Anak Singkong
Theo menghela napas lega setelah dia sampai di terminal kota Jakarta,perjalananya yang menghabiskan satu malam membuatnya kelelahan apalagi dia belum pernah menginjakkan kaki di kota metropolitan yang begitu kejam ini.
Theo keluar dari terminal dengan menggendong tas butut miliknya,yang berisi beberapa pakaian usang.Dia berjalan menyusuri jalanan,dia bingung harus istirahat dimana karena dia tidak memiliki uang yang cukup untuk mengontrak kos-kosan.
Penampilan polos Theo,menunjukkan dia baru saja sampai di kota ini,sebagai anak yang paling besar dia memutuskan untuk merantau ke kota ini berharap bisa membantu kedua orang tuanya yang sudah tua untuk menyekolahkan kedua adik perempuannya.
Theo mencium wangi makanan,perutnya yang sudah lapar karena tidak makan dari tadi malam semakin keroncongan,dia menelan ludahnya saat melihat orang-orang yang sedang makan.
"Mau pesan apa dek?" Seorang wanita berjilbab keluar dari dalam warungnya dan menghampirinya karena wanita itu merasa kasihan dengan penampilan Theo.
"Maaf bu,aku tidak pesan apa-apa aku hannya kebetulan lewat saja." Jawab Theo,dia merasa malu karena pemilik warung makan memergokinya yang sedang melihat dagangannya.Theo meluangkan kakinya kembali dia merasa tidak enak karena wanita itu terus memandanginya.
"Dek...?"Wanita itu memanggil Theo yang sudah berjalan meninggalkan warungnya.Theo menghentikan langkahnya lalu menoleh ke arah wanita itu.
"Iya bu..!!"
"Ibu bisa minta tolong?" Tanya wanita itu,dia tau kalau Theo sedang kelaparan,dia tidak tega membiarkan Theo pergi dengan perut kelaparan.
"Minta tolong apa bu,aku akan membantu ibu jika aku bisa." Jawab Theo ragu-ragu.
"Ibu hari ini terlalu repot,pelanggan sangat banyak hari ini,bisakah kamu membantu ibu untuk mencuci piring yang ada di belakang?" Tanya Linda wanita paruh baya pemilik warung itu.
"Bisa bu,dengan senang hati." Jawab Theo.Linda membawanya masuk kedalam warungnya beberapa pelanggan menatap Theo,dari penampilannya mereka tau kalau Theo orang yang baru datang ke kota ini.
Linda sengaja meminta bantuan Theo,tapi sebelum dia menyuruh Theo Linda terlebih dahulu menyuruhnya untuk makan.Wajah Theo langsung girang saat Linda memberikan makanan untuknya rasanya dia sangat bersyukur karena hari ini dia masih bisa makan tanpa mengeluarkan uangnya yang masih dia simpan beberapa lembar.
Setelah kenyang,Theo mencuci semua piring yang ada di kamar mandi,Linda cukup puas melihat hasil kerja Theo,dia tau kalau Theo adalah pria yang baik dan sederhana.
"Kita belum kenalan siapa namamu?" Tanya Linda saat Theo sudah kembali ke warungnya dan sedang duduk di kursi yang kosong.
"Namaku Theo bu,aku baru saja,merantau ke kota ini,tapi aku tidak punya cukup banyak uang untuk makan." Ucap Theo tampa sungkan,dia melihat Linda seorang ibu yang cukup baik.
"Ohh,aku Linda,kamu bisa tinggal untuk sementara dirumah ibu,sekalian kamu membantu ku dan kamu bisa mencari pekerjaan,kota ini cukup menakutkan jika kamu tidak punya apa-apa semoga kamu cepat mendapat pekerjaan agar kamu bisa mencari kontrakan untukmu." Ucap Linda,Theo beberapa kali menyalami Linda,dia sangat bersyukur kepada Tuhan karena di pertemukan dengan wanita sebaik Linda.
Sementara itu di sebuah rumah yang cukup mewah seorang pria tua sedang memarahi putrinya yang selalu menolak permintaannya untuk menikah dengan tunangannya.
"Sudahlah papa,aku belum ada keinginan untuk menikah,jika nanti aku sudah siap maka aku akan segera menikah dengan Robert.
"Terus sampai kapan kamu siap,kamu sudah umur berapa Naomi,kamu pikir kamu masih muda,kalau bukan calon suami mu yang memimpin perusahan ini siapa lagi,cuma kamu harapan papa satu-satunya." Ucap Carles papanya dengan nada penuh harap.
Maya yang sedang duduk di ruangan itu sangat kesal saat mendengar suaminya berbicara demikian tepat di hadapannya,dia seakan tidak menghargainya sebagai istri sahnya.
Maya adalah istri kedua dari Carles,dia menikah dengan Carles setahun setelah mamanya Maya meninggal,saat menikah dengan Carles dia membawa seorang putra yang bernama Abimana .Maya langsung beranjak dari tempat duduknya dan meninggalkan suaminya dan juga Naomi di ruang tamu,dia masuk kedalam kamar putra.
Dia mendorong pintu dengan kasar, lalu membuang semua semua benda yang ada di meja yang ada di kamar putra.
"Ada apa ma?"Putra yang sedang tertidur langsung bangun dan duduk di atas ranjangnya dia sangat kaget saat mendengar suara pecahan gelas yang jatuh di lantai.
"Apa...Apa..Apa kamu bilang,kamu memang anak tidak berguna,lihat...Lihat papa tiri mu memaksa Naomi untuk menikah dengan Robert agar dia menyerahkan perusahannya itu kepada menantunya itu nanti,seandainya kamu bisa bekerja dengan baik dan menjadi pria penurut maka pria tua bangka itu akan mempercayakan perusahan itu kepadamu." Ucap Maya dengan wajah penuh emosi.
"Aku berjuang hampir dua puluh tahun untuk menjadi istri terbaik untuk si tua Bangka itu ternyata hasil yang ku dapatkan hannya kekecewaan." Ujar maya dengan suara yang sudah mulai melemah.
Maya menikah dengan Carles,pada saat Naomi dan Carles berumur tujuh tahun dan selama ini itu dia berjuang keras untuk berusaha bersikap baik kepada Carles dan juga Naomi anak tirinya walaupun pun Naomi tau kalau cinta ibu tirinya tidak tulus.
"Ma...Sekalian pun aku menjilat sampai mati kepada si tua Bangka itu,dia tidak akan pernah memberikan perusahaanya ini kepada ku,mama yang terlalu banyak berharap." Jawab Putra menambah kekesalan mamanya.Maya menatapnya dengan sinis,selama ini dia selalu menasehati Putra untuk tidak hidup berfoya-foya dan bermain wanita di luaran sana tetapi putra tidak pernah menghiraukan nasehatnya.
"Tau apa kamu tentang pria itu,mama yang cukup tau tentang dia,dasar kamu yang tidak berguna,mama sangat kecewa denganmu,kamu menghancurkan semua mimpi ku." Ucap Maya,dia pergi meninggakan Putra yang masih duduk di atas ranjang.
Maya kembali ke ruang tamu,dia melihat suaminya yang sedang menonton berita yang ada di televisi.
"Papa,aku sangat kecewa dengan papa,kenapa papa lebih mempercayai Robert untuk memimpin perusahaan,padahal Putra masih ada,putra itu juga anakmu papa." Ucap Maya dengan nada gemetaran.Carles tidak bergeming sedikit pun tatapannya masih lurus ke depan.
"Kamu harus tau batasan mu Maya,kamu lupa kalau putra bukan darah daging ku,dan aku tidak bodoh,tidak mengetahui apa pun yang dilakukan oleh Putra di luar sana." Jawab Carles dengan nada santai tapi cukup menusuk di telinga Maya.
💗💗💗bersambung💗💗💗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
sella surya amanda
lanjut
2023-01-02
1