Siska pun diantarkan ke tempat di mana biasanya rakyat memberikan sesajen dan juga tumbal kepada sebuah pohon besar dan juga baru besar yang ada di sana.
Siska diikat di pohon besar tersebut dengan pakaian yang sangat mewah dan juga dandanan yang cantik. Banyak orang yang merasa malang dengan nasib Siska yang begitu tragis, tapi di antara mereka tidak ada yang tahu jika mereka semua telah terkecoh dengan peramal bodoh itu.
Para orang kota datang ke desanya secara diam-diam dan mempengaruhi para rakyatnya tentang keindahan duniawi luar tapi cara mendapatkannya dengan cara yang sangat zalim.
Sehingga beberapa dari mereka pun terpengaruh dan mau menjadi antek-antek dari orang kota tersebut. Bahkan Siska pun tahu jika orang tersebut bakal membawa korannya ke kota sementara itu mereka memberikan beberapa perhiasan dan juga harat benda yang dari kota sebagai gantinya.
Tapi itu semua tak sebanding dengan nyawa manusia yang akan diperjual belikan oleh mereka. Dan karena itu pula Siska ingin rakyat di sini mengerti dengan pendidikan agar tak selalu dibodohi oleh orang-orang kota.
Siska sendiri heran kenapa mereka begitu percaya dengan hal tersebut. Tapi mengingat kembali jika itu adalah tradisi lama dan kebudayaan-kebudayaan masih terjaga, hanya saja banyak oknum yang tidak bertanggung jawab menyalah gunakan memilih hal tersebut.
Siska menarik napas panjang dan memejamkan matanya ketika ritual telah dilakukan dan para rakyat pun mulai melepas kepergiannya. Ia menatap ke arah sang ayah dan juga kakaknya yang hanya bisa menatapnya dengan prihatin. Siska tak bisa melihatnya tapi ia bisa merasakannya.
Tapi, Siska tahu jika sang kakak tak pernah benar-benar peduli kepada dirinya. Mereka menyembunyikan watak asli mereka dari Siska. Tentu saja Siska merasa sakit hati, tapi ketika Siska telah mengetahui hal tersebut ia berusaha untuk terlihat biasa saja dan kuat dengan semua ujian ini.
Siska membiarkan mereka pergi. Hanya ayah dan ibunya yang masih menatap dirinya dengan pandangan yang sangat sedih. Tapi dibalik semua itu ada rasa bangga dari diri mereka terhadap Siska yang berani berkorban demi banyak orang.
Mereka pun akhirnya pergi dan hanya meninggalkan Siska sendiri di sini. Siska pun memejamkan matanya dan mencoba untuk menunggu orang yang ia curigai.
Pasalnya ketika kecil Siska pernah mengikuti mereka secara diam-diam dan menunggu para tumbal ketika setelah ditinggalkan apa yang terjadi kepada mereka. Pasalnya ketika kecil Siska adalah anak yang memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi.
Bahkan orang heran kepada dirinya kenapa memiliki sifat yang seperti itu. Buat mereka yang tidak mengerti menganggap jika Siska adalah anak yang aneh, tapi buat orang yang memiliki pengetahuan luas pasti mengira jika Siska adalah anak yang sangat berbakat.
Memang tak bisa dipungkiri bakat yang dimiliki oleh Siska. Bahkan banyak orang kagum dengan kecantikan dan keambisiusan yang dimiliki oleh Siska.
Siska yang termenung pun tiba-tiba mendadak merinding ketika ia dapat merasakan jika ada jejak orang yang akan datang menghampiri. Ia begitu penasaran benarkah raja kegelapan atau hanya manusia biasa yang akan datang.
Siska menerka-nerka mereka semua dan tiba-tiba ia mendengar jika orang tersebut dalam bahasa Inggris British yang Siska tahu artinya. Bahkan ia tak akan pernah lupa dengan hal tersebut dan Siska masih mempelajarinya.
Ia memiliki beberapa buku moderen yang sempat ia pelajari juga sebelum akhirnya matanya dibutakan. Namun, ketika Siska ia belajar secara otodidak.
"Jadi dia yang hari ini Ditumbalkan? Lumayan cantik. Matanya tertutup ada apa dengannya?" Suara seseorang yang sedang berbincang begitu jelas masuk ke telinganya.
Bagi mereka yang tak tahu mengira jika bahasa mereka adalah bahasa dari raja kegelapan dan akan pasti bangga bahkan dari mereka pasti menganggap jika dunia manusia moderen adalah surga. Tanpa tahu Ika dunia tersebut adalah dunia yang berusaha untuk mereka hindari.
"Kau tidak tahu jika mereka memang disuruh untuk menutup mata agar mereka tak mencurigai kita," ujar rekannya yang ada di samping.
Siska pun terdiam karena menganggap jika mereka sangatlah bodoh tidak tahu jika ia mengerti dengan pembicaraan mereka.
"Tuan di mana hadiah untuk kami?" Siska tahu jika suara ini adalah milik dari peramal itu. Benar apa yang ia tebak jika sang peramal hanyalah pengkhianat desa yang berpura-pura untuk menyakiti sukunya sendiri.
"Ini ambil semua hadiah untuk mu."
Tampak terdengar tawa dari orang-orang yang ada di situ. Tawa yang membahagiakan tapi berada di atas penderitaan orang lain. Apakah pantas itu disebut dengan manusia?
"Aku tidak mengerti kenapa diri ku harus seperti ini dan menjadi tumbal. Nasib ku sangat malang."
Tapi Siska rasa jika dirinya lebih baik dibawa ke kota ketimbang benar-benar dijadikan tumbal. Siska pun membiarkan mereka menyentuh tubuhnya dan melepaskannya dari ikatan di tubuhnya.
Ia berpura-pura saja tidak tahu dan berakting seolah-olah jika dirinya tersebut tampak tenang dan tak takut sama sekali.
"Dia benar-benar cantik. Jika dijual ini pasti sangat mahal."
Siska sendiri tak begitu mengerti dengan sistem penjualan karena di desanya sama sekali tak ada sistem seperti itu dan hanya ada sistem barter yang saling bertukar barang.
Ia juga tak begitu tahu tentang perdagangan manusia jadi Sisika bisa dikatakan masih dalam keadaan marabahaya terlebih lagi ia seorang anak yang buta.
Mereka pun membawa Siska ke dalam mobil untuk dibawa pergi ke kota. Siska bingung dengan situasi ini karena dirinya belum pernah merasakan naik di tempat yang begitu kenyal dan juga dingin karena AC.
Ia tak tahu dengan dunia moderen yang sangat berbeda dengan desanya yang masih ketertinggalan. Walaupun ia sering membaca tentang dunia moderen ketika ia belum buta, Sisika hanya bisa berkhayal dan tak pernah membayangkan jika dirinya akan merasakan kemajuan teknologi di dunia moderen.
"Oh Tuhan apa yang sekarang ini aku naiki? Kenapa rasanya sangat berbeda? Ini aneh. Ataukah ini adalah barang di dunia manusia?" Siksa terus menerka-nerka kemungkinan-kemungkinan tersebut yang tak ia ketahui. Tapi Siska senang karena ini adalah hal baik dan ia bisa merasakan dunia moderen yang sangat luar biasa.
Sejenak ia melupakan jika dirinya dalam marabahaya. Sampai sekarang Siska bingung kenapa penutup matanya belum juga dibuka walaupun ia tahu jika tak ada pengaruhnya mau tutup mata itu dibuka atau tidak karena ia juga seorang anak yang buta.
___________
TBC
JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN SETELAH MEMBACA. TERIMA KASIH SEMUANYA YANG SUDAH MEMBACA.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Siti Ariani
ceritanya seru jd makin penasaran sm kelanjutan nya
2023-01-18
0