PURITY OF LOVE 2
Disebuah kampus di Amerika, tepatnya Harvard University. Duduk seorang wanita yang selalu fokus dengan pelajaran yang dia tekuni selama dua tahun ini. Ini adalah tahun terakhir dia kuliah disana. Bagaimana tidak, gadis itu selalu saja diminta Mamanya untuk kembali ke Indonesia tempat dia lahir. Karena rasa sayangnya pada Wanita yang sudah melahirkannya, dia terpaksa memutus pendidikannya disana dan meneruskan studi di kampus milik Kakeknya.
Ella Levina Victorya Winjaya, seorang gadis cantik, periang, dan keras kepala itu telah menginjak usia 19 tahun. Saat ini Ella tengah memfokuskan studinya di Amerika, tepatnya kampus dimana Papanya dulu belajar bisnis. Adiknya Hazel Revano Winjaya masih mengayam pendidikan di Indonesia, karena setelah adiknya lulus, laki-laki itu akan segera berangkat ke Amerika juga untuk melanjutkan pendidikan di dunia bisnis. Walaupun Ella anak pertama, tapi dia menolak untuk meneruskan bisnis ayahnya dan lebih tertarik dengan dunia seni. Karena itu, Papa mereka memilih Hazel untuk meneruskan bisnis keluarga.
Selama di Amerika, Ella hanya memiliki satu teman sekaligus sahabatnya, yaitu Deca Felista seorang anak dari teman bisnis Papanya di Indonesia. Saat usia 10 tahun mereka berdua selalu bersama-sama. Bahkan Ella menganggap Deca seperti saudara sendiri. Saat mendengar Ella akan kembali ke Indonesia, Deca langsung berinisiatif untuk ikut pulang bersamanya. Dia juga ingin meneruskan kuliah di kampus yang sama dengan Ella. Mereka berdua memang selalu bersama, dari shoping, ngafe, tempat belajar bahkan pakaian pun selalu bertukar satu sama lain. Ella sangat senang bisa memiliki sahabat seperti Deca, gadis itu selalu ada disampingnya saat dia merasa senang dan juga sedih. Dia lah orang kedua setelah Mamanya sebagai seseorang yang selalu Ella curhati. Deca pun juga tidak mengeluh selalu dibebani oleh ocehan Ella yang bisa menggetarkan gendang telinganya.
Ella sangat mirip dengan Papanya, Reymond Arya Winjaya. Sifatnya yang selalu membuat masalah, dan juga tidak takut dengan siapapun, membuatnya sering melakukan kejahilan. Tapi dibalik itu semua Ella gadis yang baik, dia sangat menyanyangi keluarganya.
Rey selalu memanjakan anak-anaknya, apapun yang mereka minta Rey selalu memberikan tanpa melihat nilainya. Berbeda dengan istrinya Zola, jika ada anaknya yang meminta hal yang kelewat wajar, dia akan langsung memarahi mereka tidak terkecuali dengan suaminya. Justru suaminya lah orang pertama kena amarahnya. Rey kadang merasa sedih melihat istrinya terlalu sederhana, harta kekayaan Winjaya sangatlah banyak, tapi istrinya tidak pernah meminta barang mewah sekalipun. Jika Rey tidak tiba-tiba memberikan barang-barang itu secara dadakan, istrinya tidak akan mau menerimanya. Tapi terkadang pemberiannya juga ditolak mentah-mentah. Rey suka memberi Zola sebuah perhiasan atau pakaian mahal, itu pun harganya harus Rey sembunyikan nominalnya. Rey sangat mencintai Zola karena baginya istrinya itu benar-benar wanita sempurna.
Rey dan Zola sudah sepakat untuk mengurus kepindahan Ella dari Amerika. Mereka sibuk menyiapkan kebutuhan Ella selama di Indonesia. Zola selalu merasa kesepian saat putrinya pergi meninggalkannya. Setiap hari Rey selalu memberi ketenangan padanya tapi tetap saja Zola begitu mengkhawatirkan Putri satu-satunya itu.
Rey juga ingin Ella tinggal bersama mereka, tapi dia juga ingin melihat putrinya sukses diluar negaranya. Namun apalah dayanya saat istrinya merengek setiap hari untuk membawa Putri mereka kembali. Dia tidak punya pilihan selain menuruti keinginan istrinya itu. Jika tidak, bersiaplah dia tidur bersama para penjaga rumah. Ancaman yang selalu istrinya berikan padanya.
Pagi itu di kediaman keluarga Rey.
"Hazel, Kenapa kau selalu membuat Mama marah-marah setiap hari. Mama kan selalu mengajarkanmu untuk bangun pagi kan." omelan Zola begitu berisik di dalam rumah itu.
Hazel terlihat memasang wajah malas mendengar nasehat rutin dari Mamanya. Dia duduk di depan Papanya yang sama tak ingin mendengar celoteh wanita yang mereka hormati itu. Rey yang sudah duduk di meja makan bersandar dikursi sambil memegangi kuping dengan kedua tangannya. Sedangkan Zola terus saja mengomel di dapur dibantu Bi Rumi menyiapkan sarapan pagi. Zola merasa kesal, karena putranya itu sejak semalam tak henti bermain gitar bersama teman-temannya sampai larut malam.
"Sayang, sudahlah. Anak ini sudah besar, tidak salahnya bermain bersama teman kan." tegur Rey lembut.
"Tentu tidak salah, tapi kalau bermainnya sampai malam itu sudah kelewat masalah Rey. Jika bukan karena teman-temannya semalam, aku pastikan sudah menyeret anak ini kekamar!" seru Zola sambil menaruh mangkuk berisi sup seafood di depan suami dan anaknya itu.
Zola kembali ke dapur dan melanjutkan omelannya. Rey tidak tahan mendengar istrinya marah-marah seperti itu, dia berdiri dan mendekati istrinya.
"Sayang, kemarilah. Ayok" ajak Rey pelan sambil merangkul istrinya untuk duduk dimeja makan disampingnya.
"Hazel, cepat kau minta maaf pada Mamamu" perintah Rey tegas.
Hazel menghela nafas dan menatap Mamanya dengan rasa menyesal. "Mama, maafkan Hazel. Ini terakhir, Hazel janji tidak akan membawa teman-teman ke rumah sampai larut malam."
Zola diam, dia melihat penyesalan dalam sorot mata Hazel, perlahan emosinya luntur dan tersenyum pada anak laki-lakinya itu. "Mama tidak pernah melarangmu mengajak mereka kemari sayang. Mama hanya ingin kamu tahu sopan santun akan perilakumu itu. Mama sangat menyanyangimu dan juga kakakmu. Karena itu, Mama tidak mau kalian terjerumus dengan hal-hal yang buruk." nasehatnya.
"Iya Ma, Hazel mengerti. Hazel akan mengingat setiap nasehat Mama dan juga Papa." ucap Hazel menggenggam tangan Mamanya dan menciumnya.
"Sudah, jangan lama-lama mencium mamamu. Nanti Papa tidak kebagian." seru Rey sedikit kesal.
Hazel tertawa begitupun dengan Zola, sudah tua begitu Rey sama sekali tak punya malu bersikap manja pada Zola. Hazel yang melihatnya merasa geli tapi tetap bersikap sopan pada Rey. Hazel begitu hormat dan patuh pada Papanya. Rey adalah idola untuk Hazel, dia ingin meniru sikap Papanya yang selalu tampil berwibawa dimanapun berada. Pesona Papanya selalu membuatnya kagum, bahkan teman-temannya ikut menaruh rasa kagum juga pada Rey. Tapi berbeda jika sedang berada dirumah khususnya saat bersama Mamanya, Papa selalu manja bahkan pernah kepergok Hazel sedang merengek pada Mamanya hanya karena Mamanya menolak keinginan Papanya di malam hari. Akibat diketahui oleh Hazel, Zola dengan marah menyuruh Rey tidur di pos penjaga semalaman tanpa diperbolehkan masuk ke dalam rumah. Hazel bahkan dengan usil memberitahu pada Pamannya Arvy tentang kejadian itu.
Memang dari kecil, Hazel sudah dekat dengan Arvy. Bahkan dengan sepupunya juga yang bernama Giorgio Abraham Barrington, anak tunggal dari Arvy dan Shela. Mereka juga belajar di kelas yang sama, bahkan semalam Gio ikut bermain gitar bersamanya. Hazel berbeda dengan kakaknya, dia laki-laki yang termasuk tak suka banyak tingkah dan selalu menjaga imagenya. Dia begitu dingin dan juga pendiam, dia hanya akan berbicara seperlunya saja saat bersama orang lain.
Bsb....
****************************************************
Cast :
(Hanya Visual)
Ella Levina Victorya Winjaya
Dylan Stevano Alander
Deca Felista
Adam Emmanuel Anderson
Jgn lupa dukungannya, VOTE, LIKE, KOMENT.... Thanksyou 😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Hasnah Se
kayaknya suka bacanya
2023-01-20
0
Nayra Syafira Ahzahra
aQ suka visualnya Ella thor 😊😊
2021-09-16
0
Dengpa 78
wowww...keren² nih
2021-03-28
0