Ella sedang dalam perjalanan menuju rumah Nenek Sofi dan Kakek Betran. Setelah mengunjungi Oma dan Opanya dia langsung bergegas ke rumah mereka. Butuh waktu 15 menit untuk sampai, saat turun dari mobil, sopirnya Pak Joy meminta ijin untuk isi bensin disekitar daerah itu. Ella mengijinkan dan melanjutkan langkah kakinya menuju rumah orang tua Mamanya itu.
Sebelum sampai di pintu, Ella terlebih dahulu dipanggil seseorang dari arah samping tepat ditaman. Dan benar saja, Kakek dan Neneknya sedang duduk disana menikmati camilan dan teh disana. Mereka melambai ke arah Ella untuk datang mendekat.
Ella langsung memeluk Nenek Sofi dan mencium kedua pipinya secara bergantian. Kemudian dengan Kakek Betran dengan wajah bahagia.
"Cucu Nenek kapan pulang? Kenapa tidak memberitahu akan kemari sayang?" tanya Nenek Sofi dengan senyum tak luntur dari wajahnya.
Nenek Sofi masih menggunakan alat bantu kursi roda untuk berjalan. Tubuhnya masih lemas karena penyakit jantung dan stroke ringan yang dideritanya belum juga sembuh total. Sedangkan Kakek Betran yang dulunya gagah, tegas dan garang sekarang jauh lebih lembut dengan rambut yang sudah memutih. Tapi Ella bersyukur masih bisa bersama Nenek dan Kakeknya itu.
"Ella mau buat kejutan, untuk seterusnya Ella akan tinggal di Indonesia dan belajar disini." balas Ella dengan wajah senang.
"Kami merasa senang jika Ella disini. Kasihan Mamamu terus saja mengharapkanmu pulang sayang" tutur Nenek Sofi sambil mengelus rambut panjang Ella.
"Iya Nek, itu juga alasan utama Ella pulang." ucap Ella tersenyum.
"Ya sudah, Ella mau minum apa biar nenek buatkan" tawar Nenek Sofi.
Ella menghentikan Nenek Sofi yang ingin pergi, " Tidak perlu Nenek. Ella tidak haus dan hanya ingin bercerita dengan kalian saja."
"Bercerita? Apa tentang laki-laki? " tebak Kakek Betran mencoba menggoda cucunya.
"Apaan sih Kek, bukan itu. Ella gak mau cerita tentang hal itu. Sekarang Ella mau bercerita tentang keseharian Ella disana. Lalu.... " Ella mulai bercerita tanpa jeda sedikitpun. Dia terus mengoceh dan membuat Kakek dan Neneknya tertawa melihat tingkahnya.
Setelah dirasa hari sudah sore, Ella pamit pada mereka untuk pulang kerumah.
~~
Seorang laki-laki dengan perawakan tinggi, tegap dan wajah datar sedang berjalan masuk ke dalam rumah. Waktu itu memang sudah kelewat jam malam, wajahnya terlihat lelah dengan menenteng tas kerjanya. Laki-laki itu terus berjalan tanpa memperdulikan dua orang yang sedang duduk bercengkrama didalam rumah itu.
"Kenapa jam segini baru pulang? Apa kau lembur? " tanya pria paruh baya, paman dari laki-laki itu.
Laki-laki itu hanya menoleh tanpa membalikkan tubuhnya, "Iya. Maaf aku sangat lelah, "
Tanpa mau mendengar pamannya berbicara lagi, dia langsung masuk ke kamarnya dan mengunci pintu dari dalam.
Pria paruh baya itu menghela nafas kesal dengan tingkah keponakannya yang dinilai kurang sopan itu. "Anak jaman sekarang tidak punya tata krama sama sekali. Aku pusing melihat tingkahnya yang buruk itu."
"Sudahlah Vernon. Anak itu memang seperti itu sejak kejadian waktu itu. Biarkan saja." tutur Jane, istri dari Vernon.
"Kau benar, entah kenapa aku ingin sekali menikahkan anak itu saja" ucap Vernon menyandarkan tubuhnya di sofa. Jane ikut duduk disamping suaminya dan mengusap dadanya berusaha meredam amarah suaminya itu.
"Apa kau ingin menjodohkannya?" tanya Jane.
Vernon memijat pelipisnya, "Itupun jika ada wanita yang mau. Aku saja tidak yakin ada yang mau menerima sikap anak itu. Setiap hari, aku melihatnya hanya sibuk nongkrong bersama teman-temannya setelah pulang kerja. Bahkan sekalipun aku tidak pernah memergokinya berteman dengan wanita." keluhnya.
Jane ikut memikirkan ucapan suaminya, memang benar keponakannya itu selalu menutup diri dari keluarga. Jika bertemu temannya itupun hanya untuk bersenang-senang. Lalu bagaimana cara membuatnya dekat dengan wanita?
Tiba-tiba dia teringat temannya Deria yang memiliki seorang Putri. Kalau tidak salah dengar, kemarin saat bertemu, Putri temannya itu mau kembali ke Indonesia untuk melanjutkan kuliah disini. Mungkin perlu dicoba, pikirnya.
"Vernon, aku punya teman yang anaknya sedang kuliah di Amerika. Aku dengar anaknya itu akan melanjutkan kuliah disini. Bagaimana kalau kutanyakan padanya untuk menjodohkan keponakan kita dengan anaknya itu" saran Jane.
Vernon mengernyitkan dahi mencoba berfikir, "Kau yakin? Apa mereka akan setuju? " tanyanya.
"Jika tidak setuju, aku akan meminta uangku dari mereka. Deria hutang 10 Milyar padaku untuk membeli berlian, akan kutagih itu" ancam Jane.
"Astaga Ma, jangan melakukan hal buruk." tegur Vernon.
"Ini demi keponakan kita Pa, mau sampai kapan kita melihat anak itu bersikap begini terus. Dia butuh seorang wanita yang bisa membuatnya berubah." tutur Jane yakin dengan keputusannya. Vernon masih terlihat bingung. Dia juga ingin melihat perubahan sikap baik keponakannya itu. Jika memang ini pilihan baik, Vernon akan menyetujuinya.
"Ya sudah, aku setuju. Tapi Mama jangan sampai membuat keluarga mereka terpaksa melakukan itu." ucap Vernon menasehati.
"Papa tenang saja, serahkan pada Mama." ujar Jane percaya diri. 'Lagipula, aku yakin Deria tidak akan membayar utangnya. Itung-itung balas Budi saja' gumamnya dalam hati.
^
Didalam kamar yang temaram, laki-laki itu terbaring dengan memejamkan kedua matanya.Dia memiliki paras tampan campuran Indo-Cina. Ya, dia adalah Dylan Stevano Alander. Seorang laki-laki yang tinggal bersama keluarga pamannya karena keluarganya sendiri telah lama meninggalkan dirinya atau bisa dibilang dibuang oleh keluarganya. Ibunya sudah meninggal, ayahnya entah kemana dia tidak peduli. Dylan merasa hidupnya hanya seorang diri, tidak memiliki seseorang yang berharga. Semua berawal dari kejadian yang sudah membuatnya tidak percaya lagi dengan adanya kebahagiaan.
Dylan membuka matanya dan beranjak duduk. Kepalanya terasa pusing dan melepas dasinya ke sembarang tempat. Dia berdiri menuju lemari pakaian dan mengambil baju didalamnya. Dylan masuk kekamar mandi untuk membersihkan diri.
Setelah 15 menit berkutat didalam sana, Dylan keluar sudah memakai baju santai. Dia menyalakan lampu utama kamarnya dan mengambil dasi serta jasnya yang dia lempar asal. Dylan duduk disofa dan mengambil sebuah laptop di tas kerjanya. Setelah mandi, kepalanya terasa mendingan dan berusaha menyelesaikan pekerjaannya. Tanpa sepengetahuan Pamannya diam-diam Dylan selalu memberi ide-ide cemerlang untuk perusahaan dikantor pamannya. Tapi semua ide itu dia serahkan kepada salah satu temannya di kantor dan menyuruhnya untuk mengakui kalau itu memang ide buatannya sendiri bukan dari Dylan. Yah, Dylan memang tipe orang yang sulit ditebak. Dia memiliki otak pintar tapi semua itu dia sembunyikan dari semua orang. Yang boleh diketahui pamannya hanyalah kebiasaan buruknya diluar. Dylan sama sekali tidak memperdulikan apa kata orang tentangnya. Dia ingin hidup seperti itu. Maka dengan mudah Dylan bisa menjalani hidupnya yang apa adanya ini.
Dylan sudah tinggal dan bekerja bersama Pamannya selama 3 tahun. Usianya sekarang 25 tahun dan dirinya memutuskan hanya bekerja untuk pamannya. Dylan selalu menolak tawaran teman-temannya untuk mencari pekerjaan yang lebih baik. Semua itu semata-mata karena dia tidak mau mencari jabatan atau ketenaran. Dylan sangat membenci itu. Dia memang laki-laki biasa tidak punya penghasilan besar dan menumpang di rumah pamannya. Semua teman kantornya selalu meremehkan kemampuan Dylan. Itu sama sekali bukan masalah besar untuknya. Malah hal itu membuatnya sadar, kalau semua orang yang menghinanya itu hanya sampah yang hanya bisa bicara tapi tidak bisa menjadi orang berguna.
Drrrttt Drrrtt
Ponselnya berbunyi di sampingnya. Dylan melihat nama yang tertera di ponsel miliknya. Ternyata dari James teman sekolahnya dulu. Dylan menggeser ikon hijau dan menerima panggilan itu.
"Ada apa?" Dylan langsung to the point.
"Kau ketus seperti biasa Jerk. Besok aku ke rumahmu ya. Ada hal penting yang ingin ku sampaikan." ucap James.
"Di Kafe saja" jawab Dylan malas.
"Tapi-" ucapan James terpotong.
"Besok jam 5" sebelum James menjawab, Dylan segera mematikan ponselnya.
Dylan kembali melanjutkan pekerjaannya sampai larut malam. Dan mulai tertidur setelah pukul 3 dini hari. Seperti itu setiap hari, tanpa rasa lelah sedikitpun.
BSB.........
-----------------------------------------------
Ayok-ayok, siapa yg mau ngasih saran bs koment..... 🤗
Nana suka baca koment2 dr kalian,, mngkin bisa Nana buat referensi... 😘
Jgn lupa VOTE, LIKE, KOMENT ya.... 😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Nayra Syafira Ahzahra
anak lelaki yang di tolong oleh Ella waktu Kecil thor 😊😊 jodohnya Ella🙏🙏
2021-09-16
0
Nikmah Rahmayani
wo wo wo. ini kelebihan kali sikap dinginnya thor 😂😂😂
2020-09-14
2
🇮🇩⨀⃝⃟⃞☯Ayodyatama🌹
jgn" dijodohkan ma ella
2020-09-07
2