Bab 4

Setelah selesai berkemas, mereka pun pergi ke balai penghadapan yang tidak jauh dari kamar nya.

Di sana telah duduk sang raja bersama para pembesar-pembesar istana.

Melihat putra mahkota kerajaan datang, para pembesar-pembesar istana pun berdiri dan mengucapkan salam kepada pangeran Arya.

"Ayah, Arya pamit pergi dulu untuk merantau" Ujar pangeran Arya penuh hormat.

"Ya nak. Ayah doa kan semoga kamu selamat sampai di tujuan dan berhasil di sana" Ujar ayah nya memeluk pangeran Arya dengan deraian air mata untuk melepaskan kepergian sang putra mahkota nya itu.

Setelah itu, Arya pun memeluk bunda tercinta nya. Bunda pun memeluk sang putra mahkota nya itu dengan berat hati nya.

"Nak, ini ada sedikit bekal dari bunda. Bunda doa kan semoga kamu sampai di tujuan dengan selamat" Ujar bunda nya memberikan beberapa koin emas untuk bekal sang putra mahkota di perjalanan nya.

Wanita paruh baya itu pun mencium pipi dan dahi sang anak. Sungguh berat rasa nya untuk melepaskan kepergian sang putra untuk pertama kali nya.

Namun, ia harus melakukan nya karena ini semua demi masa depan sang anak nya itu.

"Jaka, saya titip putra ku kepada mu. Tolong jaga dia baik-baik" Kata sang raja.

"Baik tuan ku, titah tuan ku akan saya junjung" Jawab Jaka memberi hormat kepada sang raja.

"Baik lah, ayah, bunda, dan para pembesar-pembesar istana, saya pamit dulu. Tolong jaga baik-baik negeri kita ini" Ujar pangeran Arya berpamitan pergi dari istana itu bersama Jaka.

"Hidup pangeran Arya" Ujar salah satu pembesar istana.

"Hidup... " Jawab mereka serentak.

Pangeran Arya dan Jaka pergi merantau dengan menggunakan kereta kencana nya. Tak lupa pangeran Arya melambaikan tangan nya kepada ayah dan bunda nya yang turut mengantar kepergian nya itu.

"Wah, sungguh indah pemandangan di sini" Ujar Jaka sambil memperhatikan setiap pemandangan di sekitar nya.

Pangeran Arya hanya tersenyum memandang tingkah sahabat nya itu.

Mereka sangat menikmati pemandangan alam semesta selama perjalanan.

"Ternyata pemandangan di sini sangat bagus dan sangat menyejukkan mata" Ujar Jaka terus mengagumi setiap pemandangan yang ia lihat. Dari gunung, lembah, perbukitan, sawah, dan sebagainya.

Sedangkan pangeran Arya hanya bisa menanggapi nya dengan tersenyum.

Baru kali ini mereka keluar istana. Melakukan perjalanan untuk merantau beberapa hari ke depan.

Ia sangat berharap jika perjalanan nya akan membawa hasil. Di mana kelak dia akan bisa membangun negeri nya menjadi lebih maju dan terkenal dari pada negeri-negeri lain nya.

Sore hari nya, mereka beristirahat di sebuah kampung yang tidak begitu ramai penduduk nya.. Yah karena sebentar lagi matahari akan bersembunyi dari ufuk barat, mereka pun memutuskan untuk mencari penginapan agar bisa bermalam di sana dan akan melanjutkan perjalanan mereka besok pagi.

"Jaka, kita akan beristirahat dan bermalam di sini dulu. Tidak baik jika kita memaksakan perjalanan dalam kegelapan" Ujar pangeran Arya.

"Iya pangeran, benar apa yang di katakan pangeran. Akan sangat berbahaya jika kita melanjutkan perjalanan di malam hari. Karena mata kita tidak luas untuk memandang di dalam kegelapan" Jawab Jaka.

"Ya sudah jika begitu mari kita tanyakan kepada penduduk di daerah sini. Di mana tempat penginapan nya" Ujar pangeran Arya.

Mereka pun pergi ke sebuah rumah makan untuk beristirahat sambil makan di sana. Yah memang dari tadi siang mereka sama sekali belum makan.

Hal itu di karenakan mereka belum menemukan kampung. Dan ini lah kampung pertama yang mereka jumpai.

"Selamat datang tuan-tuan. Mau pesan makanan apa?" Tanya pelayan warung makan itu kepada Jaka dan pangeran Arya yang duduk di sebuah meja tempat biasa orang-orang makan di sana.

"Hidang kan makanan favorit di warung ini untuk kami berdua" Titah pangeran Arya.

"Baik tuan" Jawab pelayan tadi dengan sopan.

"Ini tuan makanan nya, silahkan di nikmati" Ujar pelayan tadi menyajikan makan favorit di warung nya kepada Jaka dan pangeran Arya setelah beberapa saat mereka menunggu.

"Mbak, maaf" Panggil pangeran Arya menghentikan langkah pelayan tadi.

"Iya tuan ada apa? apa ada yang bisa saya bantu?"

"Begini, kami ingin mencari penginapan di kampung ini. Apa mbak tahu dimana tempat penginapan di kampung ini?" Tanya pangeran Arya.

"Oh,. penginapan, tentu saja saya tahu tuan. Di arah selatan sana, jarak nya sembilan rumah dari warung ini ada sebuah penginapan di sana. Nanti tuan-tuan coba saja tanya di sana. Dan semoga saja penginapan nya tidak penuh" Jawab pelayan tadi sambil menunjuk arah yang di maksud.

"Baiklah terima kasih atas informasi nya" Ujar pangeran Arya.

"Sama-sama tuan. Jika begitu saya permisi dulu" Ujar pelayan tadi berlalu dari hadapan pangeran Arya dan Jaka.

"Wah pangeran, lihat lah pelayan wanita tadi. Dia lumayan juga" Ujar Jaka sambil menyuapi sesuap demi sesuap nasi ke dalam mulut nya.

"Kenapa? Apa kamu naksir sama dia?" Tanya pangeran Arya.

"Ya naksir sih tapi saya belum waktu nya untuk menikah.. Saya sudah bertekat kepada diri saya sendiri. Saya akan menikah setelah pangeran ku ini menikah" Jawab Jaka tersenyum menggoda.

"Iya doa kan saja aku secepat nya bisa bertemu dengan jodoh ku"

"Tentu saja saya akan mendoakan yang terbaik untuk pangeran. Saya pasti ingin yang terbaik untuk pangeran ku" Ujar Jaka meyakini pangeran nya.

"Terima kasih Jaka. Ya sudah ayo kita selesaikan makan kita. Setelah itu kita pergi ke penginapan yang di tunjuk oleh pelayan tadi. Aku juga sudah lelah karena selama berjam-jam berada di dalam kereta kencana. Aku ingin meluruskan pinggang ku yang terasa encok karena kelamaan duduk"

Jaka hanya menangguk setuju dengan apa yang di katakan oleh pangeran mahkota nya tadi.

Mereka pun menyantap makanan yang tersedia di meja warung makan tadi dengan lahap nya. Yah seharian tidak makan membuat mereka sangat kelaparan. Mereka pun menyantap makanan itu sampai habis tidak tersisa.

Setelah selesai makan, mereka pun pergi menuju penginapan yang di tunjuk oleh pelayan tadi. Benar saja, berjarak sembilan rumah dari arah selatan dari warung tadi terdapat penginapan di sana

Mereka pun memesan satu kamar untuk mereka beristirahat malam ini. Menghilangkan lelah yang menyelimuti tubuh mereka agar besok pagi ketika sang surya memancarkan sinar nya yang hangat mereka akan terlihat segar kembali.

"Selamat malam pangeran. Semoga besok akan menjadi hari yang menyenangkan. Dan semoga kita akan tiba di kota metropolitan secepat nya" Ujar Jaka memejamkan mata nya.

"Selamat malam juga" Jawab pangeran Arya ikut memejamkan mata nya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!