Gadis Buta Yang Ditumbalkan
Di suatu pedesaan yang ada di salah satu Inggris masih ada banyak rakyat yang mempercayai sihir dan juga pertumbalan untuk manusia yang tak kasat mata. Tujuannya adalah agar mendapatkan keberuntungan dan juga kedamaian bagi desa itu. Penduduk di sana sangat mempercayai kepercayaan animisme dan dinamisme. Mereka mengirim putri mereka ke suatu pohon dan ditinggalkan begitu saja berharap jika raja iblis akan senang dengan tumbal yang diberikan.
Tapi banyak dari antara mereka memang tak ditemukan besok paginya entah hilang ke mana karena tak ada yang tahu dan masih menjadi misteri bagi orang yang berpikir secara logika. Namun secara mistis mereka berpikir bahwa orang tersebut telah dibawa oleh makhluk penjaga di sana dan itu artinya tumbal mereka sukses.
Beberapa aktivitas ham berusaha untuk menghentikan kegiatan tersebut yang dinilai sebagai tindakan kriminal. Tapi, belum ada sampai sekarang orang berhasil menghentikan aktivitas mereka karena menganggap jika ia tak terbuka dengan dunia luar.
Sangat disayangkan, namun mereka memanglah manusia pedalaman yang harus dilestarikan. Fisik mereka mirip seperti manusia normal pada umumnya, tapi hanya saja ada hal yang lebih menarik dari mereka yaitu mereka tampak terlihat sangat cantik dan juga tampan.
Banyak orang luar yang datang ke sana terpincut dengan orang yang ada di situ, tapi di antara mereka tak ada yang berhasil mendapatkannya.
Untuk sementara yang menjadi kembang desa adalah seorang anak kepala suku yang bernama Siska. Ia adalah anak yang ke tiga dan dirinya sendiri yang sangat berbeda dari saudaranya.
Di mana ia tak bisa melihat. Bukan ini disebabkan dari lahir, tapi disebabkan oleh orang tuanya yang sangat tega kepada dirinya untuk menghilangkan pandangannya.
Sebab ketika Siska baru berumur 10 tahun ia tertarik dengan dunia modern dan dirinya memiliki pemikiran yang lebih maju dan ingin membawa suku mereka ke sebuah zaman yang penuh dengan teknologi.
Bisa dikatakan hanya dirinya yang paling waras di desa itu dan sangat prihatin dengan nasib para perempuan yang dikirimkan sebagai tumbal. Padahal hal itu adalah sesuatu yang sudah biasa terjadi di desanya dan tak ada yang merasa heran.
Tapi banyak dari anak perempuan mereka tak setuju dengan semua itu karena mereka sangat takut akan hal tersebut.
Akibat pemikiran Siska yang sangat berbeda dengan orang yang ada di snaa lantas ia pun dihukum dan dibutakan oleh ayahnya. Padahal sangat disayangkan karena ia lah yang paling cantik di desa itu.
Banyak orang yang memujinya bahkan sangat iri dengan kecantikan alami yang dimiliki oleh Siska sehingga beberapa kali teror datang kepadanya. Ia selalu saja dijadikan ancaman oleh orang-orang dan Siska pun hanya bisa pasrah dengan semua itu.
Yang tak habis pikir adalah Siska pernah kedapatan menyimpan buku dunia moderen, karena hanya ia satu-satunya yang bisa membaca dan juga menulis akibat ia belajar secara diam-diam dari salah satu aktivis HAM yang pernah ke sana. Dan mulai dari sana pula lah pikiran Siska pun terbuka.
Ia dulu sangat dekat dengan salah satu aktivis HAM laki-laki yang dulu pernah ke sana. Ia mengajari Siska banyak hal hingga membuat Siska merasa sangat menyayangi pria itu.
Yang paling tak bisa dilupakan oleh Siska adalah ketika pria tersebut pernah mengatakan akan kembali lagi ke sini dan mempersunting Siska.
Hal tersebut membuat Siska sangat berangan-angan dan menunggunya beberapa tahun hingga sekarang ia pun sudah berumur 17 tahun.
"Siska, apa yang sedang kamu lakukan?" tanya Nasia kepada Siska yang tengah duduk termenung di bawah pohon rimbun.
Siksa menoleh ke arah wanita tersebut. Sejatinya ia tak bisa sama sekali untuk melihat wajah Nasia. Padahal Nasia adalah teman masa kecilnya dan Siska sangat ingin melihat bagaimana teman kecilnya itu tumbuh sebagai wanita yang sangat cantik yang pernah dilihat olehnya.
Tapi sangat disayangkan harapan Siska hanyalah sebatas angan.
"Nasia?"
"Iya Siska."
"Entahlah tapi aku sedang berpikir siapa yang akan menjadi tumbal 3 hari yang akan datang? Apakah kau tak merasa tega dengan orang yang akan dijadikan tumbal nanti?" tanya Siska karena ia ingin mengetes pemikiran Nasia terhadap masalah ini. Ada kah orang yang berpikiran sama dengannya.
"Aku rasa itu sudah menjadi tradisi kita. Kenapa harus takut? Jika aku yang akan dijadikan tumbal aku akan biasa saja dan itu lebih baik lagi demi kebahagiaan di desa kita."
Siska pun terdiam dan tak menjawab. Nasia tak sampai dengan dirinya. Anak itu telah terpengaruhi dengan pemikiran orang yang ada di desa ini dan sangat berbeda dengan Siska yang sangat mementingkan kesejahteraan para wanita.
"Kenapa kau bisa berpikir seperti itu? Apakah kau sama sekali tak merasa kasihan dengan mereka yang menjadi tumbal?"
"Para wanita di sini juga sangat bersyukur jika mereka yang akan dijadikan tumbal. Kau tak perlu lagi takut. Dan berhenti kau bergaul dengan orang luar yang bisa merubah pikiran mu. Itulah mereka yang mencoba agar kau tak sama seperti kita. Kau telah diguna-guna Siska."
Siska sangat merasa tersinggung dengan pernyataan sahabatnya itu. Ia pun mendudukkan kepalanya dan memilih untuk diam dengan apa yang ia rasakan. Mereka tak tahu betapa kejamnya hal tersebut di dunia manusia normal.
"Apakah yang akan terjadi setelah mereka ditimbulkan?"
"Tentu saja dia akan dijadikan tumbal dan juga akan dijadikan ratu di kerajaan iblis."
Siska sungguh tak percaya dengan hal itu. Sangat aneh karena hanya dirinya yang berbeda di sini. Apalagi dia adalah seorang anak dari kepala suku yang artinya ia harus menjaga martabat keluarganya.
Hampir saja ia dibunuh oleh orang tuanya karena berpikiran seperti itu. Yang mereka anggap sebagai pemikiran penjajah.
"Siska aku harus pergi. Sepertinya ibu ku sedang memanggil ku."
"Ya."
Siska pun hanya tinggal sendiri di bawah pohon rindang itu. Ia masih penasaran dengan dunia luar seperti apa. Aktivis ham kemarin mengatakan jika dunia luar sangatlah indah dan juga banyak pemandangan yang tak pernah ia lihat.
Padahal Siska sangat ingin keluar dari sini dan juga melihat dunia luar uang dikatakan sangat indah. Tapi Siska tak bisa melihatnya karena penglihatannya dihilangkan secara paksa.
Siska pun menarik napas panjang dan menatap ke atas. Walaupun semuanya tampak gelap, tapi Siska berangan-angan melihat gedung yang bertingkat dan lampu-lampu yang sangat indah seperti yang dikatakan oleh orang-orang luar yang pernah datang ke sini.
"Seandainya aku bisa kabur."
_________
TBC
JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN SETELAH MEMBACA. TERIMA KASIH SEMUANYA YANG SUDAH MEMBACA.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Indi_Dedy77
iklan dr sebelah ak coba cari dan ketemu... semoga ceritanya menarik
2023-01-24
0