Perjodohan untuk Dylan

Ella kembali masuk kedalam kafe, dia melihat Deca tertawa senang bersama kedua temannya. Ella tak sadar ikut tersenyum dan mendekati mereka.

"Kalian senang sekali, ada apa? " Ella tiba-tiba nimbrung ingin tahu.

"Ini, Nabila ternyata sudah melakukan diet tapi gagal terus karena mamanya selalu memberinya kue dan makanan enak. Jadi gagal dietnya" jelas Deca masih tertawa pelan.

"Haha,, Itu bukan diet tapi melebarkan badan!! " seru Teri ikut tertawa keras.

Nabila cemberut saat mereka menertawakannya. Dia mengambil jus dan menghabiskannya hingga tandas.

"El, kenapa tadi kau lama sekali? " tanya Deca.

"Tadi aku tak sengaja menabrak seseorang dan menumpahkan saos ini ke bajunya. Aku ingin mengganti bajunya, tapi orang itu tidak mau dan pergi" jelas Ella.

"Baik sekali orang itu, dia laki-laki atau perempuan? " tanya Nabila penasaran.

"Laki-laki" jawab Ella.

"Apa sudah kau ajak kenalan? Apa dia tampan? Apa dia kaya?" Nabila terus nerocos tanpa henti membuat Teri harus menutup paksa mulutnya. Teri melotot padanya untuk berhenti bertanya.

"Aku tadi minta kartu namanya, untuk mengganti baju yang sudah ku buat kotor. Tapi sama sekali tidak dikasih." ungkap Ella sedikit kecewa.

"Sudahlah lupakan saja, toh dia tidak menyalahkanmu kan. Lain kali saja saat bertemu, kau bisa ganti" ucap Deca menasehati. Ella tersenyum dan mengiyakan saran Deca.

Mereka kembali melanjutkan makan bersama. Sesekali Nabila terus bertanya tentang laki-laki itu, tapi Ella hanya menjawab sekadarnya. Karena memang Ella baru pertama kali bertemu dengannya.

^

Dimobil Dylan terus memikirkan pertemuannya dengan Ella di kafe. Entah kenapa dirinya merasa terganggu akan pertemuan dengan gadis itu. Dylan mencoba mengalihkan pikirannya dengan memutar musik di mobilnya sambil fokus menyetir menuju rumah.

Saat sampai, Dylan turun dari mobil dan masuk kedalam rumah milik pamannya itu. Kebetulan pintu terbuka, jadi memudahkan Dylan untuk masuk. Dia langsung menuju kamarnya yang berada di lantai bawah dekat taman. Dylan memang sengaja memilihnya karena dia suka ketenangan, itu sedikit membuatnya bisa istirahat dengan nyaman.

Setelah mengganti kemejanya, Dylan keluar kamar dan mengunci pintu. Tiba-tiba dari belakang, bibinya menepuk pundak Dylan membuatnya sedikit terkejut.

"Dylan kenapa kau pulang Nak? Apa sudah selesai pekerjaanmu?" tanya Jane heran.

"Belum Bi, Dylan hanya ganti baju." jawab Dylan.

"Memangnya kenapa dengan bajumu? " Jane memperhatikan kemeja Dylan yang sudah diganti dengan yang baru.

"Tadi Dylan ceroboh menumpahkan saos, kalau begitu Dylan kembali ke kantor dulu." pamit Dylan berjalan menjauh dari Jane.

Jane terus memperhatikan Dylan pergi sampai tak terlihat. Dia menghela nafas melihat sikap anak itu. Jane tahu kalau Dylan anak yang baik. Tapi karena keadaan, anak itu jadi sulit diatur dan malah semakin menutup diri dari keluarga. Entah sampai kapan Jane melihat sikap Dylan yang menurutnya tidak pantas diterima oleh anak sebaik Dylan.

Kemudian dia teringat dengan janjinya pada suaminya untuk mengenalkan anak temannya pada Dylan. Dengan bersemangat Jane mengambil telfon rumah dan memencet nomor telfon Deria, teman sosialitanya.

"Halo jeng Deria. Ini aku Jane" ucap Jane.

"........"

"Bagini, bisakah kita bertemu? Aku ingin memberitahu hal penting." jelas Jane.

"........"

"Tidak, aku ingin bertemu sekarang. Aku tunggu dirumah ya jeng." pinta Jane.

"......."

"Oke, aku tunggu ya, byeee" Jane mengakhiri telfonnya dengan wajah senang. Kali ini dia harus bisa membuat perjodohan untuk keponakannya berhasil, pikirnya.

^

Ting Tong

Jane mendengar suara bel pintu, dia beranjak berdiri dan berjalan menuju pintu. Dia membukanya dan melihat Deria temannya telah datang. Jane tersenyum padanya dan langsung memeluknya.

"Ayo masuklah Der, aku sudah siapkan cemilan enak didalam" ajak Jane sambil merangkul temannya itu.

"Baiklah" jawab Deria ikut senang bisa berkunjung ke rumah Jane.

Rumah Jane memang terbilang mewah, daripada rumah milik Deria. Untuk itu Deria merasa senang bisa punya teman seperti Jane yang bisa kapan saja membantunya dalam hal finansial.

"Duduklah" pinta Jane.

Deria duduk dan mengamati isi rumah itu, lalu dia mengalihkan pandangannya ke Jane. " Kulihat keluargamu semakin hebat saja ya Jane. Rumahmu semakin Bagus" ucap Deria lembut.

"Jelas dong, bisnis suamiku telah meningkat pesat dari sebelumnya. Aku juga sangat bersyukur akan hal itu." balas Jane.

"Aku ikut senang" tutur Deria tersenyum.

"Oh ya, tadi kau mau bicara apa denganku? Apa ada hal penting?" tanyanya.

"Ini memang penting. Aku dengar putrimu akan pulang dari Amerika? " tanya Jane.

"Benar, baru saja dia pulang. Tapi anak jaman sekarang, mereka malah kumpul dengan temannya dulu daripada pulang kerumah." ucap Deria terkekeh.

Jane ikut tertawa, " Tidak apa-apa jeng. Itu sudah biasa."

"Apa putrimu sudah punya kekasih? " tanya Jane.

"Belum, entahlah aku juga pusing memikirkannya. Dia selalu saja mengelak saat aku menyuruhnya untuk mencari laki-laki." keluh Deria menghela nafas dengan berat.

"Baguslah. Begini, aku ingin sekali menikahkan keponakan laki-laki ku dalam waktu dekat" jelas Jane.

"Benarkah, Bagus dong. Keponakanmu kerja jadi apa?" tanya Deria penasaran. Deria berpikir siapapun keluarga atau saudara Jane pasti orang yang hebat.

"Dia bekerja untuk suamiku di kantor. Yah, walaupun sebagai Asisten Kepala Pemasaran sih. Tapi dia anak baik" jelas Jane sambil menyeruput tehnya.

"Ohh" balas Deria merasa sedikit kecewa. Itu berarti sama saja tidak punya jabatan, batin Deria meremehkan.

"Karena itu, aku ingin menjodohkannya dengan putrimu." ucap Jane dengan keseriusan diwajahnya.

Deria membulatkan matanya lebar, dia begitu terkejut dan tidak percaya dengan ucapan Jane. "A-apa kau bilang? K-kenapa seperti itu? "

"Kenapa? Kau tidak mau?" tanya Jane penuh selidik.

"B-bukan, maksudku putriku belum siap untuk menikah. Dia masih harus meneruskan kuliah disini. Dan apa mungkin keponakanmu menyukai putriku nantinya?" jelas Deria membuat alasan.

"Kau tidak perlu khawatir. Jika menyangkut kuliah, putrimu masih bisa melanjutkannya. Dan soal keponakanku. Dia pasti mau. Kau tenang saja" ucap Jane dengan tenang, dia tahu Deria akan bereaksi untuk menolak perjodohan ini. Jika dia masih menolak, Jane terpaksa harus menagih hutangnya.

Deria terlihat kebingungan, dia tidak mau putrinya menikah dengan orang biasa seperti itu. Hanya seorang Asisten, Ckk. Penghasilannya pasti tidak cukup membeli kebutuhan putrinya setiap bulan. Deria tidak mau anaknya menjalani hidup buruk dengan laki-laki seperti itu. Dia hanya punya satu anak, enak saja dia memberikannya pada laki-laki yang tidak punya apa-apa.

"Jane, maaf sebelumnya. Tapi kurasa putriku tidak akan menyetujui perjodohan ini. Kau cari wanita lain saja ya" tolak Deria halus.

Jane hanya tersenyum kecut, "Jadi kau menolak? Baiklah. Kalau begitu, aku ingin kau membayar segera hutangmu kemarin. Semuanya tanpa terkecuali"

Deria terbelalak mendengar ucapan Jane, bagaimana bisa wanita itu seenaknya saja mengambil uangnya mendadak seperti itu. Dan juga uang itu tidak lah sedikit. Apalagi keuangan keluarganya sedikit menurun akhir-akhir ini. Jane benar-benar wanita licik. Dari awal Jane hanya ingin membuatnya terpojok dan akhirnya kekhawatirannya terjadi. Disisi lain Deria tidak mau membiarkan anaknya menikahi laki-laki miskin. Sedangkan hutangnya pada jane sangatlah besar untuknya.

"Jane, kenapa kau tega melakukan itu padaku. Kau tahu kan hutangku tidaklah sedikit. Beri aku waktu untuk melunasinya." pinta Deria memohon.

"Aku sudah memberi banyak waktu padamu sebelumnya. Apa kurang banyak? Aku tidak semata-mata ingin menyudutkanmu. Tapi aku juga butuh uang itu." ucap Jane berpura-pura serius.

"Tapi... Jika kau mau menikahkan putrimu dengan keponakanku. Maka kuanggap hutangmu lunas" imbuhnya dengan menarik sudut bibirnya membentuk senyum tipis.

Bsb........

Terpopuler

Comments

🇮🇩⨀⃝⃟⃞☯Ayodyatama🌹

🇮🇩⨀⃝⃟⃞☯Ayodyatama🌹

jgn nyesel deria

2020-09-07

1

Nabila

Nabila

uwah Deria ,.. kok matrealistis belum lihat dia kemampuan Dylan udah memandang remeh , .. ngeri ibu2 sosialita . toh belum tentu Dylan mau sama anak gadis nya 😁

2020-08-17

5

Rohayah Misah

Rohayah Misah

idea yg bagus

2020-08-10

2

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Pulang
3 Seorang diri
4 Gara-gara Saos Tomat
5 Perjodohan untuk Dylan
6 Ingin Kau Menggantikanku
7 Bersedia Menikah
8 Mirip denganku
9 Terlalu Peduli
10 Bagaimana menurutmu?
11 Membelikan Kemeja Baru
12 Mau Menggantikanmu
13 Tertarik
14 Terima kasih Mama
15 Apa Alasanmu?
16 Makan Malam Bersama
17 Berhutang Penjelasan
18 Belajar Mencintai Dylan
19 Berbohong Lagi
20 Pikiran Kacau
21 Tidak Mau Mengharapkan
22 Acara Pertunangan
23 Pergi Bersama Mama
24 Pertanyaan Menakutkan
25 Unwanted Wedding Party (Part 1)
26 Unwanted Wedding Party (Part 2)
27 Unwanted Wedding Party (Part 3)
28 Tidak Akan Rela
29 Permintaan Adam
30 Kedatangan Teman
31 Hujan Deras
32 Tidak Mau Mengakui
33 Mengkhawatirkan
34 Meminta Persetujuan
35 Jangan Mengganggu (Nonton Bola)
36 Kepergok
37 Menggoda
38 Begitu Menyebalkan
39 Selalu Dihina
40 Tertawalah Sepuasmu
41 Belum Ingin Memiliki Anak
42 Menuju Rumah Baru
43 Mencoba Lipstik
44 Cukup Bersabar
45 Permintaan Maaf
46 Berlibur
47 Cemburu dan Emosi
48 Kekecewaan
49 Menyakitkan
50 Ingin pulang
51 Sikap Aneh
52 Menahan Lapar
53 Morning Kiss
54 Maksud Tersembunyi
55 Begitu Memalukan
56 Tidak Akan Memaafkannya
57 Kedinginan
58 Demam
59 Kenapa Selalu Bersikap Dingin?
60 Ingin Ikut
61 Tidak Membiarkan
62 Acara Reuni
63 Kenapa sesakit ini?
64 Cemburu
65 Hadiah Paling Indah
66 Masa Kecil
67 Rasa Takut
68 Selalu Diatur
69 Tercium Aroma Bau
70 Sudah Tua
71 Menyiapkan Presentasi
72 Seseorang yang Dikenal
73 Kemarahan yang Tertahan
74 Saling Terbuka
75 Tetaplah disampingku
76 Berunding
77 Kekalahan
78 Hukuman
79 Bekerja di Kantor Daddy
80 Perilaku Tak Biasa
81 Lebih Baik Mundur
82 Ancaman
83 Pengakuan Mengejutkan
84 Kenapa Marah Padaku?
85 Begitu mencintainya
86 Bukan Seorang Psikopat
87 Pengorbanan Mami
88 Percayalah pada Papa
89 Tidak akan Tinggal Diam
90 Mengetahui Rencana
91 Pengakuan Deca
92 Pilihan Tersulit Untuk Ella
93 Penjelasan Papa Rey
94 Calon Bayi Kembar
95 Dia berhak tahu!
96 Memberitahu Kehamilan
97 Buku Ini Lebih Menarik
98 Penyerangan
99 PENGUMUMAN!!
100 Pengakuan Paman Jack
101 Tidak akan melepasnya
102 Kecambah
103 Pemilihan CEO
104 Hasil Akhir
105 Permintaan Maaf pada Papa
106 Titipan dari Sahabat
107 Mampukah memaafkannya?
108 Kena kau !!
109 Terpentuk??
110 Aku akan menghancurkanmu
111 Rencana Licik
112 Terlalu Kaku
113 Berkat Dirimu Aku Memilikinya
114 Kau adalah Kebahagiaanku
115 Bersenang-senang
116 Membalas Perbuatan
117 Surat Mami (TAMAT)
118 PENGUMUMAN!!
119 Extra Part
120 Extra Part 2
121 Extra Part 3 (Ending!!)
122 PENGUMUMAN NOVEL BARU !!
123 PENGUMUMAN NOVEL BARUUU!!! (Again)
124 PENGUMUMAN Novel My Grumpy Love Season 2 SUDAH TERBIT CETAK!!
125 Pengumuman Novel Baru !
Episodes

Updated 125 Episodes

1
Prolog
2
Pulang
3
Seorang diri
4
Gara-gara Saos Tomat
5
Perjodohan untuk Dylan
6
Ingin Kau Menggantikanku
7
Bersedia Menikah
8
Mirip denganku
9
Terlalu Peduli
10
Bagaimana menurutmu?
11
Membelikan Kemeja Baru
12
Mau Menggantikanmu
13
Tertarik
14
Terima kasih Mama
15
Apa Alasanmu?
16
Makan Malam Bersama
17
Berhutang Penjelasan
18
Belajar Mencintai Dylan
19
Berbohong Lagi
20
Pikiran Kacau
21
Tidak Mau Mengharapkan
22
Acara Pertunangan
23
Pergi Bersama Mama
24
Pertanyaan Menakutkan
25
Unwanted Wedding Party (Part 1)
26
Unwanted Wedding Party (Part 2)
27
Unwanted Wedding Party (Part 3)
28
Tidak Akan Rela
29
Permintaan Adam
30
Kedatangan Teman
31
Hujan Deras
32
Tidak Mau Mengakui
33
Mengkhawatirkan
34
Meminta Persetujuan
35
Jangan Mengganggu (Nonton Bola)
36
Kepergok
37
Menggoda
38
Begitu Menyebalkan
39
Selalu Dihina
40
Tertawalah Sepuasmu
41
Belum Ingin Memiliki Anak
42
Menuju Rumah Baru
43
Mencoba Lipstik
44
Cukup Bersabar
45
Permintaan Maaf
46
Berlibur
47
Cemburu dan Emosi
48
Kekecewaan
49
Menyakitkan
50
Ingin pulang
51
Sikap Aneh
52
Menahan Lapar
53
Morning Kiss
54
Maksud Tersembunyi
55
Begitu Memalukan
56
Tidak Akan Memaafkannya
57
Kedinginan
58
Demam
59
Kenapa Selalu Bersikap Dingin?
60
Ingin Ikut
61
Tidak Membiarkan
62
Acara Reuni
63
Kenapa sesakit ini?
64
Cemburu
65
Hadiah Paling Indah
66
Masa Kecil
67
Rasa Takut
68
Selalu Diatur
69
Tercium Aroma Bau
70
Sudah Tua
71
Menyiapkan Presentasi
72
Seseorang yang Dikenal
73
Kemarahan yang Tertahan
74
Saling Terbuka
75
Tetaplah disampingku
76
Berunding
77
Kekalahan
78
Hukuman
79
Bekerja di Kantor Daddy
80
Perilaku Tak Biasa
81
Lebih Baik Mundur
82
Ancaman
83
Pengakuan Mengejutkan
84
Kenapa Marah Padaku?
85
Begitu mencintainya
86
Bukan Seorang Psikopat
87
Pengorbanan Mami
88
Percayalah pada Papa
89
Tidak akan Tinggal Diam
90
Mengetahui Rencana
91
Pengakuan Deca
92
Pilihan Tersulit Untuk Ella
93
Penjelasan Papa Rey
94
Calon Bayi Kembar
95
Dia berhak tahu!
96
Memberitahu Kehamilan
97
Buku Ini Lebih Menarik
98
Penyerangan
99
PENGUMUMAN!!
100
Pengakuan Paman Jack
101
Tidak akan melepasnya
102
Kecambah
103
Pemilihan CEO
104
Hasil Akhir
105
Permintaan Maaf pada Papa
106
Titipan dari Sahabat
107
Mampukah memaafkannya?
108
Kena kau !!
109
Terpentuk??
110
Aku akan menghancurkanmu
111
Rencana Licik
112
Terlalu Kaku
113
Berkat Dirimu Aku Memilikinya
114
Kau adalah Kebahagiaanku
115
Bersenang-senang
116
Membalas Perbuatan
117
Surat Mami (TAMAT)
118
PENGUMUMAN!!
119
Extra Part
120
Extra Part 2
121
Extra Part 3 (Ending!!)
122
PENGUMUMAN NOVEL BARU !!
123
PENGUMUMAN NOVEL BARUUU!!! (Again)
124
PENGUMUMAN Novel My Grumpy Love Season 2 SUDAH TERBIT CETAK!!
125
Pengumuman Novel Baru !

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!