Bab 2. Mike Menghilang

Besok adalah hari pernikahan Zara dan Mike. Mulai seminggu yang lalu gadis itu sudah tidak boleh keluar dari kamar dan ponselnya juga disita oleh Zeni.

Zara hanya bisa pasrah, ia berharap segera pagi untuk bisa menghubungi calon suaminya. Tiba-tiba perasaannya tidak enak, hingga tepat pukul tiga dini hari Zafa baru bisa memejamkan matanya.

**

Pagi harinya Zeni sudah berada di kamar Zara, wanita itu merasa heran kenapa putrinya belum bangun.

“Zara bangun, Nak.” Zeni mengusap lengan putrinya yang sebentar lagi tidak akan menjadi tanggung jawabnya lagi.

Zafa yang merasa tidurnya terusik, kembal menutup wajahnya dengan selimut.

“Astagfirullah, Zara. Ayo bangun, Nak. Ini sudah pukul lima lewat!” seru Zeni kesal.

“Bunda ... Zara masih ngantuk berat,” kata Zara yang langsung kembali berbaring .

Zeni melihat putri kembali tidur, langsung menarik tangan Zara hingga putrinya itu duduk .

“Zara cepat mandi, jangan sampai mempelai pria datang kamu belum siap!” perintah sang Bunda.

Zara dengan langkah gontai, karena masih begitu mengantuk akhirnya masuk kamar mandi.

Zeni melihat itu hanya menarik napas panjang sambil menggelengkan kepalanya. Ia sendiri tidak yakin bagaimana putrinya itu menjalani rumah tangganya nanti.

Ia berharap Mike bisa membimbing Zara untuk menjadi lebih baik lagi dari sekarang. Tepat pukul enam Zara mulai dirias, dua orang wanita dan satu pria yang begitu gemulai itu mulai meriasnya.

Zara dilarang untuk melihat ke arah cermin, gadis itu hanya ingin di make up natural saja.

*

Tepat pukul delapan pagi, Tama mendapatkan kabar jika Mike dari tadi malam tidak pulang. Pihak keluarganya juga sampai sekarang sedang mencarinya.

Tama merasa dipermalukan dengan tidak datangnya mempelai prianya. Jam sudah menunjukkan pukul sembilan. Namun, tidak ada tanda-tanda jika keluarga Mike akan datang.

Tamu undangan sudah banyak yang datang, sebagai pengusaha sukses dan banyak relasi pria itu begitu malu jika sampai pernikahan putri satu-satunya itu akan batal.

Zeni yang baru tahu hanya bisa menangis, sedangkan Leon orang kepercayaan tiba-tiba masuk.

“Maaf, Tuan Nathan sudah hadir,” kata Leon sambil menunduk.

Tama hanya mengangguk, pria itu melihat benda mahal yang melingkar di tangannya itu hanya bisa menarik napas panjang.

“Bagaimana, Ayah? sekarang sudah pukul sepuluh?"tanya Zeni.

Tama keluar dari ruangan itu, saat akan keluar ia bertemu rekan bisnisnya yang tidak lain Nathan. Keduanya saling berjabat tangan.

“Tuan Nathan, apa kita bisa bicara sebentar?” tanya Tama.

Nathan menatap wajah Tama dengan mengerutkan keningnya.

“Ada apa Tuan Tama?” tanya Nathan.

Tama menjelaskan semua yang terjadi, jika mempelai prianya menghilang.

“Lalu apa yang bisa saya bantu, Tuan?” tanya Nathan.

Nathan memiliki hutang Budi kepada Tama karena pria itu pernah menolongnya saat berada di Berlin waktu itu. Kini hubungan keduanya dekat walaupun jarang bertemu.

“Menikahlah dengan putriku!” pinta Tama.

Mendengar apa yang dikatakan rekan kerjanya itu, Nathan tersenyum getir. Jauh-jauh dari Turki untuk menghadiri undangan pernikahan anak dari rekan bisnisnya, tapi nyatanya harus menjadi Mempelai pengganti untuk wanita yang tidak dikenalnya itu.

“Boleh kasih saya waktu?” tanya Nathan.

“Lima menit, Tuan,” kata Tama .

“What? Itu bukan waktu!” kata Nathan menatap kesal Tama.

Tama tersenyum, sedangkan Nathan terlihat sedang berpikir.

“Dengan Anda diam berarti setuju,” kata Tama.

“No, i-itu,” kata Nathan gugup.

“Saya harap Anda bisa membahagiakan Zara, Tuan,” kata Tama.

Nathan menarik napas panjang, bukannya tidak mau menolong. Apa wanita itu mau menikah tanpa cinta dengannya.

“Baiklah, tapi dengan syarat bisa saya bertemu dengan putri Anda lebih dulu!” Nathan ingin melihat seperti apa putri dari rekan bisnisnya itu.

Tama tersenyum dan langsung mengangguk, tapi sebelumnya pria itu membawa Nathan untuk mengurus datanya.

Kedua pria beda usia itu menghampiri petugas untuk menganti nama mempelai prianya.

Mendengar itu petugas itu hanya mengangguk, pria itu sudah sering mendapatkan hal seperti ini.

Setelah itu, Nathan minta waktu lima belas menit kepada yanga lain karena ia ingin melihat calon istrinya dulu.

Nathan berjalan mengikuti Tama, entah mimpi apa dirinya harus mengakhiri masa lajangnya sekarang.

“Tuan, saya harap pernikahan ini dirahasiakan,” kata Nathan.

Mendengar apa yang dikatakan oleh Nathan, membuat Tama menghentikan langkahnya. Pria berbadan tegap dengan umur yang tidak muda lagi itu menatap tajam ke arah calon menantunya itu.

“Ada alasannya?” tanya Tama.

Nathan menarik napas panjang, pria itu kini mengusap wajahnya dengan kasar.

“Suatu saat Anda akan tahu!” tegas Nathan.

Tama tersenyum getir, pria itu menatap pintu yang masih tertutup rapat.

Di dalam sana ada putrinya yang pasti begitu cemas saat ini, entah kenapa Tama menjadi ragu untuk menikahkan putrinya dengan Nathan.

“Jika kamu ingin merahasiakan pernikahan ini, jangan sentuh putriku jika belum ada rasa cinta diantara kalian.” Tama kembali melangkah dan meninggalkan Nathan begitu saja.

Nathan menghembuskan napas kasar. Menikahi, tetapi dilarang untuk menyentuh. Pria itu membiarkan Tama masuk lebih dulu. Namun, melihat calon mertuanya itu ragu untuk membuka pintu. Pria itu mengerutkan keningnya, saat melihat Tama begitu murung. Entah apa yang dipikirkannya Ayah satu anak itu.

Tama bersandar di dinding, hatinya begitu sakit pasti akan membuat putri semata wayangnya itu begitu kecewa. Apalagi harus menikah dengan sosok Nathan. Pria yang dikenal kejam dan tak berperasaan di kalangan pebisnis itu.

"Ingat Tuan, saya hanya minta waktu lima menit dan sekarang sudah lebih," kata Nathan.

"Kamu ini tidak ada sopan-sopannya dengan mertua sendiri," ujar Tama menatap tajam ke Nathan.

Nathan hanya menaikkan bahunya acuh, pria itu melihat jam yang melingkar di tangannya."Kita sudah lewat lima belas menit, Ayah mertua."

Saat Tama hendak memutar handle pintu, dikejutkan dengan seseorang yang memeluknya dari belakang. Isakan tangis itu membuat hatinya begitu sakit, Zeni yang baru mau menemui putrinya kembali menangis di punggung suaminya.

"Ayah, dari satu minggu yang lalu perasanan Bunda sudah tidak enak." Zeni mempererat pelukannya di pinggang suaminya.

Tama ingat istrinya berapa kali mengingatkan dirinya untuk membatalkan lamaran Mike, tetapi pria itu merasa jika putrinya begitu mencintai pria brengsek yang kabur saat hari pernikahannya itu.

"Bunda, Ayah tidak sanggup untuk mengatakan kepada Zara.Jika pernikahannya batal," kata Tama.

Zeni mengusap air matanya, wanita itu mengerti karena suaminya begitu dekat dengan putrinya itu.

"Nak Nathan, apa kamu yakin untuk menikahi putri kami?" tanya Zeni.

Nathan diam terpaku, tiba-tiba terlintas bagaimana Mamanya memintanya untuk segera menikah karena ingin cepat menimang cucu.

"Saya yakin," jawab Nathan tidak terlihat ragu sama sekali.

Zeni tersenyum, diusapnya lengan pria yang sebentar lagi akan menjadi suami dari putrinya."Tolong cintai Zara, jangan pernah melukai hatinya. Cukup kali ini saja air matanya mengalir dan jangan biarkan putriku kembali merasakan hal yang sama."

Tangis Zeni kembali pecah, Tama langsung memeluk wanita yang setia mendampinginya itu.

Terpopuler

Comments

Oci Aqilah

Oci Aqilah

Semakin penasaran dengan ceritanya👍 Bagus untuk teman tidur🥰👍

2023-10-07

1

🇮🇩A Firdaus🇰🇷

🇮🇩A Firdaus🇰🇷

masih nyimak

2023-10-03

0

buk e irul

buk e irul

hadir Thor

2023-09-19

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Awal bertemu
2 Bab 2. Mike Menghilang
3 Bab 3. Sah
4 Bab 4. foto wanita di handphone sumiku
5 Bab 5. Bertemu Kekasih Suamiku
6 Bab 6. Hanya dianggap sepupu
7 Bab 7. Merawat istri
8 Bab 8. Menyembunyikan status istri
9 Bab 9. Tidur satu kamar
10 Bertemu dengan Mertua
11 Syarat dari Zara
12 Perhatian kecil Nathan
13 Pindah ke apartemen
14 Bertemu Mantan
15 Ancaman Nathan
16 Perasaan yang salah
17 Kecurigaan Niah
18 Permintaan ibu mertua
19 Mike murka
20 Sakit untuk bertahan
21 Tuduhan Suami Tua
22 Hinaan suamiku
23 Nathan cemburu
24 Menghilangkan jejak
25 Terbongkarnya perselingkuhan
26 Ceraikan Zara
27 Nathan patah hati
28 Salah peluk
29 Pernah bertemu sebelum menikah
30 Jangan seperti anak kecil
31 Kelicikan Maryam
32 Mesum Tingkat Dewa
33 Panggil Bee untuk Suami
34 Mike biadab
35 Merahasiakan sementara
36 Duka Zara
37 Kecurigaan Zara
38 Mike Murka
39 Pembalasan untuk Mike
40 Tama pulang
41 Hukuman mental untuk Mike dan anak buahnya
42 Meminta hak
43 Keputusan Tama
44 Sisi lain Zara
45 Dikelilingi pria dingin
46 Jadilah milikku seutuhnya
47 Cinta dalam diam
48 Ayo menikah
49 Tetangga kecentilan
50 Tidur bersama
51 Kekecewaan Zara
52 Salah paham
53 Mike kabur
54 Serangan Zara
55 Hari bahagia
56 Saling menikmati
57 Masa lalu belum usai
58 Salah sebut menu
59 Nyidam mangga muda
60 gara-gara Mangga
61 Merasa bersalah
62 Zara sakit
63 Permintaan Maaf Zara
64 Kerja sama dengan Satya Nugraha
65 istri nakal
66 Suami matang
67 Hanya kucing
68 Tragedi
69 Kekhwatiran suami
70 Kedatangan Mertua
71 Nevan Aleksander
72 Nathan kurang fokus
73 Filing tajam Nathan
74 istri Siaga
75 Siapa Carla?
76 Zara kembali
77 Godaan istri
78 Nathan terluka
79 Cemburu salah sasaran
80 Nevan Erlangga
81 Menunggu tes DNA
82 Permintaan Maaf Zara
83 Misi Rahasia Erlan
84 Mulai terungkap
85 Menyelidiki Tuan Pasada
86 Kemarahan seorang istri
87 Rencana Erlan dan Nathan
88 Nathan cemburu dengan Erlan
89 Para anggota Red Shadows
90 kedatangan keluarga baru
91 Sang Master
92 Bergabung dengan perusahaan keluarga
93 Pernikahan sederhana
94 Lima tahun kemudian
95 Merasa was-was
96 Jatuh bangun usaha Jhon
97 Kue sepesial
98 Merasa dicurangi
99 Kejujuran Nathan
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Bab 1. Awal bertemu
2
Bab 2. Mike Menghilang
3
Bab 3. Sah
4
Bab 4. foto wanita di handphone sumiku
5
Bab 5. Bertemu Kekasih Suamiku
6
Bab 6. Hanya dianggap sepupu
7
Bab 7. Merawat istri
8
Bab 8. Menyembunyikan status istri
9
Bab 9. Tidur satu kamar
10
Bertemu dengan Mertua
11
Syarat dari Zara
12
Perhatian kecil Nathan
13
Pindah ke apartemen
14
Bertemu Mantan
15
Ancaman Nathan
16
Perasaan yang salah
17
Kecurigaan Niah
18
Permintaan ibu mertua
19
Mike murka
20
Sakit untuk bertahan
21
Tuduhan Suami Tua
22
Hinaan suamiku
23
Nathan cemburu
24
Menghilangkan jejak
25
Terbongkarnya perselingkuhan
26
Ceraikan Zara
27
Nathan patah hati
28
Salah peluk
29
Pernah bertemu sebelum menikah
30
Jangan seperti anak kecil
31
Kelicikan Maryam
32
Mesum Tingkat Dewa
33
Panggil Bee untuk Suami
34
Mike biadab
35
Merahasiakan sementara
36
Duka Zara
37
Kecurigaan Zara
38
Mike Murka
39
Pembalasan untuk Mike
40
Tama pulang
41
Hukuman mental untuk Mike dan anak buahnya
42
Meminta hak
43
Keputusan Tama
44
Sisi lain Zara
45
Dikelilingi pria dingin
46
Jadilah milikku seutuhnya
47
Cinta dalam diam
48
Ayo menikah
49
Tetangga kecentilan
50
Tidur bersama
51
Kekecewaan Zara
52
Salah paham
53
Mike kabur
54
Serangan Zara
55
Hari bahagia
56
Saling menikmati
57
Masa lalu belum usai
58
Salah sebut menu
59
Nyidam mangga muda
60
gara-gara Mangga
61
Merasa bersalah
62
Zara sakit
63
Permintaan Maaf Zara
64
Kerja sama dengan Satya Nugraha
65
istri nakal
66
Suami matang
67
Hanya kucing
68
Tragedi
69
Kekhwatiran suami
70
Kedatangan Mertua
71
Nevan Aleksander
72
Nathan kurang fokus
73
Filing tajam Nathan
74
istri Siaga
75
Siapa Carla?
76
Zara kembali
77
Godaan istri
78
Nathan terluka
79
Cemburu salah sasaran
80
Nevan Erlangga
81
Menunggu tes DNA
82
Permintaan Maaf Zara
83
Misi Rahasia Erlan
84
Mulai terungkap
85
Menyelidiki Tuan Pasada
86
Kemarahan seorang istri
87
Rencana Erlan dan Nathan
88
Nathan cemburu dengan Erlan
89
Para anggota Red Shadows
90
kedatangan keluarga baru
91
Sang Master
92
Bergabung dengan perusahaan keluarga
93
Pernikahan sederhana
94
Lima tahun kemudian
95
Merasa was-was
96
Jatuh bangun usaha Jhon
97
Kue sepesial
98
Merasa dicurangi
99
Kejujuran Nathan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!