Part 4

Tanggal Pembuatan : 25 - 10 - 2022

Gezastia sebenarnya masih penasaran dengan buku yang sedang ia gunakan untuk menulis ini, semakin ia bergerak buku ini tampak semakin jinak saja kepadanya.

"Emm... Maaf aku boleh tanya gak sama kamu?" tanyanya.

"Apa kamu sudah selesai menulis?" bukannya menjawab buku tersebut malah balik bertanya kepadanya.

"Belum sih, cuma apa salahnya aku menulis sambil bicara? ideku sedang buntu, biar mood ku jadi lebih bertambah aja gitu." jawabnya.

"Yah... Padahal gerakan tanganmu itu malah membuatku begitu candu tau," sedihnya.

"Hahaha masak hanya gara - gara itu aja kamu jadi sedih sih," tawanya.

"Entahlah, aku kan hanya sebuah buku yang sangat suka di perlakuan dengan baik. Apa lagi jika kau menulis di atasku dengan lembut," ucapnya.

"Oh... Jadi gitu, tapi kamu bisa berubah bentuk enggak?" tanyanya.

"Memangnya kenapa? kalau aku bisa apakah ada urusannya sama kamu?" sinisnya.

"Je... Gitu banget sih kamu, terlalu sinis yang ada malah gak asik nantinya." protesnya.

"Yaudah terserah kamu aja deh! pikirkan sendiri jawaban dari pertanyaanmu itu," responnya yang tiba - tiba saja tertutup sendiri, pensil yang awalnya ada di tangan Gezastia kini sudah terbang menuju pada tempatnya semula.

"Dengar ya, pertanyaanmu itu sungguh membuat aku tidak nyaman. Karena jika aku memberitahukannya berarti aku sudah membuka siapa jati diriku kepadamu, dan ingat! tidak ada satu pun buku yang sudah pernah menampakkan wujud asli mereka pada orang yang menggunakannya. Paling jauh itu mereka hanya akrab, tidak lebih." jelasnya.

"Hmm... Baiklah kalau begitu, lupakan. Aku juga tidak akan memaksamu untuk mengatakan hal itu," responnya.

"Oh iya! ini kan sudah malam. Tidur bareng yuk," ajaknya.

"Hahaha apa kau sudah gila? mana ada manusia yang suka tidur dengan buku," herannya.

"Ada kok, aku malah sering. Ketika aku lagi belajar di sekolah, biasanya aku suka jadiin buku ku itu alas atau bantal tidur. Itu tapi hanya untuk buku pelajaran yang super zuper tebal. Terus beberapa buku lainnya yang aku sukai seperti Novel aku sampai gak mau lepasin kalau ceritanya seru banget, abis baca ku peluk. Tau - tau aku udah tidur aja," ceritanya.

"Segitunya ya kamu cinta dengan buku," ucapnya.

"Iya aku memang cinta dengan buku yang berbau cerita, sejak kecil aku selalu mengoleksi banyak novel dalam kamarku. Setiap ada buku terbitan baru dari Author kesayangan aku, pastinya aku gak pernah absen deh untuk beli." responnya.

"Memangnya kamu punya uang?" tanyanya.

"Ya kalau di tanya punya ya enggak, cuma aku kumpulin uang itu dari hasil tabunganku. Setiap hari aku akan mendapatkan uang saku sebanyak 10 ribu, gimana caranya aku harus sisain 5 ribu untuk masuk ke dalam celengku." jawabnya.

"Wah... Tekadmu cukup besar juga ya," responnya yang kini sudah merasa nyaman dengan Gezastia.

"Iya tekadku saat ingin memiliki sesuatu memang sangat besar, sampai - sampai aku rela lakuin apa pun agar impian ku itu tercapai." jelasnya.

"Wah... Kamu hebat berarti," pujinya.

"Apanya yang hebat jika kepercayaan diriku kurang," ucapnya sambil menghembuskan napas pelan.

"Dalam hal apa?" tanyanya.

Gezastia hanya diam, lidahnya masih kelu untuk menjawab pertanyaan dari buku tersebut.

"Tuh kan kau diam," sambungnya.

"Aku bingung bagaimana caranya mengatakannya padamu," ucapnya.

"Sudah... Katakan saja tak apa," desaknya penasaran.

"Aku tidak percaya diri dalam hal menulis, aku selalu merasa malu dengan karya tulisku. Aku takut tak akan ada orang yang menyukainya hingga mereka hanya bisa menghinaku," jawabnya sedikit berkaca - kaca.

Buku itu jadi ikut merasa sedih dengan apa yang di rasakan oleh Gezastia. Ia mulai terbang perlahan ke arahnya. Lalu buku itu jatuh dan cahaya yang terpancar jadi semakin meninggi, hingga terlihatlah seorang gadis yang tampak sebaya dengannya.

"Halo, aku adalah bukumu." sapanya hingga membuat mata Gezastia membulat tak percaya.

Seorang gadis yang memiliki rambut panjang sepinggul berwarna coklat tua bercampur coklat muda, kulit sawo matang, dan mata berwarna coklat. Bibirnya merah menyala memberikan pancaran yang begitu indah.

"I-ini kamu?" unjuknya terbata - bata.

"Ya ini aku, maaf jika wujudku tak seindah yang kau bayangkan." responnya.

"Omong kosong, apa kau sadar akan dirimu sendiri? kau sangat cantik." jujurnya hingga membuat pipi gadis itu bersemu merah.

"Iya terima kasih, bahkan kau jauh lebih cantik ternyata." responnya.

"Lho, memangnya sejak kau menjadi buku kau tak dapat melihat wajahku?" tanyanya yang langsung mendapat jawaban gelengan dari gadis itu.

"Tidak, selama menjadi sebuah buku aku hanya dapat merasakan sentuhan dan mendengarkan suaramu saja." jawabnya.

"Aku pikir kau bisa melihatku juga," ucapnya.

"Ya mungkin itu karena perasaanmu saja, sebab aku bisa merasakan siapa pun yang berada di dekatmu tanpa melihat sedikit pun. Karena tebakanku sangat kuat," responnya.

"Pantas saja," ucapnya lalu langsung menarik tangan gadis itu untuk duduk di atas kasurnya yang sedikit empuk.

"Huh! kau menarikku tanpa aba - aba," resahnya.

"Hehe maaf," responnya sambil menggaruk tekuknya yang tak gatal.

"Tapi aku masih bingung denganmu," gumamnya.

"Bingung kenapa?" tanyanya.

"Kamu ketika berbicara denganku seolah - olah kamu itu bukan manusia, padahal wujudmu sungguh jelas seperti manusia." jawabnya.

"Hahaha apa kau sejak tadi tidak melihat adanya perbedaan di antara kita?" tanyanya yang membuat Gezastia sadar.

Ia mulai melihat tubuhnya dari atas sampai bawah kembali, dan apa yang gadis itu bilang benar.

"Iya sih... Kau mempunyai rambut persegi panjang yang memiliki bagian runcing di ujungnya, telingamu bahkan berbentuk seperti ranting pohon. Sedangkan alismu benar - benar tidak berbulu kecil, melainkan seperti tarikan garis yang meruncing ke bawah." jelasnya.

"Nah! hanya bibir, mata dan bagian tubuh saja kan yang sama?" tanyanya.

"Iya benar, tapi meksipun begitu aku tidak salah kan jika mengatakan kalau kau itu cantik? walau saat aku memegang rambutmu rasanya seperti kertas yang begitu lembut." jujurnya.

"Hahaha kau begitu jujur, iya kau tidak salah mengatakan hal itu karena kami adalah makhluk kertas." beritahunya.

"Apa? makhluk kertas," bingungnya.

"Iya, tapi kalau di sini kami biasa sering di juluki dengan sebutan Stabukertas." beritahunya.

"Entahlah, aku baru di sini. Dan aku juga masih bingung dengan hal itu," peningnya.

"Tidak apa - apa, lama - lama kamu paham sendiri kok. Dan saat hukumanmu selesai kamu pasti akan kembali ke tempat asalmu," senyumnya.

"Iya kamu benar, semoga saja. Lalu bagaimana denganmu?" tanyanya.

"Kalau aku juga belum tau apa yang akan terjadi dengan ku nantinya. Tapi kata beberapa orang yang pernah satu rak denganku setelah tulisan dari dalam tubuhku ini sesuai batas kata, maka kami akan berubah menjadi seorang Stabukertas yang lebih bagus lagi." beritahunya.

"Maksudnya apa?" tanyanya yang masih merasa bingung.

"Ya kami akan menjadi Stabukertas yang lebih berkualitas hingga di masukkan kekumpulan yang lebih tinggi lagi, hingga fisikku akan jauh lebih bagus dari ini." jawabnya.

"Oh... Maksudnya akan menjadi kertas yang tidak akan basah meskipun terkena air?" pikirnya.

"Nah! benar, bahan bagian tubuh kami akan di ganti seperti apa yang kau pikirkan tadi." ucapnya membenarkan.

"Baiklah, meskipun sebenarnya aku hanya sedang berusaha paham - paham aja, oke. Mari kita tidur saja," ajaknya yang di angguki oleh makhluk tersebut.

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Hai Kaka semuanya... 🤗

Makasih udah mau like, komen, ranting hadiah bahkan tak segan - segan memberikan Vote pada karya Star ya... Star sangat senang atas kebaikan Kaka semuanya... 😆

Semoga Kaka Sehat selalu ya... 😇

Terpopuler

Comments

꧁☠︎𝕱𝖗𝖊𝖊$9𝖕𝖊𝖓𝖉𝖔𝖘𝖆²꧂

꧁☠︎𝕱𝖗𝖊𝖊$9𝖕𝖊𝖓𝖉𝖔𝖘𝖆²꧂

menakjubkan, bisa berkomunikasi dengan buku yg kita gunakan sendiri untuk menulis

2023-03-23

0

🥀

🥀

kok kalau di bayangin takut ya serem bgt

2023-03-08

0

🥀

🥀

gezestia sama banget kayak aku, dulu SMP ngumpul in uang saku seribu dia ribu buat koleksi series nya tere liye dong bumi bukan matahari bintang ekwk masing inget bgt isi cerita nya sampe tua wkwkkwkw

2023-03-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!