#5 - Dunia baru Nadin......

Enam bulan kemudian......

Sebuah perusahaan yang begitu maju pesat di pimpin seorang janda cantik, sangat padat jadwal dan lalu lalang karyawan begitu memperlihatkan kalau perusahaan begitu maju dan sangat pesat.

Nadin menenggelamkan semua masalahnya dengan bekerja dan bekerja, memperbanyak cabang perusahaan hampir di setiap pelosok negeri.

Kabar status Nadin sudah terdengar ke negara dimana keluarga Nadin menetap, padahal selama ini Nadin tidak banyak bercerita bahkan menutup rapat semuanya.

Dalam panggilan saat ini....

''Nadin.... kembalilah ke negara kita, jangan membuat kamu susah di negara yang jelas jelas orang orangnya tidak pernah menganggap kita, Mami sangat merindukan kamu Sayang. ''

''Mami pliis..... Nadin baik baik ajah di negara ini dan Nadin malah semakin semangat sekarang, jangan mengkhawatirkan Nadin dan fokuslah pada Papi. ''

''Mami kangen kamu Nadin, pulanglah sebentar dan Mami akan menunggu kamu, cepat pulang sebelum Mami ratakan perusahaan kamu dengan tanah. ''

''Ancaman Mami menakutkan sekali sih. ''

''Itu peringatan bukan ancaman. ''

''Nanti Nadin atur jadwal disini dulu, pasti Nadin akan segera pulang untuk menjenguk Mami dan Papi. ''

''Mami kunci janji kamu dan segera datang. ''

Panggilan berakhir.....

Nadin menghembuskan nafasnya dan menyandarkan kepalanya pada sandaran kursi kerjanya, hidupnya terasa seperti petak umpet yang berputa putar tanpa ada ujung penemuan pemenangnya.

Nadin sebenarnya ingin pulang ke negara asal sang Papi, Nadin ingin bertemu Nanda kakak laki laki nya yang begitu menyayangi nya, Nanda membiarkan Nadin di negara ini sendiri karena Remon dan keluarga nya menjaga Nadin, sudah dapat di pastikan Remon akan menjaga Nadin.

Perceraian Nadin Dan Dewa di selesaikan dengan cepat oleh Remon, asalnya Nadin kukuh mempertahankan Dewa namun masih terdengar di telinganya dengan jelas ******* Dewa menyebut nama Yumna dan Nadin bukan wanita bodoh sangat mengetahui apa yang mereka lakukan jauh disana.

Pintu ruangan Nadin di ketuk dan membuyarkan lamunan Nadin, ternyata Remon yang masuk membawa jadwal yang telah di percepat.

''Cepat sekali kamu bisa sampai tahu kalau aku mau pulang ke rumah Mami. ''

sindir Nadin dan Remon tersenyum.

''Nona tahu kan istri saya juga ingin pulang kampung katanya, makanya kita percepat pekerjaan nya agar bisa berlibur ke negara kita. ''

ucap Remon dan Nadin mengiyakan nya.

''Rumah lama aku sudah benar benar terjual kan?? aku sudah nyaman di rumah baru sekarang. ''

ucap Nadin dan Remon langsung memberikan bukti transfer penjualan nya.

''Semua beres hari ini Nona, ini berkasnya sekalian saya berikan dengan berkas yang lain, saya permisi Nona dan silahkan pelajari jadwal barunya. ''

ucap Remon dan Nadin mengangguk.

Nadin terlihat sedikit melupakan prahara yang membolak balikan kehidupannya, namun tidak dengan mantan suaminya.

Dewa sudah menikahi Yumna saat Yumna berhasil menjebaknya untuk menyentuhnya dan Dewa akhirnya menikahinya setelah perceraian dengan Nadin selesai.

Saat ini Dewa sedang kesal karena Yumna terus mempermasalahkannya karena dia belum hamil, Dewa selalu menolak untuk melakukan pengecekan kesuburan karena Dewa sudah tahu hasilnya karena dia lah yang mandul.

''Cukup Yumna, kita baru empat bulan menikah dan wajar kalau kamu belum hamil. ''

kesal Dewa saat Yumna terus mengomel.

''Setidaknya kamu ikut saran aku dong untuk periksa kesuburan, aku hasilnya bagus tapi kamu kan belum terbukti loh. ''

ucap Yumna dan membuat Dewa semakin pusing.

''Nanti setelah di perusahaan aman, kamu sendiri bukan nya membantu di perusahaan malah angkat tangan dan membebaninya ke aku. ''

protes Dewa dan membuat Yumna kesal.

''Kamu harusnya bersyukur Mas karena aku melimpahkan perusahaan ke kamu dan sudah sewajarnya aku menikmati hasil karena kamu sebagai suamiku yang harus menjalankan bisnis. ''

ucap Yumna sambil berjalan keluar dari kamar karena malas debat dengan Dewa.

''Kamu memang beda dengan Nadin, Nadin tidak pernah mengeraskan suaranya saat berdebat, tapi kamu selalu melawan dan mengeraskan suaramu Yumna, sampai kapan pun kamu tidak akan hamil karena aku yang mandul. ''

lirih Dewa sambil terduduk di sofa di dalam kamarnya.

Saat ini Dewa sudah menikah dengan Yumna sesuai keinginan Ibu Salma dan Ibu Salma pun tinggal bersama Dewa dan Yumna sesuai keinginan Yumna.

''Kalian kenapa berantem terus setiap hari?? ''

ucap Ibu Salma saat Yumna bergabung untuk makan.

''Mas Dewa tuh yang salah, masa di ajakin cek kesuburan tapi gak mau terus, Yumna cuma ingin anak untuk memperkuat aset Ayah, kalau Yumna tidak memiliki anak nantinya Aset akan di ambil oleh adiknya Ayah sesuai perjanjian, Yumna gak mau jatuh miskin soalnya. ''

ucap Yumna dan membuat Ibu Salma terdiam.

''Nanti ibu bantu bilang ke Dewa. ''

ucap Ibu Salma dan Yumna mengangguk.

''Sudah kewajiban Ibu lah menegur Mas Dewa karena dia kan putra Ibu. ''

ucap ketus Yumna dan membuat Ibu Salma terdiam.

Kembali ke kesibukan Nadin.....

Nadin langsung beranjak dan segera keluar dari ruangannya menuju tempat meeting, meeting saat ini di lakukan di luar dan Nadin menyanggupinya dengan di dampingi Remon.

Nadin hanya diam sepanjang perjalanan menuju restoran dan dia sebenarnya merasa dilema dengan restoran sekarang, namun kliennya yang menetapkan tempat dan Nadin harus menerimanya.

''Ayo Nona sudah sampai. ''

ucap Remon membuyarkan lamunan Nadin saat membuka pintu di samping tempat duduk Nadin.

''Terimakasih Remon. ''

ucap Nadin dan Remon mengangguk.

Nadin berjalan beriringan dengan Remon menuju restoran, saat ini penampilan Nadin begitu cantik dan elegan dengan balutan cardigan yang pas di tubuhnya.

Tubuh Nadin saat ini lebih berisi dan tidak sekurus saat masih berumah tangga dengan Dewa, entah apa yang membebani Nadin saat itu.

Nadin tersenyum saat menyambut rekan bisnisnya menyapanya, Nadin duduk setelah Remon menarik kursi untuk Nadin duduk.

Ketiganya larut dalam percakapan mengenai kerjasama yang telah berhasil di bangun dan tinggal menikmati hasilnya.

''Mudah mudahan proyek baru nya lebih maju dari yang sebelumnya. ''

ucap rekan bisnis Nadin dan di aminkan Nadin juga Remon.

Dua jam kemudian meeting selesai, Nadin dan Remon memilih pamit terlebih dahulu karena mereka akan menuju perusahaan cabang di pusat kota untuk melihat perkembangan langsung.

Kaki Nadin berhenti berjalan saat matanya bertatapan dengan Mantan suaminya, Yaa... Dewa lah saat ini ada di hadapan Nadin.

''Jalan dan acuhkan laki laki pengecut itu Nona. ''

bisik Remon dan Nadin mengangguk samar.

Nadin langsung melanjutkan pijakan kakinya menuju pintu keluar dimana Dewa berada karena saat ini Dewa akan memasuki restoran sedangkan Nadin keluar dari restoran.

Nadin berhasil melewati Dewa dan langsung masuk kedalam mobil saat Remon membuka kan pintunya.

''Syukurlah..... aku bisa move on juga ternyata. ''

ucap Nadin dan membuat Remon mengangguk.

''Tidak pantas wanita seperti Nona mempertahankan laki laki pengecut, masih banyak laki laki di luar sana dan saya yakin anda akan segera mendapatkannya. ''

ucap Remon dan Nadin hanya memanyunkan bibir nya.

.

.

.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

🌷💚SITI.R💚🌷

🌷💚SITI.R💚🌷

smg nadim cpt dapat pengganti yg lbh baik dr dewa..dan cpt nikah smg cpt dapat keturunan dan membuktikn kli dia ga nandul dan yg mandul itu dewa..lanjuut up thoor

2023-01-03

1

🌷💚SITI.R💚🌷

🌷💚SITI.R💚🌷

nah baru kerasa kan perbedaan nadin sm yumna..kamu br nyesel de nadin tdk pernah menjelekn kamu atau melawan ksmu dia selalu menghormati kamu menerima dan menutupi semua kekurangan kamu..lanjuut

2023-01-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!