Bab 2 Kejadian tak terduga

Di dalam kamar dengan dekorasi pengantin yang sangat romantis, serta wewangian aromatherapy membuat suasana kamar tersebut semakin canggung untuk Tristan dan Miyuki.

"Kak, ini bunganya diapain?" tanya Miyuki pada Tristan sambil menunjuk bunga-bunga yang ada di atas ranjang.

Tristan yang sedang sibuk dengan laptopnya, kini mengarahkan pandangannya pada istrinya.

"Buang saja," ucap Tristan dengan entengnya.

"Boleh?" tanya Miyuki sambil mengernyitkan dahinya.

Tristan terkekeh mendengar pertanyaan dari istrinya. Dia tidak mengira jika istri kecilnya itu masih polos dan lugu.

"Walaupun kamu tiduri juga gak ada yang ngelarang," sahut Tristan sambil terkekeh.

"Oh… oke…," ucap Miyuki sambil memungut bunga-bunga yang ada di atas ranjang dan dibuang ke tempat sampah.

Setelah semua bunga itu berhasil disingkirkan, Miyuki bingung mencari tempat untuk dirinya saat ini.

Tubuh Miyuki masih dibalut dengan bathrobe warna putih. Dia duduk di ranjang sambil memainkan ponselnya dan melirik ke arah Tristan yang berada di sofa dengan memangku laptopnya.

Suasananya gak nyaman banget. Aku juga bingung mau ngapain. Biasanya sebelum tidur kan aku ngedance K-Pop dulu. Lah sekarang, gak mungkin banget aku ngedance di sini, Miyuki menggerutu dalam hatinya sambil sesekali melirik ke arah Tristan.

Ah… masa bodoh sama dia. Terserah dia mau tidur di mana. Pokoknya aku gak mau tidur di sofa atau di lantai, Miyuki kembali berkata dalam hatinya.

Akhirnya dia merebahkan tubuhnya di atas ranjang yang didudukinya. Dengan tenang dan nyaman, matanya mulai terpejam, hingga dia tertidur dengan nyenyaknya.

Lambat laun terdengar suara dengkuran halus dari mulut Miyuki. Seketika kepala Tristan menoleh ke arahnya.

Tanpa sadar, bibir Tristan melengkung ke atas. Ditutupnya laptop yang ada di pangkuannya dan diletakkan di meja yang ada di dekatnya.

Langkahnya menuntunnya ke arah ranjang. Duduklah dia di tepi ranjang sambil memandangi wajah istrinya.

Plak!

Tangan Miyuki bergerak mengenai wajah Tristan dan kakinya mengenai tubuh Tristan.

Sontak saja Tristan merasa emosi. Dalam hatinya dia berkata,

Nih bocah kurang ajar banget sih, Tristan mengomel dalam hatinya.

Namun, seketika matanya membelalak saat melihat ke arah kaki Miyuki yang mengenai badannya.

Glek!

Tristan menelan ludahnya melihat paha mulus dari istrinya. Ternyata tingkah bar-bar Miyuki ketika tidur membuat bathrobe yang dipakainya tersibak, sehingga terlihatlah lingerie yang dipakai oleh Miyuki.

Di dalam koper Miyuki hanya ada lingerie saja, sehingga dia terpaksa memakai lingerie tersebut dengan dilapisi bathrobe agar Tristan tidak bisa melihat body nya yang semlohai.

Semua itu tidak lepas dari peran si Mami Kiki yang jahilnya tiada tara. Dia menyiapkan itu semua demi kelancaran malam pengantin mereka untuk bersenang-senang.

Mata Tristan tidak bisa berhenti menatap paha istrinya yang putih mulus itu. Dengan nakalnya mata Tristan mengikuti kaki Miyuki hingga ke tubuhnya.

Glek!

Tristan kembali menelan ludahnya. Jakunnya naik turun melihat tubuh istrinya yang terbalut oleh lingerie berenda warna hitam. Terlihat sangat kontras sekali di matanya. 

Jujur saja, Tristan pria normal dan dia tergoda oleh kecantikan wajah dan kemolekan tubuh seksi Miyuki yang kini telah sah sebagai istrinya.

Tangannya bergerak ingin menyentuh kulit mulus dari tubuh istrinya, tapi…

Bruk!

Kaki Miyuki menendang Tristan hingga terjatuh di lantai.

Ternyata Miyuki masih tidur. Entah apa yang dimimpikannya hingga tangan dan kakinya sedari tadi mengenai tubuh suaminya.

"Sialan nih bocah. Cantik sih cantik, tapi tingkahnya pas tidur bar-bar banget," ucap Tristan sambil mencebik kesal dan bangun dari lantai tersebut.

Kini Tristan merasa kesal pada Miyuki yang sedang menguasai ranjang itu sendirian, hingga tidak ada ruang untuk Tristan tidur di ranjang tersebut.

Dengan kasarnya Tristan menggulung badan Miyuki menggunakan selimut yang digunakannya. 

Bruk!

Tubuh Miyuki jatuh ke lantai karena ulah dari Tristan. Mereka suami istri yang sangat aneh. Sebelum mereka menikah, mereka selalu ribut jika bertemu. Dan kini mereka harus tinggal satu rumah dan bahkan satu ranjang.

Mata Miyuki perlahan-lahan terbuka. Dan dia kaget melihat dirinya berada di lantai.

"Awww… kok aku bisa ada di sini sih?" tanya Miyuki sambil berusaha bangun.

"Loh, kok dia ada di sini? Lalu, aku harus tidur di mana dong?" tanya Miyuki kembali sambil memandang Tristan yang sudah berpura-pura tidur di ranjang tersebut.

"Ah, bodoh amat dah. Yang penting aku bisa kembali tidur lagi," ucap Miyuki sambil merebahkan tubuhnya di ranjang tersebut.

Dengan cepatnya mata Miyuki kembali terpejam Sedangkan Tristan membuka matanya ketika dirasanya Miyuki sudah tertidur.

Sepertinya tidak ada cara lain. Kita harus tidur seranjang bersama karena tidak ada yang mau tidur di sofa, Tristan berkata dalam hatinya.

Akhirnya dia memejamkan matanya, mencoba untuk tertidur dalam keadaan tidur seranjang bersama dengan Miyuki.

Ternyata Tristan bisa tidur dengan nyenyak, jauh dari kebiasaannya yang tidak bisa berbagi apa pun dengan orang lain. Tak terkecuali tempat tidur.

Tingkah mereka berdua sama. Ternyata dalam keadaan tidak sadar, mereka saling membalas apa yang dilakukan mereka satu sama lainnya.

Hingga di pagi harinya mereka saling berpelukan dengan posisi saling menghadap.

Perlahan mata mereka berdua terbuka. Tanpa sadar mereka saling menatap dan terpukau satu sama lainnya.

Tatapan mereka saling terkunci pada mata mereka masing-masing, hingga tanpa sadar mereka tidak bergerak dan terlihat nyaman dengan posisi mereka saat ini.

Hanya bulu mata lentik Miyuki saja yang bergerak naik turun. Hingga membuat Tristan sadar setelah beberapa menit mereka saling memandang dan menikmati posisi mereka yang saling berpelukan dengan kaki mereka yang saling bertautan.

Sontak saja Tristan melepaskan pelukannya dari tubuh Miyuki. Kemudian dia menghadap ke arah lainnya karena malu dan tidak tahu harus berbuat apa.

Miyuki pun demikian. Dia malu dalam posisinya saat ini. Tanpa pikir panjang lagi dia beranjak turun dari ranjangnya dan berjalan masuk ke dalam kamar mandi.

Di dalam kamar mandi, Miyuki merutuki dirinya sendiri yang bisa tidur dalam posisi seperti itu dengan suami yang sudah menandatangani perjanjian dengannya.

"Bodoh sekali sih kamu Yuki. Kenapa kamu bisa kecolongan seperti itu? Iiih… dia pegang-pegang tubuh aku gak ya? Aaah gimana ini jika dia sudah menyentuh bagian tubuhku? Gak perawan lagi dong tubuhku?" 

Sepanjang dia mandi, Miyuki mengomel. Hingga pada saat dia sudah selesai mandi dan bersiap untuk memakai bathrobe nya, dia menghadap cermin yang ada wastafel kamar mandi tersebut untuk bercermin seperti kebiasaannya ketika akan keluar kamar mandi.

Brak!

"Aduuuuuh…!!!" 

Miyuki teriak dengan kerasnya ketika dia terpeleset odol yang tercecer di lantai tersebut ketika dia sedang menyikat gigi sambil mengomeli kebodohannya sendiri yang bisa tidur dengan Tristan.

Mendengar suara teriakan Miyuki dari dalam kamar mandi, tanpa berpikir panjang lagi Tristan membuka pintu kamar mandi yang ternyata tidak dikunci oleh Miyuki karena kebiasaannya yang tidak pernah mengunci pintu kamar mandinya ketika dia berada di dalamnya.

"Mimi kamu kenap-"

Glek!

Ucapan Tristan seketika berhenti dan dia menelan ludahnya melihat tubuh Miyuki yang duduk di lantai dengan posisi seperti orang melahirkan tanpa memakai sehelai benang pun di tubuhnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!