Murka

Setibanya di rumah sakit, Gerald langsung saja menuju ke ruang UGD untuk mencari tahu bagaimana kondisi ibunya saat ini. Dilihatnya saat itu Naya sedang mondar-mandir di depan ruang UGD dengan wajahnya yang begitu tampak panik, Gerald pun langsung saja menghampiri Naya dengan tatapan murka seakan ingin menerkamnya.

"Gerald," ucap Naya saat melihat Gerald sudah berada di sampingnya.

"Dimana Mama?" Tanya Gerald dengan suara meninggi.

"Mama di dalam masih ditangani Dokter Ger," jawab Naya lirih.

"Kenapa Mama bisa seperti ini Nay? Apa yang kau lakukan terhadap Mama?" Tanya Gerald.

"Lakukan? Lakukan apa maksudmu?" Naya tersentak dan tak mengerti akan ucapan Nathan.

"Aku sudah mengatakannya padamu bahwa kondisi Mama tidak stabil, Mama sakit Naya. Pasti kau sudah mengajaknya beraktivitas berlebihan kan, jadi Mama kelelahan dan pingsan," kata Gerald.

"Tidak Ger, aku tidak melakukan apapun terhadap Mama. Aku hanya menemaninya untuk menyirami tanaman," jawab Naya apa adanya. Bagaimana bisa Gerald menuduhnya melakukan sesuatu terhadap ibu mertuanya itu, sedangkan ia saja saat ini sangat panik, takut terjadi sesuatu terhadap Dania.

"Kau benar-benar tidak bisa diandalkan, kalau terjadi sesuatu pada Mama, sudah pasti aku tidak akan mengampunimu!" Bentak Gerald.

Saat itu Suster datang menghampiri mereka sehingga keduanya terdiam.

"Maaf Tuan, Nona, sebaiknya kalian tidak bertengkar di rumah sakit, karena suara kalian akan sangat mengganggu ketenangan pasien," ucap suster.

Gerald hanya diam saja, sedangkan Naya langsung meminta maaf atas keributan yang telah mereka lakukan. Lalu suster pun pergi meninggalkan mereka berdua.

"Ger, aku sama sekali tidak melakukan apapun terhadap Mama. Percayalah Ger, aku juga tidak ingin melihat Mama seperti ini. Kalau aku tahu Mama akan kelelahan dan pingsan, pasti aku akan melarang Mama untuk berkebun tadi pagi," ucap Naya.

"Berkebun? Jadi benar Mama melakukan aktivitas berlebihan?" Tanya Gerald.

"Hanya merapikan dahan dan aku yang menyirami tanaman menemani Mama. Aku juga nggak tahu kalau keadaannya akan jadi seperti ini," Naya mencoba menjelaskan kepada suaminya itu. Ia tidak mungkin sengaja untuk mencelakai Dania.

***

Krek …

Pintu ruangan UGD terbuka, Naya dan Gerald setengah berlari hampir bersamaan menghampiri sang dokter.

"Bagaimana keadaan ibu saya Dok?" Tanya Gerald.

"Ibu Anda baik-baik saja Tuan, bahkan sudah sadar, akan tetapi Anda harus menjaganya lebih ketat lagi. Bu Dania benar-benar sudah tidak bisa melakukan aktivitas berat, sebaiknya ia banyak-banyak beristirahat saja di rumah agar tidak terjadi seperti ini lagi yang akan semakin memperburuk kesehatannya," ucap dokter.

Gerald mengepal erat kedua tangannya menahan emosi. Sudah pasti ia menyalahkan Naya, karena sebelumnya ibunya itu sudah tidak pernah lagi berkebun. Tetapi semenjak kehadiran Naya yang baru saja satu hari telah membuat Dania melakukan aktivitas yang berat.

"Baik, terimakasih Dokter. Aku akan menemui Ibuku," ucap Gerald dan langsung saja masuk ruang UGD, Naya pun mengikuti suaminya itu dari belakang.

"Ma," ucap Gerald lalu memeluk Dania.

"Gerald, Naya, kalian ada di sini?" Tanya Dania.

"Iya Ma, syukurlah Mama sudah sadar. Mama kenapa bisa sampai seperti ini Ma?" Tanya Gerald.

"Ma, Naya minta maaf ya. Karena Naya Mama menjadi seperti ini," ucap Naya dengan tatapan sendu.

"Dasar wanita licik, pandai sekali kau bersandiwara di depan Mama. Lihat saja nanti apa yang akan aku lakukan terhadapmu," gumam Gerald dalam hati.

"Gerald, Naya, kalian tidak perlu mengkhawatirkan Mama. Kamu juga Naya, tidak perlu menyalahkan diri kamu sendiri, Mama tidak kenapa-napa Sayang, Mama baik-baik saja," ucap Dania.

"Tapi Ma, Mama kenapa melakukan aktivitas berat lagi, bersih-bersih kebun. Bukankah aku sudah melarangnya Ma, Mama akan merasa kelelahan jika melakukan itu semua. Aku akan memperkerjakan seorang tukang kebun khusus untuk mengurus taman bunga Mama, yang memang ahli di bidangnya. Jadi Mama tidak perlu khawatir lagi dengan tanaman bunga Mama, sudah pasti akan dirawat dengan sangat baik," kata Gerald.

"Tidak perlu Gerald, Mama senang melakukan ini semua. Mama bosan di dalam rumah terus. Karena ada Naya yang mau menemani Mama, makanya Mama begitu bersemangat," kata Dania.

"Tapi lihat keadaan Mama sekarang, Mama jadi seperti ini," kata Gerald yang begitu sangat khawatir terhadap kondisi ibunya saat ini.

Tidak lama kemudian, David pun datang karena mendapat kabar dari Gerald tentang keadaan sang istri.

"Sayang, kamu kenapa bisa seperti ini Ma?" Tanya David.

"Aku tidak apa-apa Pa, aku baik-baik saja. Aku hanya sedikit kelelahan saja," jawab Dania.

"Pasti kamu melanggar peraturan kan? Pasti kamu sudah melakukan aktivitas berat," tuding David.

"Tidak Pa, aku hanya memotong dahan bunga-bungaku saja, bahkan ada menantu kita yang membantuku," terang Dania, ia tidak mau suami, anak dan menantunya itu terlalu mengkhawatirkannya.

"Ma, Pa, aku akan berbicara sebentar dengan istriku di luar. Aku titip Mama ya Pa," ucap Gerald.

Dania dan David hanya mengangguk saja. Gerald langsung saja mengandeng mesra tangan istrinya saat di depan kedua orang tuanya lalu berubah menjadi cengkraman erat yang menyakitkan hingga mereka tiba di balkon rumah sakit, Gerald sengaja mengajak Naya ke sana agar mereka dapat berbicara dengan leluasa.

"Lepaskan Ger, sakit!" Teriak Naya sembari menghentakkan tangannya dan terlepas dari cengkraman Gerald, terlihat juga ada tanda kemerahan yang tertinggal di pergelangan tangannya itu.

"Kau lihat apa yang sudah kau lakukan terhadap Ibuku. Ibuku hampir saja celaka karena ulahmu!" bentak Gerald yang kini beralih mencengkram dagu Naya dengan kasar.

"Awh, sakit Gerald. Aku benar-benar tidak melakukan apapun. Aku minta maaf kalau memang karena aku Mama menjadi seperti itu. Tapi aku janji tidak akan pernah melakukannya lagi, aku akan benar-benar menjaga Mama," ucap Naya.

Gerald melepaskan cengkramannya dari dagu Naya sehingga lagi-lagi Naya merasakan begitu sakit, tanpa sadar buliran bening keluar dari sudut matanya karena menahan sakit.

"Menjaga? Menjaga seperti apa yang kau maksud? Ingat ya Naya, aku tidak segan-segan untuk menghukummu jika sesuatu terjadi lagi kepada Mama, aku tidak peduli meskipun kau adalah istriku dan pilihan Mama. Aku tidak rela jika ada yang membuat Mama celaka, termasuk kau," ancam Gerald yang menatap Naya dengan tajam.

"Percayalah padaku Gerald, aku tidak mungkin mencelakai Mama," ucap Naya, air matanya kini telah lolos begitu saja, meskipun sebenarnya ia tidak mau menangis di depan pria arogan itu.

"Sudahlah, jangan bersandiwara di depanku, lebih baik kau hapus saja air mata buayamu itu. Sekarang kita temui Mama dan Papa lagi. Tetaplah bersikap manis di depan mereka, aku tidak mau mereka curiga," kata Gerald.

Naya menyeringai seraya menghapus air matanya, "Sudah jelas-jelas hidupmu yang penuh sandiwara, tapi kau malah menuduhku bersandiwara," batinnya.

Lalu mereka pun kembali menemui David dan Dania.

...Bersambung…...

Terpopuler

Comments

Kamiem sag

Kamiem sag

ah.... bodohnya Nay
klo aku dah kumaki itu si Ger iti pukimak kau monyet bukan aku yg nyuruh mamamu berkebun tapi mamamu sendiri anjing kau Ger
dan aku gak akan jatuh cinta pada suami pekok paok pukimak begitu
sombong kali mentang kaya

2023-07-08

0

lihat semua
Episodes
1 Dipaksa Menikah
2 Bersikap Arogan
3 Menantu Yang Baik
4 Murka
5 Bertahan Demi Mama
6 Apa Maumu
7 Keputusan Orang Tua Gerald
8 Aku Suamimu
9 Mengancam
10 Cemburu
11 Jauhi Pria Itu
12 Mulai Menyadari
13 Penuh Tanda Tanya
14 Mendadak Perhatian
15 Menghabiskan Waktu Bersama
16 Canggung
17 Bella selingkuh
18 Perhatian
19 Kenyataan Pahit
20 Mengakhiri Hubungan
21 Mengetahui Masalah Gerald
22 Menyembunyikan Masalah
23 Hasil Pemeriksaan Yang Salah
24 Merasa Bahagia
25 Saling menyalahkan
26 Rencana Jahat
27 Sensitif
28 Menemui Sahabat Lama
29 Bersikap Acuh
30 Masih Bersikap Acuh
31 Mengidam
32 Tak Bisa Menerima
33 Bertahan Atau Pergi?
34 Kepulangan Dania dan David
35 Romantic Dinner
36 Rencana Berhasil
37 Ketahuan
38 Selalu Diawasi
39 Pemintaan Maaf Dania
40 Ceraikan Saja Dia
41 Tetap Bertahan
42 Pesta
43 Mengidam sate
44 Ketakutan Gerald
45 Pulang Ke Rumah
46 Pemberian Nama
47 Memberikan Kesempatan
48 Pergi Membawa Luka
49 Mencari Naya
50 Menyesal
51 Terlambat Menyadari
52 Tamu Tak Diundang
53 Mulai Bersemangat
54 Kedatangan Sang Mertua
55 Firasat Buruk
56 Kabar Buruk
57 Mencari Gerald
58 Pulang Ke Jakarta
59 Kondisi Gerald
60 Takut Kehilangan
61 Hilang Ingatan
62 Masa Pemulihan
63 Kesempatan Bella
64 Rasa Takut
65 Ungkapan Cinta
66 Aku Bersedia
67 Memulai Dari Awal
68 Teman Baru
69 Tentang Masa Lalu
70 Teman Lama
71 Kenangan Masa Lalu
72 Olahraga Pagi
73 Pergi Ke Jogja
74 Menyimpan Rahasia
75 Jalan-Jalan
76 Bertemu Kembali
77 Curahan Hati
78 Pertemuan Tak Tertuga
79 Curiga
80 Mengungkapkan Fakta
81 Keluarga Bahagia
82 Kembali Bergejolak
83 Cinta Yang Belum Usai
84 Gagal
85 Rencana Ke New York
86 Masalah Baru
87 Dalam Kondisi Kritis
88 Batal Liburan
89 Pertemuan Keluarga
90 Perjodohan
91 Kejadian Buruk
92 Trauma Ringan
93 Menemani Sahabat
94 Sebuah Pengakuan
95 Kepergian Dania
96 Hidup Tanpa Mama
97 Rahasia terbongkar
98 Melepas Rindu
99 Memberitahu Gerald
100 Double Date
101 Mulai Mencintai
102 Agresif
103 Kabar Bahagia
104 Kabar Bahagia Part 2
105 Pernikahan Putri dan George
106 Kecelakaan
107 Kabar Duka
108 Bersemangat Kembali
109 Liburan Bersama
110 Jiwa Keibuan
111 Jalan-Jalan Ke New York
112 Kelahiran 2 Baby G (TAMAT)
113 Info Novel Baru
114 Promo Novel Baru
115 Promo Novel Baru
Episodes

Updated 115 Episodes

1
Dipaksa Menikah
2
Bersikap Arogan
3
Menantu Yang Baik
4
Murka
5
Bertahan Demi Mama
6
Apa Maumu
7
Keputusan Orang Tua Gerald
8
Aku Suamimu
9
Mengancam
10
Cemburu
11
Jauhi Pria Itu
12
Mulai Menyadari
13
Penuh Tanda Tanya
14
Mendadak Perhatian
15
Menghabiskan Waktu Bersama
16
Canggung
17
Bella selingkuh
18
Perhatian
19
Kenyataan Pahit
20
Mengakhiri Hubungan
21
Mengetahui Masalah Gerald
22
Menyembunyikan Masalah
23
Hasil Pemeriksaan Yang Salah
24
Merasa Bahagia
25
Saling menyalahkan
26
Rencana Jahat
27
Sensitif
28
Menemui Sahabat Lama
29
Bersikap Acuh
30
Masih Bersikap Acuh
31
Mengidam
32
Tak Bisa Menerima
33
Bertahan Atau Pergi?
34
Kepulangan Dania dan David
35
Romantic Dinner
36
Rencana Berhasil
37
Ketahuan
38
Selalu Diawasi
39
Pemintaan Maaf Dania
40
Ceraikan Saja Dia
41
Tetap Bertahan
42
Pesta
43
Mengidam sate
44
Ketakutan Gerald
45
Pulang Ke Rumah
46
Pemberian Nama
47
Memberikan Kesempatan
48
Pergi Membawa Luka
49
Mencari Naya
50
Menyesal
51
Terlambat Menyadari
52
Tamu Tak Diundang
53
Mulai Bersemangat
54
Kedatangan Sang Mertua
55
Firasat Buruk
56
Kabar Buruk
57
Mencari Gerald
58
Pulang Ke Jakarta
59
Kondisi Gerald
60
Takut Kehilangan
61
Hilang Ingatan
62
Masa Pemulihan
63
Kesempatan Bella
64
Rasa Takut
65
Ungkapan Cinta
66
Aku Bersedia
67
Memulai Dari Awal
68
Teman Baru
69
Tentang Masa Lalu
70
Teman Lama
71
Kenangan Masa Lalu
72
Olahraga Pagi
73
Pergi Ke Jogja
74
Menyimpan Rahasia
75
Jalan-Jalan
76
Bertemu Kembali
77
Curahan Hati
78
Pertemuan Tak Tertuga
79
Curiga
80
Mengungkapkan Fakta
81
Keluarga Bahagia
82
Kembali Bergejolak
83
Cinta Yang Belum Usai
84
Gagal
85
Rencana Ke New York
86
Masalah Baru
87
Dalam Kondisi Kritis
88
Batal Liburan
89
Pertemuan Keluarga
90
Perjodohan
91
Kejadian Buruk
92
Trauma Ringan
93
Menemani Sahabat
94
Sebuah Pengakuan
95
Kepergian Dania
96
Hidup Tanpa Mama
97
Rahasia terbongkar
98
Melepas Rindu
99
Memberitahu Gerald
100
Double Date
101
Mulai Mencintai
102
Agresif
103
Kabar Bahagia
104
Kabar Bahagia Part 2
105
Pernikahan Putri dan George
106
Kecelakaan
107
Kabar Duka
108
Bersemangat Kembali
109
Liburan Bersama
110
Jiwa Keibuan
111
Jalan-Jalan Ke New York
112
Kelahiran 2 Baby G (TAMAT)
113
Info Novel Baru
114
Promo Novel Baru
115
Promo Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!