ARABELLA
Arabella gadis cantik dan ceria yang tinggal di panti asuhan sejak bayi, ia tidak tau sebenarnya kemana orang tua nya apa sudah meninggal atau masih hidup ia tidak tau. Ibu panti hanya menemukannya di depan pintu panti dengan sepucuk surat yang tertulis ( TOLONG RAWAT IA DAN BERI NAMA Arabella). Ibu panti yang bernama Marion itu memang merawat Arabella hingga dewasa tapi ia merawatnya dengan cara kekerasan ia sering menyiksa Arabella dan hanya memberinya makan sekalii dalam satu hari, Arabella tumbuh tanpa kasih sayang orangtua dan ibu panti yang ia harapkan akan menjadi orangtua penggantinya itu justru menambah luka pada diri Arabella.
setiap hari Arabella harus membersihkan panti, mencuci baju semua penghuni panti dan memasak itu semua Arabella lakukan dengan ikhlas tapi tidak pernah sekalipun ia mendapatkan ucapan terimasih bahkan perlakuan yang baik tidak pernah ia terima. Marion selalu menyalahkan Arabella tentang semua hal yang bahkan bukan kesalahan Arabella. Tapi ada 1 orang yang baik pada savana, yaitu bu inggrid, ia pengurus panti juga sama seperti Marion tapi ia berbeda dengan Marion, ia selalu membela Arabella saat Marion menyiksanya.
"Arabella jangan menangis lagi ya". Inggrid mencoba menenangkan Arabella yang sedang menangis karna perlakuan Marion
"Aku tidak menangis, aku tidak ingin menangis". Arabella mengusap airmatanya
Sudah 25 tahun Arabella selalu mendapat perlakuan jahat oleh Marion bahkan ia hampir setiap hari menangis.
"Aku tau kamu sudah terbiasa dengan perlakuan Marion tapi rasanya akan tetap sama, kamu pasti akan merasa sakit hati dan menangis".
"Aku hanya lelah bu, aku tidak ingin menangis tapi airmata ini mengalir sendiri". Arabella mengusap kasar pipinya, ia kesal karna ia selalu menangis.
"Ibu tau Arabella, sini peluk ibu". Inggrid memeluk Arabella, hanya inggrid yang mau menemani dan mengajak Arabella bicara, yang lain tidak ada yang berani mendekati Arabella karna takut akan di benci juga oleh Marion.
Sebenarnya bukan tanpa sebab Marion membenci Arabella tapi karna sejak kecil sudah banyak yang ingin mengadopsi Arabella, karena sejak kecil ia sudah cantik, kulitnya putih, rambutnya hitam dan panjang, bola matanya berwarna coklat, ia benar-benar gadis kecil yang cantik, tapi Arabella selalu menolak jika ada yang ingin mengadopsi dirinya. ia sudah pernah di adopsi oleh keluarga kaya raya dan Marion mendapat uang yang banyak dari orang kaya tersebut, tapi ia tidak mau di adopsi lalu Marion terus memaksanya dan memukulnya terus menerus, akhirnya Arabella pun terpaksa mengikuti permintaan marion dan pergi bersama orang kaya tersebut, tapi ia selalu menangis dan ingin pulang kembali ke panti. Padahal bersama orang tua barunya itu ia tidak kurang apapun, bahkan kasih sayang yang orangtua angkatnya berikan sangat tulus, ia benar- benar sayang pada arabella. tapi ia tetap ingin kembali ke panti asuhan.
Setiap hari Arabella kecil terus menangis dan meminta kembali ke panti pada orangtua angkatnya,orangtua angkatnya mencoba membujuknya dengan mainan-mainan yang bagus dan banyak.Tapi ia tidak menginginkan mainan tersebut ia hanya ingin pulang kembali ke panti asuhan.
Akhirnya orangtua angkat Arabella hilang kesabaran dan mengembalikannya ke panti asuhan ia juga meminta kembali uang yang sudah ia berikan pada Marion. Hal itulah yang membuat Marion membenci Arabella, karna sampai saat ini ia sudah Dewasa ia tetap tidak ingin meninggalkan panti asuhan ini, padahal Marion sering menyiksa Arabella agar ia tidak betah berada di panti ini. Tapi usaha Marion sia-sia ia terus bertahan sampai sekarang walaupun hari-harinya ia isi hanya dengan penderitaan dan tangis.
Arabella punya alasan kenapa ia ingin tetap bertahan di panti asuhan ini, bahkan dengan semua perlakuan Marion padanya ia tetap bertahan, itu semua ia lakukan untuk menunggu orangtua kandungnya datang, ia yakin orangtua nya masih hidup dan akan menjemputnya di panti asuhan ini.
Jika ia pergi ia berfikir nanti bagaimana orangtua nya akan menemukannya.ia akan tetap menunggu orangtuanya datang walalupun Marion selalu berkata bahwa penantian Arabella akan sia-sia, ia selalu berkata pada nya bahwa orangtuanya telah meninggal dunia, itu ia lakukan agar Arabella mau pergi meninggalkan panti ini. Tapi pendiriannya tidak pernah goyah ia tetap ingin menunggu orangtuanya sampai kapanpun walaupun ia terus tersiksa.
"Arabella, kamu berhak bahagia nak". ucap Inggrid
"Maksud ibu apa bicara seperti itu?". Tanya Arabella
"Carilah kebahagianmu sendiri na, pergilah dari panti ini pergi dari semua penderitaan ini". inggrid menahan airmata.
"Apa ibu mengusir aku?" . Arabella menoleh pada inggrid
"Bukan seperti itu, ibu sangat menyayangimu seperti anak ibu sendiri, ibu hanya ingin kamu bahagia, mau sampai kapan kamu terus bertahan dengan penyiksaan yang terus di lakukan Marion, ibu hanya takut".
"Takut apa bu?"
"Ibu takut Marion makin bertindak lebih jauh lagi, ibu tau Marion ia adalah orang yang kejam jika sudah benci sama seseorang". Inggrid menatap Arabella.
"Tapi aku bisa bertahan sampai saat ini bu, aku sudah sangat terbiasa dengan perlakuan bu Marion padaku, aku tidak akan pergi kemanapun, aku hanya ingin menunggu orangtuaku datang".
"Jangan keras kepala Sayang, pergilah selagi masih bisa. Carilah kebahagiamu, kamu berhak bahagia".
"Aku tidak akan kemana-mana bu, aku akan tetap di sini bersama ibu, aku bisa ko bertahan sebentar lagi. Aku yakin orangtuaku akan secepatnya datang". Arabella memeluk Inggrid
"Arabella,huhuhu". Inggrid menangis ia takut Arabella akan menyesal dengan keputusannya nanti.
"jangan menangis bu, selama masih ada ibu di sini yang melindungi aku, Tidak akan terjadi apa-apa padaku".
"Ibu selalu berdoa semoga kamu segera mendapatkan kebahagiaan, dan terlepas dari penderitaan ini".
"Iya bu, terimakasih sudah hadir untuk melindungi aku".
Arabella melanjutkan pekerjaannya membersihkan panti dan Inggtid pun melanjutkan pekerjaan mengurus administrasi panti.
"Arabella". Marion berteriak.
"Ada apa bu?".
"kenapa belum masak, sudah siang belum ada apa-apa di meja". Marion menjambak rambut Arabella
"Ahh, aku bingung harus memasak apa bu, karna bahan-bahan pesediaan sudah habis".
"Kenapa malah diam saja, beli sana ke pasar". Marion melepaskan rambut Arabella dengan kasar.
"Tapi aku tidak punya uang bu".
" Tidak berguna, sejak kecil sampai dewasa kamu memang tidak berguna Arabella".
"Aku sudah berusaha agar aku berguna bu".
"Sia-sia aku membesarkanmu".
Arabella hanya diam sudah biasa baginya mendengar makian dan kata-kata yang sangat kasar dari Marion, bahkan itu Arabella sampai hapal apa yang akan Marion ucapkan saat ia memarahinya.
"Cepat pergi ke pasar dan beli sesuatu untuk di masak".
"Aku tidak punya uang bu, dengan apa aku akan mebelinya".
'Jual saja ginjalmu, buat hidupmu jadi berguna".
Arabella kaget dengan yang Marion katakan, baru kali ini ia menyuruhnya dengan hal yang gila.
"Kenapa masih diam cepat pergi ke pasar".
Dengan perasaan bingung Arabella melangkahkan kakinya menuju pasar, walaupun ia tidak tau harus membeli bahan masakan dengan apa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments