Carles menjawab pertanyaan Maya Tampa menoleh sedikit pun ke arah istri keduanya itu,dia tau dari dulu Maya berharap putra bisa mengantikan posisinya sebagai direktur utama di perusahan miliknya.
"Memangnya apa yang dia lakukan diluar sana pa?ternyata papa selama ini tidak pernah menganggap keberadaan putra di hati papa,padahal aku selalu menganggap Naomi seperti anak sendiri." Ucap Maya,dia mulai terisak karena kecewa dengan sikap suaminya.Tubuhnya yang gemetaran menunjukkan kalau dia benar-benar marah dan kecewa.Dia mengepal tangannya tapi tidak bisa berkata-kata karena Carles adalah pria yang sangat keras kepadanya dan juga kepada almarhum istrinya.
Maya meninggalkan suaminya di ruang tamu,dengan perasaan yang masih sangat emosi,sementara Carles mengabaikan Maya yang meninggalkan dia di ruangan itu.
Maya membuka pintu kamarnya dan melempar gawai yang ada di tangannya rasanya dia belum bisa menerima saat suaminya memperlakukan mereka dengan tidak adil,dia menilai pengorbanannya selama hampir dua puluh tahun ini sia-sia saja.
"Dasar Naomi sialan,kenapa harus dia yang berkuasa,bahkan seluruh aset papanya atas nama dia,aku sangat marah kepada anak tiri sialan itu harusnya aku membunuhnya dari kecil." Ucap Maya,dia menendang Gucci yang ada di dalam kamar.
"Auhh...Sakit,sial sekali memang nasibku,bagaimana caranya aku bisa membuat carles agar menuruti keinginanku." Ucap Maya sambil mengelus ujung kakinya yang sakit.
Maya kembali keluar dari dalam kamarnya dan berjalan menuju kamar Naomi yang berada jauh di pojokan.Dia mengetuk pintu,karena tidak ada jawaban Maya perlahan membuka pintu kamar Naomi ternyata wanita hannya tiduran saja.
"Kenapa kamu tidak menjawab ku,saat aku mengetuk kamar mu?" Tanya Maya,dia menghampiri Naomi yang hannya bermain gawai di tangannya.
"Katakan apa yang ingin kamu katakan?" Tanya Naomi Tampa menoleh ke arah Maya yang sudah berdiri di hadapannya.
"Apa kamu yang meminta papa mu supaya Robert menduduki kursi direktur utama saat papamu pensiun?" Tanya Maya,dia menatap wajah Naomi yang tidak menghentikan tangannya bermain gawai.
Mendengar pertanyaan mama tirinya yang dia panggil tante dari dulu,Naomi menghentikan kegiatannya lalu menatap maya dengan saksama.
"Tante tidak tau bagaimana sikapnya papa,aku juga tidak mencintai Robert bahkan aku tidak menginginkan pria munafik itu,tapi papa selalu memaksaku menikah dengannya.Lagian kenapa tante begitu ambisi putra memimpin perusahan ini,aku rasa Tante tau kalau putra bukan keturunan keluarga ini,jadi kenapa harus memaksakan,mendapat hidup yang layak saja selama ini harusnya Tante sudah bersyukur." Jawab Naomi menambah rasa kesal di hati Maya.
Maya menatap sinis kepada Naomi,dia tidak menyangka kalau dan papanya memiliki jawaban yang sama.Maya memilih keluar dari dalam kamar dari pada harus emosi di hadapan Naomi yang juga memiliki sikap yang sangat keras sama seperti papanya.
****
Sementara itu Theo,sibuk membantu Linda membereskan warung makan,hari ini seluruh dagangan Linda ludes.
"Theo,kalau sudah selesai lebih baik kamu istirahat saja di rumah,ibu mau belanja dulu untuk persiapan dagangan besok." Ucap Linda.Theo beranjak masuk kedalam rumah,hari ini cukup melelahkan baginya karena dari dia sampai sama sekali dia tidak istrahat,tapi dia sangat bersyukur karena Linda menawarkan bantuan untuknya sampai dia mendapat pekerjaan dan mengontrak rumah kecil untuknya.
Theo masuk kedalam rumah dan istrahat di dalam kamar yang sudah di tunjukkan oleh Linda sebelumnya kepdanya.Linda tinggal bersama dua anak perempuannya yang belum menikah mereka berdua terlihat sangat sopan dan ramah.
Theo membaringkan tubuhnya di atas ranjang,mungkin karena kelelahan dia langsung tertidur pulas.
💗💗💗bersambung💗💗💗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments