"Aku heran kenapa kamu begitu keras untuk tetap tinggal di sini pdahal aku sudah menyikamu setiap hari, kenapa kamu yakin kalau orang tua kamu itu masih hidup dan akan menjemputmu".
"Karna hanya itu alasan aku tetap hidup".
"Kamu hanya akan mendapatkan kesia-siaan Arabel, hahahah".
"Udah bu usir aja dia dari sini cuma jadi benalu".Ucap Oliv
"Jangan bu saya mohon".
"Tidak untuk sekarang, karena aku masih membutuhkannya, Arabel sekarang kamu harus ke rumah pak josep dia membutuhkan pembantu rumah tangga, karna pembantunya sedang pulang kampung".
"Tapi kamu jangan berharap gaji, karena upahmu sudah di bayar duluan padaku". sambung Marion
"Tapi aku masih bisa pulang ke sini setiap hari kan bu?".
"Terserah kalau kamu mau bulak balik setiap hari tapi jangan sampai membuatku malu, kamu harus bekerja dengan benar, dan kamu juga harus tetap membersihkan dan memasak untuk panti ini, tidak tau bagaimana pun kamu membagi waktunya, aku tidak mau tau".
"Baik bu, asal kan aku masih boleh tinggal di sini".
"Sudah cepat berangkat sekarang, jangan sampai aku hilang kesabaran dan malah menghilangkan nyawa kamu".
"Iya bu aku berangkat sekarang".
"Cuci baju ku dulu". Ucap Oliv
"Kamu belum mencuci baju?". Tanya Marion
"Sudah bu, tapi tadi Oliv membawakan baju kotor lagi".
"Ya berarti belum". Tambah Oliv
"Cuci sekarang jangan pake lama, awas aja sampe telat ke rumah pak Josep".
"Iya bu".
"Jangan iya iya aja, langsung kerjakan".
Arabella langsung ke kamar mandi dan membasuh baju Oliv yang sebenarnya tidak kotor, Arabella mencium bajunya masih wangi dan tidak seperti habis di pakai.
"Oliv pasti kamu cuma mau bikin aku di marahin Marion aja kan, baju bersih gini di suruh di cuci". Arabella memegangi baju Oliv.
Karena merasa bajunya masih bersih jadi Arabella hanya membasahinya lagi dengan pewangi tanpa mencucinya agar cepat setelah itu langsung di jemur saja.
"Beres deh, sekarang aku harus cepat ke rumah pak Josep. Sebelum Marion marah lagi".
Arabella pergi dari panti menuju rumah pak Josep, rekan jauh bu Marion.
Perjalanan cukup jauh tapi Arabella tidak di berikan ongkos untuk naik ojek, sehingga Arabella harus berjalan kaki bahkan berlari agar cepat sampai.
"Huhhh cape banget, malah masih lumayan jauh lagi bisa telat nanti dan kena marah lagi pasti". ia berlari sampai berkeringat.
Arabella terus berlari agar cepat sampai, ia tidak perduli dengan kakinya yang mulai sakit yang ia fikirkan sekarang bagaimana caranya agar cepat sampai ke rumah pak Josep, Ia harap pa Josep tak sekejam Marion dan masih bisa mema'lumi kedatangannya yang aga telat.
Setelah lelah berlari akhirnya Arabella sampai juga di rumah yang Marion tunjukan.
"Ahhh akhirnya sampai juga, ini kan rumahnya ya, Marion hanya memberiku alamat yang kurang jelas".
Arabella bersandar pada pagar tinggi dan melihat kembali alamat yang Marion tulis pada kertas kecil.
"Benar kan ini sudah sesuai dengan alamat yang Marion berikan".
Arabella mencoba memencet bel dan mencari tahu apa alamat ini sudah benar.
"Selamat pagi".
"Ada apa de". Ucap satpam rumah tersebut.
"Maaf pak saya mau tanya, apa benar ini rumah pak Josep".
"Iya benar, ada apa ya?".
"Di buka dulu pak pagarnya agar saya bisa masuk dan menjelaskannya".
Setelah Arabella masuk dan menjelaskan pada pak satpam akhirnya ia di perbolehkan masuk dan bertemu pak Josep.
"Selamat pagi tuan".
"Iya, kamu anak asuh Marion ya, yang akan bekerja di sini menggantikan pembantu saya benar?."
"Iya tuan benar, saya mohon maaf karena telat datangnya".
"Iya gak apa-apa sebaiknya kamu langsung ke belakang aja ya rapih-rapih dan buatkan saya dan keluarga saya sarapan".
"Baik tuan"..
Arabella langsung ke belakang membersihkan badannya dan mengganti pakaian dengan pakaian pelayan.
"Syukur tuan Josep baik, ia tidak marah sama sekali karena aku telat".
"Mudah-mudahan ia juga tidak bilang pada Marion bahwa aku telat".
Arabella langsung memasak untuk sarapan keluarga pak josep sekeluarga. Karena Arabella selalu masak untuk penghuni panti jadi tidak ada kendala apapun saat ia memasak.
Setelah selesai masak ia menata masakan di meja makan dan menyiapkan semuanya.
"Terimkasih, siapa nama kamu?". Tanya Josep
"Nama saya Arabella tuan".
"Oh ya terimaksih ya Arabell".
"Tidak perlu berterima kasih tuan, sudah tugas saya".
Baru kali ini ada yang mengucapkan terimakasih atas kerja kerasnya.
Tiba-tiba anak Josep turun dari lantai atas, ia bernama Bianca josep anak tunggal Josep dan istrinya kimberly
"Siapa dia pah".
"Pengganti bibi sementara".
"Oh pembantu, ngapain di sini ke belakang sana".
"Jangan gitu dong Bianca". Ucap Kimberly istri pak Josep dan ibu dari Bianca
"Tapi dia bau mah". Ucap Biancaa.
"Arabel terimaksih ya, kamu boleh ke belakang lagi" ucap kimberly.
"Baik nyonya". Arabella langsung ke belakang.
Arabella mencium badannya kanan dan kiri juga bajunya ia cium.
"Memangnya aku sebau itu ya".
Karena merasa tidak enak di bilang bau dan akan membuat keluarga Josep tidak nyaman akhirnya Arabella mandi lagi.
"Kamu jangan gitu dong Bi".
"Kenapa memangnya pah"
"Dia gak bau ko dia orangnya bersih papah lihat, masakannya juga enak. Coba deh kamu cobain!".
"Iya benar kata papah kamu, masakannya enak banget". Ucap nyonya Kim
"Apaan si mah pah baru ketemu aja udah di puji-puji gitu".
Arabella sebenarnya tidak bau hanya Bianca kesal melihat pembantu yang lebih cantik dari dirinya.
"Kenapa gak bi nani saja si pah".
"Bi nani kan sedang sakit, jadi mementara Arabel yang menggantikannya, lagian kamu kenapa si baru juga lihat belum kenal udah gak suka gitu".
Bianca gengsi jika harus bilang ia tidak mau ada yang lebih cantik di rumah ini selain dia.
Jadi Bianca hanya diam dengan bibir terlipat.
"Udah makan dulu ya, enak banget deh ini makanannya kamu cobain dulu mamah aja sampe mau nambah ni".
"Apaan si mah aku gak selera makan, aku mau langsung pergi saja".
"Bianca sarapan dulu".
ia tidak mendengarkan panggilan orangtuanya dan pergi meninggalkan meja makan tersebut.
Bianca memang sangat manja mungkin karena ia adalah anak satu-satunya. Wajah bianca juga cantik walaupun tidak secantik Arabella dan bentuk badan yang aga berisi dengan lemak-lemak yang tersusun rapih pada tempatnya membuat Bianca terlihat sangat seksi.
"Anak kamu tuh mah manja nya gak ilang-ilang".
"Anak kamu jupa pah".
Sarapan pun selesai Josep dan istrinya sangat menikmati masakan yang di hidangkan Arbella. Masakannya benar-benar enak dan lain dengan masakan bi nani.
Arabella datang setelah mandi dan merapihkan piring yang kotor.
"Arabell maafkan perkataan Bianca ya, ia tidak bermaksud apa-apa". Ucap Josep.
"Oh namanya Biancaa ya tuan, nama yang cantik. Dan tidak tidak perlu memaafkan karna tidak ada yang salah". Arabella tersenyum.
"Iya dia sebenarnya baik ko, mungkin lagi ada masalah aja". Ucap Josep lagi.
"Iya tuan gak apa-apa ko saya mengerti".
"Kayanya kamu seumuran ya sama Bianca, mudah-mudahan kamu bisa jadi teman dia ya karena dia sering bilang kesepian kalau di rumah gak ada teman".
"Iya tuan tapi saya tidak mau lancang karena saya hanya pembantu".
"Jangan sungkan ya. Kita sama-sama manusia ciptaan tuhan tidak ada yang membedakan apa lagi hanya sebatas status sosial".
"Terimakasih sudah baik sama saya taun".
"Ya sekarang kamu sudah bisa rapihkan semua ini".
Arabella membersihkan meja dan membawa piring kotor ke belakang untuk di cuci.
Arabella bekerja sangat keras ia sama sekali tidak diam tangannya selalu bekerja merapihkan seisi rumah Josep Ia takut jika kerjanya tidak bagus dan josep akan marah dan mengadu pada Marion, walaupun Josep terlihat baik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments