Elena tersenyum lalu mendekat dan duduk di samping Kenzo, tanganya mengelap keringat yang bercucuran dari kening pria yang masih tersengal. Namun, dengan cepat Kenzo menghindar.
"So–sorry, gue cuma ... Mau bantu Lo ngelap keringat!" elak Elena yang memberikan handuk kecil oada Kenzo.
"Biar gue aja!" ucap Kenzo langsung mengambil kain dari tangan Elena.
"Lo kenapa sih maksain diri Lo sendiri? Gue tahu Lo marah sama Queen karena dia gak ngabarin Lo kalau dia sakit, tapi gak gini juga Ken!" tegas Elena yang bicara pada Kenzo.
"Bukan urusan Lo!" ketus Kenzo tidak suka dari awal dengan persahabatan Queen dan juga Elena. "Lagian, kenapa harus Lo yang kasih tahu ke gue? Apa susahnya si kabarin chat ke gue? Dari kemarin gue hubungi gak di balas!"
"Ken, dia itu gak mau buat Lo cemas," ucap Elena.
"Gak mau cemas? Kalau begini bukannya tambah cemas gue?" kesal Kenzo yang menghabiskan satu botol air mineral kemudian meremas botol kosong untuk melampiaskan rasa kesal.
"Ya ... Mungkin dia pengen sendiri dulu!" ucap Elena. "Eh iya, makan yuk! Gue yang teraktir deh biar badmood Lo ilang, mau?"
"Gak usah! Gue mau langsung balik!" Kenzo pun bangun dan meninggalkan Elena seorang diri di tengah lapangan aula.
Sementara itu di bangku penonton dalam aula tersebut ada seorang pria yang tengah merebahkan tubuhnya di kursi penonton, menyungkingkan senyuman saat mendengar percakapan antara Elena dan juga Kenzo.
Dia pun bangun dari tidurnya lalu duduk bersandar sembari merenggangkan otot nya, matanya melihat kepergian Elena yang perlahan keluar dari dalam aula.
Rambut pirang, senyuman tipis, serta kacamata yang menjadi ciri kas sosok laki-laki yang masih duduk di aula seorang diri menjadi incaran seluruh mahasiswi kampus tersebut, apalagi sosok pemuda tampan tersebut memiliki IPK lebih tinggi dari semua mahasiswa kampus tersebut.
"Kevin!" teriak laki-laki dengan rambut keriting datang menghampiri pria tersebut.
Ya, ternyata dia adalah Kevin Fernando, yang terkenal dengan julukan King Ice, mungkin karena sikapnya yang terlalu dingin terhadap siapapun membuat Kevin terkenal julukan seperti itu. Namun, bukan hanya terkenal sikapnya yang cuek, dia juga terkenal sebagai maskot mahasiswa terpintar.
Tidak heran sebagian mahasiswi tergila-gila oleh ketampanan dan kecerdasan Kevin Fernando, berbeda dengan Kenzo Aprilio yang terkenal badboy, tetapi karena ketampanannya yang tidak kalah jauh dari Kevin membuat Kenzo juga memiliki fans khusus penggemar Kenzo.
"Lo di panggil Prof Robert!" ujar pria tersebut.
"Hmm," jawab Kevin sebagai ungkapan rasa terima kasih, lalu meninggalkan sahabatnya itu yang bernama Jack.
"Yaelah, bilang Thank you kek, apa kek! Cuma bilang Hmmmmmmmm!" kesal Jack yang sudah terbiasa dengan tingkah sahabatnya.
Kevin pun tersenyum tipis lantas berkata, "Thanks!"
Jack senang mendengar kata terima kasih dari pria dingin tersebut, kemudian berlari menghampiri sahabatnya sambil merangkul pundak Kevin. "Abis dari ruang Prof Robert, traktir gue ya?"
"Aakhh!" keluh Kevin yang merasakan sakit luar biasa pada punggungnya.
"Kenapa Lo?" tanya Jack yang menarik pundak sahabatnya, tetapu dengan cepat Kevin melarangnya.
"Bukan urusan Lo!" Kevin segera menangkis tangan Jack.
"Astaga, Kevin ... Lo, Lo, Lo!" Jack terkejut saat melihat sedikit luka pada punggung kokoh tersebut, tetapi Kevin terus berjalan sampai di dalam kampus. "Kevin, Lo tidur sama cewek mana? Kampus kita juga? Atau ...."
"Bacot Lo!" ucap Kevin yang langsung masuk ke dalam ruangan Robert.
"Waah ... Gak bisa nih, gak nyangka gue! Kira-kira siapa tuh cewek yang udah tidur bareng Kevin?" Jack terus berfikir sembari menunggu Kevin keluar dari ruangan Prof Robert.
Selang beberapa menit, Kevin keluar membawa satu makalah yang ada di tangannya. Lantas meninggalkan Jack yang sudah menunggunya sudah dari tadi.
"Wooy, Bro, tungguin lah! Gue udah setia nungguin Lo, kamvret!" Jack berlari menyusul Kevin.
Sepanjang perjalanan menunju kantin Jack terus bertanya kepada Kevin tidak ada henti-hentinya, siapa wanita yang beruntung tidur dengan King Ice kampus NY.
Sampai tiba langkah mereka berhenti saat melewati anak tangga, bibir Jack pun dibekap oleh Kevin hingga berhenti berbicara.
"Ssstt!" Kevin menyuruh Jack untuk diam, kemudian bersembunyi di balik tembok. Telinganya dia pasang untuk mendengar percakapan seorang wanita yang Kevin sendiri tahu siapa wanita itu.
"Itu duit tambahan buat Lo, karena sudah sukses buat Queen hancur!" ucap wanita tersebut pada laki-laki yang ternyata satu kampus juga dengan mereka.
"Tapi, dia—"
"Gue gak peduli kalau ternyata Queen tidak tidur dengan Om Torres, siapapun yang sudah merusak Queen gue puas. Setidaknya Kenzo gak bakalan lagi mau sama dia, terutama reputasinya yang sudah ancur!" ucap sang wanita dengan senang.
"Oke kalau begitu, duit udah gue terima! Kalau ada masalah gue gak mau tanggungjawab, ok!" ujar pemuda itu yang meninggalkan si wanita yang masih tertawa senang.
"Oh my—"
Jack lagi-lagi dibekap mulutnya oleh Kevin, karena si wanita itu masih ada belum beranjak pergi. Ternyata Kevin mengetahui apa penyebabnya Queen bisa berada di atas tempat tidurnya malam itu
Dugaan Kevin semakin kuat ketika dia sudah mengantongi bukti, entah buat apa bukti rekaman tersebut dan juga Jack yang termasuk salah satu bukti atas rencana jahat yang sudah dilakukan wanita tersebut kepada Queen.
Setelah Wanita itu pergi, Kevin pun melepaskan bekapanya dari mulut Jack. Usai dilepas pria berambut keriting itu pun langsung mengeluarkan rasa keterkejutannya saat mengetahui bahwa Queen wanita yang digemari oleh seluruh pria yang berada di kampus tersebut sudah tidur dengan pria yang ternyata bukan Kenzo.
"Wah, wah, kabar bagus nih! Breaking news!" Jack pun langsung segera pergi untuk mengkabari berita besar tersebut oleh biang gosip di kampus.
Namun, belum juga langkahnya maju satu langkah, tubuh Jack sudah menabrak tembok dengan keras.
"Aaakkh! Lo kenapa sih?" Jack begitu marah terhadap Kevin ketika tubuhnya merasakan sakit.
"Berani lobbocorin berita ini, sama aja lo kibarin bendera perang sama gue!" Kevin menatap tajam ke arah sahabatnya itu dengan aura yang sangat panas membuat bulu kuduk Jack merinding.
Tangan Jack pun langsung mengunci rapat-rapat mulutnya sebagai tanda dia tidak akan berkomentar apapun apalagi membocorkan rahasia tentang Queen, tetapi justru itu membuat dia langsung berpikir, apakah laki-laki yang tidur dengan Queen adalah Kevin?
"Lo yang tidur sama Queen?" tanya Jack penuh keterkejutan, meski Kevin tidak bilang bahwa dia laki-laki yang tidur denganku yang tetapi dia menyukai Kevin membuktikan jawaban yang ada di dalam benak Jack. "Ya Tuhan, Kevin gila ... Lo dapat Jackpot!"
"Inget apa omongan gue!" ancam Kevin yang berlalu meninggalkan Jack.
"Siap bos!" teriak Jack yang kembali menyusul Kevin. "Tapi uang penutup mulutnya ada dong!"
Kevin langsung melempar tatapan tajam ke Arah Jack, sontak aja membuat sahabatnya itu tersenyum getir sembari mengangkat tangan.
"Canda gue!" Jack terkekeh lantas menenangkan hati Kevin agar tidak emosian.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments