Di perusahaan

Aku hanya duduk terdiam di ujung kamarku memperhatikan kedua orang yang sedang sibuk dengan kegiatan mereka masing - masing .

Tak jarang Pak Toni sedikit menyelipkan candaan kepadaku disela - sela kegiatannya untuk mengurangi hawa tegang di dalam kamarku.

Setelah selesai menggeledah seluruh isi kamarku,mereka kembali mengajakku berbincang. "Setelah kami menggeledah semuanya,kami paham dengan posisi mba ara... maka dari itu,dengarkan saya baik - baik... saya minta kerja sama mba ara ! " titah farhan penuh penekanan.

"sebelumnya saya mau memastikan apakah kalian benar dari POLDA ?" tanyaku penuh selidik,sebab mereka datang tanpa seragam Polri. Dalam pikiranku aku sedikit curiga,jangan - jangan mereka preman yang menyamar atau penjahat yang menyamar sebagai polisi gadungan.

"Kami polisi optional mba,kami memang tidak berseragam saat bertugas,tenang mba ara tidak usah khawatir" sambil menunjukkan tanda pengenal mereka.

"Baiklah mba,lanjut yang tadi... kami meminta kerja samanya mba,ponsel mba ara sudah kami sadap... nanti setelah langit membalas pesannya segera hubungi kami !" Farhan berkata penuh arti.

"Setelah ini kami akan pergi,jangan berani macam - macam apalagi kabur dari sini... tetap pura - pura tidak terjadi apa - apa di depan langit. mengerti mba ??" tanya Farhan penuh ancaman.

"Ba - baik pak" jawabku terbata.

" Yasudah kalo begitu,tetap tenang mba... silahkan siap - siap untuk bekerja,nanti saya akan lanjutkan via wa ya mba,kami pamit... maaf telah mengganggu,selamat pagi.. " pamit Farhan dan Pak Toni.

Aku segera menutup pintu kamarku. Aku cukup lama terdiam mencerna apa yang baru saja terjadi. "Langit" ucapku penuh tanya.

Ya... aku sempat berpacaran dengan langit selama kurang lebih satu tahun di awal kuliahku. kemudian kami putus dan bertemu kembali setelah tiga tahun tanpa komunikasi.

Aku dekat dengannya kembali selama tiga bulan terakhir ini sebagai seorang teman dan aku tidak tahu apa yang terjadi kepadanya selama berpisah denganku.

Aku cukup dekat dengan keluarga Langit... bahkan ibu,adik dan ayahnya berharap aku menjadi istri Langit. Dia terlihat dari keluarga baik - baik.

Waktu menunjukkan pukul 08.00 wib.

Aku segera ke kamar mandi yang ada di dalam kamarku untuk membersihkan diri.

selesai mandi,aku bersiap - siap berpakaian dan menempelkan sedikit riasan di wajahku untuk ke kantor.

Aku membalutkan dress selutut dan blazzer di badanku. Saat bekerja aku suka sekali terlihat rapi dan cantik. selain tuntutan pekerjaan yang mengharuskanku bertemu client di waktu yang tak terduga, aku juga nyaman dengan penampilanku yang rapi.

Rambutku yang panjang dengan warna hesyan sering kutata agar bergelombang.

Tinggiku 155 cm,tidak terlalu tinggi tapi cukup bagus dengan badanku yang tidak terlalu kurus dan juga tidak terlalu gemuk.

Perusahaanku menuntut karyawannya untuk selalu memakai high heels atau sepatu hak tinggi untuk para karyawan perempuannya.

Akupun sudah sangat nyaman dan terbiasa setiap hari menggunakan sepatu hak tinggi tersebut,walaupun dulu awal - awalnya sangat tersiksa.

Pada pukul 08.45 wib aku sampai di kantor. Kantorku berada di lantai paling atas di gedung tersebut yaitu di lantai 7.

Aku biasa menaikinya menggunakan lift.

Tepat pukul 09.00 wib seluruh karyawan bersiap - siap untuk briefing pagi selama kurang lebih satu jam untuk membahas agenda setiap harinya.

Selesai briefing temanku mengajakku turun ke mushola untuk sholat dhuha.

"ra... ikut dhuha gak ?" tanya bianca.

"Ah iya mak " jawabku sambil beranjak berdiri dari tempatku duduk. aku berjalan mengikuti bianca dari belakang dan diikuti fafa.

Kami bertiga berteman cukup dekat,fafa dan bianca umurnya jauh di atasku. mereka sudah berkeluarga dan punya anak. aku nyaman berteman dengan mereka karena mereka menganggapku seperti anaknya sendiri.

Selesai sholat,aku sejenak terdiam memikirkan kejadian tadi pagi.

"kamu kenapa nduk bengong gitu?" tanya fafa sambil melipat mukenanya.

Aku bingung mau cerita atau memendam perihal kejadian yang menimpaku. Tapi jika kupendam aku akan terus gelisah,aku bukan tipe orang yang bisa memendam permasalahan seorang diri. Ketika masalah kuceritakan pada orang lain,aku akan merasa sedikit lega.

Akhirnya aku memberanikan diri untuk bercerita kepada mereka berdua,aku sangat mempercayai mereka. Siapa tahu mereka akan memberi saran dan ikut memberi jalan keluar terhadap masalahku.

"mak boleh aku cerita?" tanyaku pada dua orang yang ada di samping kanan dan kiriku yang tak lain adalah Bianca dan Fafa. Aku terbiasa memanggil mereka mak karna mereka lebih tua 13 tahun diatasku.

meskipun umur mereka jauh diatasku,tapi mereka masih cukup cantik bahkan sangat cantik sehingga kita bertiga tampak terlihat seumuran.

"Tentu saja,ceritalah nduk... ada apa? kamu terlihat gelisah" ucap Bianca.

"Jadi tadi pagi aku mak.... hiks hiks hiks" belum sempat menyelesaikan perkataanku,air mataku sudah terlebih dahulu menjatuhkan dirinya di wajahku.

Bersambung...

**Terus baca "Young single mom" ya... jangan bosan ! akan ada banyak kejadian - kejadian menarik didalamnya.

ini karya pertamaku,semoga kalian suka. ♥️

pembaca tetap diminta bijak membaca setiap episodenya !☺️

Terima kasih**.

Terpopuler

Comments

Yuli

Yuli

om

2021-07-04

0

ZhongVivi

ZhongVivi

Hai kakak author mampir yuk di novel ku judulnya Nona Muda Yang Tertukar

Terimakasih dan terus semangat berkarya

2020-12-09

3

_sshinta

_sshinta

Mampir di ceritaku juga ya kak "BERI AKU KEBAHAGIAAN" terimakasih. Like, komen, dan vote juga ya hehe :)

Mari saling dukung

2020-05-29

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!