Pagi hari telah tiba,Kesya bersiap-siap hendak berangkat ke sawah setelah dia memberi sarapan kepada papanya dia juga sudah memasak makanan untuk papa,mama dan saudara tirinya.Sementara untuk bekalnya dia sudah membungkusnya untuk di bawa ke sawah.
"Aku mau sawah,jangan lupa memberikan makan papa nanti,aku tidak akan memaafkan kalian berdua kalua sampai papa kelaparan." Ancam Kesya,saat dia hendak melewati ibu dan saudara tirinya yang sedang maskeran di teras rumah.
Satu hal yang membuat Kesya bertahan di desa itu adalah papanya,jika dia pergi ke kota dan membawa papanya dia takut papanya tidak ada yang merawatnya sementara disini dia masih memiliki ibu tiri yang bisa di andalkan saat dia sedang bekerja.
"Santai saja,kamu cari saja uang yang banyak,kamu cepat selesaikan sawah itu agar kamu bisa bekerja di perkebunan teh milik tuan bagus,kita juga butuh uang untuk biaya sehari-hari." Jawab Sarah ketus.Kesya mengabaikan ucapan Sarah dia memilih pergi meninggalkan mereka berdua dari pada melayaninya dalam situ karena dia takut emosinya naik.
Kesya berjalan sendirian menyusuri persawahan,cuaca yang masih mendung membuatnya tidak ada semangat untuk bekerja hari ini.Hamparan persawahan yang sangat hijau membuatnya semakin malas untuk bekerja hari ini.
Sudah hampir satu bulan dia bekerja di sawah sendirian,tidak ada orang lain selain dia di sawah itu, karena orang lain sudah selesai bekerja di sawah masing-masung.Perjalanan Kesya sampai ke sawah menghabiskan waktu hampir satu jam setengah karena harus melewati pegunungan yang cukup tajam,dan melewati sungai yang cukup deras,terkadang Kesya takut jika hujan tiba-tiba deras,karena takut air sungai tiba-tiba meluap membuatnya tidak bisa kembali ke rumahnya.
Dari atas Kesya menatap air yang mengalir sangat tenang karena sudah seminggu ini hujan tidak turun membuat arus sungai terlihat biasa saja.
"Syukurlah,airnya tidak deras,jadi tidak membuatku takut jika harus melewati air ini."Ujarnya dalam hati.Sebenarnya ada rasa takut di hati Kesya jika harus bekerja sendirian di sawah ini,dia takut jika ada pria yang tiba-tiba mengganggunya,walaupun beberapa tahun ini dia aman-aman saja.
Saat hendak melewati aliran sungai, dia melihat suatu benda yang sangat besar mengapung di pinggiran sungai,Kesya turun ke dasar air dan berjalan mendekati benda itu.
"Apa ini,seperti manusia,apa dia manusia?" Ujarnya dia mempercepat langkahnya saat dia mencapai benda itu,Kesya sangat kaget saat melihat ternyata itu manusia yang tenggelam,Kesya berusaha berat untuk menarik orang itu ke pinggir sungai lalu mengangkatnya ke atas.
"Ya...Ampun kenapa orang ini sampai kesini apa dia sudah mati?" Ujarnya,dia membuka kancing kemeja milik Abimana,lalu menempelkan telinganya di dada Abimana dia sangat kaget saat mengetahui kalau jantung pria itu masih berdetak dan itu artinya pria itu masih hidup.
Kesya berusaha keras menyeret tubuh Abimana sampai ke gubuk yang ada di sawahnya,yang tidak jauh lagi dari aliran sungai itu,napas Kesya ngos-ngosan saat dia menyeret tubuh pria itu sampai ke gubuknya keringat membasahi bajunya karena tubuh mereka tidak sebanding.
Kesya memandang tubuh pria itu dari atas sampai ke bawah,dia merasa aneh kenapa ada pria setampan itu bisa sampai tempat itu tapi anehnya pria itu masih hidup walaupun masih keadaan pingsan dan tubuhnya pucat dan dingin mungkin karena posisi dia terendam air.
"Aku yakin pria ini bukan pria ini bukan dari desa ini,mana mungkin ada pria seperti ini di desa,bagaimana caranya agar dia sadar." Pikirnya,dia menoleh ke arah luar matahari sudah semakin panas akhirnya dia memutuskan untuk menjemur tubuh Abimana yang sudah kedinginan.
Kesya menaruh tikar lusuh di luar gubuknya lalu dia kembali mengangkat pria itu dan menjemurnya diluar.
"Aaahhh....Siapa sih ini berat sekali badannya,nyusahin saja,lihatlah sampai saat ini aku belum memulai pekerjaanku,dia hannya membuatku repot saja,menyesal aku menolongnya tadi harusnya aku membiarkan dia saja."Sungut Kesya.Saat melihat wajah tampan abimana hatinya teduh dan damai.
"Tampan sekali dia...Aahh...Aku mikir apa sih,mungkin saja istrinya sudah mencari keberadaannya." Suara hati Kesya akhirnya dia memutuskan untuk memulai bekerja dan membiarkan pria itu berjemur sampai dia sadar saat tubuhnya sudah mulai hangat.
Setelah memakai topi untuk menutup kepalanya Kesya langsung masuk kedalam sawah lalu mulai mencabuti rumput-rumput yang ada di sawahnya.
Sementara itu,tiga hari yang lalu sebelum abimana di temukan pingsang di sungai pegunungan dekat persawahan.
Abimana mengendarai mobil sport miliknya,untuk menjemput kekasihnya yang baru saja kembali ke Indonesia setelah selesai menempuh pendidikan di luar negri,dia sudah sangat merindukan kekasihnya itu karena sudah hampir tiga bulan ini dia tidak pernah menemui Amelia ke Jerman karena pekerjanya yang sangat sibuk.
Abimana mengendarai mobilnya dengan kecepatan yang sangat tinggi,dia tidak ingin Amelia terlalu lama menunggunya di bandara.Saat dia sampai bandara dari kejauhan dia sudah melihat Amelia yang berdiri sendirian,Abimana semakin mempercepat langkah kakinya.Saat dia hampir sampai di depan Amelia dia langsung menghentikan langkah kakinya dan mundur kebelakang saat melihat Amelia berpelukan dengan seorang pria yang sangat dia kenali yaitu Rudi saudara tirinya.
"Apa ini,apa yang terjadi dengan mereka sejak kapan mereka ada hubungan,bahkan aku saja tidak tau kalau dia akan kembali sekarang?" Tanya Abimana dia terus mundur hingga dia menabrak seorang wanita hamil.
"Brakk....." Barang-barang yang ada di tangan wanita itu jatuh ke lantai,hingga membuat Amelia dan Rudi melihatnya Amelia sangat kaget begitu juga dengan Rudi mereka serentak melepaskan pegangan tangan mereka dan Amelia berlari menghampirinya.
"Sayang...Kamu disini? Apa yang terjadi kenapa kamu sampai menabrak wanita ini,maaf ya mbak silahkan pergi maafkan karena pacarku sudah merepotkan mu!" Ucap Amelia memasang wajah pura-pura lugu.Abiamana masih bingung dengan keadaan saat ini,Amelia memeluknya dengan erat tapi dia tidak mau membalas pelukan itu karena dia masih bingung dengan apa yang dia lihat Barusan.
"Sayang,kamu tau aku kembali hari ini? aku sangat merindukan mu,maaf karena membuatmu repot." Ucap Amelia sambil melepaskan pelukannya dia berusaha terlihat tenang agar Abimana tidak curiga dengan apa yang dia lihat Barusan.
"Kenapa Rudi ada disini?" Tanya Abimana,dia terlihat bersikap tenang walau hatinya sangat cemburu dengan pemandangan yang dia lihat tadi.
"Maaf sayang kebetulan saja aku bertemu Rudi,katanya dia menjemput pacarnya yang juga kembali dari luar negri dan barusan dia mendapat kabar kalau pesawat yang di tumpangi kekasihnya akan terlambat karena mengalami delay." Jawab Amelia berbohong.Rudi yang sudah menghampiri mereka sangat cemburu saat melihat Amelia memeluk tubuh Abimana.
Abimana tetap berfikir positif walaupun jauh di dalam hatinya merasa ada yang aneh dengan sikap Rudi dan Amelia,dia merasa ada sesuatu rahasia diantara mereka berdua apalagi saat melihat tatapan Rudi terhadap kekasihnya Amelia.
💗💗💗bersambung 💗💗💗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments