Bab 05. Bagaimana Caranya Aku Cari Muka?!

Sore ini, pukul 16:35, Camilla sudah berada di rumah Wijaya.

Mendengar suara Camilla memasuki ruang tamu, Andy tadi duduk di ruang tamu sambil membaca buku dongeng, meletakkan bukunya di atas meja, berlari menghampiri Camilla dengan kedua tangan di rentang selebar-lebarnya.

“Kak Camilla!”

Langkah Andy harus terhenti karena kerah kemeja bagian belakangnya di tahan oleh Wijaya.

“Jangan asal lari dan mau main asal peluk. Sebagai pewaris tunggal dariku, kamu harus memahami kebersihan dari orang tersebut. Bagaimana jika wanita sumo ini memiliki virus yang tersebut di dalam tubuhnya?” celetuk Wijaya tanpa memikirkan perasaan Camilla, tak lupa lirikan tajam mengarah ke Camilla.

Tidak terima dengan tuduhan kasar Wijaya, Andy pun membela calon baby sister sekaligus berniat untuk menjadikan Camilla sebagai calon ibu sambungnya, menggantikan Mayang.

“Jangan kasar seperti itu kepada kak Camilla, Pa!” tegur Andy, jari telenjuknya mengarah ke kulit putih mulus Camilla terekspos jelas. “Coba Papa lihat kulit putih mulus kak Camilla. Apa Papa masih mau menuduh kak Camilla sebagai wanita pembawa virus?” lanjut Andy mengajukan pertanyaan, membuat Wijaya terdiam.

“Entah, sok bersih kali kau, Om. Urus aja diri kau sendiri, udah bersih belum kau itu dari sisa-sisa hubungan anehmu bersama dengan ulat bulu itu!” sindir Camilla tak mau kalah.

“Belum apa-apa kamu sudah berani berkata seperti itu kepadaku! Sekarang kamu, aku pecat. Pergi dari rumah ku!” ketus Wijaya mengusir Camilla.

Sejenak Camilla termenung dalam pikirannya.

‘Matilah aku, belum apa-apa aku sudah di pecat. Tidak, tidak! Aku harus mempertahankan pekerjaan dengan gaji kecil dari mencopet ini. Meski gaji ini kecil daripada hasil mencopet, tapi di sini aku bisa menikmati tempat tinggal yang enak dan nyaman tanpa di usir oleh pemilik kontrakan yang sombong itu. Cari muka. Iya benar, aku harus cari muka. Tapi, gimana caranya aku cari muka? Masa ia aku mencari muka orang lain, lalu ku tempelkan ke mukaku. Aduh, gimana caranya nih?’

Pucuk di cinta ulan pun tiba. Mayang datang dengan langkah anggun memasuki pintu utama menuju ruang tamu.

“Selamat sore sayang…dan calon anak sambung ku…” sapa Mayang, kedua tangan di rentangkan selebar mungkin.

‘Idih! Jijik kali aku lihat gaya wanita satu ini. Tapi, melihat sikap bermuka duanya, sepertinya aku bisa menirunya. Benar-benar, kamu memang jenius Camilla!’ gumam Camilla dalam hati.

“Wanita sumo! Ngapain kamu masih diam di sana? Pergi sekarang dari rumahku!” tegas Wijaya kembali mengusir Camilla.

Melihat tampang serius Wijaya berulang kali mengusir Camilla, Andy tak terima. Kedua kaki mungil itu berlari cepat mendekati Camilla, berdiri di hadapan Camilla dengan kedua tangan di rentangkannya selebar mungkin.

“Papa jahat! Papa egois. Kalau Papa mengusir kak Camilla dan tidak menuruti semua keinginanku untuk menjadikan kak Camilla sebagai baby sister untuk Papa, maka aku akan ikut kak Camilla!” gertak Andy.

Wijaya terkejut, baru kali ini ia melihat putra kecilnya memberontak seperti itu. Biasanya kalau Andy marah itu hanya sekedar marah karena merasa cemburu dengan Mayang. Tapi setelah bertemu dengan Camilla, Andy terus membela Camilla, dan sepertinya Andy juga terlihat nyaman dengan Camilla.

“Andy yakin ingin tinggal bersama dengan wanita sumo ini?” Mayang mengambil alih pertanyaan dengan nada suara di buat lembut.

“Bukan urusan tante. Aku benci tante Mayang, dan aku benci Papa!” teriak Andy sekali lagi dengan lantang, kali ini ucapan Andy menusuk hingga ke jantung Wijaya. Andy pun balik badan, tangannya menggenggam erat tangan Camilla, “Kak Camilla, kalau Papa tidak menginginkan Kakak menjadi Baby sister nya. Maka bawalah aku bersama kakak. Aku mohon!” pinta Andy tulus dengan kedua mata berkaca-kaca memandang wajah bingung Camilla.

Camilla luluh melihat wajah tulus Andy. Dengan cepat Camilla mengangguk, membalas genggaman tangan Andy.

“Kalau memang niatmu sudah bulat, maka mari kita pergi ke kontrakanku,” ucap Camilla mengajak Andy.

Melihat Andy mulai melangkah bersama Camilla, Wijaya langsung membuka mulutnya, mencoba menahan langkah Andy dan Camilla.

“Tu-tunggu Andy!” panggil Wijaya gugup, sembari melangkah mendekati Andy.

“Ada apa lagi, Pa?” tanya Andy menoleh ke belakang, begitu juga dengan Camilla ikut menoleh.

Wijaya jongkok, menatap wajah sendu putra semata wayang nya itu.

“Andy, Papa itu sangat menyayangi kamu. Jadi, Papa mohon jangan pergi dari rumah ini. Kamu adalah harta satu-satunya peninggalan mendiang istriku yang sangat aku cintai,” ucap Wijaya sambil membelai lembut pucak kepala Andy. “Andy, Papa mohon jangan pergi. Papa akan menuruti semua kemauan Andy, Papa janji!” sambung Wijaya lembut, hatinya merasa sakit saat mendengar anaknya ingin keluar dari rumahnya, meninggalkan dirinya seorang diri.

Mayang mendengar hal itu hanya bisa menatap Camilla dengan sinis. ‘Awas aja kau wanita sumo! Kamu juga, Andy. Kalau aku menikah dengan Wijaya nanti, maka bersiaplah kamu akan aku singkirkan dari kehidupan duda satu ini,’ gumam Mayang dalam hati.

Memergoki Mayang sedang menatapnya dengan tatapan intens, Camilla langsung memicingkan kedua matanya, membalas tatapan Mayang dengan tatapan seolah ingin membunuh. Tatapan itu sontak saja membuat Mayang merubah haluan pandangannya ke lain arah. Pandangan Camilla terpecah saat mendengar suara Andy.

“Papa serius mau menuruti semua permintaanku?” tanya Andy dengan kedua mata berbinar terang.

“Benar,” sahut Wijaya mengangguk.

“Kalau gitu, mulai sekarang Papa tidak boleh pecat kak Camilla dengan alasan apa pun. Dan biarkan kak Camilla menjadi Baby sister untuk Papa. Mulai sekarang juga, kemanapun Papa pergi, kak Camilla sebagai seorang Baby sister harus mengikuti Papa. Gimana, apa Papa setuju? Kalau Papa tidak setuju maka Andy akan pergi dari kehidupan Papa, biar Papa menyesal seumur hidup Papa!” ancam Andy dengan pikiran liciknya.

Andy memang kecil-kecil cabe rawit. Wijaya sampai benar-benar tak berkutik mendengar ucapan dari anaknya masih berusia 5 tahun itu.

“Papa sudah besar, buat apa Papa di kasih baby sister. Camilla buat Andy aja, ya. Lagian mana mungkin Papa membawa wanita sumo ini kemanapun Papa pergi. Lihat saja penampilannya, dan dia juga bukan Sekrestaris Papa,” jelas Wijaya minta putranya untuk mengerti.

“Tentang penampilan kak Camilla bisa di rubah Pa. Kalau Papa masih tidak mau menerima kak Camilla menjadi baby sister Papa, maka aku akan pergi bersama kak Camilla sekarang!” ungkap Andy kembali mengancam Wijaya, tak lupa tangannya menggenggam pergelangan tangan Camilla.

“Ja-jangan katakan ingin pergi bersama wanita ini lagi dong. I-iya deh, semua kemauan Andy Papa turuti. Wanita sumo ini, eh..maksudnya Camilla akan menjadi baby sister untuk Papa,” sahut Wijaya lembut.

Tidak ingin percaya begitu saja dengan ucapan sang Papa. Andy mengulurkan tangannya ke arah Varo, memberikan kode untuk meminta di ambilkan sesuatu. Melihat kode dari tangan Andy, Varo langsung saja mengeluarkan kertas dari balik kantung jas bagian dalamnya, memberikan kertas berisi sebuah perjanjian dan stempel ke tangan mungil Andy.

“Ini tuan muda,” ucap Varo memberikan kertas berisi perjanjian dan stempel.

Melihat kelicikan dan kepintaran putra kecilnya membuat dahi Wijaya berulang kali mengerut, sudut bibirnya juga terus bergerak seolah tak bisa berkomentar apa pun lagi.

“Untuk memastikan apakah jawaban Papa bisa aku pegang, maka Papa harus menandatangi surat perjanjian yang sudah aku buat!” pinta Andy tegas.

Wijaya menatap Andy, lalu menatap Varo. Dengan terpaksa Wijaya mengambil kertas dari tangan mungil Andy.

“Ternyata kalian berdua sekongkol. Awas saja kamu, Varo. Kamu harus ingat siapa yang memberikan kamu gaji, dan makan enak di sini!” gerutu Wijaya sambil menandatangani surat perjanjian, tak lupa memberikan stempel di atas tanpa tangannya.

“Om Varo, tolong ambilkan kertas yang sudah di tanda tangani Papa. Jangan lupa di simpan dengan benar ya, Om!” ucap Andy sopan.

“Baik!” sahut Varo patuh.

Varo bergerak mengambil kertas dari tangan Wijaya, menyimpannya kembali ke dalam kantung jas bagian dalamnya.

“Maafkan saya yang tidak membela tuan besar. Saya melakukan hal ini karena tuan muda selalu mengancam saya,” jelas Varo.

Wijaya hanya mendengus dengan raut wajah tak suka.

“Papa ini ya! Papa tidak boleh berkata seperti itu kepada Om Varo. Gimana pun Om Varo, ia tetap orang kepercayaanku, sekaligus tempat aku berlindung!” ketus Andy dengan wajah marahnya terlihat imut.

“Iya deh,” sahut Wijaya patuh.

Andy senang karena Wijaya sudah menyetujui keputusannya. Andy menggenggam tangan Camilla, menatap wajah manis Camilla penuh dengan harap.

“Kak Camilla, mari ikut aku. Aku akan menunjukkan dimana kamar Kakak,” ajak Andy.

“Hem!” angguk Camilla.

Camilla kini mengikuti langkah Andy menuju anak tangga. Namun, Camilla menyempatkan dirinya mengejek Mayang saat menyadari jika dirinya akan melintasi Mayang.

“Hati busukmu itu pasti iri ‘kan? Ha ha ha! selamat bergabung dengan alur cerita yang akan aku buat di rumah ini,” bisik Camilla terus melangkah.

Mayang tidak bisa berkata apa pun saat ini, ia hanya bisa mendengus dengan kedua kaki terus ia hentakkan. Tak lupa sorot mata tajamnya menatap punggung Camilla semakin mendekati anak tangga.

“Sayang, kamu kenapa?” tanya Wijaya mendengar Mayang terus mendumel dengan kedua kaki di hentakkan berulang kali.

“Sayang, belum apa-apa wanita sumo itu mulai berani mengancam ku. Wanita sumo itu juga sedang membuat sebuah rencana untuk memisahkan kita berdua!” Mayang melebih-lebihkan ucapannya.

“Kamu tenang dulu ya. Aku bisa menjamin wanita sumo itu tidak akan berani melakukan apa pun di rumah ini!” bujuk Wijaya sembari memeluk dan membelai rambut bagian belakang Mayang.

“Bagaimana aku bisa tenang saat ada wanita lain yang akan berada di samping kamu dengan niat buruk. Mendengarnya saja aku sudah sangat kesal, apa lagi wanita sumo itu akan terus bersama kamu untuk ke depannya,” rengek Mayang.

Varo masih berdiri di sana hanya diam, menahan tawa tak tertahan melihat Mayang kepanasan.

“Kamu tenang dulu, ya. Kamu harus dengerin penjelasan aku ini. Aku membiarkan wanita sumo itu menjadi baby sister untukku, karena aku tidak ingin Andy merasa kecewa padaku. Bukan itu saja, aku juga ingin memastikan jika secepatnya wanita sumo itu akan berhenti bekerja menjadi baby sisterku setelah aku membuatnya tak nyaman nantinya,” jelas Wijaya membujuk Mayang.

“Kamu janji?” tanya Mayang memastikan.

“Janji,” sahut Wijaya, mengecup dahi Mayang.

.

.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Shandy

Shandy

Cari di toko gaib thor.

2023-01-10

0

Shandy

Shandy

Bingung kan

2023-01-10

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 01. Penculik Kau?
2 Bab 02. Harga Andy senilai 500 ribu
3 Bab 03. Mencetak Brosur
4 Bab 04. Wawancara
5 Bab 05. Bagaimana Caranya Aku Cari Muka?!
6 Bab 06. Teringat
7 Bab 07. Menyatakan Cinta ke Mayang
8 Bab 08. Apa kamu mencintaiku?
9 Bab 09. Om aku tidak suka yang besar-besar
10 Bab 10. Toilet duduk
11 Bab 11. Ketakutan itu terulang
12 Bab 12. Apa kalian pikir aku setan?!
13 Bab 13. Bacot!
14 Bab 14. Camilla dan Mayang terus adu mulut
15 Bab 15. Aku pigi dulu ya bang
16 Bab 16. Pakah ini yang dinamakan Malaikat pencabut nyawa?
17 Bab 17. Andy memarahi Wijaya
18 Bab 18. Barbeque
19 Bab 19. Kak Camilla ikut mengantar ku?
20 Bab 20. Bayar hutang
21 Bab 21. Keren Kerokan dimana kau ini?
22 Bab 22. Aku Sudah Muak!
23 Bab 23. Jendela Kaca Mobil Berminyak
24 Bab 24. Isi hati Andy
25 Bab 25. Pikiran Lafi
26 Bab 26. Akal-akalan Andy
27 Bab 27. POV LAFI
28 Bab 28. Ada Yang Bangun
29 Bab 29. Pria Misterius
30 Bab 30. Mau Sedih, Tapi Kok Lucu!
31 BAB 31. Sebuah foto
32 Bab 32. Rencana Lafi gagal
33 Bab 33. Perasaan
34 Bab 34. Batang Baseball
35 Bab 35. Hadiah Diam-Diam
36 Bab 36. Kepergok
37 Bab 37. Menikahi Kak Camilla untukku
38 Bab 38. Berikan Camilla untukku
39 Bab 39. Hans dan Sekretaris nya
40 Bab 40. Di Tolak dan Kejujuran
41 Bab 41. Hari Ulang Tahun Andy
42 BAB 42. Perdebatan
43 Bab 43. Camilla mengomel
44 Bab 44. Menunju kebun binatang
45 Bab 45. Kembaran di Kebun binatang
46 Bab 46. Diam-diam Kabur
47 Bab 47. Baru sadar
48 Bab 48. Amukan Andy
49 Bab 49. Demam Bersamaan
50 Bab 50. Isi pesan Camilla
51 Bab 51. Sabar Sabar
52 Bab 52. Pertanyaan Varo
53 Bab 53. Terbongkar
54 Bab 54. Rencana Lafi dan Mayang
55 Bab 55 Demam Tinggi Akibat Syok
56 Bab 56. Ancaman Mayang
57 Bab 57. Camilla di Culik
58 Bab 58. Aku Terjangkit Virus HIV
59 Bab 59. Hari Pernikahan, Malam pertama
Episodes

Updated 59 Episodes

1
Bab 01. Penculik Kau?
2
Bab 02. Harga Andy senilai 500 ribu
3
Bab 03. Mencetak Brosur
4
Bab 04. Wawancara
5
Bab 05. Bagaimana Caranya Aku Cari Muka?!
6
Bab 06. Teringat
7
Bab 07. Menyatakan Cinta ke Mayang
8
Bab 08. Apa kamu mencintaiku?
9
Bab 09. Om aku tidak suka yang besar-besar
10
Bab 10. Toilet duduk
11
Bab 11. Ketakutan itu terulang
12
Bab 12. Apa kalian pikir aku setan?!
13
Bab 13. Bacot!
14
Bab 14. Camilla dan Mayang terus adu mulut
15
Bab 15. Aku pigi dulu ya bang
16
Bab 16. Pakah ini yang dinamakan Malaikat pencabut nyawa?
17
Bab 17. Andy memarahi Wijaya
18
Bab 18. Barbeque
19
Bab 19. Kak Camilla ikut mengantar ku?
20
Bab 20. Bayar hutang
21
Bab 21. Keren Kerokan dimana kau ini?
22
Bab 22. Aku Sudah Muak!
23
Bab 23. Jendela Kaca Mobil Berminyak
24
Bab 24. Isi hati Andy
25
Bab 25. Pikiran Lafi
26
Bab 26. Akal-akalan Andy
27
Bab 27. POV LAFI
28
Bab 28. Ada Yang Bangun
29
Bab 29. Pria Misterius
30
Bab 30. Mau Sedih, Tapi Kok Lucu!
31
BAB 31. Sebuah foto
32
Bab 32. Rencana Lafi gagal
33
Bab 33. Perasaan
34
Bab 34. Batang Baseball
35
Bab 35. Hadiah Diam-Diam
36
Bab 36. Kepergok
37
Bab 37. Menikahi Kak Camilla untukku
38
Bab 38. Berikan Camilla untukku
39
Bab 39. Hans dan Sekretaris nya
40
Bab 40. Di Tolak dan Kejujuran
41
Bab 41. Hari Ulang Tahun Andy
42
BAB 42. Perdebatan
43
Bab 43. Camilla mengomel
44
Bab 44. Menunju kebun binatang
45
Bab 45. Kembaran di Kebun binatang
46
Bab 46. Diam-diam Kabur
47
Bab 47. Baru sadar
48
Bab 48. Amukan Andy
49
Bab 49. Demam Bersamaan
50
Bab 50. Isi pesan Camilla
51
Bab 51. Sabar Sabar
52
Bab 52. Pertanyaan Varo
53
Bab 53. Terbongkar
54
Bab 54. Rencana Lafi dan Mayang
55
Bab 55 Demam Tinggi Akibat Syok
56
Bab 56. Ancaman Mayang
57
Bab 57. Camilla di Culik
58
Bab 58. Aku Terjangkit Virus HIV
59
Bab 59. Hari Pernikahan, Malam pertama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!