Bersikap Arogan

"Ada apa? Kenapa tiba-tiba sikapmu begitu kasar?" Tanya Naya keheranan.

"Kenapa? Kau tanya kenapa? Sudah jelas kita ini menikah karena terpaksa. Jadi untuk apa lagi kau menanyakannya," Gerald berbicara dengan suara meninggi. Untungnya kamar tersebut kedap suara sehingga tidak ada orang di luar yang dapat mendengarnya.

"Tapi bukankah kau menyetujuinya?" Tanya Naya.

"Dasar wanita bodoh! Kau sendiri juga menyetujuinya demi ibumu, begitu juga denganku, aku menyetujuinya demi Ibuku. Kau juga tahu itu kan?" Bentak Gerald.

"Jadi sikap manismu tadi hanyalah pura-pura?" Tanya Naya.

"Ya itu kau sudah tahu. Apa kau pikir aku akan benar-benar bersikap manis terhadapmu? Harusnya kau itu sadar diri, siapa dirimu? Kau hanyalah wanita miskin yang sengaja dijual oleh ibumu untuk menikah denganku," kata Gerald.

"Jaga ucapanmu Tuan Gerald. Ibuku memang memaksaku untuk menikah dan menjodohkanku denganku, tapi bukan berarti dia menjualku," bantah Naya.

Gerald tersenyum sinis, "Heh, bagaimana mungkin kau mengatakan itu tidak menjual? Ibumu menyerahkanmu kepada keluargaku dan menerima uang yang begitu banyak," kata Gerald.

Tubuh Naya lemas seketika, Naya tahu jika ia dinikahkan dengan Gerald agar hutang suami ibu tirinya itu lunas, tapi ia tidak tahu jika Rosa juga menerima uang banyak. Benarkah ibu tirinya itu bukan hanya memaksanya untuk menikah, tetapi juga telah menjualnya?

"Kau tidak perlu merasa sedih, seperti yang kau katakan tadi jika kita hanyalah menikah terpaksa dan dijodohkan. Untuk saat ini karena kita masih berada di rumah orang tuaku, kau boleh tidur di kamarku tetapi tidak di atas kasur ini. Sekarang kau turun, ambil ini!" Kata Gerald sembari mencampakkan selimut ke wajah Naya.

"Aku juga tidak sudi tidur seranjang denganmu," hardik Naya. Lalu ia pun segera saja turun dari ranjang dan lebih memilih untuk tidur di sofa dengan menggunakan selimut yang diberikan oleh Gerald tadi.

Sama sekali tidak terjadi apapun di malam pengantin itu seperti pasangan pada umumnya. Yang ada hanyalah sikap arogan dari sang suami yang Naya dapatkan.

***

Keesokan harinya, Naya bangun lebih awal karena sebagai seorang istri tentunya ia mempunyai tugas baru, meskipun pernikahan ini sama sekali bukan yang mereka inginkan. Terlebih lagi saat ini mereka sedang berada di rumah orang tua Gerald, sudah jelas Naya harus bersikap sebagaimana seorang istri. Begitu juga yang diinginkan oleh Gerald, mereka berdua harus tetap terlihat romantis di depan kedua orang tuanya dan di depan publik. Tidak perlu ada yang tahu bagaimana sikap arogannya itu terhadap Naya.

"Pagi Sayang, kamu lagi apa?" Dania menyapa menantunya yang saat itu terlihat sedang sibuk memasak di dapur.

"Pagi Bu, aku lagi buat sarapan untuk kita," jawab Naya.

"Ibu? Sayang, sekarang ini kamu sudah menikah dengan Gerald, jadi kamu harus memanggil Mama," kata Dania tersenyum manis.

"Iya Ma," jawab Naya yang begitu sangat canggung.

Mertuanya itu memang begitu sangat baik terhadapnya, sifatnya sangat berbeda jauh dengan Gerald meskipun Gerald itu adalah anak kandung Dania.

"Gitu dong Sayang. Oh iya, kamu buat sarapan apa?" Tanya Dania.

"Aku lagi buat nasi goreng Ma. Kira-kira Mas Gerald suka nggak ya ma?" Tanya Dania.

Meskipun Gerald itu sangat arogan terhadapnya, tetapi ia tetap berusaha untuk bersikap baik terhadap Gerald. Karena dari awal Naya memang ingin berusaha menerima Gerald, akan tetapi ia tidak tahu jika Gerald malah bersikap sebaliknya.

"Tentu saja dia suka, Gerald itu sangat menyukai nasi goreng. Kamu ini baru saja menikah satu hari, tapi kamu sudah tahu ya apa kesukaannya suami kamu," jawab Dania.

"Oh ya? Tapi ini hanya kebetulan Ma. Aku sama sekali tidak tahu dan memang kebetulan ini juga makanan kesukaanku," ungkap Naya.

"Oh ya? Ternyata kalian berdua itu benar-benar jodoh ya. Mama harap meskipun kalian menikah karena dijodohkan, tapi suatu saat nanti, seiringnya berjalannya waktu kalian akan saling mencintai," ucap Dania tersenyum dan penuh harap.

Naya pun membalas senyuman itu, rasanya tidak tega harus membohongi orang tua sebaik Dania, ia yang terlihat begitu sangat menyayanginya dan juga Gerald. Bagaimana mungkin di antara dirinya dan Gerald akan tumbuh cinta? Sedangkan baru hari pertama nikah saja Gerald sudah memperlakukannya dengan tidak baik. Bukannya berusaha untuk menerima kehadiran Naya, tetapi ia malah jelas-jelas mau menendangnya.

Gerald sudah tampak rapi dengan setelan jas-nya dan dasi yang mengikat lehernya itu. Ia sudah siap untuk pergi ke perusahaan.

"Pagi Ma, pagi Sayang," ucapan yang sangat tulus untuk ibunya, tetapi hanya berpura-pura untuk sang istri sehingga membuat Naya pun bergidik mendengarnya.

"Pagi Mas," balas Naya dengan sedikit menekan ucapannya.

"Pagi Sayang, sini kita sarapan dulu," ajak Dania.

Gerald sangat malas karena melihat Naya yang saat itu juga sedang duduk di meja makan bersama ibunya itu, sedangkan David ayah Gerald pagi-pagi sekali sudah berangkat ke luar kota karena ada proyek yang harus dikerjakannya.

"Aku sarapan di kantor aja Ma," tolak Gerald.

"Sayang, kamu tidak boleh seperti itu dong, ini istri kamu yang menyiapkan sarapannya untuk kamu. Dia rela bangun pagi-pagi hanya untuk menyiapkan sarapan ini untuk kita. Jadi kamu harus sarapan dulu, setelah itu baru kamu pergi kerja," kata Dania.

Sedangkan Naya hanya diam saja, rasanya sangat malas jika harus membujuk Gerald seperti apa yang dilakukan oleh ibunya itu. Mau sarapan silahkan, mau tidak pun terserah, itu yang ada di dalam pikiran Naya.

"Tapi Ma aku buru-buru, aku ada meeting pagi ini," kata Gerald beralasan.

"Setidaknya tiga suap atau lima suap masih sempat kan? Kamu harus menghargai apa yang sudah dilakukan oleh istri kamu," kata Dania.

Akhirnya dengan sangat terpaksa, Gerald pun ikut duduk di meja makan.

"Naya," ucap Dania sembari memberi gestur kepadanya.

"Naya yang mengerti akan maksud mertuanya itu segera saja menyendokkan nasi goreng kedalam piring dan menyerahkannya kepada Gerald dengan menampilkan senyum terpaksa.

"Terimakasih," Gerald menerimanya dan menyantap makanan itu.

Sesuap nasi goreng masuk ke dalam mulut Gerald, ia terdiam sejenak.

"Bagaimana rasanya?" Tanya Dania karena melihat anaknya itu terlihat sedang mengkoreksi rasa dari masakan sang istri.

"Biasa saja," jawab Gerald, lalu ia pun melanjutkan makan hingga habis tanpa sisa.

Setelah itu, ia pun berpamitan kepada ibu dan istrinya untuk segera pergi ke perusahaan.

"Katanya tadi buru-buru, nggak sempat sarapan, biasa saja, tapi habis juga satu piring tanpa tersisa," gumam Naya dalam hati dan tersenyum.

Entah kenapa hatinya begitu sangat senang karena Gerald mau menyentuh makanan yang telah ia masak di hari pertamanya menyandang status sebagai seorang istri.

...Bersambung......

Terpopuler

Comments

Retno Elisabeth

Retno Elisabeth

ntar bucin lho gerald

2023-04-29

0

lihat semua
Episodes
1 Dipaksa Menikah
2 Bersikap Arogan
3 Menantu Yang Baik
4 Murka
5 Bertahan Demi Mama
6 Apa Maumu
7 Keputusan Orang Tua Gerald
8 Aku Suamimu
9 Mengancam
10 Cemburu
11 Jauhi Pria Itu
12 Mulai Menyadari
13 Penuh Tanda Tanya
14 Mendadak Perhatian
15 Menghabiskan Waktu Bersama
16 Canggung
17 Bella selingkuh
18 Perhatian
19 Kenyataan Pahit
20 Mengakhiri Hubungan
21 Mengetahui Masalah Gerald
22 Menyembunyikan Masalah
23 Hasil Pemeriksaan Yang Salah
24 Merasa Bahagia
25 Saling menyalahkan
26 Rencana Jahat
27 Sensitif
28 Menemui Sahabat Lama
29 Bersikap Acuh
30 Masih Bersikap Acuh
31 Mengidam
32 Tak Bisa Menerima
33 Bertahan Atau Pergi?
34 Kepulangan Dania dan David
35 Romantic Dinner
36 Rencana Berhasil
37 Ketahuan
38 Selalu Diawasi
39 Pemintaan Maaf Dania
40 Ceraikan Saja Dia
41 Tetap Bertahan
42 Pesta
43 Mengidam sate
44 Ketakutan Gerald
45 Pulang Ke Rumah
46 Pemberian Nama
47 Memberikan Kesempatan
48 Pergi Membawa Luka
49 Mencari Naya
50 Menyesal
51 Terlambat Menyadari
52 Tamu Tak Diundang
53 Mulai Bersemangat
54 Kedatangan Sang Mertua
55 Firasat Buruk
56 Kabar Buruk
57 Mencari Gerald
58 Pulang Ke Jakarta
59 Kondisi Gerald
60 Takut Kehilangan
61 Hilang Ingatan
62 Masa Pemulihan
63 Kesempatan Bella
64 Rasa Takut
65 Ungkapan Cinta
66 Aku Bersedia
67 Memulai Dari Awal
68 Teman Baru
69 Tentang Masa Lalu
70 Teman Lama
71 Kenangan Masa Lalu
72 Olahraga Pagi
73 Pergi Ke Jogja
74 Menyimpan Rahasia
75 Jalan-Jalan
76 Bertemu Kembali
77 Curahan Hati
78 Pertemuan Tak Tertuga
79 Curiga
80 Mengungkapkan Fakta
81 Keluarga Bahagia
82 Kembali Bergejolak
83 Cinta Yang Belum Usai
84 Gagal
85 Rencana Ke New York
86 Masalah Baru
87 Dalam Kondisi Kritis
88 Batal Liburan
89 Pertemuan Keluarga
90 Perjodohan
91 Kejadian Buruk
92 Trauma Ringan
93 Menemani Sahabat
94 Sebuah Pengakuan
95 Kepergian Dania
96 Hidup Tanpa Mama
97 Rahasia terbongkar
98 Melepas Rindu
99 Memberitahu Gerald
100 Double Date
101 Mulai Mencintai
102 Agresif
103 Kabar Bahagia
104 Kabar Bahagia Part 2
105 Pernikahan Putri dan George
106 Kecelakaan
107 Kabar Duka
108 Bersemangat Kembali
109 Liburan Bersama
110 Jiwa Keibuan
111 Jalan-Jalan Ke New York
112 Kelahiran 2 Baby G (TAMAT)
113 Info Novel Baru
114 Promo Novel Baru
115 Promo Novel Baru
Episodes

Updated 115 Episodes

1
Dipaksa Menikah
2
Bersikap Arogan
3
Menantu Yang Baik
4
Murka
5
Bertahan Demi Mama
6
Apa Maumu
7
Keputusan Orang Tua Gerald
8
Aku Suamimu
9
Mengancam
10
Cemburu
11
Jauhi Pria Itu
12
Mulai Menyadari
13
Penuh Tanda Tanya
14
Mendadak Perhatian
15
Menghabiskan Waktu Bersama
16
Canggung
17
Bella selingkuh
18
Perhatian
19
Kenyataan Pahit
20
Mengakhiri Hubungan
21
Mengetahui Masalah Gerald
22
Menyembunyikan Masalah
23
Hasil Pemeriksaan Yang Salah
24
Merasa Bahagia
25
Saling menyalahkan
26
Rencana Jahat
27
Sensitif
28
Menemui Sahabat Lama
29
Bersikap Acuh
30
Masih Bersikap Acuh
31
Mengidam
32
Tak Bisa Menerima
33
Bertahan Atau Pergi?
34
Kepulangan Dania dan David
35
Romantic Dinner
36
Rencana Berhasil
37
Ketahuan
38
Selalu Diawasi
39
Pemintaan Maaf Dania
40
Ceraikan Saja Dia
41
Tetap Bertahan
42
Pesta
43
Mengidam sate
44
Ketakutan Gerald
45
Pulang Ke Rumah
46
Pemberian Nama
47
Memberikan Kesempatan
48
Pergi Membawa Luka
49
Mencari Naya
50
Menyesal
51
Terlambat Menyadari
52
Tamu Tak Diundang
53
Mulai Bersemangat
54
Kedatangan Sang Mertua
55
Firasat Buruk
56
Kabar Buruk
57
Mencari Gerald
58
Pulang Ke Jakarta
59
Kondisi Gerald
60
Takut Kehilangan
61
Hilang Ingatan
62
Masa Pemulihan
63
Kesempatan Bella
64
Rasa Takut
65
Ungkapan Cinta
66
Aku Bersedia
67
Memulai Dari Awal
68
Teman Baru
69
Tentang Masa Lalu
70
Teman Lama
71
Kenangan Masa Lalu
72
Olahraga Pagi
73
Pergi Ke Jogja
74
Menyimpan Rahasia
75
Jalan-Jalan
76
Bertemu Kembali
77
Curahan Hati
78
Pertemuan Tak Tertuga
79
Curiga
80
Mengungkapkan Fakta
81
Keluarga Bahagia
82
Kembali Bergejolak
83
Cinta Yang Belum Usai
84
Gagal
85
Rencana Ke New York
86
Masalah Baru
87
Dalam Kondisi Kritis
88
Batal Liburan
89
Pertemuan Keluarga
90
Perjodohan
91
Kejadian Buruk
92
Trauma Ringan
93
Menemani Sahabat
94
Sebuah Pengakuan
95
Kepergian Dania
96
Hidup Tanpa Mama
97
Rahasia terbongkar
98
Melepas Rindu
99
Memberitahu Gerald
100
Double Date
101
Mulai Mencintai
102
Agresif
103
Kabar Bahagia
104
Kabar Bahagia Part 2
105
Pernikahan Putri dan George
106
Kecelakaan
107
Kabar Duka
108
Bersemangat Kembali
109
Liburan Bersama
110
Jiwa Keibuan
111
Jalan-Jalan Ke New York
112
Kelahiran 2 Baby G (TAMAT)
113
Info Novel Baru
114
Promo Novel Baru
115
Promo Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!