Bab 3 ~ Kehidupan di kota ~

Sudah seminggu Theo tinggal bersama Linda,dan hari ini Theo sudah mendapat pekerjaan di sebuah cafe kecil,di pusat kota,berhubung karena rumah Linda dan tempat pekerjaan baru Theo sangat jauh Theo memutuskan untuk mencari kontarakan di sekitar tempat kerjaanya.

"Bu...Theo minta maaf karena tidak bisa lagi tinggal di rumah ibu,aku harus bekerja keras bu,keluargaku di kampung sangat mengandalkan aku Bu, berhubung karena aku anak pertama." Ucap Theo saat dia hendak pergi dari rumah Linda.

Linda tersenyum menatap wajah tampan Theo,dia sangat mengangumi kepribadian Theo yang sangat dewasa dan bertanggung jawab bahkan dia ada niat untuk menjodohkan anaknya dengan Theo tapi dia belum mengutarakan niatnya karena dia takut Theo merasa tidak nyaman.

"Tidak papa nak,aku sangat senang karena kamu sudah mendapat pekerjaan,semoga kamu betah disana,tolong berikan nomormu kepada ibu." Ucap Linda.Theo memberikan nomornya kepada Linda dia juga ingin menjadikan Linda sebagai ibu angkatnya di kota ini.

"Baik Bu,aku pergi dulu."Ucap Theo, dia menyalami tangan Linda, lalu segera pergi meninggakan mereka bertiga tidak lupa Linda mengatakan agar dia sering-sering mengunjungi mereka.

Theo pergi menaiki angkutan umum,dia harus berhemat sebisa mungkin,sudah hampir seminggu lebih dia tinggal di kota,dia belum pernah sama sekali menghubungi orang tuanya,dia tidak masih takut menggunakan uangnya walaupun hannya membeli pulsa sepuluh ribu karena dia takut kehabisan uang sampai dia gajian di tempatnya nanti.

Setelah angkutan sampai di tempat tujuannya dia mencari rumah kontrakan sesuai uang yang ada di kantongnya,dia berusaha mencari rumah semurah mungkin.Setelah mencari beberapa rumah akhirnya dia menemukan sesuatu isi kantongnya dia sangat bersyukur akan hal itu setidaknya dia memiliki rumah untuk berteduh.

Theo mengangkat tas kecil tempat pakainya,setelah itu dia membersihkan rumah itu dan mulai untuk istrahat karena besok dia sudah harus bekerja dia tidak ingin terlambat di hari pertama dia masuk kerja.

****

Sementara itu di sebuah perusahaan besar seorang wanita cantik nan seksi berjalan memasuki gedung perusahaan,banyak pria yang menelan ludahnya saat dia melewati gedung perusahan miliknya,dia putri tunggal pemilik perusahan itu.

Dia Naomi,wanita cantik,seksi dan bahkan nyaris sempurna di mata setiap orang yang memandangnya,dia menggantikan papanya yang sudah pensiun dari perusahaanya setelah dia menolak menikah dengan robert dalam waktu dekat karena dia belum mengenal sifat calon suaminya yang juga seorang putra orang kaya raya.

Naomi mendaratkan bokongnya di kursi kebesaran miliknya saat dia telah sampai di ruangan itu,Alex asisten yang sangat di percayai oleh ayahnya berdiri di depannya untuk memastikan nyonya mudanya itu bisa bekerja dengan nyaman.

"Kamu sudah bisa pergi,hari ini kita akan mengadakan pertemuan dengan klien yang baru,kamu harus memeriksa berkas yang harus kita bawa kesana." Ucap Naomi,sambil terus menatap layar leptop yang ada di hadapannya.

"Baik nyonya." Ucap Alex lalu berjalan menuju ruangannya yang tidak jauh dari ruangan direktur utama.

Naomi memulai aktifitasnya yaitu menandatangani dan memeriksa semua berkas yang sudah menumpuk di mejanya.Saat dia sedang asik tiba-tiba pintu ruangannya di ketuk oleh seseorang,setelah mempersilakan masuk pria angkuh itu masuk dan berjalan mendekati sopa yang tidak jauh dari meja Naomi.

Putra menatap iri kepada Naomi,karena pada akhirnya papanya lebih mempercayai wanita itu dari pada dirinya untuk memimpin perusahan yang begitu besar,ada rasa iri dan kecewa di hari putra saat melihat saudara tirinya menempati posisi yang sudah lama dia inginkan itu.

" Bagaimana!! apa kamu sangat menikmati di posisi ini? papa memang sangat tidak adil,hannya karena aku bukan darah dagingnya dia memberikan posisi yang seharunya diberikan kepadaku,padahal aku sudah bekerja keras selama ini dan dia mengetahui akan hal itu." Ucap Putra dengan nada sinis.Naomi menghentikan aktifitasnya lalu menatap wajah putra yang masam.

"Apa menurutmu kalian tidak terlalu berlebihan,mengharapkan sesuatu yang memang bukan milikmu,kamu tidak tau kamu berasal dari mana?"

"Naomi....."

"Berhenti menjerit di hadapan ku,kamu dan ibumu memang sangat serakah,seharusnya kamu bersyukur ibumu yang awalnya hannya seorang pelayan akhirnya dinikahi papaku,sekarang derajat mu sudah di atas dan kamu bisa menikmati hidup dengan layak kenapa kamu bermimpi terlalu tinggi,kamu masih ingat siapa papamu,kamu masih ingat dari mana kamu berasal?" Naomi meninggikan nada suaranya dia sangat kesal melihat mama dan saudara tirinya yang sangat tidak tau diri itu.

Putra membuang wajahnya seakan dia tidak terima saat Naomi mengingatkan dia tentang masa lalunya, dimana dia dibesarkan di desa oleh neneknya saat ibunya pergi merantau dengan nasib yang sangat mujur dinikahi seorang konglomerat duda,saat itu putra dijemput oleh suruhan ibunya hingga dia bisa menikmati hidup yang sangat layak dari kecil sampai hari ini.

"Sesekali aku harus mengingatkan kamu agar kamu ingat kamu berasal dari mana,bagaimana bisa papaku mempercayakan perusahan ini kepadamu di saat dia masih punya aku,aku harap kamu mengerti dan mengingat kembali tentang masa lalu mu,sekarang kamu keluar dari ruangan ini karena aku masih sibuk dan tidak ada waktuku berbicara denganmu." Ucap Naomi.

"Dasar sombong,ingat di atas langit masih ada langit." Ucap Putra lalu dia beranjak dari tempat duduknya lalu segera pergi,dia membanting pintu sedikit keras membuat Naomi kaget dia menatap putra yang sudah meninggalkan ruangannya.

"Dasar tidak tau diri,seperti inilah orang-orang serakah setelah di kasih kemewahan dia ingin mengharapkan sesuatu yang berlebihan." Ujarnya lalu dia kembali melanjutkan aktifitasnya.

Putra keluar dari ruangan Naomi dengan wajah memerah,menahan amarah dihatinya setelah dia masuk ke ruangannya dia melempar apa pun yang ada di atas mejanya hingga hancur berantakan membuat Mila sekretarisnya kaget luar biasa.

"Tuan,apa yang terjadi lihatlah tangan tuan berdarah." Ucap Mila lalu mengambil tisu dan membalut luka yang ada di tangan Putra.

Setelah Mila membalut luka yang ada di tangannya,putra langsung keluar dari ruangannya,dia tidak ada semangat lagi untuk bekerja,tekanan dari mamanya setelah tau papa tirinya mempercayakan perusahannya kepada Naomi membuatnya sangat frustasi.

Putra masuk kedalam mobilnya lalu mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang.

📞 Aku ingin dua orang wanita,untuk melayaniku malam ini."

Setelah selesai berbicara,putra memutuskan panggilannya lalu memasukkan ponselnya ke dalam saku celananya dan segera membawa mobil kesayangan menuju hotel langganannya.

Sementara itu Naomi dan asistennya,pergi ke sebuah cafe karena mereka ingin melakukan pertemuan dengan kliennya yang berasal dari luar negri.

💗💗💗bersambung 💗💗💗

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!