Menikah Dengannya?
"Pokoknya aku gak mau nikah sama kamu," ucap Tristan sambil menatap tajam pada gadis yang ada di hadapannya.
"Kamu pikir aku mau nikah sama kamu?" sahut Miyuki dengan berbalas menatap tajam pada laki-laki yang ada di hadapannya.
Tatapan mata mereka saling menghunus, seolah dua buah pedang yang saling melawan.
"Bukannya kamu yang minta dijodohkan denganku?" tanya Miyuki sambil memicingkan matanya.
"Ck, salah sasaran," jawab Tristan sambil mencebik kesal.
"Maksudnya?" tanya Miyuki sambil mengernyitkan dahinya.
"Ah sudahlah. Sekarang ini gimana? Keluarga kita sangat mengharapkan kita menikah," sahut Tristan dengan kesalnya.
Miyuki tersenyum sinis ke arah Tristan sambil berkata,
"Ya iyalah. Orang tuaku menerima perjodohan ini sudah beberapa tahun yang lalu."
Sontak saja Tristan melirik dengan tajam ke arah Miyuki yang seolah mengingatkan tentang beberapa tahun lalu di mana dirinya meminta papanya untuk menjodohkannya dengan putri Pak Aydin, papa dari Miyuki.
"Ya udah, kalau gitu kita buat kontrak pernikahan saja. Kita buat perjanjiannya sekarang. Bagaimana?" ucap Tristan mencoba membuat kesepakatan dengan gadis yang akan menikah dengannya.
Miyuki diam. Dia berpikir sejenak tentang kesepakatan yang ditawarkan oleh Tristan padanya.
Beberapa saat kemudian dia tersenyum menatap Tristan yang sedang menunggu jawabannya. Kemudian dia berkata,
"Ayo kita buat kesepakatannya."
Di dalam ruangan VIP di restoran milik keluarga Miyuki, mereka berdua menuliskan kesepakatan tentang perjanjian pernikahan mereka.
Di atas kertas kosong itu mereka menuliskan peraturan yang mereka buat. Kemudian mereka bertukar kertas untuk bisa membaca peraturan yang dibuat oleh mereka.
"Deal?" ucap Tristan sambil mengulurkan tangannya di depan Miyuki.
Miyuki tersenyum dan mengulurkan tangannya untuk menjabat tangan Tristan sambil berkata,
"Deal!"
Tangan mereka berjabatan erat dan saling mencengkeram. Tatapan mata mereka berdua saling beradu layaknya mata yang mengeluarkan laser dan saling menembak.
...----------------...
Di sebuah hotel berbintang yang sangat mewah, tampak banyak sekali tamu yang datang memadati area parkir hotel tersebut.
Di sana sedang diadakan pesta pernikahan dari dua keluarga pebisnis hebat yang sudah terkenal namanya di pelosok negeri.
Tristan dan Miyuki. Mereka kini menjadi pusat perhatian di acara tersebut. Sepasang pengantin itu duduk dengan tenangnya di pelaminan dengan banyak pasang mata yang memperhatikan mereka.
Senyum mereka berdua merekah, seolah mereka menjadi pengantin yang sangat bahagia. Hingga tidak ada yang tahu tentang kesepakatan mereka berdua. Menikah karena perjanjian kontrak yang saling menguntungkan.
Acara demi acara dilakukan sesuai dengan susunan acara. Sangat melelahkan, tapi juga sangat menyenangkan bagi mereka berdua.
Jujur saja mereka saling tidak suka, bahkan mereka seperti musuh jika bertemu sebelumnya. Dan kini, mereka merasakan pengalaman yang belum pernah mereka rasakan.
Menjadi seorang raja dan ratu di acara pernikahan mereka selama beberapa jam dan menerima semua ucapan selamat dari banyaknya tamu undangan yang hadir di sana.
"Kalian pasti lelah. Beristirahatlah dan jangan lupa, buatkan Mami cucu," ucap Kiki sambil mengedipkan sebelah matanya pada Miyuki dan Tristan.
Glek!
Tristan meneguk ludahnya sendiri sambil melirik ke arah istrinya. Dia tidak bisa membayangkan apa yang akan dilakukannya nanti pada saat mereka berdua sudah berada di dalam kamar.
Gadis kecil ini memang baru saja lulus SMA, tapi body nya aduhai, kayak gitar spanyol. Mirip kayak Maminya sih, Tristan berkata dalam hatinya sambil melirik istrinya.
Miyuki terlihat sangat tenang ketika Maminya mengatakan hal itu. Tapi, sebenarnya dia sangat deg-degan. Jantungnya berdegup sangat kencang mencemaskan tentang malam pengantinnya.
Siapa yang tak terpanah melihat kecantikan Miyuki yang dibalut dengan dress pengantin warna putih yang memperlihatkan lekuk tubuhnya. Demikian juga dengan Tristan yang sedari tadi tanpa sadar selalu mencuri pandang ke arah istrinya.
Begitu juga dengan Miyuki. Dia sempat terpanah ketika dia melihat suaminya menggunakan setelan jas warna putih, senada dengan gaun pengantin yang dipakai oleh Miyuki. Paras Tristan yang tampan dan postur tubuh atletisnya membuat Miyuki kagum padanya.
"Eh, kok diam aja kalian. Udah, gak usah malu-malu. Kalian masuk aja ke kamar. Ingat, gak usah malu-malu. Ini malam pengantin kalian," ucap Kiki sambil tersenyum menggoda anak dan menantunya.
Tidak hanya menyuruhnya dengan kata-kata saja, Kiki, si Mami dari Miyuki malah mendorong tubuh anak dan menantunya itu untuk cepat masuk ke dalam kamar mereka.
Aydin hanya terkekeh melihat tingkah istrinya. Dia paling tahu betul keisengan istrinya itu pada semua keluarga dan orang terdekatnya.
Dengan terpaksa dan langkah kaki yang berat, Tristan dan Miyuki masuk ke dalam kamar mereka.
Ide jahil Kiki pun mulai dilancarkannya. Dengan bantuan suaminya, dia mengunci pintu kamar tersebut dari luar dan meninggalkan sebuah koper dengan pakaian Tristan dan sebuah lingerie untuk Miyuki.
Di dalam kamar, mereka berdua saling melirik. Tidak seperti biasanya yang saling mengolok ketika bertemu, kini mereka berdua saling terdiam dan saling mencuri pandang.
"Ehem… sebaiknya aku mandi dulu," ucap Miyuki gugup.
Seketika pandangan Tristan mengarah padanya. Kemudian dia berkata,
"Oh iya, silahkan," ucap Tristan yang juga gugup menanggapinya.
Baru selangkah kaki Miyuki melangkah, tapi dia menghentikan langkahnya dan membalikkan badannya.
Dia hendak mengatakan sesuatu pada Tristan, tapi dia ragu ketika akan mengatakannya.
Tristan mengerutkan dahinya melihat ekspresi istrinya yang seperti sedang menahan sesuatu.
"Ada apa?" tanya Tristan dengan tatapan penuh tanya pada istrinya.
"Emmm… anu… apa… apa kamu bisa membantu membukakan resleting gaunku yang ada di punggungku?" tanya Miyuki dengan ragu dan terbata-bata.
Sontak saja Tristan membelalakkan matanya. Dia merasa tidak yakin dengan pendengarannya. Kemudian dia bertanya kembali pada istrinya,
"A-apa?"
Merasa geram pada suaminya, sisi bar-bar Miyuki kembali padanya. Dia mengangkat sedikit gaunnya untuk berjalan mendekati suaminya. Kemudian dia memunggungi suaminya sambil berkata,
"Tolong bukakan resleting gaunku. Aku sudah gak tahan."
Deg!
Gak tahan? Gak tahan apa? Apa yang dia pikirkan? Tristan berkata dalam hatinya.
"Buruan kak!" seru Miyuki yang membuat Tristan kaget dan tangannya seketika bergerak membuka resleting di punggung istrinya.
Glek!
Tristan meneguk ludahnya ketika melihat kulit punggung istrinya yang mulus dan seputih susu hingga membuat matanya tidak bisa berhenti memandangnya.
"Kak, apa sudah selesai? Aku kebelet banget nih," ucap Miyuki yang terdengar sedang terburu-buru.
"Aku sudah siap sekarang," ucap Tristan tanpa sadar sambil menatap tanpa berkedip punggung istrinya yang terbuka lebar.
"Sudah siap? Memangnya mau ke mana?" tanya Miyuki sambil mengerutkan dahinya.
"Bercocok tanam," jawab Tristan singkat dengan mata yang masih tertuju pada punggung mulus istrinya.
"Hah?! Kaka mau bercocok tanam? Di mana?" tanya Miyuki yang sangat penasaran dengan jawaban dari suaminya.
"Di ladang yang baru saja menjadi hak milik," jawab Tristan tanpa sadar seperti sedang terhipnotis oleh tubuh istrinya.
"Kakak jadi juragan tanah?" tanya Miyuki sambil membalikkan badannya untuk melihat wajah suaminya.
Seketika Tristan tersadar. Kemudian dia mengalihkan pandangannya ke arah lain dan berkata,
"Cepatlah mandi, badanmu bau."
"Auuuu…," rintih Tristan sambil memegangi kakinya.
Dengan gerakan cepatnya Miyuki menginjak kaki suaminya itu dan berjalan cepat masuk ke dalam kamar mandi sambil menarik koper yang ada di dalam kamar tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments