Bab 4

Mia terdiam sejenak untuk mengingat nama yang tak asing lagi baginya, "Sepertinya aku pernah mendengar nama itu sebelumnya, tapi dimana dan siapa? Ahh... otakku terlalu banyak bekerja keras selama ini, jadi aku tidak bisa mengingat apapun lagi selain gambar-gambar yang membuatku pusing tujuh keliling.'' Batin Mia.

Mia menghela nafas kasar dan kembali menatap tuan Arzan dengan sedikit memulas senyum manisnya.

"Ngomong-ngomong apa yang sedang kamu kerjakan disini nak? tanya tuan Arzan yang melihat beberapa gambar Mia.

"Hanya iseng saja om.'' Jawab Mia singkat sambil membereskan barang-barangnya yang tertertiup angin.

''Kenapa anginnya tiba-tiba kencang sekali?''

"Kau benar, mungkin akan segera turun hujan!'' jawab tuan Arzan menerka-nerka.

"Baiklah kalau begitu, Mia harus pamit sekarang karna ada beberapa hal yang harus di kerjakan."

''Iya hati-hati di jalan!'' pesan tuan Arzan pada Mia yang kini sudah bersiap untuk pergi.

Mia menganggukan kepalanya, "Iya om, sebaiknya om juga cepat pulanglah.'' Mia pun pergi meninggalkan tuan Arzan di taman itu setelah berpamitan dengannya.

Tuan Arzan tersenyum melihat Mia yang kini semakin menjauh dari pandangannya, ''Dia gadis yang sangat baik dan juga rendah hati." Tuan Arzan bergumam lirih.

Kini pandangan mata tuan Arzan pun tertuju pada selembar kertas yang teselip di bawah bangku taman, dengan cepat tuan Arzan pun mengambil kertas itu sebelum terbang tertiup angin.

''Desain rumah yang sangat unik, aku akan menyimpannya Mia pasti mencari ini nanti.'' Tuan Arzan pun berjalan pergi meninggalkan tempat tersebut karna cuaca tiba-tiba berubah sangat buruk.

Namun bunyi ponsel berdering menghentikan langkah kakinya, tuan Arzan pun mengangkat panggilan tersebut dengan cepat setelah melihat siapa yang menelponnya saat ini.

"Ya katakan apa kau sudah mendapatkan informasi tentang gadis yang ku cari?'' tanya tuan Arzan tanpa basa basi dan langsung pada intinya.

["Menurut informasi yang saya dapat hanya satu wanita yang dekat dengan tuan Erik beberapa tahun lalu, dia adalah adik dari nyonya Mila Adyaksa tuan.'']

"Siapa namanya dan kirimkan fotonya padaku sekarang juga!" titahnya dan langsung mematikan sambungan teleponnya setelah mendapat jawaban dari mata-matanya.

Ting... Suara ponsel tuan Arzan pun kembali berbunyi menandakan pesan masuk. Dengan cepat tuan Arzan pun melihat pesan yang di kirimkan oleh mata-matanya, dan betapa terkejutnya tuan Arzan saat melihat foto Mia yang tertera di sana.

''Mia. Ini sangat kebetulan sekali, aku mencari keberadaan nya dan dia ternyata ada disini." Tuan Arzan sangat begitu senang dengan kabar yang ia dapatkan hari ini, hingga ia tak menyadari bahwa ada bahaya yang sedang menghampiri nya.

Mujur tak dapat di raih, malang tak dapat di tolak. Ponsel yang kini berada di tangan tuan Arzan terlempar begitu saja setelah sebuah batang pohon yang cukup besar jatuh menimpanya membuat ia tak sadarkan diri, namun sebelum ia menutup matanya ia melihat seseorang yang berjalan menghampiri nya.

Mia berteriak histeris saat melihat tuan Arzan tertimpa batang pohon yang cukup besar yang membuat nya ambruk seketika. Dengan cepat ia menghampiri pria tua yang tertimpa kemalangan itu dan menyingkirkan batang pohon tersebut dari tuan Arzan.

''Om, om! bangun om," Mia berteriak memanggil tuan Arzan yang kini sudah bersimbah darah.

Tangan Mia bergetar, saat mis melihat telapak tangannya penuh dengan darah dan hampir tak sadarkan diri jika Adreas tidak cepat menyadarkannya.

''Mia sadarlah! kita harus pergi dari tempat ini sebelum batang-batang kayu yang lainnya berjatuhan, kita harus segera menolong pria ini dan membawanya ke rumah sakit sebelum terlambat.'' Adreas menepuk pipi Mia dengan lembut untuk menyadarkanya.

"Tolong dia, cepat! jangan perdulikan aku. Aku baik-baik saja." Ucap Mia lirih.

''Baiklah, pakai ini dan jangan melihat darahnya jika kau takut.'' Adreas memakaikan jas dokter miliknya pada Mia dan segera pergi membawa tuan Arzan ke rumah sakit setelah menghentikan pendarahannya.

Mia masih merasa syok dengan kejadian beberapa menit yang lalu, reka adegan itu kini terlintas di pikirkan berulang-ulang kali.

"Harusnya aku tidak meninggalkan om Arzan disana sendiri." Bagaimana jika nanti keluarga nya menanyakan sesuatu padaku." Mia terus berpikir dan bertanya pada hatinya sendiri.

Flashback

Setelah mendapatkan chat email dari M-property Mia mulai mencari ide untuk membuat konsep desain yang unik seperti persyaratan untuk tes interview nanti, Mia pun pergi ke sebuah taman dan menuangkan ide kreatifnya untuk menggambar di sana.

Hembusan Angin sepoy-sepoy membuat hatinya merasa tentram dan dengan mudah mencoret-coret kertas kosong di tangannya hingga menjadi bentuk yang terlihat unik dan mengesankan.

"Selesai. Walaupun peraturannya sedikit aneh dan rumit tapi apa salahnya jika di coba, urusan di terima atau tidak biarkan mereka yang menentukannya.'' Mia menatap gambar miliknya dengan penuh kekaguman.

Mia pun bersiap akan kembali ke rumah setelah ia mendapatkan pesan teks dari Adreas akan terjadi badai hari ini, namun suara seorang pria tua mengejutkan Mia dan menghentikan aktifitas nya saat ini.

Kini Mia pun mulai bercakap-cakap mengobrol riang dengan pria tua yang baru di ketahui namanya itu.

Setelah lama mengobrol kini tiba-tiba cuaca cerah pun berubah, hembusan angin kencang hampir menerbangkan semua desain miliknya.

Dengan cepat Mia pun langsung membereskan barang-barangnya dan bersiap pergi dari tempat itu setelah sebelumnya ia berpamitan pada tuan Arzan.

Namun setelah sampai di rumah kini Mia pun mulai kebingungan mencari gambar yang akan di bawanya untuk wawancara nanti, namun Mia tak berhasil menemukan nya dan bersiap untuk pergi kembali ke taman.

''Gambar itu pasti tertinggal disana!'' gumam Mia lirih.

"Mia kau mau kemana? di luar cuaca sedang sangat buruk!''

"Aku harus kembali ke taman gambarku tertinggal disana, aku harus menemukan gambar itu karena aku sangat membutuhkan nya untuk wawancara besok.''

"Aku akan mengantarkan mu!'' jawab Adreas yang langsung berjalan bedampingan bersama Mia.

"Tapi kak kau pasti sangat lelah, kamu baru saja sampai di rumah. Lebih baik kamu istrahat saja.'' Tolak Mia secara halus.

"Jangan pikirkan aku, aku seorang dokter sudah terbiasa dengan hal yang melelahkan.'' jawab Adreas penuh percaya diri.

"Cihh... sombong sekali'' Mia memutar bola matanya malas dan tak bisa berkata apapun lagi, ia pun membiarkan Adreas mengantarkan nya sampai ke taman.

Setelah sampai disana Mia masih melihat tuan Arzan berdiri dengan memegangi kertas gambar miliknya, ''Apa om Arzan sengaja menungguku?'' Mia sangat merasa bersalah dengan hal itu, kini ia pun berjalan menghampiri tuan Arzan dengan senyuman manisnya.

Namun senyuman itu berakhir saat sesuatu yang buruk terjadi tepat di hadapannya.

"Om Arzan........''

Flashback End

Bersambung

Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71..
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Info
88 Ban 87
89 Bab 88
90 Bab 89
91 Bab 90
92 Bab 91
93 Bab 92
94 Bab 93
95 Bab 94
96 Bab 95
97 Bab 96
98 Bab 97
99 Bab 98
100 Bab 99
101 Bab 100
102 Bab 101
103 Bab 102
104 Bab 103
105 Bab 104
106 Bab 105
107 Bab 106
108 Ban 107
109 Bab 108
110 Bab 109
111 Bab 110
112 Bab 111
113 Bab 112
114 Bab 113
115 Bab 114
116 Bab 115
117 Bab 116
118 Bab 117
119 Bab 118
120 Bab 119
121 Bab 120
122 Novel Baru Musim Ketiga
Episodes

Updated 122 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71..
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Info
88
Ban 87
89
Bab 88
90
Bab 89
91
Bab 90
92
Bab 91
93
Bab 92
94
Bab 93
95
Bab 94
96
Bab 95
97
Bab 96
98
Bab 97
99
Bab 98
100
Bab 99
101
Bab 100
102
Bab 101
103
Bab 102
104
Bab 103
105
Bab 104
106
Bab 105
107
Bab 106
108
Ban 107
109
Bab 108
110
Bab 109
111
Bab 110
112
Bab 111
113
Bab 112
114
Bab 113
115
Bab 114
116
Bab 115
117
Bab 116
118
Bab 117
119
Bab 118
120
Bab 119
121
Bab 120
122
Novel Baru Musim Ketiga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!