THE OTHER SIDE

THE OTHER SIDE

SISI PERTAMA: LERENG BUKIT KOTA DUBHE

Bagi bangsawan, jika pewarisnya tak memiliki bakat, berarti mereka memiliki sampah dalam kediamannya.

Untuk mengatasi malu, mereka biasanya membuang sampah pada tempatnya. Meninggalkan anak-anak mereka yang tak bisa masuk kekaisaran ke dalam sebuah pelatihan apa saja.

Begitulah salah satu sampah yang akan diceritakan di sini.

Bangsawan Perseus merupakan bangsawan yang terkenal dalam kekaisaran. Perseus memiliki orang-orang yang sangat cerdas dan berbakat.

Contohnya, sang ayah yang menjadi Perdana Menteri di Kekaisaran Negeri Bintang. Tuan Perseus dengan bangganya menunjukkan kebolehannya kepada Kaisar Negeri Bintang, Sirius Pleiades.

Anak perempuan pertama Perseus merupakan selir kaisar, dan melahirkan anak pertama untuk kaisar. Sayangnya, pangeran pertama ini sedang sakit. Mungkin saja rumor kutukan kaisar itu benar-benar terjadi.

Ini rahasia, tetapi rumornya, kaisar dikutuk oleh penyihir yang dipenjarakannya. Penyihir mengutuknya agar tak memiliki pewaris tahta, karena itu mungkin saja pangeran pertama ini tak akan hidup lebih lama.

Kembali lagi pada bangsawan Perseus, ibunya, yang merupakan pelatih kepribadian untuk puteri bangsawan memiliki ‘nama’ yang tinggi di kalangan bangsawan lainnya.

Hal semacam ini membuat peringkat di antara bangsawan-bangsawan di Negeri Bintang. Dengan kata lain, bangsawan Perseus menduduki peringkat yang cukup tinggi di Negeri Bintang.

Sampah yang akan diceritakan ialah Algol Perseus. Putra bungsu dari bangsawan Perseus yang memiliki sifat lembek seperti tahu. Tangannya lembut seperti gadis-gadis bangsawan karena ia tak mau berlatih pedang. Ia tak memiliki pemikiran kritis seperti ayahnya, dan wajah yang menawan seperti kakaknya.

Algol Perseus tak lain hanyalah aib dalam keluarga bangsawan Perseus.

Setidaknya itu bagi orangtua dan kakak perempuannya. Bagi Algol, dirinya bukanlah aib. Dia hanya memiliki pemikiran yang sedikit bebas dan santai. Ia tak suka bersaing karena hanya akan menimbulkan keresahan di hati. Ia lebih suka mengamati keadaan, dan memikirkan kronologi di baliknya.

Buktinya hari ini, ia mengamati seekor sapi gila yang meraung di desanya. Ia berusaha mengamati dan menilai apa yang membuat sapi ini meraung. Dengan mudah ia mengetahui apa penyebabnya.

Untuk itu, Algol melapor pada ayahnya bahwa seorang anak bangsawan memukuli sapi itu, dan sapi yang jelas-jelas tak punya akal menjadi marah. Hingga disebut sapi gila.

Algol menyarankan agar ayahnya mendatangi kaisar Sirius untuk membicarakan hukuman yang tepat untuk anak bangsawan berandalan itu.

Namun bukannya mendapat pujian, Algol malah mendapat pukulan di kepalanya.

“Bagaimana bisa sampah sepertimu masih bernyawa sampai sekarang?” ayahnya pergi setelah mengeluarkan sumpah serapah yang panjangnya sama seperti nota hutang.

Algol memahami bahwa ayahnya sedang dilanda pusing. Cucunya, pangeran pertama, sedang sakit.

Bukan! Ayahnya bukan berpikir seperti layaknya seorang kakek, yang dipikirkan ayahnya hanyalah segelintir keserakahan. Jika terjadi sesuatu pada pangeran pertama, maka posisi pewaris tahta selanjutnya tak akan bisa jatuh pada Pangeran Pertama.

Hal itu juga sangat diributkan oleh kakak perempuan Algol, selir yang melahirkan pangeran pertama. Sebab, hal tersebut akan membuatnya sulit untuk menjadi permaisuri Kaisar Negeri Bintang.

Bagi Algol, keluarganya yang sampah, bukan dia.

Meskipun begitu, Algol tetap didepak dari keluarga Perseus.

Kemudian, muncul pelatihan dari seorang petapa yang memiliki ilmu kebatinan yang tinggi. Ayahnya yang tahu bahwa pelatihan ini bisa menjadi sarana untuk memperbaiki sampah di keluarganya karena ilmu kebatinan bisa membuat seseorang menjadi lebih dewasa.

Biasanya….

Malam harinya, sang ibu memeluk Algol dan menangis dengan keras. Tentu saja Algol tahu itu hanya rekayasa. Ibunya hanya ingin terlihat seperti ibu lainnya di depan para pelayan karena ketika mereka berdua berada di kamar, ibunya mendadak menjadi sosok yang menyebalkan.

“Jangan membuat malu keluarga. Melahirkanmu saja sudah menjadi aib. Jadi, usahakan kau bisa bertahan di pelatihan itu,” setelah mengatakan itu, ibunya melenggang keluar layaknya burung merak.

Yahh.. Algol memangnya harus mengharapkan apa dari keluarganya?

***

Esoknya, Algol harus menyusuri jalan setapak bersama orang-orang yang tak dikenalnya. Mereka ada sekitar sepuluh orang, enam orang gadis, dan sisanya pria.

Mereka harus menemui petapa yang dimaksud di sekitar lereng bukit di kota Dubhe. Algol dapat menyimpulkan satu hal, mereka bersepuluh adalah masing-masing sampah di keluarga bangsawan.

“Mengapa harus aku yang mengalami hal ini?” keluh seorang gadis bangsawan yang masih dengan dandanannya yang luar biasa.

Mungkin Algol harus menyebut gadis ini yang paling heboh di antara yang lainnya. Padahal lima orang gadis lainnya hanya berjalan dengan diam. Bahkan salah satu di antara para gadis itu, sering menangis diam-diam.

Ayolah, ini hanya persoalan basa-basi tentang perenungan ‘ketidakbergunaan’. Lalu, setelah pelatihan ini, kau bisa menjadi seperti baju yang baru direndam dengan pemutih.

Algol merasa perjalanan ini lebih baik dari rumahnya sendiri. Setidaknya diperjalanan ini ia tak harus dipukuli, dan tak disebut sampah terus menerus.

Di perjalanan ini, Algol lah yang akan mengatakan sampah pada orang lain.

“Kau pikir aku juga mau melakukan ini? Berjalan di jalan kecil ini membatasi ketampananku. Padahal aku punya kemampuan untuk menjadi pengawal kaisar. Namun orang-orang yang berada di pengadilan tinggi mengatakan bahwa aku hanyalah sampah yang bernyawa,” ucap seorang pria yang nampak kekar.

Saat perkenalan tadi memang mereka sempat memperkenalkan diri mereka masing-masing. Namun Algol tak punya kapasitas otak yang besar untuk menampung nama kesembilan orang lainnya.

“Hei, Sadir Cygnus, kau selama ini membiarkan ototmu bermain dengan pedang dan busur panah, tetapi kau tak membiarkan otakmu untuk bermain dengan ilmu dan buku-buku kekaisaran. Mungkin karena itu, kau dibuang oleh keluarga Cygnus.”

“Apa katamu?” Sadir Cygnus mendekati gadis paling heboh itu untuk memukulnya.

Gadis paling heboh, Carina Avior, menatap Sadir Cygnus tanpa takut. Meskipun pria itu terlihat dua kali lebih besar darinya, tetapi Carina Avior tahu bahwa otak Sadir Cygnus lebih kecil dari jamur enoki.

“Apa yang kalian lakukan?”

Perkelahian tak seimbang itu dihentikan oleh prajurit kerajaan yang mengantar mereka ke lereng bukit di kota Dubhe. Prajurit kerajaan itu tampaknya sangat geram dan ingin mengeluarkan pedangnya. Menghabisi seluruh sampah di depan matanya.

Namun tugas tetaplah tugas.

“Kita tak lama lagi akan sampai.”

Carina Avior berjalan lebih dekat pada Algol untuk menghindari Sadir Cygnus. Karena sejak tadi Algol tak mengeluarkan satu patah kata pun selain perkenalan diri. Carina Avior menatap Algol dengan tatapan mengundang, namun Algol hanya menguap untuk menanggapi.

Algol membersihkan ujung pakaiannya dengan tangan kanan, sedangkan tangan kirinya memegang tas barangnya.

“Kau dari keluarga Perseus?”

Algol hanya mengangguk untuk menanggapi Carina Avior. Ia cenderung malas untuk meladeni sampah lainnya. Jika sampah ditambah sampah, maka jadinya adalah double sampah.

Apalagi sikap Carina Avior sangat mirip dengan ibunya, dan itu membuat Algol muak.

Tentu saja Carina Avior tertarik pada Algol. Algol memiliki rambut hitam kecokelatan yang panjang sebahu. Tubuh Algol cukup tinggi dan ramping. Kulitnya lebih putih dari pria kebanyakan, namun bahunya tegap, meskipun ia jarang berlatih pedang. Wajah Algol biasa saja, tetapi tahi lalat di bawah mata kirinya, membuatnya terlihat menarik.

“Kejahatan ada dalam diri manusia.”

Algol tersentak saat mendengar suara di belakangnya. Ia menoleh sebentar dan mendapati sepasang mata persik menatapnya dengan tajam.

Algol mengingat orang itu, tentu saja. Mereka memiliki kediaman yang berdekatan.

Alphard Aries, seorang anak bangsawan Aries yang sering sakit-sakitan.

Algol tentu tahu tentang Alphard karena selain kediaman mereka berdekatan, mereka juga pernah ikut pelatihan pedang bersama di istana kekaisaran. Nasib mereka berdua sama, mereka gagal masuk dalam kekaisaran. Kemudian, identitas sampah melekat di dahi mereka.

Namun Algol yakin bahwa Alphard ini bisa saja memasuki kekaisaran dan menjadi ahli strategi atau asisten penasihat kekaisaran.

Berbeda dengan Algol, Alphard ini sangat cerdas dan cakap dalam bertugas. Satu hal saja yang tak dimiliki oleh Alphard, yakni kesehatan.

Bahkan wajah Alphard benar-benar pucat sekarang. Bagaimana bisa keluarga Aries begitu tega untuk ‘membuang’ Alphard ke pelatihan ini?

“Kau membawa buku?”

Algol memutuskan untuk bertanya pada Alphard yang sedari tadi memegang sebuah buku tebal dengan sampul berwarna merah darah.

“Judulnya TALI.”

Apa-apaan buku itu?

Ia tahu tentang buku itu. Sebuah buku anonim yang beredar di pasar dengan penjualan yang cukup besar.

Seperti apa ya ceritanya…

Seingat Algol, TALI adalah cerita untuk anak-anak. Menceritakan tentang seorang gadis yang berteman dengan seekor burung berwarna biru. Gadis itu tinggal dalam sebuah ruangan gelap yang hanya memiliki jendela, dan pintu kecil yang sering memunculkan makanan.

Gadis itu hanya tinggal sendiri di sana, dan ia sering mendengarkan cerita burung biru tentang kehidupan di luar ruangan yang indah. Selain itu, burung biru sering memberikan seutas tali untuk gadis itu setiap harinya. Burung itu berkata….

“Ketika tali ini telah disambung semua, maka kau akan keluar dari sini,” Alphard mengatakan hal tersebut sambil terbatuk beberapa kali.

Bagaimana bisa dia membaca pikiranku?

“Lucu sekali ya? Mengapa burung itu memberikan tali satu persatu. Mengapa tak diberikan sekaligus?” Alphard terbatuk lagi.

“Mungkin supaya ceritanya tak langsung habis,” tebak Algol asal.

Alphard tersenyum tipis, “Bagaimana jika tali itu tak bisa terkumpul sampai akhir?”

Algol mengangkat bahunya, tanda bahwa ia tak mau membicarakan hal ini lagi.

“Burung itu harusnya tak memberikan tali itu satu persatu. Berikan saja semuanya karena tak ada jaminan gadis itu untuk hidup esok harinya lagi,” ucap Alphard sambil menepuk buku yang dipegangnya.

Mengapa kau mengubah cerita anak-anak itu menjadi cerita tragis? Penulis jelas membuat alurnya begitu untuk menimbulkan kesan dramatis.

“Apa maksudmu? Itu kan hanya cerita.”

Alphard tersenyum tipis, lebih tipis dari sebelumnya.

“Siapa yang tahu bahwa ia tak bisa hidup keesokan harinya? Tak ada yang tahu, bahkan kita semua.”

“Ha..ha.. Aku suka pemikiranmu,” ucap Algol kering tanpa hasrat kelucuan.

Intinya, Algol tak mau berbicara pada orang aneh ini.

“Kematian itu selalu mengintai kita.”

Orang ini….

Baru saja Algol ingin mendepak orang ini dari hadapannya, tiba-tiba terdengar teriakan dari arah depan.

Krekkk…Brukk…

“Akkhhhhh…”

Terdengar suara keras di atas kepala mereka. Algol mendongakkan kepalanya dan melihat dedaunan mendekat padanya. Ia dikejutkan oleh tarikan kuat dari belakangnya, dan ia tahu itu adalah Alphard.

“TIDAK…”

Algol yang masih terkejut, mau tak mau mengalami kejut kuadrat. Ia menatap pemandangan yang ada di depannya dengan ngeri. Darah terciprat pada dedaunan yang melata di tanah. Darah juga muncul dari bawah batang pohon yang tumbang.

“Tidak ada seorangpun yang bisa lari dari kematian,” ucap Alphard padanya.

“KAU….”

Berhentilah bicara omong kosong! Mengapa kau bisa berbicara tentang kematian seperti mengucapkan selamat pagi?

Alphard berjongkok untuk mendoakan seseorang yang tertimpa pohon. Semua orang mengikuti Alphard untuk berdoa.

Saat itu, Algol tahu bahwa prajurit kerajaan yang mengantar mereka lah yang tertimpa pohon tumbang.

Bagaimana ini bisa terjadi?

Algol memperhatikan prajurit itu yang tertimbun batang pohon. Tubuhnya benar-benar telah hancur karena tekanan yang kuat. Algol mendadak mual mencium aroma karat yang menyengat.

Bukan hanya itu masalahnya.

Tak ada angin atau hujan tadi malam karena musim telah memasuki musim kemarau. Pohon yang jatuh juga bukanlah pohon yang membusuk, baik di dalam batangnya, maupun di akarnya. Hari ini dipilih sebagai hari keberangkatan karena hari ini ditentukan paling baik dan aman untuk perjalanan.

Apa mungkin ada seseorang yang sengaja memotong pohon itu? Mungkin seperti memotong pohon itu setengah, atau memasang pohon ini bak ibarat jebakan kancil.

Namun ini batang kayu, bukan batang singkong. Bagaimana bisa batang kayu digunakan sepeti kayu jerat?

Algol menatap ke arah dataran tinggi di sebelah kanan, asal dari pohon tersebut.

Dengan cepat Algol menaiki tanah tinggi itu untuk memeriksa, ternyata ada bekas longsoran batu. Algol menengok ke bawah lagi, dan melihat ada bongkahan batu besar yang jatuh bersama dengan pohon yang tumbang.

Ini seperti longsor biasa. Namun benarkah ini hanya kecelakaan?

***

Terpopuler

Comments

Evan Dirga

Evan Dirga

sepertinya anak anak bangsawan ini dikirim bukan untuk pelatihan, tapi dikirim untuk dibuang.

mungkin akan diadu domba nantinya agar saling membunuh satu sama lain.

2023-12-22

0

dyz_be

dyz_be

Hei Hoi...
Aku balik lagi..
Baca lagi, meski dengan akun baru karena akun lamaku gx bisa login
Cerita yg menarik, bikin penasaran, & seru
👍👍👍👍
😍😍😍😍😍

2022-08-12

1

$uRa

$uRa

salam..baru baca..keren...

2022-07-15

1

lihat semua
Episodes
1 SISI PERTAMA: LERENG BUKIT KOTA DUBHE
2 SISI KEDUA: MAWAR BERDARAH
3 SISI KETIGA: KAKI YANG TERJULUR
4 SISI KEEMPAT: PUKULAN DI ATAS KUBURAN
5 SISI KELIMA: SIAPA YANG BISA DIPERCAYA?
6 SISI KEENAM: SEMUANYA MERAH
7 SISI KETUJUH: PELUANG KEBETULAN
8 SISI KEDELAPAN: BERTEMU LAGI
9 SISI KESEMBILAN: KENAPA AKU?
10 SISI KESEPULUH: BUKAN CERITA ROMANTIS
11 SISI KESEBELAS: JANGAN MENENGOK KE BELAKANG!
12 SISI KEDUA BELAS: TUDUHAN DEMI TUDUHAN
13 SISI KETIGA BELAS: BUKU YANG TAK MENARIK
14 SISI KEEMPAT BELAS: ORANG TAMBAHAN
15 SISI KELIMA BELAS: DENGUNGAN SEORANG GADIS
16 SISI KEENAM BELAS: TALI PEMBEBASAN
17 SISI KETUJUH BELAS: ANTARA 'DIBUANG' ATAU 'DIBEBASKAN'
18 SISI KEDELAPAN BELAS: PENULIS CERITA TALI
19 SISI KESEMBILAN BELAS: SIAPA YANG MENYERANG SIAPA?
20 SISI KEDUA PULUH: AYO BERBURU!
21 SISI KEDUA PULUH SATU: DOSA ALNI
22 SISI KEDUA PULUH DUA: PEMENANG SEBELUMNYA
23 SISI KEDUA PULUH TIGA: BANGSAWAN ARIES
24 SISI KEDUA PULUH EMPAT: KEBEBASAN YANG ALPHARD CARI
25 SISI KEDUA PULUH LIMA: MESIN PEMBUNUH KEMBAR
26 SISI KEDUA PULUH ENAM: INI PEMBUNUHAN!
27 SISI KEDUA PULUH TUJUH: YANG TERSISA
28 SISI KEDUA PULUH DELAPAN: CERITA UNTUK MEMBONGKAR RUMOR
29 SISI KEDUA PULUH SEMBILAN: ALAT YANG TAK TERKENDALI
30 SISI KETIGA PULUH: PERTARUNGAN ALPHARD
31 SISI KETIGA PULUH SATU: MENGHITUNG MUNDUR
32 SISI KETIGA PULUH DUA: LEMBARAN TERAKHIR DARI CERITA TALI
33 SISI KETIGA PULUH TIGA: HANYA 'ALGOL'
34 SISI KETIGA PULUH EMPAT: TEMAN PERTAMA DAN TARGET TERAKHIR
35 SISI KETIGA PULUH LIMA: PERTARUNGAN AKHIR
36 SISI KETIGA PULUH ENAM: TETAP MENJADI MANUSIA
37 SISI KETIGA PULUH TUJUH: THE OTHER SIDE
38 SIDESTORY 1: PEMBACA PERTAMA
39 SIDESTORY 2: LAUTAN
40 SIDESTORY 3: SAMPAI JUMPA LAGI (END)
Episodes

Updated 40 Episodes

1
SISI PERTAMA: LERENG BUKIT KOTA DUBHE
2
SISI KEDUA: MAWAR BERDARAH
3
SISI KETIGA: KAKI YANG TERJULUR
4
SISI KEEMPAT: PUKULAN DI ATAS KUBURAN
5
SISI KELIMA: SIAPA YANG BISA DIPERCAYA?
6
SISI KEENAM: SEMUANYA MERAH
7
SISI KETUJUH: PELUANG KEBETULAN
8
SISI KEDELAPAN: BERTEMU LAGI
9
SISI KESEMBILAN: KENAPA AKU?
10
SISI KESEPULUH: BUKAN CERITA ROMANTIS
11
SISI KESEBELAS: JANGAN MENENGOK KE BELAKANG!
12
SISI KEDUA BELAS: TUDUHAN DEMI TUDUHAN
13
SISI KETIGA BELAS: BUKU YANG TAK MENARIK
14
SISI KEEMPAT BELAS: ORANG TAMBAHAN
15
SISI KELIMA BELAS: DENGUNGAN SEORANG GADIS
16
SISI KEENAM BELAS: TALI PEMBEBASAN
17
SISI KETUJUH BELAS: ANTARA 'DIBUANG' ATAU 'DIBEBASKAN'
18
SISI KEDELAPAN BELAS: PENULIS CERITA TALI
19
SISI KESEMBILAN BELAS: SIAPA YANG MENYERANG SIAPA?
20
SISI KEDUA PULUH: AYO BERBURU!
21
SISI KEDUA PULUH SATU: DOSA ALNI
22
SISI KEDUA PULUH DUA: PEMENANG SEBELUMNYA
23
SISI KEDUA PULUH TIGA: BANGSAWAN ARIES
24
SISI KEDUA PULUH EMPAT: KEBEBASAN YANG ALPHARD CARI
25
SISI KEDUA PULUH LIMA: MESIN PEMBUNUH KEMBAR
26
SISI KEDUA PULUH ENAM: INI PEMBUNUHAN!
27
SISI KEDUA PULUH TUJUH: YANG TERSISA
28
SISI KEDUA PULUH DELAPAN: CERITA UNTUK MEMBONGKAR RUMOR
29
SISI KEDUA PULUH SEMBILAN: ALAT YANG TAK TERKENDALI
30
SISI KETIGA PULUH: PERTARUNGAN ALPHARD
31
SISI KETIGA PULUH SATU: MENGHITUNG MUNDUR
32
SISI KETIGA PULUH DUA: LEMBARAN TERAKHIR DARI CERITA TALI
33
SISI KETIGA PULUH TIGA: HANYA 'ALGOL'
34
SISI KETIGA PULUH EMPAT: TEMAN PERTAMA DAN TARGET TERAKHIR
35
SISI KETIGA PULUH LIMA: PERTARUNGAN AKHIR
36
SISI KETIGA PULUH ENAM: TETAP MENJADI MANUSIA
37
SISI KETIGA PULUH TUJUH: THE OTHER SIDE
38
SIDESTORY 1: PEMBACA PERTAMA
39
SIDESTORY 2: LAUTAN
40
SIDESTORY 3: SAMPAI JUMPA LAGI (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!