Theo sibuk melayani pembeli yang sudah mulai ramai.Dia sangat bahagia bisa bekerja di cafe itu selain dia bertemu orang-orang baru,pemilik cafe juga sangat baik kepadanya.
Walaupun Theo hannya orang kampung,dan terlahir dari keluarga miskin dia memiliki kelebihan yaitu memiliki wajah tampan dan bodi yang cukup seksi.Seandainya dia punya koneksi yang cukup mungkin dia bisa menjadi model internasional.
Dari kejauhan seorang wanita cantik,seksi dengan bodi yang cukup menggoda datang mengantri untuk membeli kopi di cafe itu.
"Penjaga cafe ini cukup tampan,aku sudah dua kali datang kesini?"
"Masak sih,aku jadi penasaran."
"Iya coba lihat,wajahnya mulus,bodinya tinggi dia mirip artis Korea favoritku." Ucap beberapa remaja yang ikut mengantri disana, mungkin mereka mengantri seperti itu hannya untuk mencari perhatian pria yang mereka maksud.Naomi mengabaikan gosip murahan para remaja itu,dia tetap antri menunggu gilirannya untuk membeli kopi yang dia inginkan sebelum dia sampai menemui asisten dan klien yang sedang mereka tinggu.
"Selamat sore nona,apa yang anda inginkan?" Naomi yang mendengar suara lembut Theo langsung menatap Theo dan menutup ponselnya.
"Aku ingin kopi latte tampa gula." Jawab Naomi,Theo seperti biasa dengan sopan melemparkan senyuman kepada setiap pelanggan yang sedang dia layani.
"Ini kopinya nona,silahkan dinikmati dan jangan lupa datang kembali besok " Ucap Theo.Naomi mengabaikan ucapan Theo dia tidak menyukai pria yang suka cari perhatian kepada setiap wanita seperti Theo.
"Cantik sekali dia,dan sikapnya yang sombong sangat menarik." Ucap Theo dalam hati,dia kembali melayani tamu-tamu yang ingin membeli kopi darinya.
Naomi berjalan menuju meja yang sudah dipilih asistennya,dia melihat seorang pria yang sudah mereka tinggu sudah hadir disana.
"Mari kita bahas kerja sama kita ini tuan!" Ucap Naomi,dia meletakkan kopi yang barusan dia beli lalu mereka memulai meeting mereka.Setelah setuju dengan kontrak yang mereka bahas kliennya menandatangi kontrak lalu pergi meninggalkan cafe tempat mereka membahas kerja sama.
"Aku menyukai gaya klien itu,tidak banyak bicara lebih menyukai banyak tindakan." Ucap Naomi,Alex hannya mengangguk setuju dengan ucapan Naomi.
Mereka berdua juga hendak pergi meninggalkan kafe itu,tiba-tiba Naomi berubah pikiran dia ingin langsung pulang,ke rumahnya karena sudah lelah seharian dengan aktifitas kantor.
"Alex,kamu bisa pulang lebih dulu,biar aku menyetir sendiri hari ini." Ucap Naomi,Alex yang sudah berjalan lebih dulu membalikan badannya dan menatap Naomi.
"Anda yakin nyonya menyetir sendirian?" Dia sedikit ragu-ragu Karena Carles tuan besarnya menekankan kepadanya untuk tidak mengijinkan Naomi sembarangan menyetir bahkan harus mengikuti Naomi kemana pun dia pergi.
"Kenapa? kamu tidak yakin denganku,apa yang harus kamu khawatirkan,aku tau papa menyuruhmu untuk menjagaku,aku hannya ingin pulang dan istrahat saja kamu bisa pastikan nanti dengan menghubungi rumah besar." Ucap Naomi,dia mengerti dengan Alex yang hannya menjalankan tugasnya.
"Baiklah nyonya,mohon langsung menghubungiku kalau sesuatu terjadi dengan anda." Ucap Alex lalu dia langsung pergi dan meninggalkan Naomi di cafe sendirian.
Setelah merasa bosan di cafe sendirian,apalagi beberapa pria menatapnya dengan tatapan yang aneh Naomi memutuskan kembali ke rumahnya.Saat dia hendak berjalan keluar dari dalam cafe, tiba-tiba matanya melihat sepasang pria dan wanita berjalan memasuki kafe,dia sangat mengenali pria itu dan dia yakin kalau pria mereka adalah pasangan kekasih.
"Ehem...." Naomi berdehem saat pria itu masuk dan tidak memperhatikan keberadaannya di kafe itu.Robert sangat kaget saat melihat Naomi sudah berdiri tidak jauh dari tempatnya dia segera melepaskan pegangan tangan kekasihnya dari lengannya.
"Siapa dia sayang?" Tanya wanita itu,dia merasa kesal kepada Robert saat dia melepaskan pegangan tangannya dari lengannya.
"Kamu diam,lebih baik kamu pergi menjauh dari kami,aku ingin bicara dengannya?" Ucap Robert,dengan wajah masam wanita itu langsung pergi meninggalkan mereka berdua yang masih berdiri di tempatnya.
"Lebih baik kita duduk,tidak enak orang-orang menatap kita seperti ini." Ucap Robert santai.seakan tidak terjadi sesuatu di antara mereka.
"Siapa dia?" Tanya Naomi,walaupun dia merasa cemburu dengan elegan dia menepis rasa cemburu di hatinya,dia tidak ingin Robert merendahkan harga dirinya.
"Kamu cemburu,tenang saja dia hannya bakteri yang menempel di tubuhku,dengan gampang aku bisa membuangnya,kamu tidak perlu memikirkan itu." Jawab Robert santai.Mendengar jawaban Robert Naomi hannya tersenyum sinis,dari pertemuan awal dengan pria itu dia sudah menduga kalau Robert bukanlah pria yang bisa menghargai wanita.
"Untuk apa aku cemburu,kamu pikir kamu pria idamanku,kalau aku jatuh cinta kepadamu,di awal pertemuan kita mungkin aku sudah menerima lamaran mu dari awal jadi kamu jangan terlalu percaya diri." Jawab Naomi telak.Seketika wajah Naomi berubah merah,dia tidak menyukai jawaban yang di lontarkan Naomi ke padanya.
"Kamu jangan terlalu sombong nyonya Naomi,aku bisa dengan gampang memaksa tuan Carles untuk memaksamu menerima lamaran ku,kamu tau sendiri tuan Carles sangat mencintaiku."Jawab Robert.Kesal dengan sikap Robert Naomi memilih pergi meninggalkan Robert di cafe itu dia tidak mau semakin emosi dengan sikap kurang ajar Robert kepdanya.
Robert tersenyum kecil saat melihat Naomi pergi begitu saja,dia yakin Naomi sangat marah hari ini,karena dia bisa membuatnya tidak berkutik sedikit pun.
"Aku harus mengejar cintamu Naomi,pria mana yang tidak jatuh cinta dengan wanita sehebat kamu,secantik kamu,aku sangat menginginkan kamu." Ucap Robert dia meninggakan mejanya dan berjalan menuju meja yang ditempati Sintia kekasihnya.
"Siapa dia?"
"Kamu tidak berhak tau apa pun tentang masalah ku,tugasmu hannya memuaskan aku di atas ranjang,aku tidak menyukai wanita yang melewti batasannya,bukankah yang kamu inginkan hannya uang dan yang aku butuhkan hannya kepuasan jadi kita saling membutuhkan." Ucap Robert.Belum habis rasa kesalnya terhadap Naomi sekarang Sintia malah membuatnya kesal juga.
Karena moodnya sudah memburuk akhirnya Robert memilih meninggakan Sintia di cafe,tapi Sintia malah mengikutinya dari belakang.
"Sayang maafkan aku,jangan marah." Ucap Sintia dia mengejar Robert dari belakang dan menarik lengannya.Tapi dengan kasar Robert menepis tangan Sintia dan masuk kedalam mobilnya lalu pergi dan mengabaikan Sintia yang perusahan mengejarnya.
"Dia memang pria bajingan,kalau bukan karena dia banyak uang aku tidak Sudi dengan pria kasar dan sombong seperti dia."Maki Sintia,matanya sudah berembun,dia merasa sangat terhina diperlakukan seperti itu oleh Sintia.
Sementara itu Naomi membawa mobilnya dengan kecepatan rendah,entah kenapa tiba-tiba perasnaya sedikit terluka,dia merasa tidak yakin dengan apa yang dia rasakan saat ini.
💗💗💗bersambung 💗💗💗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
ATIN Supriatin
next
2023-01-04
0