Tika menceritakan kehidupanya kepada tante Ayu, dan Tika tidak mau menikah dengannya,
Maaf tante aku tidak bisa menikah dengan anak tante, karena tiga bulan lagi aku menikah kalau aku tidak menikah kasian ibuk aku mau tinggal di mana, karena hutang bapak aku, aku jadi korban pelunasan hutang orang tuaku dan di sisi lain aku tidak kenal dengan anak tante yang jahat iku "ucap Tika sambil nangis,
Brengsek, baru kali ini aku di tolak wanita, awas kamu akan saya siksa sampai kamu mati mengenaskan "ucap Bima dalam hati,
Kalau kamu.tidak mau menikah dengan anak tante berarti kamu siap saya jeblaskan ke penjara "ucap ibu Ayu dengan suara meningi,
Setelah berpikit dengan matang Tika setuju dengan pernikahanya dengan satu syarat habis nikah Tika di perbolehkan kerja untuk membiayai ibunya di rumah sakit dan mengembalikan utang orang tuanya ke calon suaminya yang gagal menikah,
Ke esok harinya
Kini Tika terlihat cantik dengan balutan baju kebayak berwarna putih dan meka up tebal, membuat wajahnya Tika sangat cantik dari
sebelumnya,
Air matanya Tika menetes mengingat ibunya yang tidak bisa menyaksikan pernikahanya yang paksa tampa cinta, seperti di tusuk ribuan duri yang sanget tajam,
Sudah berulang kali penata rias merapikan meka up Tika,
Nona ! Bisakah berhenti menangis, ini sudah lima kali saya membersikanya " ketus penata rias sambil membersikan air matanya,
Tika malah semakin menjadi air matanya seakan di tumpahkannya,
Tok,,
Tok,,
Pintu kamar di ketuk dari luar, datanglah ibu Ayu, yang sudah memakai baju kebayak senada dengan Tika,
"Ayo kita turun acara segerah di mulai, kamu jangan menangis, tampilkan senyum terbaikmu walau pernikahanmu terpaksa, apa kamu mau masuk penjara dan ingat ibu kamu butuh biaya "ucap ibu Ayu sambil mengandeng Kartika,
Semua tamu dan rekan bisnis Bima memuji kecantikan Rara tapi sebenarnya dia bukan Rara melainkan Kartika,
Mendengar pujian teman dan rekan bisnisnya Bima sakit hati dan mengepalkan tanganya,
Melihat Bima yang ada di sampingnya diam saja kata hati Kartika, "Gimana selanjutnya kehidupanku sesudah menikah dengan Bima,
Bima dan Kartika duduk bersampingan, dan tangan Bima berjabat dengan pak penghulu, untuk mengikrarkan janji suci,
Sah,,,
Sah,,,
Semua tamu berteriak Sah , tidak terasa air mata Kartika keluar membasahi pipinya, seakan Kartika ingin lari dari kenyataan ini, pernikahann yang tidak di inginkan, tapi Kartika ingat penjara dan pengobatanya ibuknya,
Di sisi lain Bima membukak kotak kecil berwarna merah berisihkan cincin untuk di pakaikan ke Kartika, Kartika senyum sambil melirik suaminya yang sedang memakaikan cincinnya,
Semua tamu teman dan rekan kerja Bima mengucap kan selamat atas pernikahanya,
Pas jam sepuluh semua tamu pulang,
Bima melangkahkan kikinya untuk masuk kamar dan Kartika berjalan di belakangnya Bima masuk kamar,
Bersihkan badanmu lalu kita malam pertama "ucap Bima dengan nada tegas tampa melihat Kartika,
"Gila ni orang ! Aku belum siap dengan semua ini "ucap Kartika dalam hati,
Bima merebahkan badanya sambil melentangkan kaki dan tanganya di atas kasur sambil memejamkan matanya,
Dan Kartika mengendap - endap untuk berjalan menuju ke sofa untuk tidur, dan tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul enam pagi, Kartika bangun dari tidurnya dan keluar kamar menuju ke dapur,
"Bik sini aku bantu masak "ucap Kartika dengan nada senyum,
"Ngak usah Non ! Non duduk aja "ucap bik Ijah dengan nada senyum,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments