"Cleo bagaimana perasaan kamu hari ini? Aku pikir kamu akan ambil cuti kamu?" sapa Kiki ketika melihat Cleo sedang menyalakan komputer dan mulai mengecek orderan siapa yang hari ini harus dikirim.
Tanpa menoleh sedikitpun Cleo hanya menjawab singkat " Aku baik-baik saja kok."
"Kamu sudah menghubungi Nelson dan menanyakan tentang gosip yang beredar di kantor?" desak Kiki ingin mengetahui tindakan apa yang diambil sahabatnya itu setelah mendengar gosip, bahwa kekasihnya saat ini sedang bertunangan dengan gadis lain.
Cleo hanya menggelengkan kepalanya.
Kiki masih berusaha menerka apa yang sebenarnya sahabatnya ini rasakan. " Pasti hati Cleo sedang hancur saat ini atau ia masih percaya bahwa Nelson hanya ada kerjaan di luar kota bukannya bertunangan." pikir Kiki sambil terus menatap Cleo lekat.
"Heii Tio sahabat kamu hari ini masih cuti ?" tanya Bagas teman satu tim Nelson.
"Sepertinya... tapi seharusnya sih sudah masuk entahlah.Kan kemarin acara tunangan nya harusnya sih hari ini dia sudah kembali masuk kerja" sahut Tio sambil membereskan beberapa berkas-berkas kantor.
"Nelson serius nih tunangan?" selidik Bagas.
"Yup! Memangnya tidak ada yang diberitahu Nelson ya ? Tuh Cleo dan Kiki kemarin juga kaget waktu aku bilang Nelson tunangan." tunjuk Tio.
"Hmm kabar baik kok diumpetin ya? jangan-jangan----" Bagas melempar pandangannya ke arah Kiki dan Cleo.
"Jangan-jangan apaan?" pancing Tio berlagak polos .
"Jangan-jangan Nelson sengaja gak woro-woro karena takut kehilangan pacar-pacar nya yang ada di kantor ini. Tuh Kiki, Gea dan Cleo mereka kan pacar-pacar Nelson disini." jelas Bagas asal tunjuk.
Tio melirik Cleo dan memperhatikan gerak gerik serta perubahan raut wajah rekan kerjanya itu.
Tio sebenarnya sudah mencium adanya suatu hubungan special antara Cleo dan sahabatnya Nelson.
Tetapi mereka berdua cukup lihai menutupinya. Tetapi mengingat reaksi Cleo kemarin, yang terlihat pucat pasi dan terdiam membisu. Saat dirinya mengungkapkan bahwa sahabatnya Nelson saat ini sedang melangsungkan pertunangan. Membuat Tio semakin yakin ada sesuatu diantara sahabatnya itu dengan Cleo.
"Hmm hebat juga akting mereka ini. Cleo terutama, walaupun dari matanya terlihat kosong, tapi bibirnya tetap berusaha tersenyum." pikir Tio.
"Wahh Ki bagaimana perasaan mu idola kamu Nelson sudah bertunangan lho. Kapan Tio? Kemarin ya?" tanya Bagas menggoda Kiki.
"Kalian ini ya..cowok tapi sukanya bergosip kayak emak-emak!" sahut Kiki sewot.
Kiki hanya berusaha menjaga perasaan sahabatnya, yang pasti sebenarnya saat ini sedang mengalami keguncangan emosi dan perasaan yang hebat Lepas berita pertunangan kekasihnya itu benar atau hanya hoax saja
"Sudah jam delapan lebih nih, kalian tidak berangkat cari orderan baru?" tanya Cleo yang terdengar sedikit mengusir Bagas dan Tio.
Bagas dan Tio pun saling berpandangan dan melempar senyum. "Waduh bu bos bagian penjualan lagi sewot nih.Kita sepertinya diusir paksa ! " sahut Tio sambil tersenyum penuh arti pada Cleo.
"Yuk Bagas kita cari orderan sekarang! Sedang ada yang lagi sensitif!" goda Tio sambil merangkul Bagas dan menyeretnya segera pergi dari kantor.
..................🌷🌷🌷🌷..........
Hari ini Kiki ikut pulang bersama Cleo. Sudah biasa diantara mereka bila ada salah satu dari mereka yang sedang menghadapi kesedihan atau kesusahan. Maka salah satu diantaranya pasti hadir menemani untuk menghibur saat-saat sulit yang harus dilalui.
"Cleo kenapa sih kamu tidak menghubungi Nelson dan menanyakan kebenarannya dari gosip yang beredar saat ini di kantor" protes Kiki dengan sikap diam Cleo.
"Untuk apa? Kalau memang gosip itu benar dan Nelson adalah laki-laki baik, ia sendiri yang harus menyampaikannya padaku. Walaupun pedih aku akan menerimanya bila memang menurut dia gadis itu yang terbaik untuk dirinya." jelas Cleo.ysng berusaha menerima kenyataan bila memang itu benar adanya.
Cleo sadar sebesar apapun ia mencintai dan berusaha mempertahankan hubungan mereka bila Nelson sendiri sudah tidak merasa nyaman bersamanya dan lebih memilih untuk bersama gadis lain. Ia pun harus merelakan dan mengikhlaskannya.
Karena sesuatu yang sudah tidak lagi diinginkan pasti akan terabaikan bahkan terlupakan .
Cleo tidak ingin jadi yang terabaikan. Lebih baik melepasnya bila memang itu pilihannya.
Kiki tak bisa lagi berkata-kata.Ia hanya bisa menyedot jus Alpukat pesanannya saat mendengar ungkapan hati sahabatnya itu.
"Tapi jujur Aku kok gak percaya ya kalau Nelson mampu berbuat sejahat itu padamu." ucap lirih Kiki mencoba menghibur Cleo
"Terakhir kalian keluar bersama kapan? Adakah tanda-tanda ia akan meninggalkanmu dan memilih gadis lain untuk mendampinginya disisinya.?" selidik Kiki penasaran.
Cleo hanya bisa menarik napas panjang dan mengeluarkannya perlahan-lahan.
Ia berulang kali menarik napas dan menghembuskannya perlahan. Dan cara ini sangat mampu untuk meringankan sesak yang ia rasakan saat ini
Mengingat kembali saat terakhir bersama Nelson malam itu.Membuat dadanya bagaikan ditekan dengan beban seberat satu kwintal. Begitu menyesakkan bila benar kenyataannya seperti yang di ucapkan oleh Tio.
"Menurut kamu sendiri bagaimana ? Apa kamu percaya Nelson telah mengkhianati mu?" tanya Kiki sambil memasukkan satu potong roti ke dalam mulutnya.
"Entahlah --" sahut Cleo yang tak mampu lagi berandai andai.
Malam itu...sepulang dari kantor, Kiki dan Cleo pun menuju kafe, yang biasa mereka jadikan markas untuk mencurahkan isi hati dikala sedih melanda.
.................🥰🥰🥰🥰 ..........
Ikuti terus ya kisah hidup Cleo . Pamit Ini Untukmu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments