Love Me Please, Daddy!

Love Me Please, Daddy!

Kakak Bukan Daddy

Happy reading

Jam pulang sudah berbunyi, seorang gadis cantik yang memiliki wajah baby face itu tampak menunggu jemputannya di post satpam. Dengan bercanda ria bersama pak Satpam.

"Pak kenapa roda mobil bundar?" tanya Audrey dengan wajah dibuat sok polos.

"Kalau gak bundar gak bisa jalan, Non," jawab pak Satpam itu menanggapi ocehan receh Audrey.

Audrey hanya tertawa mendapat jawaban itu, ia cukup bosan menunggu jemputan yang katanya sudah OTW.

Padahal Audrey tahu kata OTW di Indonesia itu masih sangat lama. Bisa makan dulu, ngopi dulu, beli apalah dulu, jalan jalan dulu, mandi dulu dan uang terakhir itu jemput Audrey.

"Pak Mamat mana sih, lama banget. Ingin ku teriak, PAK MAMAT!!!!" tanya Audrey yang diakhiri teriakan gadis cantik itu.

Audrey sudah sangat lapar karena uang sakunya habis untuk ia belikan kupon berhadiah yang akhirnya zong ia kelaparan saat ini.

"Pakek beli kupon segala sih tadi. Daddy!!! Audrey lapar," ucap Audrey memegang perutnya yang sedari tadi berbunyi.

"Non Audrey lapar? Nih bapak bawa bakpao isi kacang hijau kesukaan Non Audrey. Daripada bunyi terus perutnya," ucap pak Satpam itu memberikan satu bakpao yang tadi ia beli.

"Bener pak buat Audrey bakpaonya," ucap Audrey dengan antusiasnya menerima bakpao itu.

"Iya Non. Monggo di maem," jawab pak satpam dengan senyum di wajah tuanya. Melihat Audrey seperti ini sudah mengobati rindunya pada sang putri yang sudah berpulang ke rahmatullah bersama istrinya.

"Makasih ya, Pak," ucap Audrey dengan tulus.

"Sama sama Non Audrey."

Audrey akhirnya memakan bakpao itu dengan lahap. Bahkan saking menikmatinya bakpao itu ia tak sadar jika ada motif sport yang berhenti di depannya.

"Audrey cantik, pulang bareng yuk," ajak laki laki yang berada di atas motor itu pada Audrey.

Dia adalah Huda, teman beda kelas Audrey yang digadang gadang akan menjadi pacar Audrey. Itu menurut teman teman Audrey dan Huda. Tapi bagi Audrey, Huda adalah kakak untuknya. Karena Huda sangat baik kepadanya selama ini tidak pernah menyakiti dirinya.

"Maaf ya Huda, Audrey lagi nungguin jemputan. Takutnya nanti Pak Mamat bingung kalau Audrey gak ada," jawab Audrey dengan senyum manisnya menolak ajakan Huda.

"Yah sekali aja, Drey. Lu bareng sama gue, gue janji gak bakal apa apain lu kok."

"Maaf ya. Aku gak bisa. Mungkin lain kali," jawab Audrey dengan sopan.

Ya beginilah Audrey terlalu baik dan tidak mau menyakiti orang lain. Bahkan saking polos dan baiknya Audrey sering kali gadis itu dimanfaatkan oleh teman temannya. Untung Audrey gadis yang cerdas, jadi ia tak semudah itu dimanfaatkan.

"Ya sudah kalau begitu, aku pulang dulu ya Drey."

"Iya Da."

Akhirnya Huda meninggalkan Audrey disana bersama pak satpam. Audrey yang belum menghabiskan bakpao itu nampak cuek ditinggalkan Huda.

Tak lama ada mobil lamborghini aventador SVJ Roadster Grigio Telestro berwarna hitam itu berhenti disana.

Tatapan para siswa yang belum pulang itu tampak menatap mobil mewah itu. Jarang jarang ada orang yang memiliki mobil Lamborghini jenis itu jika buka sultan.

"Daddy," pekik Audrey saat melihat siapa laki laki yang ada di dalam mobil itu.

Apa Daddy membeli mobil baru? Kenapa pakai mobil ini sih, kan Audrey nanti disangka kaya sama teman temannya.

"Masuk, Drey," titah laki laki yang ada di dalam mobil itu. Audrey berjalan menuju Daddynya.

"Daddy minta uang," ucap Audrey dengan senyum manisnya.

"Buat apa?" tanya Daddy tetap memberikan uang kepada Audrey.

"Buat gantiin uang pak satpam buat beli bakpao," jawab Audrey menerima uang itu dan berlari menuju pak satpam.

"Pak ini uang buat ganti bakpao tadi, makasih ya Pak," ucap Audrey pada pak satpam itu dengan senyum manisnya memberikan uang pecahan 50 ribu itu pada pak satpam.

"Ini kebanyakan, Non Audrey. Wong bakpaonya cuma lima ribuan kok," ucap Pak satpam itu pada Audrey.

"Gak apa pak, itu itung-itung rezeki bapak," ucap Audrey dengan senyum manis.

Audrey pamit dan tak lupa melupakan mengucapkan terima kasih.

Dan hal itu tak luput dari pandangan seseorang dari dalam mobil itu siapa lagi kalau bukan Arka? Arka menatap Audrey dengan menggelengkan kepalanya. Audrey memang baik bahkan kelewat baik.

Arka jadi teringat waktu pertama Audrey masuk ke dalam rumah mereka. Gadis kecil itu langsung memanggilnya Daddy. Padahal orangtuanya yang mengadopsi Audrey hingga harusnya Audrey memanggilnya kakak.

"Daddy," panggil Audrey yang sudah duduk di kursi depan itu.

"Hmm."

Arka memakaikan sabuk pengaman Audrey. Dan dengan wajah bahagianya Audrey menurut.

"Tumben Daddy yang jemput? Pakai mobil baru lagi?" tanya Audrey dengan senyum manisnya.

"Soalnya Pak Mamat lagi keluar sama Mama, makanya kakak yang jemput kamu," jawab Arka yang masih saja menolak dipanggil Daddy.

"Lah tadi Pak Mamat bilang OTW," ucap Audrey.

"OTW antar Mama, Dek."

"Hmm."

Mobil lamborghini aventador SVJ Roadster Grigio Telestro itu meninggalkan area sekolah itu dengan kecepatan sedang. Arka tak ingin permata hati Mama dan Papanya ini kenapa napa. Yang ada nanti ia yang kena bogem sama Papa.

"Daddy, Audrey lapar. Kita makan dulu ya,'" pinta Audrey dengan wajah imut.

"Hmm."

"Daddy gak tanya Audrey mau makan dimana?" tanya Audrey yang kesal dengan sikap cuek daddynya ini.

"Tempat biasa kan?" tanya Arka dengan wajah datarnya.

"Hehehe Daddy idaman," balas Audrey mengambil cemilan yang ada di jok belakang.

"Stop panggil kakak dengan sebutan Daddy, Drey."

"Kan memang Daddy, Daddyku," jawab Audrey dengan senyum manisnya.

Arka sudah tak bisa lagi berkata kata, mau dibilangin 100 kalipun Audrey akan tetap memanggilnya Daddy.

Sampailah mereka di restoran langganan mereka, keduanya turun dari mobil itu. Audrey yang manja dengan Arka itu memeluk lengan Arka dengan erat bahkan banyak pasang mata yang melihat ke arah mereka

Arka yang sudah biasa menjadi pusat perhatian itu hanya tersenyum tipis melihat Audrey yang menempel begitu saja padanya itu.

"Kita di lantai bawah aja ya, Dad. Biar bisa lihat banyak orang, Drey gak mau ada di ruangan VIP lagi. Sepi," pinta Audrey dengan senyum manisnya menujuk satu meja yang masih kosong.

"Yakin gak mau di ruang VIP?" tanya Arka pada Audrey.

"Yes Daddy, Drey mau lihat banyak orang di sini," jawab Audrey yang dianggukkan oleh Arka.

Arka dan Audrey berjalan menuju meja kosong itu, dan memesan makan siang mereka.

"Daddy belum makan siang?" tanya Audrey pada Arka.

Audrey tahu jika diantara mereka tak ada hubungan darah ataupun saudara tapi Audrey punya alasan kenapa ia terus terusan memanggil Daddy bahkan tak segan segan manja kepada Arka.

"Belum, nanti ikut kakak ke kantor ya. Kakak gak bisa langsung pulang sekarang, karera jarang kantor ke rumah juga jauh. Di rumah juga gak ada siapa siapa."

"Oke, tapi beliin Drey es krim seperti biasanya ya," jawab Audrey.

"Kemarin kamu udah makan es krim, Drey. Minggu ini udah cukup kamu makan es krim," ucap Arka yang tak mau adik angkatnya ini sakit gara gara makan es krim terlalu banyak.

Karena dulu Audrey makan es krim tiap hari hingga akhirnya harus dilarikan ke rumah sakit.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Sugar daddy mungkin maksudnya Audrey..🤣🤣😜

2024-09-13

0

aira aira

aira aira

yey

2024-03-07

0

Erna Fadhilah

Erna Fadhilah

aku coba mampir

2023-04-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!