Seketika Hesti langsung terbelalak.
"What? Ini gila sih Bil, banyak banget! Belum pernah gue lihat uang sebanyak ini anjir," ucap Hesti tersentak kaget.
"Ya kan? Lu gak percaya sih sama gue, gue juga tadi pagi kaget banget begitu bangun lihat uang di dalam koper begini. Lu bantu gue cari pemiliknya ya!" ucap Abila.
"Kemana? Gue aja gak tahu siapa yang punya, aneh-aneh aja lu ah!" ucap Hesti bingung.
"Gue tahu kok, lu tinggal bantu gue aja buat cari dia ke sekeliling kota. Mau kan?" ucap Abila.
"Kok lu bisa tahu? Emang siapa pemilik uang ini Abila?" tanya Hesti penasaran.
"Dia tuh orang yang gue temuin di club semalam, gue juga baru kenalan sih sama dia," jawab Abila.
"Hah? Lo akhirnya masuk club setelah delapan belas tahun hidup? Buset keren juga lu Bila, ini baru teman gue!" ujar Hesti terkejut.
"Ih ngapa jadi bahas itu sih? Kita kan lagi mau cari pemilik uang ini," ucap Abila.
"Hehe, abisnya gue kaget sih karena lu kan sebelum ini paling gak mau diajakin ke club," ucap Hesti terkekeh.
"Ya semalam itu gue lagi pusing aja gara-gara ada masalah sama bokap, makanya gue ke club buat sekedar refreshing nenangin diri," ucap Abila.
"Terus, orang yang punya uang ini ganteng gak? Pasti cowok kan?" tanya Hesti.
"Lu tahu darimana kalo dia cowok? Perasaan gue belum bilang jenis kelamin dia deh," heran Abila.
"Gue nebak aja, soalnya kemungkinan yang suka deketin cewek-cewek di club itu kan cowok. Jadi gimana? Ganteng gak?" ucap Hesti.
"Hadeh, gak ganteng sih biasa aja. Dia juga udah lumayan tua dan punya anak," ucap Abila.
"Dih si anjir, gue kira cowoknya masih muda. Kok lu bisa mau sih kenalan sama dia sampe dikasih uang sebanyak ini? Terus lu ngapain aja jir semalam sama dia?" ucap Hesti.
"Eee gu-gue sebenarnya..."
Abila langsung gugup dan gemetar saat Hesti bertanya seperti itu, ia bingung harus bercerita pada Hesti atau tidak.
"Sebenarnya apa Bil? Kasih tau gue lah biar gue gak penasaran!" sela Hesti.
"Iya iya, gue mau cerita sama lu. Tapi, lu janji ya jangan cerita ke siapapun soal ini!" pinta Abila.
"Tenang aja, lu bisa percaya sama gue! Lu tau kan gue ini orangnya kayak gimana?" ucap Hesti.
"Oke, awas ya kalo lu ketahuan nyebarin berita ini ke orang-orang! Gue gak bakal anggap lu jadi teman gue lagi," ancam Abila.
"Santai aja kali Bil, gue janji sama lu lagi nih kalo gue bakal jaga rahasia lu!" ucap Hesti.
"Jadi gini, semalam itu gue mabok di club dan tuh cowok udah perkosa gue. Gue gak sadar udah digituin sama dia, karena posisi gue kan lagi mabok," jelas Abila.
"Apa??" Hesti tersentak kaget, pernyataan sahabatnya barusan benar-benar sulit dipercaya.
"Berarti lu udah gak pw lagi dong?" tanya Hesti.
"Ya iyalah, gue juga lihat darah tadi di ranjang yang gue tidurin. Terus ada uang ini juga disana, cowok itu sengaja ngasih buat gue katanya sebagai bayaran karena gue udah mau tidur sama dia," jawab Abila.
"Hah? Buset Bil, sekarang lu jadi wanita malam? Ya ampun tobat Bil itu gak bener tau!" ujar Hesti.
"Ih amit-amit, ngaco aja lu! Gue bukan wanita malam! Makanya gue mau balikin nih duit ke tuh cowok, tapi gue gak tahu dia dimana," ucap Abila.
"Ohh," Hesti manggut-manggut mencoba memahami maksud Abila.
•
•
Singkat cerita, Abila pun juga menemui kekasihnya bersama Hesti yang masih setia menemaninya untuk mencari Raden.
Ia membuat janji dengan Tony di sebuah taman, tak lupa ia juga membawa koper beserta uang di dalamnya kesana.
"Sayang, syukurlah kamu baik-baik aja!" ucap Tony yang langsung memeluk gadisnya.
Abila tampak diam saat dipeluk erat oleh kekasihnya itu, ia sedih karena tidak bisa menjaga tubuhnya.
"Hey, kamu kenapa diam aja sayang? Terus kok muka kamu sedih begini?" tanya Tony panik.
Pria itu makin panik, ia menangkup wajah Abila dan menatap tulus ke arahnya. Seakan meminta penjelasan dari gadis itu.
"Udah Bil, lu ceritain aja ke Tony!" ujar Hesti.
"Hah? Ceritain apa? Ada apa ini Hes? Abila sayang, ayo dong kamu jelasin ke aku!" panik Tony.
"Eee aku..."
"Abila, kamu jangan bikin aku panik dong! Kamu ceritain semuanya ke aku! Ada apa sayang? Kenapa kamu sedih begini? Kamu punya masalah?" sentak Tony.
"Lo tenang dulu Ton! Gimana Bila bisa cerita kalo lu cecar terus kayak gitu?" ucap Hesti.
"Iya iya, aku diam nih. Ayolah kamu cerita sama aku Abila sayang!" ucap Tony.
Abila masih tetap mengunci mulutnya, ia ragu untuk mengatakan semuanya pada sang kekasih karena ia takut pria itu akan kecewa.
"Ada apa Abila? Kamu ragu buat cerita sama aku? Gapapa sayang, kamu cerita aja!" bujuk Tony.
"A-aku belum sanggup buat ceritain semuanya ke kamu Tony, maafin aku ya!" ucap Abila lirih.
"Loh kenapa? Memangnya kamu mau cerita tentang apa sih? Kenapa belum sanggup?" tanya Tony keheranan.
"Ton, udah dong lu jangan paksa Abila terus buat cerita kalo dia gak mau!" pinta Hesti.
"Gue cuma khawatir Hes, gue takut Abila kenapa-napa! Kalo emang Abila belum siap, gue minta lu yang ceritain ke gue!" ujar Tony.
"Lah kok jadi gue? Sorry ya Ton, gue gak punya hak buat ceritain soal itu ke lu!" tolak Hesti.
"Kenapa? Ini terus buat apa kalian minta aku buat datang kesini kalau gak ada yang pengen kalian sampaikan?" heran Tony.
"Aku minta kamu kesini, supaya aku bisa tenang sayang. Kamu mau kan bantu aku?" jawab Abila mendongakkan wajahnya ke arah Tony.
"Tentu, pasti aku bakal bantu kamu sayang. Kamu mau apa sekarang?" ucap Tony.
"Aku butuh bantuan kamu buat cari seseorang, karena aku sama Hesti udah kesulitan untuk temuin orang itu," ucap Abila.
"Seseorang? Siapa sayang?" tanya Tony.
"Dia Raden Antonio Cloe, apa kamu kenal sama nama itu?" jawab Abila.
"Hah? Enggak tuh, aku baru kali ini dengar nama itu sayang," ucap Tony.
"Kalo gitu aku minta tolong kamu buat cari dia ya sayang!" ujar Abila.
"Iya sayang, aku pasti bakal bantu kamu. Tapi, ada apa sih kamu cari-cari dia?" heran Tony.
"Eee aku harus balikin uang di koper ini ke dia," jawab Abila.
Seketika Tony terbelalak melihat banyaknya uang di dalam koper tersebut.
"Kok uang ini bisa ada di kamu?" tanya Tony.
"Panjang ceritanya sayang, intinya sekarang aku mau kamu bantu kita buat cari orang itu!" ucap Abila.
"Ya ya, aku bantu kamu. Aku bakal cari tuh orang sampai ketemu, kamu tenang aja ya Abila cantik!" ucap Tony.
Abila mengangguk pelan, ia coba menguatkan dirinya di depan Tony agar pria itu tidak curiga.
"Oh iya, semalam kan cowok tua itu sempat pamer kalau dia owner dari salah satu perusahaan di kota ini. Tapi, apa ya nama perusahaannya?" pikir Abila dalam hati.
...~Bersambung~...
...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
Reka Widiasari
kenapa mesti diulang crtanya sih kak
2023-03-26
1