Miyuki meringis kesakitan di lantai kamar mandi dengan badannya yang belum memakai apa pun. Rencananya tadi dia akan memakai bathrobe dan meminta Maminya untuk membawakan baju gantinya ke kamarnya.
Namun, naasnya tidak sesuai dengan apa yang direncanakan oleh Miyuki. Rencananya hanya tinggal rencana. Kini di hadapannya, suaminya itu telah terpanah melihat kemolekan tubuhnya.
Sialnya lagi, dirinya saat ini dalam posisi yang sangat tidak menguntungkannya. Posisinya saat ini memperlihatkan semua aset berharganya, sehingga membuat milik Tristan bereaksi dalam sangkarnya.
"Kak, tolong ambilkan handuk dan bantu aku berdiri," ucap Miyuki dengan wajah merona dan meringis kesakitan.
Sontak saja Tristan tersadar dan segeralah dia mengambil handuk besar dan menyelimutkannya pada tubuh polos Miyuki.
Tanpa aba-aba dia menggendong tubuh Miyuki ala bridal style menuju ranjangnya.
Miyuki hanya diam dan menunduk malu. Jujur dia sangat malu dengan kejadian itu. Tubuhnya dilihat oleh Tristan tanpa ada sensor sedikit pun.
"Pakailah ini. Tadi Mami mengantarkannya untukmu," ucap Tristan sambil memberikan paper bags pada Miyuki.
Tangan Miyuki menerima paper bags tersebut dan dia berkata,
"Tolong tinggalkan aku untuk berganti pakaian."
"Oh… mmm… i-iya. Aku akan mandi sekarang," ucap Tristan canggung.
Kemudian dia berjalan cepat masuk ke dalam kamar mandi. Sedangkan Miyuki, dengan cepatnya dia memakai pakaiannya di atas ranjang tersebut dengan sedikit meringis kesakitan karena pantat dan pahanya kesakitan akibat terpeleset di lantai kamar mandi.
Setelah beberapa saat, Tristan pun keluar dari kamar mandi dengan hanya memakai handuk yang melingkar di pinggangnya.
Tatapan Miyuki kini beralih pada Tristan. Dengan santainya Tristan berjalan ke arah lemari dan mengambil pakaiannya, kemudian dia kembali masuk ke dalam kamar mandi.
Mata Miyuki berkedip-kedip melihat suaminya. Dalam hati dia berkata,
Sialan nih cowok. Sepertinya dia mau membalasku dengan memberi tontonan gratis. Tapi kenapa dia seperti PHP -in aku. Lihat tuh, kenapa juga dia masuk ke dalam kamar mandi sekarang? Ganti di sini kan bisa. Biar aku bisa lihat. Mana perutnya kotak-kotak kayak roti sobek. Eh tunggu dulu, dia sengaja pamer atau gimana? Ah… kenapa otakku jadi mikirin dia ya?
Miyuki sibuk berkata dalam hatinya hingga Tristan keluar dari dalam kamar mandi.
"Sudah selesai? Ayo kita keluar. Tadi Mami kamu menyuruh kita untuk sarapan bareng mereka," ucap Tristan canggung sambil melihat ke arah lain dan sesekali mencuri pandang pada Miyuki.
"Ya udah. Ayo kita ke sana," tukas Miyuki yang salah tingkah karena teringat kejadian di dalam kamar mandi ketika Tristan menolongnya.
"Ya ayo, cepetan. Bisa jalan kan?" tanya Tristan sambil berjalan ke arah pintu.
Miyuki berusaha turun dari ranjang dengan menahan rasa nyeri pada pantat dan pahanya. Dan dalam hatinya dia mengomel pada Tristan yang malah meninggalkannya tanpa mau membantunya.
Miyuki berjalan bak kepiting menahan sakitnya. Dia berjalan di belakang Tristan dan terlihat sangat tidak nyaman dengan keadaannya saat ini.
Sedangkan Tristan berjalan sambil tersenyum malu mengingat kejadian di dalam kamar mandi ketika dia membantu Miyuki untuk memindahkannya dari kamar mandi menuju ranjang.
"Cieee… main berapa ronde kemarin malam sampai Yuki jalannya kayak gitu?" tanya Kiki pada Tristan dan Miyuki yang berjalan mendekat ke arah mereka.
Aydin hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya mendengar ucapan istrinya yang blak-blakan. Bukannya Kiki tidak tahu tempat, tapi mereka sekarang bukan berada di restoran terbuka. Mereka kini berada di ruang VIP restoran hotel yang mereka miliki.
Hotel tersebut tempat digelarnya pesta pernikahan Tristan dan Miyuki kemarin. Mereka masih menginap di hotel tersebut layaknya sedang berlibur.
Miyuki meringis menahan sakit ketika duduk di kursi yang berhadapan dengan Maminya. Kemudian dia berkata,
"Ronde apaan sih Ma? Memangnya kita main tinju?"
Sedangkan Tristan menahan tawanya mendengar apa yang dikatakan oleh istrinya. Dia mengerti apa yang dimaksudkan oleh sindiran mertuanya, sayangnya istri kecilnya itu sepertinya tidak tahu sama sekali dengan apa yang diucapkan maminya.
Apa yang diucapkan oleh Miyuki itu membuat semua yang ada di ruangan tersebut terkekeh. Di ruangan tersebut ada Kenshin dan Raline yang akan segera meninggalkan hotel tersebut setelah mereka sarapan.
Sedangkan Mama dan Papa Tristan sudah meninggalkan hotel tadi pagi karena mereka harus pergi ke luar negeri untuk perjalanan bisnis mereka.
"Sudah Mi, jangan digodain mereka. Pasti mereka malu," tutur Aydin sambil memegang tangan istrinya.
Kiki pun menurut, dia tidak lagi menanyakan tentang malam pengantin putrinya dengan menantunya.
Semuanya hanya berbicara tentang hal lainnya dan bercanda seperti biasanya.
Tidak sengaja mata Miyuki melihat Tristan yang mencuri pandang pada kakak iparnya. Sedangkan Raline yang duduk tepat di hadapan Tristan itu tidak menyadari jika adik iparnya sedang mencuri pandang padanya.
Ck, sepertinya dia masih belum bisa mengikhlaskan Kak Raline yang sudah menikah dengan Kak Ken. Dasar suami lucknut. Meskipun kita nikah kontrak tapi bukannya dia harus menghormati aku yang sudah menjadi istrinya? Awas aja kalau selama kita masih terikat kontrak dia mengkhianatiku. Bakalan aku potong anunya.
Miyuki mengomel dalam hatinya sambil mengaduk-aduk makanannya seolah dia tidak bernapsu pada makanan yang ada di piringnya saat ini.
Seusai mereka sarapan, Raline dan Kenshin pamit pulang karena harus kembali pada rutinitas bekerja mereka.
Begitu pula dengan Aydin yang mengajak Kiki untuk segera meninggalkan hotel tersebut agar Miyuki dan Tristan bisa lebih lama lagi berada di hotel tersebut sebelum mereka melakukan honeymoon.
"Kak, kita gak pulang juga? Ngapain kita lama-lama di sini?" tanya Miyuki ketika mereka berada di dalam lift menuju kamar mereka.
Tristan menoleh ke arah Miyuki sambil mendekatkan tubuhnya dan mengunci tubuh Miyuki dengan kedua tangannya yang diletakkan di samping tubuh Miyuki.
"Tentu saja untuk honeymoon," ucap Tristan sambil mengedipkan sebelah matanya.
Kemudian dia terkekeh melihat wajah Miyuki yang terkejut mendengar ucapannya.
Sontak saja tangan Miyuki mendorong tubuh Tristan agar menjauh darinya. Sayangnya, Tristan menarik tangan Miyuki hingga dia kehilangan keseimbangan dan jatuhlah dia di atas tubuh Tristan yang sedang duduk terjatuh di lantai lift tersebut.
Mata mereka saling menatap dan denyut jantung mereka berdegup dengan sangat kencang merasakan bagian depan tubuh mereka yang saling menempel.
Entah apa yang mereka pikirkan hingga terlihat mereka sangat nyaman dengan posisi mereka saat ini.
Ting!
Suara pintu lift yang terbuka membuat mereka tersadar. Sayangnya, gerakan mereka kurang cepat karena saat ini sudah ada petugas hotel yang akan membersihkan lift berdiri di depan pintu lift.
"Astaga," ucap petugas tersebut yang terkejut melihat Miyuki berada di atas tubuh Tristan.
Seketika Miyuki beranjak dari posisinya saat ini dengan meringis menahan sakitnya.
Tangan Tristan reflek membantu Miyuki untuk berdiri. Kemudian dia berjalan keluar lift tersebut melewati petugas kebersihan yang masih melongo melihat mereka sambil berkata,
"Maklum aja, pengantin baru."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments