LIMA

Setelah pertemuan pembahasan pernikahan Nabila,Nabila saat itu sudah dekat dengan keluarga Rey bahkan saat ini Nabila berada di mansion orangtuanya Rey.

"Nabila bunda rindu tahu!!sering sering ya datang ke rumah bunda"kata bundanya Rey sambil memegang tangan Nabila.

"Hehe...iya bun,eh aku jadi lupa...nih bund tadi mami buat kue jadi mami ngasih ini buat bunda katanya ini lagi buat banyak jadi berbagi hehe"kata Nabila sambil menyodorkan sekotak makanan yang berisi kue roll gulung.

"Wah...pasti enak nih"kata Laras bunda Rey sambil membuka dan melihat isi dalam kotak tersebut sedangkan Nabila tersenyum sambil memandangi seisi rumah orang tuanya Rey.

"Eh...kalau begitu Nabila pulang dulu ya bun?"kata Nabila dan berdiri dari sofa dan mau menyalim tangan Laras dan langsung di balas senyuman serta anggukan dari Laras.

"Iya hati hati di jalan sampaikan salam bunda ke bundamu ya?dan ingat juga besok kamu datang fitting baju ya?"kata Laras dan dibalas anggukan dari Nabila.

"Iya bun...aku pamit dulu bye bye bund"kata Nabila dan langsung keluar dari rumah orang tuanya Rey.

Bagaimana tidak kagum coba!!rumahnya orang tuanya Rey sangat sangatlah besar dari rumahnya Nabila,memang rumahnya Nabila terlihat minimalis dan sederhana dan tidak menampakkan kekayaan yang di miliki keluarga Nabila tetapi keluarga Nabila merasa nyaman karena rumah tersebut banyak di tumbuhi pepohonan dan banyak sekali tanaman sehingga membuat orang yang bertamu kerumahnya tersebut malah betah karena kenyamanan yang diciptakan di rumah tersebut.

'Wah...rumahnya sangatlah besar dan mewah...itu kalau di bersihkan butuh berapa lama ya?'batin Nabila kagum yang berada didalam mobil yang mulai keluar dari kawasan rumah karena rumah kedua orang tuanya Rey,memang jangan di pertanyakan kembali lagi karena keluarga Rey merupakan orang terkaya di Indonesia dan termasuk jajaran keluarga konglomerat serta keluarga trilliuner yang kekayaannya tak akan pernah habis.

Dan sampailah Nabila dirumahnya,Nabila pun turun dari mobil milik keluarga Wajendra dan tak lupa ucapan terima kasih dari Nabila kepada supir tersebut.

"Mami...bunda...Nana pulang!!"teriak Nabila dan langsung mendapatkan pelukan dari Reza.

"Wait!!kamu disini juga Re?"tanya Nabila kebingungan melihat Reza yang muncul dan tak lama kemudian bundanya Nabila muncul.

"Nabila jangan keseringan teriak mulu kamu nih"kata Rena.

"Hehe iya bund,eh tadi bundanya Rey bilang terimakasih bund sama bilang titip salam buat bunda"kata Nabila dan duduk di sofa ruang keluarganya diikuti Reza dari belakang.

"Rez..ada perlu apa kerumahnya Nabila hmm?"tanya Nabila dan langsung mendapatkan pelukan serta isakan kecil dari Rez membuat Nabila mengerutkan kening dan tak sengaja menyentuh dahi Reza dan merasakan hawa hangat.

"Reza!!Ya astaga kamu lagi sakit!!yuk ikut aku ke kamar buat kompresin kamu"kata Nabila sambil memegangi dahi Reza dan lantas berdiri membopong Reza naik ke kamarnya.

"Kok bunda gak kasih tau aku sih...kan aku jadi khawatir nih"kata Nabila dan beranjak ke kamarnya.

"Belum bunda ngomongin eh kamu udah duluan jadi bunda gak salah"kata Rena tersenyum dan berjalan masuk menuju kamar.

Sesampainya di kamar Nabila pun menidurkan Reza dan menyelimuti tubuh Reza dengan selimut tebal dan mengompres dahi Reza.

"Kamu kalau sakit kasih aku kabar ya?jangan kayak gini bikin aku khawatir aja"omel Nabila sambil mengompres Reza.

"Kan aku juga udah datang kerumah jadi jangan cemberut gitu ah"kata Reza sambil memeluk pinggang Nabila.

"Yaudah gak papa kalau begitu kamu udah makan kan?"tanya Nabila sambil memegangi dahi Reza yang suhu tubuhnya sudah menurun.

"Hehe..belum"kata Reza membuat Nabila menepuk dahinya dan menggelengkan kepalanya.

"Yaudah kalau begitu Nana ke dapur buatin bubur ayam kesukaan kamu trus kamu minum obat supaya sembuh ya?"kata Nabila dan langsung mendapatkan anggukan dari Reza,melihat respon dari Reza Nabila pun berdiri menuju dapur.

Tak lama kemudian Nabila muncul dengan nampan yang berisi semangkuk bubur ayam,obat serta segelas air putih.

"Za bangun...nih makan buburnya dulu baru lanjut tidurnya"kata Nabila sambil mengelus rambut Reza,membuat Reza bangun dari tidurnya dan langsung memakan makanan yang dibawa Nabila.

Setelah mengikuti perintah Nabila,Reza pun memanggil Nabila yang sudah mengantarkan piring kotor didapur.

"Nab...kesini "kata Reza sambil menepuk sebelahnya dan langsung dituruti Nabila.

"Kenapa hmm?"kata Nabila sambil mengelus rambut Reza dan membuat Reza nyaman.

"Kamu kan dikit lagi mau nikah,nanti kamu masih manjain aku kan?sayang aku kan?nggak lupain aku kan? " tanya Reza bertubi tubi sambil memperlihatkan puppy eyesnya membuat Nabila terkekeh sejenak.

"Aku gak bakal lupain kamu,aku bakal manjain kamu trus dan aku masih sayang kamu bahkan Arman serta Vito juga seperti itu kok"kata Nabila sambil mengelus rambut Reza seraya tersenyum.

"Berarti aku boleh kerumah kamu kan?"tanya Reza lagi dan dibalas anggukan oleh Nabila.

"Ingat ya !!kalian itu semua bakal masih dapat kasih sayang Nabila hanya bedanya nanti Nabila mungkin memperhatikan suaminya Nabila, tapi ingat kamu serta Arman dan Vito boleh datang dan jangan sungkan oke?!!tapi beda lagi ya karena kita gak bisa namanya tidur bareng gini, tapi masih bisa pelukan serta manja manjain kamu,Nabila masih bisa jadi pahami ya kalau Nabila udah nikah"nasehat Nabila dan mendapat anggukan dari Reza.

"Yaudah selagi kamu belum nikah aku pingin peluk kamu juga tidur sama kamu dulu mumpung aku lagi sakit"kata Reza merentangkan tangannya minta di peluk dan langsung mendapatkan pelukan dari Nabila dan akhirnya Reza tertidur sambil memeluk Nabila sedangkan Nabila mengelus rambut Reza sambil tersenyum dan sesekali mengecek suhu tubuhnya Reza.

****

"Siapkan berkas untuk rapat sebentar,saya beri kamu 10 menit dari sekarang dan siapkan dirimu karena kamu yang akan memimpin rapat ini"titah Rey membuat Nabila cengo karena ia di beri waktu yang sangat sedikit untuk mempersiapkan meeting nanti.

"Baik tuan"kata Nabila sembari berjalan keluar ruangan tersebut,setelah melihat Nabila keluar Chiko pun berjalan dekat ke arah tuannya.

"Tuan apa itu waktunya sangat sedikit tuan"kata Chiko sambil menatap tuannya.

"Cih biarkan saja dia aku tidak perduli dengannya"kata Rey sambil menyeringai membuat Chiko bergidik ngeri memandang tuannya.

Sedangkan di ruangan Nabila ia sudah pusing menyusun berkasnya.

"Oh ayolah...aku saja baru tiga hari yang lalu mulai masuk jadi sekertaris dan belum mengerti apa apa masa disuruh memimpin meeting sih?aaaaaaa....bisa bisa aku gila"gerutu Nabila.

Setengah jam berlalu...

Semua para peserta meeting pun keluar.

"Wah...tuan Wajendra saya sangat puas dengan kinerja dari asistenmu hari ini saya setuju"kata lelaki paruh baya sambil menjabat tangan Rey dan dibalas Rey tanpa senyuman.

Semua pun keluar meninggalkan Rey,Chiko serta Nabila di ruangan meeting.

'Aaaa....bisa gila tadi aja aku grogi tau...hufft...untung berjalan lancar kalau tidak aku tidak tahu lagi apa yang akan terjadi.

"Nona Nabila"kata Chiko menyadarkan Nabila dari lamunannya.

"Oh eh iya?kenapa?"tanya Nabila.

"Ingat sebentar sore"peringat Rey sembari meninggalkan Nabila yang berdiri cengo karena tak mengerti maksud dari Rey.

"Tadi tuan di telfon nyonya untuk membawa nona kebutik sebentar sore,itu maksud perkataan dari tuan"jelas Chiko dan langsung mendapat anggukan paham dari Nabila.

Sesampainya di ruangannya Nabila pun menghempaskan tubuhnya di tempat duduknya sambil memijit pelipis tak lama kemudian muncullah ketiga sahabat Nabila.

"NABILA...."pekik Reza sambil merentangkan tangannya diikuti oleh Arman serta Vito dari belakang dengan membawa empat kotak bekal.

Nabila pun tersenyum sambil merentangkan tangannya dan langsung dipeluk oleh Reza.

"Kami membawakan bekal untukmu...kita akan makan disini tetapi kau harus menyuapiku oke?"kata Reza dan langsung dibalas anggukan dari Nabila.

Mereka pun membuka kotak makan dan makan sedangkan Nabila makan sambil menyuapi Reza yang masih memeluk Nabila.

"Oh Tuhan Reza kamu ini apakah tidak bisa makan tanpa harus memeluk Nabila?"kata Vito sambil menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Reza yang tidak wajar ini.

"Heii biarkanlah dia,dia kan mau manja manjaan sama aku kan?"kata Nabila sembari menyuapi Reza dan dibalas anggukan dari Reza. Melihat Reza yang terlalu manja kepada Nabila membuat Vito memutar bola matanya.

****

Sore pun tlah tiba dan saat ini adalah jam pulang kantor,dengan tergesa gesa Nabila pun merapikan berkas berkasnya. Setelah dirapikan Nabila pun berjalan ke ruangan bosnya Rey.

"Saya sudah tuan"kata Nabila sambil menundukan kepala,mendengar hal itu pun Rey keluar dari ruangan dibantu dengan Chiko tangan kanannya sedangkan Nabila mengikuti dari belakang sesampainya didepan lift khusus CEO Rey pun masuk,saat Nabila hendak masuk Rey pun bersuara.

"Kau tidak boleh masuk kesini,kau lewat tangga darurat. Usahakann ketika saya sampai ke bawah kamu harus ada di sana tepat didepan lift saya"kata Rey sambil menatap tajam Nabila setelah itu pintu lift pun tertutup meninggalkan Nabila yang masih melongo mendengar perkataan Rey,tak perlu berlama lama Nabila pun berlari tanpa memakai sepatunya berlari menuruni tangga tidak lupa dengan umpatan dari mulut Nabila untuk Rey bosnya.

"APA BAGAIMANA BISA DIA MENGGUNAKAN LIFT SEDANGKAN AKU HARUS MENURUNI TANGGA DATURAT SIALAN INI...HAAA...BAGAIMANA AKU BISA MENURUNI DENGAN CEPAT SEDANGKAN KANTOR INI BERLANTAI 30 DAN RUANGANKU BERADA PALING ATAS DARI GEDUNG INI....HAAA LAMA LAMA BISA GILA AKU,PASTI SAMPAI DI LANTAI BAWAH AKAN KU PASTIKAN KAKIKU LEMAS TAK BERDAYA...DASAR BOS SIALAN,MENYEBALKAN"batin Nabila berteriak mengumpat Rey,biarpun Nabila adalah orang baik dan penyabar yang biasa orang lain katakan tentang sifatnya tetapi bagaimana mungkin ia tak mengumpat calon suaminya ini yang menyuruhnya menuruni tangga darurat dari lantai paling atas 30 lalu harus ada dibawah secepat mungkin sebelum Rey keluar dari lift khusus CEO.

Dengan cepat Nabila berlari tetapi ia tak bisa sampai ke lantai dasar sebelum Rey keluar dan betul terjadi saat Nabila sampai ke lantai dasar Rey sudah ada dibawah menunggunya dengan tatapan tajam ke arah Nabila karena terlambat,hal tersebut membuat Nabila ketakutan sekaligus ngos ngosan karena capek berlari dari lantai atas sampai lantai dasar gedung tersebut bahkan saat ini kaki Nabila terasa lemas karena berlari dengan cepat.

"Kamu terlambat dan sebagai hukumannya hari ini kamu pergi sendiri ke butik tanpa diantar "kata Rey lalu pergi dari hadapan Nabila,sedangkan Nabila sudah memasang wajah lelah dan cape serta kaki yang begitu nyeri membuat Nabila mengeluarkan air matanya setetes demi setetes,menurut dia Rey sangatlah tidak berperasaan dengan membuat dia berlari bahkan saat ini menyuruh dia pergi kebutik sendirian tanpa diantar,sungguh malang nasib seorang Nabila. Dengan tegar Nabila pun berusaha bangkit berdiri sembari tersenyum tegar sambil memegangi kakinya karena sakit lalu berjalan kaki menuju butik.

Berjam jam lamanya Nabila pun akhirnya sampai di depan butik yang dikatakan oleh ibunya Rey,Nabila pun berdiri di depan butik sambil melihat kaca butik yang memperlihatkan penampilan Nabila yang persis seperti gembel di jalanan dan hal tersebut lagi lagi membuat Nabila pun meneteskan air matanya.

Dengan langkah yang pasti Nabila pun masuk dan mendapati ibunya Rey yang duduk di sofa yang disediakan,dengan cepat Nabila pun merapikan dirinya dimulai dari rambut,bajunya,menghapus air matanya serta memakai kembali sepatunya tak lupa senyuman yang sangat indah sambil menghampiri calon mertuanya.

"Eh nak Nabila kok tumben lama?"tanya Laras sembari memeluk Nabila.

"Hehe...tadi ada banyak pekerjaan jadi agak terlambat bunda"bohong Nabila sembari tersenyum.

"Lalu Rey kok nggak temenin kamu sih?"tanya Laras lagi sambil mengelus rambut Nabila sayang.

"Oh tadi kata Rey dia ada pertemuan dengan perusahaan lain jadi dia suruh aku buat datang duluan"bohong Nabila lagi karena ia tak mau ibunya Rey marah besar kepada Rey.

"Lalu kamu diantar?"tanya Laras lagi karena tak memperhatikan mobil yang diluar.

"Diantar kok bun tadi cuman aku nyuruh supirnya buat ngantarinnya di seberang jalan sana lalu aku jalan deh kesini "bohong Nabila membuat Laras menatap sendu ke arah Nabila bagaimana tidak mungkin Laras sudah tahu sebenarnya Nabila ini berbohong kepadanya,karena tadi Laras sudah menyuruh orang buat mengawasi Nabila hari ini jadi ia tahu apa yang terjadi pada Nabila.

Tak mau suasana canggung ini berlama lama Nabilan pun mengalihkan pembicaraannya.

"Bunda yuk katanya mau milih gaun pengantin"kata Nabila sambil tersenyum dan langsung menyadarkan Laras dari lamunan.

"Oh iya yuk kita mulai pilih deh gaunnya,jangan sungkan ya?pilih yang mana aja yang menurut kamu suka tenang saja bunda gini gini dulu pernah muda jadi aman"kata Laras sambil tersenyum.

Sore itu pun Nabila,Laras serta pegawai butik tersebut sibuk mencari pakaian yang akan digunakan Nabila untuk pernikahannya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!