#2

Chris mendorongnya masuk ke kamar, hingga Clara terjatuh ke lantai, tangannya terasa sakit karena langsung terbentur lantai. Clara mengerrang kesakitan. Ia kaget akan apa yang dilakukan oleh Chris.

"Mati gue, ini orang kenapa tiba-tiba begini. Apa jangan-jangan ini orang jahat yang mau ngambil kesempatan, seperti yang Lily sering katakan," gumam Clara.

Clara berusaha berdiri, ia ingin keluar dari ruangan tersebut. Chris menutup pintu dan langsung menguncinya, membuat Clara semakin ketakutan.

"Dasar cewe gatel lo ya, gue pergi baru beberapa bulan aja, lo udah langsung cari pengganti,” teriak Chris sambil terus menatap Clara.

"Kak, Kakak salah orang …," kata Clara yang mulai gemetaran.

"Diem lo, nggak usah banyak ngomong. Gimana rasanya tidur sama cowo lain. Gue sengaja ngejaga lo buat malam pertama kita nanti, tapi … SHITTTT!!!!"

Clara bergerak ke arah pojok ruangan, ia gemetaran dan mulai menangis, tapi tentu saja Chris yang sedang mabuk tidak akan menghiraukannya.

Chris kembali menarik Clara dari pojok ruangan dan mendorongnya ke arah tempat tidur berukuran king. Ia berusaha bangun dari tempat tidur hendak melarikan diri, tapi sayangnya ia tidak sempat. Chris sudah berada di hadapannya, menahan tubuh Clara dengan tubuhnya. Chris Memegang dagu Clara dengan kasar.

"Lo kira lo bisa lari kemana? Jangan kira cuma tuh cowo yang bisa ngelakuin itu, gue juga bisa,” Clara mengeluarkan seluruh kekuatannya untuk menahan tubuh Chris, tapi kekuatannya seperti hilang, apalagi tangannya semakin terasa sakit sejak ia didorong masuk tadi.

"Ella, Ella, Ellaaaa!!!!!" teriak Chris.

“Lo itu cewe satu-satunya di hidup gue, dan lo hancurin semua kepercayaan gue sama lo, dan gue juga akan ngehancurin hubungan lo sama tuh cowo,” kata Chris sambil tertawa.

"To … long …,” kata Clara yang sudah berderai air mata. Apa yang salah darinya, apa yang telah ia perbuat hingga ia mengalami hal seperti ini, pikirnya.

"Nggak usah minta tolong, bukannya lo suka diginiin?" kata Chris sambil menatap Clara dengan mata yang terlihat tajam.

Clara memalingkan wajahnya, ia menangis, ketakutan hingga tubuhnya sudah semakin gemetaran.

Chris yang melihatnya malah tertawa sinis. Ia mengarahkan wajah Clara menghadapnya, memegang dagunya dan mulai mencium bibir merah muda milik Clara, dengan kasar.

Clara berusaha terus menghindar, tapi gerakan Chris semakin lama semakin kasar. Kemarahan telah membuatnya kehilangan akal. Chris memagut bibir Clara dan tangannya mulai berkeliaran kemana-mana. Bibir Chris mulai menyusuri leher Clara dan menarik baju yang Clara kenakan, hingga hanya tersisa pakaian dalam saja.

Clara masih berusaha melawan dengan sisa tenaganya. Ia berusaha berteriak tapi mengapa rasanya tidak ada yang mendengar suaranya, bahkan semakin lama suaranya seakan tercekat di tengorokan.

"DIAMMMM!!!" Chris menampar pipi Clara. Clara yang tidak pernah mendapat tamparan sekeras itu dan kepalanya yang sudah sakit sejak tadi, sudah tidak mampu melawan.

Ia bisa merasakan bahwa sudah tidak ada sehelai benang pun yang menempel di tubuhnya. Ia juga bisa merasakan sentuhan kasar dari Chris, tapi ia sudah tidak bisa apa-apa, tubuhnya terasa lemah.

Hanya kesakitan yang ia rasakan, apalagi setelah Chris melakukan penyatuan, Clara hanya bisa meneteskan air mata. Ia telah kehilangan kehormatannya. Apa salah dirinya, ia hanya berusaha menolong laki-laki ini. Setelah itu, Clara sudah tidak merasakan apa-apa lagi, ia tidak sadarkan diri. Begitu pula Chris yang telah mencapai puncaknya dan tertidur di sebelah Clara.

**

Pagi menjelang, sinar mentari membangunkan Clara. Ia masih bisa merasakan betapa sakit tubuhnya, seperti habis dipukuli.

Clara berusaha bangkit dari tidurnya, ia merasakan sakit di area intimnya dan ia tidak mengenakan pakaian. Ia teringat kejadian semalam, ia melihat ke sekeliling, mencari laki-laki itu.

Saat Clara mendongakkan kepalanya, pandangannya langsung kabur dan kepalanya kembali terasa sakit. Ia mendengar seseorang keluar dari kamar mandi, tapi Clara tidak dapat dengan jelas melihat wajahnya.

"Nih ambil, anggap tidak terjadi apa-apa semalam." ucap Chris sambil melemparkan selembar cek ke hadapan Clara.

"Ini apa?" tanya Clara.

"Cek, lo isi sendiri berapa nominal yang lo mau,” Chris melihat wajah Clara. Ia menyesal sebenarnya atas apa yang telah ia lakukan, tapi gengsinya terlalu besar.

Clara hanya diam mematung, meneteskan air mata.

Apa aku hanya dianggap sebagai wanita penghibur, wanita murahan. - batin Clara.

Ia tidak terima, tapi saat ini Clara tidak mampu melawan. Ia tidak tahu mengapa kepalanya masih sangat sakit sekali dan ia tidak dapat melihat dengan jelas. Clara juga berusaha mengingat wajah Chris, tapi semakin ia berusaha, kepalanya semakin sakit.

Suara pintu ditutup, Chris pergi meninggalkan Clara. Clara merasa dirinya kini hina dan menjijikkan, ia semakin menangis sejadi-jadinya. Sementara itu Chris masih berdiri mematung di depan pintu. Ia tidak tega meninggalkan gadis itu, tapi ia juga tidak mau terjebak, siapa tahu gadis itulah yang justru menjebaknya untuk tidur bersamanya.

Chris pun melangkahkan kaki pergi meninggalkan hotel, mengangkat ponselnya.

"Han, siapkan tiket kembali ke Switzerland hari ini juga."

**

Clara telah kehilangan, kehilangan kepercayaan dirinya. Sejak kejadian itu, ia lebih banyak diam. Bahkan sahabatnya, Lily, tidak berhasil mendapatkan informasi apapun.

Yaaa, Clara memendam semuanya sendiri. Ia tidak ingin orang lain terluka, terutama kedua orang tuanya. Ia tidak ingin Lily merasa bersalah karena tidak menemaninya saat itu dan ia juga tidak ingin kedua orang tuanya menanggung malu akibat apa yang telah terjadi pada dirinya.

1 minggu telah berlalu sejak kejadian itu, Clara masih lebih banyak mengurung diri di kamarnya. Menjelang malam, ia suka merasa ketakutan, apalagi jika ia mendengar suara-suara, tubuhnya langsung gemetar ketakutan.

Orang tua Clara, Tuan Brandon dan Nyonya Kezia, sangat mengkhawatirkan keadaan anaknya. Apalagi semakin hari, mereka merasakan ada sesuatu yang salah dengan mata Clara.

Clara suka tiba tiba menabrak sesuatu, salah meletakkan sesuatu sehingga benda-benda itu terjatuh, dan kadang tidak dapat melihat siapa yang ada di hadapannya.

"Clara, bangun sayang. Kamu dicariin Lily sama Jason tuh. Udah berapa ratus kali mereka telpon ke rumah nyariin kamu, katanya ponsel juga nggak kamu angkat,” kata Mommy Kezia.

"Iya ma, nanti Clara telpon. Clara lagi malas ngapa-ngapain,” ujarnya berbohong.

"Sarapan dulu kalau gitu, Mommy tunggu di bawah ya,” kata Mommy Kezia sambil setengah menutup pintu kamar, "Oya Cla, kamu ke kantor Daddy gih, Daddy mau ajarin kamu untuk mengelola perusahaan katanya."

"Okay, Mom. Sebentar lagi Clara turun."

Clara memegang kepalanya yang masih terasa berputar-putar. Ia memang susah tidur sejak kejadian itu, pikirannya selalu dibayang-bayangi kejadian yang menakutkan dengan rasa sakit yang tidak terhingga.

Saat ini pandangannya semakin lama semakin tidak karuan. Mata kirinya sudah tidak dapat melihat apapun, dan yang kanan pun blur. Ia berusaha menutupi permasalahannya, tapi sampai kapan.

Clara beranjak dari tempat tidur, ia meraba-raba untuk sampai ke pintu, agar ia tidak menabrak ataupun menjatuhkan sesuatu, yang pada akhirnya bisa membuat heboh satu rumah.

Clara membuka pintu kamarnya dan menghampiri tangga. Ia bisa mendengar suara keponakannya, Nisa, anak dari kakaknya Nicholas dan kakak iparnya Sarah. Clara ingin cepat-cepat bertemu dengan Nisa dan bermain bersamanya, sudah lama ia tidak bertemu karena kakaknya, Nicholas, memang memegang cabang besar yang berada di Kota Surabaya.

"Ahhhhh!!!!” Clara tidak melihat anak tangga di depannya dan tangannya juga tidak sempat memegang railing tangga. Ia terhempas begitu saja ke bawah.

"Clara ...,” teriak Mommy Kezia.

🌹🌹🌹

Terpopuler

Comments

HNF G

HNF G

baru part awal2 udah bikin mewek😭😭😭

2023-11-30

1

Denzo_sian_alfoenzo

Denzo_sian_alfoenzo

aduh baru jga baca dh gini amat ceritanya semoga aja gk ada bawang2 an d crita slanjutnya

2023-10-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!