"jadi, bisa kamu ceritakan kenapa kamu berakhir di bar tadi malam?." tanya Kendrick sambil memakan sarapan nya.
"aku hanya lelah dan sedikit butuh hiburan, bukan apa apa" jawab Shireen dengan singkat.
"kenapa, kamu kalah tender? katakan tender mana yang kamu mau aku bisa memberikan nya untuk mu." ucap Kendrick, sebenarnya pria itu sudah tau hanya saja dia butuh jawaban langsung dari bibir wanitanya dia ingin tau seberapa penting posisi pria itu di hati wanita nya.
"tidak Ken, Aurora hamil dan lebih buruk nya lagi pelaku nya adalah kekasihku." balas Shireen dengan tatapan sedih, air mata yang tertahan kini kembali tumpah.
Kendrick yang melihat itu sontak menyentuh tangan gadis itu.
"aku tau ini berat, kekasih mu mengkhianati dirimu sendiri tapi jangan permalukan keluarga Anderson dengan aib ini. biarkan mereka menikah" ucap Kendrick, pria itu bahkan mulai mengelus pipi Shireen guna menghapus air mata dari pemilik mata hazel itu.
.
.
.
Setelah pertemuan Kendrick dan Shireen akhirnya tuan muda Dewlyn itu mengantarkan Shireen kembali ke kediaman Anderson, disana terlihat beberapa mobil mewah ciri khas dari kalangan atas terlihat.
"sepertinya kamu memiliki banyak tamu Love." ucap Kendrick.
"haruskah aku masuk dan menjelaskan bahwa kamu bersamaku tadi malam, aku takut jika tuan besar Anderson dan nyonya Mirna salah paham" lanjut Kendrick, tanpa menunggu jawaban Shireen akhirnya pria itu turun kemudian membuka kan pintu mobil untuk gadis itu.
"Harry, kembali lah ke kantor handle pekerjaan ku selama aku tidak ada." datar Kendrick, kemudian mendapatkan anggukan setuju dari asisten nya itu.
"Kendrick, kamu tidak harus ikut untuk aku bisa berbicara pada mama dan papa" tolak Shireen secara halus, namun dengan keras Kendrick menolak.
"Tidak, aku akan ikut kamu untuk masuk kedalam." jawab Kendrick.
mau tidak mau akhirnya Shireen setuju untuk membawa Kendrick bersama nya, mau bagaimana lagi tuan Dewlyn itu sangat tidak bisa dibantah. sedangkan disisi lain Kendrick senang bisa berlama lama dengan pujaan hatinya, kesayangannya, wanitanya.
lain dengan Shireen yang kembali dengan perasaan hancur, Aurora kembali di dudukan dalam sebuah masalah.
"kami sangat malu dengan kelakuan anak kami tuan Anderson" ucap pria paruh baya yang tak lain adalah Victor ayah dari Denio.
"jika Aurora menikah dengan Denio, lalu bagaimana dengan Shireen nantinya?" jawab Mirna, wanita ini adalah seorang ibu tentunya dia tak ingin melihat putri nya yang lain menanggung malu akibat gagal nya pernikahan yang sudah memasuki tahap pertunangan.
"mama, aurora mohon tolong izinkan Denio bertanggung jawab atas kehamilan rora" tangis Aurora, gadis ini justru tidak berpikir bagaimana keadaan kakak nya.
"tapi nyonya Mirna, saya hanya menyukai Shireen" ucap Denio.
"kalau kamu menyukai ku, tidak mungkin kamu bisa selingkuh dengan Aurora!!." sarkas Shireen gadis ini sudah mendengar percakapan antara orang tua nya dengan ayah Denio.
"Shireen!!!." Denio bersimpuh sambil memegang tangan Shireen dengan bahu yang bergetar wanita ini mencoba menerima takdir nya, pria yang ia cintai mendadak harus menjadi suami untuk adik nya.
"maaf tapi aku tidak bisa melanjutkan pernikahan ini, maafkan Shireen mah.. pah.." lirih Shireen kemudian melepaskan tangan nya dari denio.
Denio pikir menikah dengan Shireen akan membawa keuntungan bagi nya, mengingat Shireen adalah pemegang kuasa atas Anderson group.
"drama macam apa ini" datar Kendrick, dia tak suka melihat wanitanya disentuh oleh pria lain.
"tuan Dewlyn." panggil tuan Anderson, dia baru menyadari bahwa putri nya datang bersama dengan Kendrick Stewart Delwyn.
"tuan Anderson tegas lah sedikit, bagaimana jika aib keluarga anda diketahui oleh media diluar" kata Kendrick mata tajam nya terus menelisik ke arah Aurora yang bahkan membuat gadis itu gelagapan.
"bukan niat ikut campur, saya hanya mengantarkan Shireen karna semalam saya bersama dengannya " jelas Kendrick, ucapan itu membuat kegaduhan dalam diri Denio.
"Shireen, kamu selingkuh dengan nya!!." kata Denio dengan geram, pria itu bahkan memunculkan amarah tanpa berkaca seberapa buruk dirinya sekarang.
"sebelum kamu menuduh ku, perhatikan dulu apa yang sudah kamu perbuat." datar Shireen, mata nya beralih menatap ibu nya.
"mama, segera nikahkan Aurora dan Denio. aku tidak mau media mencium aib dari putri kedua Anderson." tegas Shireen, wanita ini juga rapuh hanya saja dia masih berbaik hati untuk membiarkan adik nya melangkahi dirinya.
"lalu bagaimana dengan mu nak?." tanya Mirna wanita itu tak kuasa menahan air mata nya melihat kelapangan hati dari putri sulung nya.
"kamu juga pasti akan menanggung malu karna gagal menikah." sambung tuan Anderson.
"tidak pah, aku akan pergi sementara waktu menjauh dari semua nya." ucapan itu membuat Kendrick terkejut setelah senang mendengar bahwa Shireen mengizinkan Aurora menikah tapi kini dia harus mendengar wanita nya akan pergi.
"saya akan menikahi Shireen." ucap Kendrick, ucapan ini membuat kaget dari semua orang yang berada di ruangan tersebut.
"maksud kamu?." tanya Shireen dengan bingung pasal nya ini tak ada hubungannya dengan Kendrick bagaimana bisa pria itu mengambil keputusan yang membuat semua orang terkejut.
"biarkan Shireen menikah terlebih dahulu, lalu kemudian dilanjutkan dengan pernikahan Denio dan Aurora dengan begitu keluarga Anderson selamat dari hal yang memalukan ini." jelas Kendrick, pria itu mendekati Shireen dan menatap wanita itu. mata hazel itu redup akibat air mata yang mulai menyelimuti keindahan nya.
" tuan Anderson, saya rasa ini adalah jalan satu satunya biarkan Shireen menikah dengan tuan Dewlyn" saran victor. membuat hati Denio semakin panas keinginan menguasai dan merebut Anderson group kini harus pupus.
"sial, jika Shireen menikah dengan Kendrick maka akan semakin sulit untukku menguasai Anderson group" batin Denio dia menatap sinis kedekatan Shireen dengan Kendrick.
"kenapa kak Shireen selalu beruntung, dia mendapatkan tuan Dewlyn yang jelas lebih unggul dibandingkan Denio." gumam Aurora dengan iri hati melihat keberuntungan kakak nya.
"apa anda serius tuan Dewlyn?." tanya tuan Anderson, dia tak rela melepaskan Putri nya untuk menikahi Kendrick dimana keluarga Dewlyn adalah konglomerat nomor satu di dunia apa yang tak dimiliki Dewlyn, kekuasaan, harta, jabatan semua dimiliki oleh keluarga Dewlyn.
"saya serius, biarkan saya menikahi Shireen" tegas Kendrick.
"kamu tidak perlu melakukan ini Ken, aku bisa menghilang selama beberapa waktu" lirih Shireen air mata mulai jatuh dari mata gadis ini.
"jangan bunuh aku dengan air mata ini Love, aku akan menikahi kamu biarkan aku melakukan ini." tulus Kendrick, pria ini bahkan mengelus pipi Shireen dan menenangkan gadisnya dalam pelukan nya.
"dalam waktu tiga hari, aku akan menikahi Shireen." lanjut Kendrick memberitahu.
"akhirnya wanitaku berhasil masuk kedalam pelukan ku, selamat datang sayangku." batin Kendrick menyeringai, siapapun tak sadar bahwa Shireen sudah berada didalam sangkar emas milik tuan muda Dewlyn ini.
"baiklah aku setuju, biarkan Shireen menikah dengan tuan Dewlyn" putus tuan Anderson dihadiahkan protes dari Denio.
"tapi paman, harusnya aku yang menikah dengan Shireen bukan malah pria ini!!." protes Denio dengan tak tau malu nya.
"sadar sedikit Denio, jika kamu tidak berselingkuh dengan Aurora ini tidak akan terjadi!!." marah Mirna, wanita ini geram dengan kelakuan Denio yang sesuka hati saja.
"kak Shireen." panggil Aurora kemudian mendekati kakak nya
Shireen beralih menatap adik nya, dan berkata.
"berhenti jangan panggil aku kakak mu, pergilah dan menikahlah apa yang telah kamu lakukan hari ini adalah luka terbesar yang pernah kamu torehkan padaku!." Shireen melarang adik nya untuk mendekati dirinya, hal itu membuat sakit yang sangat untuk Aurora.
sejak kecil Shireen selalu melindungi Aurora tak jarang Shireen mendapatkan masalah karna adik nya, namun itu tak membuat Shireen jadi membenci Aurora dia malah semakin menyayangi adik nya tapi kini kesalahan ini tak bisa di maafkan oleh Shireen.
.
.
.
keesokan hari nya Shireen hanya diam mengurung diri nya dikamar, sementara dilantai bawah terdapat wedding organizer yang akan mengurus pernikahan Aurora dengan Denio, sehancur itu sampai Shireen pun tak ingin melihat adik nya.
"nak" pintu terbuka kemudian masuk lah Mirna ke dalam kamar putrinya itu.
"mama" panggil Shireen, terlihat lingkar hitam dibawah mata gadis itu beserta jejak air mata yang masih membekas.
"maafkan mama, kamu harus mengalah sekali lagi nak" lirih Mirna mendapati keadaan putri nya.
sungguh berat hati seorang ibu melihat putri nya harus hancur terlebih lagi pelaku nya adalah putri nya sendiri.
"sejak kecil, putriku ini harus melindungi adik nya dan sejak kecil juga putri nya ini harus belajar untuk dapat memenuhi kriteria sebagai pemimpin." ucap Mirna membuat tangis Shireen kembali pecah, Mirna membawa anak nya bersandar pada nya.
"putri yang ku timang sekarang menjadi Presdir Anderson group, dia dipuji banyak orang karna berhasil membuat Anderson group melambung tinggi, tapi sekarang putriku ini harus menangis karna perbuatan adik nya." lanjut Mirna semakin membuat tangis Shireen semakin kuat.
"mama.., kenapa ini harus terjadi pada Shireen mah. kenapa Shireen harus mengalami hal demikian" tangis Shireen, Mirna hanya meneteskan air mata sembari mengusap rambut putrinya.
"Shireen tak mau menikah dengan pria yang tidak Shireen cintai, kenapa Denio harus mengkhianati Shireen. kenapa mah!! kenapa!!!." Shireen berteriak histeris siapapun yang mendengar nya pasti ikut merasakan pilu dari penderitaan nya.
jika Shireen menangisi takdir nya maka berbeda di lantai bawah terdapat Aurora yang sibuk memilih gaun pengantin untuk dirinya, gadis ini senang melihat dia akan menikah dengan pria idaman nya walau harus menyakiti kakak nya.
"nona, anda akan terlihat anggun dengan gaun putih ini" ucap salah seorang dari wedding organizer tersebut.
"benarkah, lalu bagaimana jika aku tambahkan tiara sebagai penghias kepala ku?." tanya Aurora yang sangat excited mempersiapkan pernikahan nya.
"nona bukankah kakak anda yang akan menikah, lalu kenapa anda yang malah mempersiapkan pernikahan?." tanya wanita muda yang bernama Sinta.
Aurora terdiam dia bingung menjawabnya bagaimana dia akan menjawab jika orang yang dia nikahi adalah calon suami kakak nya, dan pasti mereka akan berpikir jika dia merebut tunangan kakak nya.
" aku juga akan menikah hanya saja tidak di publikasikan kan seperti kakak, lagipula calon suami ku itu bukan orang sembarangan." jawab Aurora yang berusaha tenang untuk menjawab pertanyaan itu.
"wahh, anda beruntung sekali nona muda pasti calon suami anda sangat mencintai anda saya tebak pasti dia sangat tampan." puji Sinta sambil mempersiapkan gaun pengantin yang sudah di pilihkan oleh Aurora.
Aurora tersenyum miris, cinta katanya dia rasa hanya dia yang mencintai Denio sementara Denio hanya mencintai harta dan kekuasaan Anderson.
"tenang saja Aurora, ketika kamu melahirkan kamu dapat meminta hak mu sebagai putri Anderson dengan begitu kamu akan mendapatkan cinta dari Denio" Aurora menyemangati dirinya sendiri, tak ada yang menyadari bahwa gadis itu menyentuh perut rata nya.
di tempat lain Anderson group. Kendrick nampak berjalan menuju ruang khusus Presdir.
"selamat siang tuan Dewlyn dan sekertaris Harry, ada yang bisa saya bantu." sambutan hangat dari Sarah selaku sekertaris .
"di mana Shireen?." tanya Kendrick dengan datar.
"maaf tuan muda, tapi nona Shireen tidak ada di ruangan nya beliau menyampaikan jika ada klien bisa langsung menemui saya." jelas Sarah berusaha memberikan penjelasan yang dapat dipahami oleh Kendrick.
tanpa permisi dengan cepat Kendrick pergi dari gedung Anderson group bahkan meninggalkan sekertaris Harry yang menghela nafas lelah melihat tuan muda nya.
"anda tau sejujurnya saya lelah menjadi sekertaris nya." ucap Harry dengan frustasi, Sarah hanya memandang pria itu dengan bingung.
tak lama sekertaris Harry segera mengejar tuan muda nya itu, sebelum dia sendiri yang di tinggal pergi.
kembali ke kediaman Anderson dapat dilihat persiapan sedemikian rupa yang dilakukan para pelayan disana untuk mempersiapkan pernikahan Aurora.
"tuan muda, anda yakin kita harus datang disaat yang tidak tepat seperti ini?." tanya Harry menatap tuan muda nya, pertanyaan itu dibalas tatapan tajam dari Kendrick pria itu sangat tidak suka dibantah.
"maaf tuan muda." Harry lebih memilih mengalah menghadapi keras kepala tuan muda nya itu.
Kendrick dan sekertaris Harry mulai memasuki rumah besar itu, dan langsung bertemu dengan Mirna Anderson.
"bibi." panggil Kendrick, Mirna menoleh dia tersenyum mendapati calon menantu nya datang kerumah nya.
" nak Kendrick, ingin bertemu dengan Shireen?." tanya Mirna dibalas anggukan dari pria tampan itu.
"dia berada di kamar nya, seharian ini Shireen hanya mengurung dirinya sendiri tak ingin bertemu dengan siapapun." ucap Mirna, Kendrick semakin tak sabar harus bertemu dengan wanitanya dan memastikan Shireen baik baik saja.
"boleh aku bertemu dengan nya?." izin Kendrick bahkan pria itu pun harus basa basi izin terlebih dahulu, setelah mendapatkan izin barulah dia pergi ke kamar Shireen diantar oleh pelayan disana.
sampai nya di kamar berpintu coklat milik Shireen, Kendrick langsung membuka pintu tersebut. hal pertama yang dia dapati adalah Shireen yang tertidur membelakangi pintu itu.
"mah.. Shireen sedang tidak ingin diganggu." ucap Shireen menyadari pintu kamar nya dibuka.
"Love, ini aku" balas suara bariton itu membuat Shireen membalikkan tubuhnya dan melihat pria dengan jas hitam di hadapannya.
"tuan muda Dewlyn." datar Shireen, bahkan Kendrick sudah duduk disamping ranjang milik nya.
"jika anda kemari untuk membahas pernikahan itu, lupakan yang anda katakan saya tidak akan menikah." lanjut Shireen, tatapan gadis itu masih kosong dan terlihat berantakan.
"bagaimana bisa kamu hancur seperti ini Love, apa kamu sangat mencintai pria brengsek itu?!." ucap Kendrick dirinya sakit melihat wanita nya seperti mayat hidup sekarang.
"jika anda bertanya apa saya sangat mencintai dia, ya saya katakan saya sangat mencintai Denio." balas Shireen tak takut gadis ini menatap Kendrick yang juga menatap nya dengan tajam.
hati Kendrick terasa tercabik mendengar wanita nya sangat mencintai pria lain, dia hanya ingin wanita nya bahagia dengan dirinya tapi kini dia bahkan mendengar tolakan pernikahan dari wanitanya.
"Love, aku kemari untuk memastikan keadaan mu kamu tidak boleh seperti ini. mereka akan menertawakan mu jika saja kamu tidak segera bangkit." ucap Kendrick, pria itu menggenggam tangan Shireen.
"jangan khawatir aku akan mengobati luka mu dan menemanimu sampai tidak ada kesedihan dihati mu" janji Kendrick membuat Shireen menatap pria itu, pria yang dikatakan tidak tersentuh itu malah ingin melindungi dirinya.
"ada apa dengan Kendrick?." pikirnya.
"kenapa pria itu malah ingin melindungi dirinya?."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments