Happy reading
Sudah setengah jam lebih Audrey berada di pangkuan Arka, tangan Arka juga tak berhenti untuk mengelus rambut Audrey yang hitam dan lembut serta wangi itu. Bersamaan dengan drama cina yang di tonton Audrey selesai.
Rasa pegal di pahanya kini bisa sedikit berkurang karena dramanya juga sudah selesai.
"Dramanya udah selesai, kamu turun ya dari pangkuan kakak. Pegel kaki kakak, dek."
Ucapan Arka tak direspon oleh sang empu. Audrey yang memang sedang bersandar di dadanya itu diam. Arka melihat ke arah Audrey dan ternyata Audrey sudah tidur dengan nyenyaknya di pangkuannya.
"Pantes dari tadi diam aja, udah tidur ternyata. Sia sia dong laptop nyala dari tadi," gumam Arka mengelus lembut gadis cantik yang berada di depannya ini.
Dengan lembut Arka mengangkat tubuh Audrey menuju kamar minimalis yang dirancang khusus Arka jika ia ingin lembur dan menginap di kantor.
Walau tak besar tapi ruangan itu sangat nyaman jika dipakai untuk tidur bahkan kel*n.
Direbahkannya pelan pelan tubuh itu ke kasur empuk itu agar tidak membangunkan adiknya yang sedang terlelap.
Cups
"Kakak tinggal dulu, kamu yang nyenyak tidurnya," bisik Arka pada Audrey.
Sebenarnya Arka sangat menyayangi adiknya ini lebih dari apapun. Walau ia sering ketus dan cuek pada Audrey, tapi aslinya ia memang sangat menyayangi adik angkatnya itu.
"Eughh."
"Dad, jangan tinggalin Drey."
"Drey gak mau.."
Audrey masih tidur tapi entah kenapa ia mengigaukan dirinya. Karena tidak ada laki laki yang Audrey panggil Dad selain dirinya. Bahkan orangtua kandung dan angkatnya dia panggil Mama dan Papa.
Arka ikut naik ke atas kasur dan memeluk tubuh Audrey yang tampak gelisah saat ini. Arka tahu jika Audrey sedang memimpikan hal buruk karena ini bukan pertama kalinya.
Cups
"Daddy disini Drey. Kamu tidur aja yang nyenyak hmm," bisiknya yang bagaikan pemenang buat Audrey.
Dan benar saja Audrey yang tadinya gelisah langsung anteng dengan pelukan Arka. Bahkan tanpa sadar Audrey malah menelusupkan wajahnya di dada Arka yang masih memakai jas kantor. Rok yang dipakai Audrey juga tersingkap hingga memperlihatkan paha putih mulus itu dengan menggodanya. Beberapa senti saja rok itu tersingkap ke atas lagi mungkin Arka bisa melihat segitiga bermuda disana.
Dengan cepat Arka langsung menutupi paha Audrey dengan selimut. Bisa goyah keimanan Arka jika sampai ini terjadi lagi.
Walau Audrey bisa dibilang memiliki tubuh pendek dengan 156 cm tapi Audrey memiliki bentuk dada yang sangat bagus di usianya yang masih 17 tahun begitupun dengan bokongnya.
Sedangkan Arka yang tingginya 187 cm itu merasa Audrey itu sangat kecil. Apalagi bentuk badannya yang sangat tegap dan atletis sebagai seorang pria matang sangat sempurna bukan. Tapi satu yang kurang dari dirinya, ia belum menemukan cintanya.
Jika ditanya apakah Arka tak ingin menikah jawabannya ya pinginlah. Arka juga seorang laki laki normal yang tentu saja ia butuh yang namanya tempat untuk menyalurkan has*atnya.
Tapi sampai sekarang belum ada perempuan yang bisa membuat ia jatuh cinta kecuali adik angkatnya ini. Tapi apa iya, Arka harus menikahi Audrey yang notabene adalah seorang adik angkatnya. Pasti orang tuanya tidak ada merestui hubungan mereka jika itu terjadi.
Setelah memastikan Audrey sudah tenang dan kembali terlelap dengan nyaman, Arka langsung melepaskan pelukan dan usapan itu.
Ia masih banyak kerjaan, tak mungkin kan ia terus menemani Audrey tidur sedangkan dia punya kewajiban untuk menyelesaikan tugas tugasnya.
Setelah memastikan Audrey tidak terganggu, Arka langsung kembali ke ruangannya bersamaan dengan ponsel Audrey yang bergetar.
"Siapa sih yang nelpon? Aku gak mau dituduh mencuri kalau angkat panggilannya," gumam Arka mengambil ponsel Audrey dan melihat nama Mama tertera di ponsel pintar itu.
"Mama, tumben telepon," gumam Arka tanpa sungkan mengangkat telepon dari Mamanya itu. Kenapa ia harus sungkan wong yang telepon ibu kandungnya sendiri.
"Halo Ma."
"Loh, kok laki laki yang jawab. Anak Mama dimana? Siapa kamu hah? Berani beraninya kamu pegang hp anak Mama!!" tanya Mama dengan suara pedasnya.
"Dasar orang tua, sama suara anaknya sendiri gak hafal," jawab Arka dengan suara datarnya.
Mereka terdiam sebentar kemudian kembali melanjutkan obrolan mereka.
"Arka? Ngapain kamu sama Audrey. Mana anak Mama yang paling cantik itu, dimana kamu sembunyikan hah?" tanya Mama Olivia dengan mulut pedasnya langsung menyembur Arka dengan suaranya yang khas.
"Kayak anak Mama cuma Audrey aja," jawab Arka dengan kesal.
Jika sudah seperti ini pasti yang ada nanti, Audrey malah di ajak Mama Olivia pulang dan ia tak bisa lagi mencium Audrey diam diam.
"Kamunya gak pernah pulang ke rumah. Anak Mama cuma yang mau menginap di rumah Mama. Cepat dimana Audrey."
"Astaga Mama. Arka lagi banyak kerjaan, lagian Audrey juga lebih sering menginap di rumah Arka."
"Tapi dia gak lupa pulang kayak kamu."
"Ya deh nanti Arka pulang bareng Drey."
"Drey sama kamu dimana sekarang?" tanya Mama Olivia tak sabaran.
"Arka lagi di kantor, tadi habis jemput Audrey langsung ke kantor. Ya walau sempat singgah di restoran sih."
Walau Mamanya ini agak bar bar tapi Mamanya ini tak pernah pilih kasih dalam menyayangi dirinya dan Audrey. Walau kadang kasih sayang Mamanya itu membuat Audrey dulu cemburu tapi itu dulu. Sekarang bukan lagi cemburu yang ia malah ingin membantu orang tuanya merawat Audrey. Karena gadis cantik itu sudah mengalami kejadian pahit saat kecil. Ia tak mau ia sakit lagi sekarang bahkan sampai nanti.
"Jadi kalian ada di kantor? Mana Audrey, Mama mau ngomong sama anak Mama."
"Audrey lagi tidur, habis nonton drama di laptop Arka. Kenapa Mama mau jemput, silahkan aja kalau Mama mau bikin dia ngamuk," jawab Arak yang membuat Mamanya diam.
Benar sih kata Arka, Audrey akan sangat kesal bahkan sangat marah jika tidur cantiknya di ganggu. Walau itu adalah papanya tapi tidak berlaku untuk Arka. Audrey malah manja jika dibangunkan oleh Arka sungguh Arka yang mengingat itu langsung tersenyum.
"Hais ya sudahlah kalau begitu, kalau udah bangun suruh dia balik ke rumah Mama. Gak ada penolakan kamu juga harus pulang ke rumah ada yang ingin Mama dan Papa bicarakan sama kamu dan Audrey."
"Apa mah? Pembagian warisan?" tanya Arka dengan tidak tahu dirinya.
"Sembarangan jadi anak, gini gini Mama masih sehat ya Ar. Kamu sumpahin orangtua kamu mati hah?" tanya Mama Olivia dengan nada yang kesal.
"Ya enggak Mah. Gak biasanya Mama nyuruh aku ikut pulang,"
"Pokoknya pulang Arka sayang," jawab Mama langsung mematikan panggilan telepon itu membuat Arka kesal.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
Aira Zaskia
Mm angkat nya syg bnget sm Audrey
2023-01-26
0
ALURRA KHAI BACHTIAR 💅
jadi intinya sama-sama suka tapi terhalang oleh status adek kakak
2023-01-15
0
Siti Zuriah
apa jangan" mereka mw d jodohin ataw mereka mw d nikahin
2023-01-13
0