Abimana belum sadar apa yang dia alami saat ini,saat itu dia melihat bungkusan putih,dia mengangkat bungkusan itu lalu menciumnya.
"Wangi sekali mungkin ini makanan perutku sangat lapar." Ucap Abi saat dia melihat makanan Tampa pikir panjang dia langsung melahap habis makanan itu.
"Kamu menghabiskan jatah makan siang ku,terus aku harus makan apa sekarang?" Ucap Kesya dengan wajah kesal seharusnya dia sudah makan tapi melihat makanan nya sudah habis tiba-tiba saja dia ingin menangis.
"Siapa kamu?dan apa yang kamu lakukan disini?" Tanya Abi dia mulai sadar akan keadaanya dia merasa bingung apa yang terjadi dengannya dan kenapa dia sampai disana.
"Hei...Kamu memang manusia tidak tau terima kasih,seandainya aku tidak menolong mu,mungkin saja kamu sudah mati dan tubuhmu membusuk." Ucap Kesya dia tidak berani duduk di dekat Abimana,sementara Abimana langsung diam tiba-tiba dia merasa kepalanya pusing dia mencoba mengingat apa yang terjadi dengannya.
Abi memukul kepalanya, dia terus berusaha mengingat semua yang terjadi kepalanya tiba-tiba hidungnya mengeluarkan darah dan dia meringis kesakitan.
"A_apa yang terjadi dengan mu,hei..." Kesya membuka celana kotor yang menempel di tubuhnya dan hannya tinggal celana bersih lalu dia membuka topinya dan mendekati Abimana,dia membersihkan hidung Abimana dan menidurkan tubuh Abimana di gubuk kecil itu.
"Bajingan....Aku akan membalas semua perbuatan kalian,Rudi...Kamu sudah merencanakan semua ini,kamu ingin menghancurkan hidupku,agar kamu bisa menguasai seluruh harta ku,tidak semudah itu kamu melakukan itu kepadaku." Ucapnya dalam hati.Setelah merasa lebih baik dia kembali duduk lalu merogoh kantong celana dia sangat beruntung saat dompetnya masih aman di dalam kantongnya walau sudah basah kuyup.
Abi membuka dompetnya lalu mengeluarkan seluruh kartu miliknya lalu menjemurnya,kesya bingung melihat begitu banyak macam kartu yang ada di dompet Abimana.
"Dari mana kamu menemukan aku?" Tanya Abi saat dia sedang sibuk membersikan dompet dan kartunya yang sudah di penuhi pasir.
"Dari sungai itu,aku melihat mu saat aku hendak melewati tempat itu." Ucap Kesya,wajah Abi biasa saja,dia sudah sangat marah kepada Amelia mantan pacarnya dan juga Rudi saudara tirinya yang sudah berhasil menyingkirkannya.
"Kenapa kamu sampai tenggelam sepeti itu,kamu dari kota mana?"
"Aku dari Jakarta,mungkin aku jatuh atau mabuk." Ucap Abi berbohong Kesya,sangat kaget mendengar jawaban Abi,karena wajahnya terlihat santai Kesya tidak percaya dengan pria itu.
"Jakarta,kamu sedang berbohong ya,aku tidak percaya,bagaimana bisa kamu masih hidup di saat kamu sudah sampai di desa ini,kamu pasti bohong." Ucap Kesya dengan nada tidak percaya.
Abimana menghela napas berat,dia sudah yakin kalau semua orang sudah mencari keberadaanya saat ini,tapi dia belum berniat untuk kembali ke kota dia ingin memberikan kesempatan kepada Rudi untuk menikmati jabatan yang akan di pegangannya saat dia sedang tidak ada di perusahaanya.
Kesya merasa perutnya sudah perih mungkin dia sangat kelaparan untuk saat ini,dia mengambil air minum yang tersisa lalu menghabiskan sampai setengah setelah merasa baikan dia menoleh ke arah Abimana yang masih duduk jauh dari Kesya dia seakan takut duduk dekat dengan Kesya.
"Mas..Kamu kan sudah sadar,sekarang kamu sudah bisa kembali ke kota,maaf ya aku bukan mengusir mu,tapi aku tidak punya rumah sendiri,aku tinggal bersama mama dan saudara tiri ku,jadi kalau aku membawamu ke rumahku aku takut mama tiri ku marah kepada ku." Ucap Kesya polos.
Abi tersenyum kecil,walaupun orang desa kesya memilki wajah yang manis, walaupun dia hitam mungkin karena pengaruh kulitnya terbakar oleh terik matahari.
"Apa di desa ini ada hotel?"
"Hotel apa itu mas,kayak tempat penginapan gitu ya?" Tanya Kesya polos.
"Ada tapi di kota mas,lumayan jauh dari sini,butuh uang sepuluh ribu untuk ongkos angkutan sampai kesana." Jawab Kesya.Abi menelan ludah nya rasanya dia seperti orang yang sangat miskin saat mendengar nominal uang itu nyatanya saat ini dia tidak punya uang sama sekali.
****
Sementara itu dikediaman keluarga Abimana,semua orang sibuk mencari keberadaan Abimana,beberapa orang terus membuat laporan kalau mereka tidak menemukan Abimana di seluruh kota.
Sementara itu Rudi tidak bergeming bahkan terlihat tidak peduli dengan keadaan Abimana,dia hannya berharap Agar tidak seorang pun yang bisa menemukan mayat Abimana karena dia sangat yakin kalau Abimana sudah meninggal.
Sementara Amelia,setelah kejadian malam itu, dia sama sekali tidak mau keluar dari dalam kamarnya,orang tuanya mengira kalau dia terlalu syok saat mengetahui abimana hilang.
Amelia juga menolak panggilan Rudi,dia sangat merasa bersalah atas kejadian yang menimpaku Abi,dia tidak menyangka kalau Rudi akan memanfaatkan dirinya untuk membunuh Abi.
"Kenapa sih dengan Amelia,kenapa dia selalu menolak panggilan ku,semoga dia tidak punya niat untuk membongkar semua masalah ini,bisa hancur semua rencana ku." Ucap Rudi.
Rudi menemui papa dan mamanya yang sedang duduk di ruang tamu,mereka berdua sedang terlihat santai menikmati segelas teh.
"Apa kamu sudah mendapat kabar tentang Abi?" Tanya mamanya dengan tatapan tertuju ke majalah fashion yang ada di hadapannya.
"Belum ma." Jawab Rudi dia duduk di samping papa tirinya yang lebih mencintainya dari pada Abi anak kandungnya sendiri bahkan dia terlihat tidak peduli dengan keadaan putra kandungnya itu.
"Mulai besok tutup pencarian terhadap Abi,dan kamu gantikan dia di perusahaan,mungkin saja dia sudah mati untuk apa mencarinya lagi,hannya buang-buang uang dan juga waktu." Ucap Hartono papanya,mamanya menutup majalah yang ada di tangannya lalu menatap suaminya yang bisa dikuasainya.
"Iya papa." Jawab Rudi lalu dia beranjak dari tempat duduknya dan pergi masuk kedalam kamarnya.Dia tersenyum bahagia saat rencananya berjalan sesuai keinginannya.
"Ternyata semua keinginanku terkabul,aku sangat bahagia,terima kasih Amelia karena kamu semua keinginanku terkabul maafkan aku karena sudah membunuh calon suamimu." Ucap Rudi dia mengambil anggur dari dalam lemarinya lalu mulai minum merayakan kemenangannya sendirian.
****
Kesya membawa Abi ke kota sore itu juga,dengan menaiki mobil yang membawa pupuk kandang akhirnya mereka sampai di kota.Abi beberapa kali muntah karena mencium bau busuk dari pupuk kandang itu,dia sangat menyesal karena tidak menyimpan uang sepeser pun di dompet atau kantong celananya.
"Aku akan mengusir kalian semua dari istanaku setelah aku sampai di kota tapi untuk saat ini aku masih ingin tinggal di desa ini aku akan membiarkanmu menikmati masa-masa berkuasa sebelum aku benar-benar membuang mu keluargaku." Ucapnya dalam hati.Ini adakah pengalaman yang sangat menyakitkan yang pernah dia alami selama hidupnya.
💗💗💗bersambung 💗💗💗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments