Pelukan Daddy

Happy reading

Setelah rapat selesai, Arka langsung kembali ke ruangannya dan melihat Audrey masih berada di kursinya. Suara drama itu masih terdengar sangat keras di ruangan itu.

Tuk

Tanpa sengaja kaki Arka menendang ponsel yang tadi di lempar Audrey. Arka menatap ponsel yang layarnya pecah itu.

"Drey, kenapa ponsel Kakak ada disini?" tanya Audrey dengan suara lembutnya.

Audrey yang mendengar suara sang Daddy itu langsung menjeda drama yang sedang ia tonton. Kemudian ia menatap datar Daddynya.

"Kenapa? Gak suka hpnya Audrey banting hah? Daddy mau jemput perempuan lain ya?" tanya Audrey dangan nada kesalnya.

Arka yang bingung itu langsung mendekat ke arah Audrey dan meletakkan ponselnya di meja itu.

"Apa lagi ini? Kenapa kamu tiba tiba bilang gitu? Kan dari tadi Kakak ada disini. Emang siapa yang mau jemput siapa?" tanya Arka yang mulai bingung dengan apa yang diucapkan adiknya ini.

"Siapa Lista? Kenapa Daddy gak bilang kalau kakak punya mantan hah? Daddy bohong sama Drey selama ini. Drey kesel sama Daddy," ngambek sudah si bocil.

Wajah Audrey di tekuk hingga membuat wajah adiknya itu tampak lucu bukan kesal.

"Lista? Emm memang dia mantan kakak. Tapi itu dulu sebelum kamu masuk dalam hidup kakak. Bahkan Lista cuma masa lalu Kakak, udah 13 tahun lebih kakak gak pernah ketemu sama dia," jawab Arka yang tak mau adik ya ini kembali salah paham dengan dirinya.

Arka mengangkat tubuh mungil adiknya dan meletakkannya di pangkuannya dengan tenang.

"Lama banget sampai 13 tahun. Berarti saat Audrey masih sama Mama dan Papa Audrey dong."

Arka mengangguk dan mencubit hidung adiknya. Entah kenapa ia bisa seperti ini kepada seorang perempuan, bahkan dengan suka rela ia akan menyerahkan hidupnya pada bocil kesayangannya ini.

"Udah jangan marah marah, kakak gak ada yang punya untuk saat ini," jawab Arka mengecup kening Audrey dengan lembut.

"Bener?" tanya Audrey dan dianggukkan oleh Arka.

Arka tahu jika gadis 17 tahun ini memiliki perasaan yang sama dengannya. Walau ia terlalu gengsi untuk mengakui jika ia juga menaruh rasa pada gadis kecil ini tapi banyak halangan jika mereka bersatu.

Lagipula mereka sudah cukup dekat dengan status adik dan kakak, atau anak dan Daddy.

"Iya Drey. Emang kamu kenapa bisa tanya tanya soal Lista?" tanya Arka pada Audrey.

"Tadi wanita yang namanya Lista itu telepon ke ponsel kamu. Dia bilang katanya kamu mau jemput dia di bandara," jawab Audrey menatap Arka yang ada di belakangnya itu.

"Enggak, Drey. Kakak emang simpen nomornya udah lama. Tapi gak pernah kakak respon dia, lagian kamu juga kenapa pake angkat segala ponsel kakak?" tanya Arka pada Audrey yang dengan manja menyandarkan kepalanya di dada Arka.

"Daddy bohong banget, bilang aja mau teleponan kalau Drey gak ada," jawab Audrey dengan cemberut.

Ia belum bisa menerima jika dulu ada wanita lain yang sudah terlebih dahulu ada sebelum ia masuk ke dalam kehidupan Arka.

"Lanjutin gih nontonnya, kakak cuma mau peluk kamu," ujar Arka yang tak tahan ingin mencium terus aroma manis dari tubuh adiknya.

Bisa dibilang aroma tubuh Audrey adalah candu untuk seorang Arka. Bahkan sejak Audrey masih berusia 10 tahun.

Audrey menatap film romantis yang memang sedang ia putar itu. Kenapa pas sekali ada adegan kiss kissnya sih. Arka yang melihat itu juga harus sedikit menahan nafas agar dirinya tidak terpancing. Mending ia menghirup dalam aroma tubuh Audrey.

"Dad," panggil Audrey yang dibalas deheman oleh Arka.

"Maafin Drey udah banting ponsel mahal, Daddy," ucap Audrey yang merasa bersalah karena sudah membuat ponsel Daddynya hancur.

"Huhh sebagai gantinya nanti Audrey minta uangnya Daddy buat beli ponsel. Sekalian punya Audrey ya," ucap Audrey dengan semangat. Jika disuruh belanja adiknya itu bisa langsung gercep begitu ya.

"Nanti aja kita belanja bareng," jawab Arka.

"Daddy gak marah?"

"Enggak Drey. Lagian apa kamu pernah lihat kakak marah sama kamu? Yang ada nanti papa yang langsung tebas kepala kakak kalau marahin kamu," jawab Arka dengan nada pelan.

Sepertinya ia sudah mulai terpancing oleh pergerakan Audrey yang bergerak bebas di atas pahanya.

"Ssstt jangan gerak gerak kamu nikmati aja drama yang kamu tonton ya,'" ucap Arka dengan lembut.

"Iya."

Tapi sepertinya terlambat, Audrey terlebih dahulu merasakan ada sesuatu yang menusuk nusuk pahanya.

"Apa ini?" tanya Audrey menatap Arka yang langsung menggeram kesal saat Audrey bergerak kasar di atas pahanya.

"Drey diam. Atau kamu mau kakak unboxing disini?" tanya Arka dengan ancaman yang membuat Audrey tersenyum.

"Unboxing? Boleh Dad, lagian Drey juga kepo rasanya," jawab Audrey yang sama sekali tak sesuai harapannnya.

"Audrey, kakak ini laki laki normal. Sedangkan kamu bukan saudara kakak, jadi gak salah kalau nanti kamu yang bakal jadi korbannya," ucap Arka dengan nada sedikit ngos ngosan.

"Diam ya."

"Katanya mau unboxing, boleh kok kalau kakak mau unboxing Audrey," jawab Audrey yang membuat Arka langsung mendekap tubuh sang adik dengan erat.

"Cukup diam dan kakak gak mau kamu hancur," bisiknya yang membuat Audrey mengangguk kemudian melanjutkan menontonnya.

Bersambung

Kalau udah begini pasti sakit kepala atas dan bawah ya Ar.

*****

Terpopuler

Comments

enungdedy

enungdedy

lagian udj tau bukan sedarah meski kkak adek angkat kyae gk pantes lah pangku2'an gtu apalgi udh sma2 dewasa

2023-05-22

0

Ratna Dewi

Ratna Dewi

uhh jadi pengen ngomongin boxing

2023-01-28

2

Recm82

Recm82

pusing..pusing dach tuch kepala atas bawah gara" bocil hahaha

2023-01-11

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!