!" teriak tuan Anderson berusaha menghentikan putri nya untuk pergi.

"pah, anak kita pah kejar diaa!!." tangis Mirna melihat kejadian yang memilukan dikelurga nya.

terbongkarnya kehamilan Aurora itu karna ditemukan nya alat tes kehamilan di meja kamar Aurora, hingga mau tidak mau akhirnya gadis itu harus berbicara siapa ayah dari anak yang dikandung nya.

"kak Shireen, maaf tapi aku sangat mencintai Denio dan tidak ingin melepaskan Denio." batin Aurora melihat kepergian dan tangisan orang tua nya, sejak dulu Shireen selalu saja mengalah pada Aurora dan Shireen adalah contoh bahwa dia adalah seorang kakak yang baik.

flashback on

dengan melihat test alat kehamilan yang bergaris dua mungkin bagi sebagian orang ini adalah hal yang sangat di nantikan terutama bagi seorang wanita, tapi bagi Aurora ini adalah sebuah kesalahan.

"maafkan aku kak, tapi aku tidak bisa jika anak ini lahir tanpa seorang ayah lagipula aku sangat mencintai Denio dan aku tidak mau melepaskan Denio" ucap Aurora dia sengaja meletakkan tes kehamilan itu ditempat yang mudah di temukan oleh pelayan rumah nya, jadi dengan begitu ini akan segera terbongkar walaupun harus menyakiti hati kakak nya.

flashback off

digedung pencakar langit tepatnya di Dewlyn company, dua orang pria berbeda usia sedang menjalin kerjasama untuk urusan pekerjaan.

"trimakasih tuan muda Delwyn, saya harap kerjasama kita akan semakin membawa keuntungan." ucap seorang pria paruh baya sambil menjabat tangan pria tampan dihadapan nya.

"sama sama Tuan Robert." datar Kendrick, kemudian melepaskan jabatan tangan tersebut.

"kalau begitu saya permisi tuan." ucap Robert kemudian melangkah pergi keluar ruangan tersebut.

"Harry, dimana keberadaan Shireen sekarang?."

"jangan lupa tetap kerahkan anak buah untuk memantau kesayanganku." lanjut Kendrick, sambil melihat ponsel genggam dengan wallpaper seorang gadis berambut coklat yang tak lain adalah Shireen.

"tuan muda, nampak nya nona Shireen baru saja meninggal kediaman Anderson dengan keadaan kurang baik." lapor Harry menatap tuan muda nya.

"maksud mu, apa yang terjadi dengan Shireen?." ucap Kendrick menatap tajam asisten nya.

"tuan muda, sekitar sepuluh menit yang lalu nona muda seperti nya meninggalkan rumah dengan keadaan menangis." jelas Harry sambil menunduk, dia yakin sebentar lagi dia akan mendapat amukan dari tuan muda nya.

"KEKASIHKU MENANGIS TAPI KAU BARU MEMBERITAHU KAN NYA SIALAN!!." bentak Kendrick kemudian beranjak pergi untuk keluar mencari keberadaan Shireen.

"Tuan muda, tunggu saya!!." Harry dengan sesegera mungkin mengejar atasan nya yang bisa terbilang gila, belum apa apa sudah bilang kekasih.

mobil Rolls-Royce phantom itu berhenti disebuah bar ternama di kota itu, Kendrick sudah mengetahui bahwa Shireen nya berada di bar tersebut.

"lacak dimana keberadaan Shireen." pintah Kendrick sembari menatap pintu baru tersebut.

"tuan muda nona Shireen memang benar berada didalam, anak buah terus memantau dan menjauhkan nona muda dari orang asing, hanya saja nona muda sekarang mabuk." jelas Harry, tanpa aba aba Kendrick segera keluar dan memasuki bar tersebut tanpa menunggu apapun lagi.

tak jauh dia dapat melihat anak buah nya mengelilingi Shireen, dan coba melindungi gadis itu dari sentuhan orang asing.

"seberapa banyak dia minum?." datar Kendrick bertanya pada seorang bodyguard nya.

"sekitar tiga botol tuan muda." jawab bodyguard tersebut.

Kendrick dapat melihat melalui cahaya remang remang bar, bahwa gadis kesayangan nya nampak nya memang mabuk berat bahkan dapat dikatakan hampir tak sadar.

"love, apa yang terjadi sampai kamu begini." Kendrick menggendong Shireen ala bridal style walaupun gadis itu sedikit memberontak awal nya namun tak lama ia bersandar pada dada bidang milih Kendrick.

"cari tau apa yang terjadi pada kekasihku Harry, aku akan membawa nya pulang biarkan malam ini dia bersamaku." ucap Kendrick, kemudian menyampaikan jas hitam nya menutupi tubuh Shireen yang ia baringkan dengan kepala gadis itu yang berada di pangkuan nya.

Harry yang mengemudikan mobil  dengan tenang sesekali menatap tuan muda nya yang terus  saja mengelus rambut coklat nona Anderson itu.

"tuan muda, apa tidak sebaiknya kita antar nona muda pulang?" tanya Harry, pikirnya itu lebih baik daripada harus menculik seorang gadis pulang kerumah seorang pria.

"Tidak, biarkan dia pulang bersamaku." dingin Kendrick dia masih gelisah dengan keadaan Shireen saat ini bayangkan saja Shireen berani meneguk minuman keras tiga botol seperti itu.

"eughhh..." lenguhan itu berasal dari Shireen sambil menyentuh perut nya.

"ada apa love, perut mu tak nyaman?" khawatir Kendrick bahkan sekarang tangan pria itu menyelinap di kemeja biru langit milik Shireen.

namun tak lama dari itu

byurrr

HUEKKK..

Shireen memuntahkan isi perut nya dan mengenai sepatu hingga celana milik Kendrick, bukan nya marah pria itu malah tetap mengelus rambut Shireen bahkan tak jijik melap mulut gadis itu dengan tangan nya sendiri.

"nona muda, anda berani sekali jika tadi itu orang lain tuan muda pasti akan segera menghukum orang itu" batin Harry, dia pikir jika tadi akan membuat Kendrick murka ternyata malah sebalik nya.

"pelan kan laju mobil nya, kemudian siapkan sepasang pakaian untuk wanitaku" datar Kendrick, mata pria itu memandang tajam ke arah luar jendela, dia tau perut Shireen tidak kuat menahan alkohol itu.

"papa, ini sakit pahh."

"Aurora, kamu tega merebut nya." racauan ini keluar dari bibir mungil Shireen bahkan dapat dikatakan ini sudah memperjelas kepada Kendrick bahwa Shireen saat ini sedang hancur karna perilaku adik nya.

sesampainya di apartemen milik Kendrick pria itu full mengurus wanitanya, bahkan dia juga menyiapkan sup pereda mabuk jika sewaktu waktu wanita itu terbangun.

"love, maafkan aku jika saja tadi aku tau lebih cepat mungkin kamu tidak akan sampai seperti ini" lirih Kendrick terus menatap wajah tenang Shireen yang masih tertidur.

.

.

Matahari mulai menampakkan diri nya dari balik tirai, Shireen membuka mata nya pertama yang dirasakan gadis itu adalah kepala nya yang terasa pusing.

"sudah bangun?."

suara pria asing terdengar ditelinga Shireen membuat nya dengan cepat melihat ke sekitar dan menemukan pria dengan kemeja navy dengan jam tangan rolex di pergelangan tangan nya.

"tuan Dewlyn." dengan ragu Shireen mengucapkan nama itu, Kendrick tersenyum tipis melihat wanita nya masih memanggil nya dengan sangat formal.

"semalam aku menemukan mu di bar dengan keadaan pingsan, jadi aku membawa kamu kemari" Kendrick menjelaskan kemudian duduk di pinggir ranjang king size milik nya, tak salah lagi dia dan Shireen tidur dalam satu ranjang tadi malam.

"nona muda, jika kamu ada masalah tidak perlu harus meneguk alkohol tiga botol sekaligus." peringat Kendrick, semakin membuat Shireen mengingat kejadian tadi malam.

"tuan, terimakasih sudah menolong saya. " tulus Shireen, namun kemudian dia terdiam dan melihat pakaian nya.

"baju saya!!." jerit Shireen kemudian memandang galak ke arah Kendrick, pria itu tersenyum dan menatap Shireen dengan lembut.

"nona, aku sudah membantumu dan kamu malah berburuk sangka padaku? kalaupun aku yang mengganti kurasa tak apa. tapi jangan salah sangka yang menggantikan pakaian mu adalah pelayan ku." penjelasan Kendrick akhirnya membuat Shireen bernafas lega.

" kita belum berkenalan secara benar, perkenalkan aku Kendrick. " mata biru itu memandang lembut ke gadis dihadapannya.

"aku Shireen." balas Shireen tak kalah ramah.

"nama yang bagus, tapi aku lebih suka memanggil mu love." ucap Kendrick tersenyum, melihat ekspresi kaget dari Shireen membuat nya agak gemas pada wanita itu.

"kenapa begitu?." tanya Shireen, Kendrick menatap nya kemudian mengelus kepala gadis itu.

"karna aku suka jika harus memanggil kamu dengan love, mandilah love aku sudah menyiapkan air hangat dan pakaian dikamar mandi untuk mu" suruh Kendrick kemudian beranjak keluar dari kamar itu.

"tuan muda, bukankah rumor nya anda anti dengan wanita tapi saya tidak merasa anda begitu" gumam Shireen, mengingat betapa manisnya perilaku Kendrick membuat nya teringat pada kekasih yang sudah mengkhianati nya.

"kenapa aku masih terus mengingat si brengsek itu" Shireen menggeleng kan kepala nya, namun dengan segera gadis itu pergi untuk mandi dan benar saja dia melihat didalam situ sudah tersedia pakaian kantor mungkin pikir nya Kendrick tau jika gadis itu akan pergi bekerja hari ini.

sesudah menyelesaikan ritual mandi nya, Shireen langsung keluar dari kamar itu dan melihat Kendrick di meja makan dengan segelas kopi dan juga tab yang berada di tangan kanan pria itu, sangat tampan bahkan gadis manapun tidak akan menolak pesona pria itu.

"tuan muda" panggil Shireen. Kendrick menoleh kearah wanitanya dan tersenyum.

"kemari love, kamu harus sarapan sebelum pergi bekerja" ajak Kendrick kemudian menggeser kursi disebelah nya.

perlahan Shireen jalan kemudian duduk tepat disebelah Kendrick.

"tuan muda aku-"

"sampai kapan kamu akan memanggil ku tuan muda love, kamu bukan bawahan ku." protes Kendrick mendengar panggilan yang dilontarkan oleh Shireen.

"lalu aku harus memanggil kamu apa?." tanya Shireen.

"panggil aku dengan namaku saja" jawab Kendrick.

"baiklah bagaimana dengan Ken?." tanya Shireen, Kendrick hanya mengangguk tak masalah dengan panggilan itu.

Kendrick dengan perilaku manis nya mengambil Shireen makanan dan meletakkan di piring gadis itu.

"kenapa kamu malah melayani ku seperti ini, sedangkan piring milikmu saja masih kosong" protes Shireen akhirnya gadis itu bergerak balik mengambilkan makanan dan meletakkan nya di piring Kendrick.

"aku suka ketika aku harus mengurus kamu love, jadi jangan protes." senyum Kendrick terpatri mata biru yang selalu nya tajam itu seketika langsung lembut dan teduh jika berbicara pada Shireen.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!