Dengan bingung Arabella terus melangkah menuju pasar ia bingung harus berbuat apa agar bisa mempunyai uang untuk membeli bahan masakan, ia terus berjalan dan melihat ada Rumah makan yang sangat ramai. Ia menghampiri rumah makan tersebut berharap bisa mendapat pekerjaan.
"Permisi bu". Arabella menghampiri pemilik rumah makan.
"Antri ya ka seperti yang lain".
"Tapi bu saya bukan ingin membeli".
"Terus mau apa, saya sedang sibuk jangan ganggu kalau tidak ad keperluan".
"Saya mau melamar kerja bu, pekerjaan apa saja yang penting saya bisa dapat uang".ArAbella memelas.
"oh kebetulan sekali pegawai saya sedang sakit jadi tidak bisa masuk, dan pelanggan juga ramai, kamu bisa bantu saya melayani pembeli ya".
"Beneran bu?". ARabella tersenyum lebar
"Iya cepat sini bantuin saya, sudah sangat antri lihat".
"Oke bu".
Arabella dengan semangat membantu melayani pembeli, ia sangat senang bisa mendapat pekerjaan secepat ini Tuhan memang tidak tidur, ia pasti menolong hambanya yang sedang kesulitan.
Arabella terus berdiri melayani pembeli, ia belum istirahat sama sekali sejak tadi karna pembeli yang semakin ramai. ia mengelap keringatnya yang mengalir ke pipinya dengan tangan bajunya. ia bahkan belum makan dari pagi. Tapi rasa laparnya hilang dengan rasa takutnya, ia takut jika tidak bisa membeli bahan masakan, Marion akan sangat marah dan mengusirnya dari panti. ia benar-benar tidak mau meninggalkan panti yang seperti neraka itu.
Hampir 3 jam Arabella terus berdiri kakinya sudah sedikit goyang, tapi pembeli sudah mulai sepi, ia pun menghampiri pemilik warung dan memberanikan diri meminta upahnya.
"Bu pembelinya sudah habis, apa saya bisa mengambil upah saya sekarang".
"Oh iya, apa kamu menginginkan uangnya sekarang, tapi saya tidak bisa memberimu banyak karna kamu kerja tidak sampai setengah hari, jika kamu bekerja sampai sore saya akan memberimu upah 1 hari full".
"Tapi saya membutuhkan uangnya sekarang bu, beri saya uang berapapun, saya akan sangat berterimaksih".
Arabellaa takut Marion akan marah, karna menunggunya sangat lama.
"baik kalau begitu saya hanya bisa memberimu 100 ribu, sebenarnya upahmu hanya 50 ribu, tapi saya merasa kamu anak baik dan saya tambahkan jadi 100ribu dan kamu juga sudah bekerja dengan benar."
"Terima kasih banyak ya bu, saya sangat berterimakasih atas bantuan ibu".
"Kalau kamu butuh pekerjaan, kamu bisa datang ke sini lagi. Kerja kamu bagus saya suka dan sepertinya kamu juga orang yng jujur".
"Iya bu saya tidak akan melupakan kebaikan ibu sama saya". Arabella mencium tangan pemilik warung itu sebagai ucapan terimakasih.
Arabella langsung bergegas ke pasar, ia tidak ingin semakin lama Marion menunggunya, karna jarak pasar yang lumayan jauh ia pun mencari tukang ojek agar cepat sampai.
Setelah sampai di pasar, Arabella langsung membeli semua kebutuhan dapur secukupnya karena uang yang ia miliki hanya sedikit. Yang pentig ia bisa memasak dan memberi makan penghuni panti, cukup tidak cukup yang penting ia sudah berusaha.
Karna kehabisan uang Arabella tidak bisa naik ojek,semua uangnya ia belanjakan itu pun masih banyak yang tidak terbeli. jarak pasar dengan panti sangat jauh tapi mau bagaimana lagi ia harus berjalan dengan membawa barang belanjaannya yang lumayan berat jika di bawa berjalan kaki.
Sesekali ia berhenti untuk beristirahat, bajunya telah basah oleh keringat di tambah lagi ia belum makan sama sekali jadi tenaganya sangat sedikit, ia tidak kuat jika harus berjalan lagi, ia mencoba memberhentikan mobil untuk menumpang tapi belum ada yang mau memberikan ia tumpangan, hampir setengah jam Arabella menunggu akhirnya aa mendapatkan tumpangan dari mobil pengangkut pisang, ia duduk di belakang dengan tumpukan-tumpukan pisang.
Tapi tidak apa yang penting Arabella bisa pulang ke panti dengan cepat, karna kakinya sudah tidak bisa berjalan jauh lagi.
Saat sampai di panti Arabella langsung berlari ke dalam,dan ia melihat Marion sedang memakan makanan yang banyak sambil tertawa.
Tawa Marion terhenti saat melihat Arabella kembali.
"kamu sudah kembali, lama sekali aku pikir kamu sudah kabur. Akhirnya aku membeli makanan yang banyak untuk merayakan kepergianmu, ternyata kamu malah kembali".
"Tapi bu kamu yang menyuruhku pergi membeli bahan masakan, aku sudah membelinya".
"Dari mana kamu mendapatkan uang?, menjual diri ya.hahhahah". Marion tertawa sangat kencang
Arabella melihat Marion sangat marah, ia ingin sekali menampar wajah Marion, ia sudah berjuang mendapatkan uang untuk memasak dan memberi Marion makan, ia fikir Marion memang sedang tidak punya uang. Tapi ternyata itu hanya cara licik dia agar Arabella pergi dari panti ini. Marion benar-benar tertawa di atas penderitaan Arabella. Tapi mau bagaimana pun ia tidak bisa berbuat apa-apa, apalagi sampai melawan Marion. ia langsung menuju kamarnya meninggalkan Marion yang masih tertawa. Ia sudah sangat lelah, bukan hanya fisiknya yang lelah tapi hati dan jiwanya lebih lelah. ia langsung merebahkan tubuhnya di kasur yang tidak besar itu, ia memejamnkan matanya tapi airmatanya mengalir di sudut matanya yang tertutup.
"huhuhuhu aku tidak mau menangis aku tidak mau".
Arabella berteriak dalam kamarnya.
"Kenapa mata ini bodoh sekali, berapa kali aku bilang jangan menangis, huhuhuhu".
Tak lama Inggrid menghampirinya, Inggrid pasti sangat khawatir dengan keadaan Arabella, karna ia pergi sejak pagi.
"Araballa boleh ibu masuk".
"boleh bu, masuk saja aku tidak menguncinya".
Inggrid melihat Arabella sedang merebahkan tubuhnya.
"Kemana kamu seharian ini na". Inggrid duduk di sebelah Arabella.
Arabella membangunkan tubuhnya
"Aku bekerja bu, dan uangnya aku belikan bahan masakan, bu Marion menyuruhku ke pasar tapi tidak memberiku uang".
"Marion sudah keterlaluan sekali, Dia malah membeli banyak makanan".
"Bu Marion sangat ingin aku pergi bu, tapi usahanya sia-sia. aku masih di sini aku masih bisa bertahan, aku ingin tau sampai kapan bu Marion akan terus menyiksaku, aku yakin ia akan bosan nanti dan membiarkanku hidup dengan tenang di sini menunggu orangtua ku datang".
"Tapi bagaimana jika Marion justru akan lebih keterlaluan".
"Aku yakin setiap orang punya sisi baik di dirinya walaupun sedikit, setiap orang pasti bisa berubah kan bu?" Arabella menatap Inggrid
"Tapi tidak dengan Marion, Arabel aku sangat khawatir dengan keselamatanmu".
"Aku baik-baik saja bu". Arabella memijit-mijit kakinya yang sakit
"Kaki kamu, Ya ampun sebentar ya ibu bawakan obat". Inggrid melihat kaki Arabella yang bengkak.
Inggrid mengompres kaki Arabella dengan air dingin dan membalurkan obat pereda nyeri.tapi ternyata Inggrid menangis dan airmatanya jatuh di kaki Arabella
"Apa ibu menangis?". Tanya Arabella
"Ibu takut terjadi apa-apa sama kamu, ibu tidak bisa melindungimu jika itu terjadi, sekali lagi ibu minta, pergilah Arabel pergilah dari neraka ini". Inggrid terus menangis.
"Ibu lihat aku, aku tidak apa-apa".
"Mungkin iya untuk sekarang, tapi bagaimana besok dan seterusnya. Tidak ada yang bisa menebak apa yang akan Marion lakukan lagi sama kamu".
"yakin sama aku bu. tenang ya, aku mau masak untuk makan malam, apa ibu mau membantuku." Arabella tersenyum pada Inggrid dan menghapus airmatanya.
"Iya ayo ibu bantu". Inggrid mengusap airmatanya dan berdiri membantu Arabella berjalan.
Bukan hanya karena Marion selalu menyiksa Arabella akhirnya Inggrid selalu menyuruh Arabella pergi. tapi Inggrid mempunyai firasat buruk kalau Marion akan melakukan hal yang lebih kejam padanya, Inggrid tidak menginginkan itu terjadi dan berharap firasatnya itu tidak benar. Karena Arabella benar-benar tidak ingin meninggalkan panti ini.
setelah masak dan makan malam Arabella langsung masuk ke kamar untuk mengistirahatkan tubuhnya, tubuhnya yang sangat kurus karna kurangnya asupan gizi dan selalu melakukan pekerjaan yang berat.
Arabella memegang kalung liontin yang sewaktu bayi Marion temukan bersama dengan dengan surat yang orangtua Arabella letakan di samping bayi . hanya itu yang Arabella punya untuk melampiaskan rindunya pada orangtuanya.
"Ibu, ayah kapan kalian menjemputku, kenapa sangat lama?". Arabella berbicara pada kalung liontin itu.
"Aku sudah besar bu, jemput aku yah".
"Aku tidak pernah membenci kalian karna sudah menaruh ku di panti asuhan ini, karna aku yakin kalian pasti punya alasan, dan aku memaafkannya asalkan kalian cepat menjemputku."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments